Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EFEKTIVITAS PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUMAH TINGGAL 2 TINGKAT (STUDI KASUS: PERUMAHAN AVANI ECOPARK SEMARANG TIPE 70) Astrihasna Shafa; Suzanna Ratih Sari
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2022
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v6i2.999

Abstract

Abstract: The intensity of natural light needs to consider when designing a building, especially a residential house. This study is about the effectiveness of the natural lighting system as a correction of type 70 two-story residential building in Semarang to obtain optimal natural lighting. This research uses quantitative methods. Data were obtained from direct light intensity measurements in the morning, afternoon, and evening using lux meter for one day. The analysis also uses data generated from computer simulations to determine differences in lighting intensity conditions with two window openings as reference. The final result is comparing the measurement analysis result with the recommended standards. Observations show that horizontal window enter more light than vertical window openings. In addition, the month in calendar influences the percentage of light intensity that enters the house.Abstrak: Intensitas cahaya alami sangat perlu untuk diperhatikan ketika merancang sebuah bangunan, khususnya rumah tinggal. Pengkajian efektivitas sistem pencahayaan alami dalam penelitian ini sebagai koreksi bangunan rumah tinggal dua tingkat tipe 70 di Semarang untuk mendapatkan pencahayaan alami yang optimal. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif. Data diperoleh dari hasil pengukuran intensitas cahaya secara langsung pada pagi, siang, dan sore hari selama satu hari menggunakan lux meter. Analisis juga menggunakan data yang diperoleh dari simulasi komputer yang digunakan untuk mengetahui perbedaan kondisi intensitas pencahayaan dengan dua referensi luas bukaan jendela. Hasil akhir penelitian adalah melakukan perbandingan antara hasil data pengukuran dengan standar yang direkomendasikan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa luas bukaan jendela horizontal lebih banyak memasukkan cahaya dibandingkan bukaan vertikal. Selain itu, bulan dalam kalender memiliki pengaruh terhadap persentase intensitas cahaya yang masuk ke dalam rumah. 
EFEKTIVITAS PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUMAH TINGGAL 2 TINGKAT (STUDI KASUS: PERUMAHAN AVANI ECOPARK SEMARANG TIPE 70) Astrihasna Shafa; Suzanna Ratih Sari
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2022
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v6i2.999

Abstract

Abstract: The intensity of natural light needs to consider when designing a building, especially a residential house. This study is about the effectiveness of the natural lighting system as a correction of type 70 two-story residential building in Semarang to obtain optimal natural lighting. This research uses quantitative methods. Data were obtained from direct light intensity measurements in the morning, afternoon, and evening using lux meter for one day. The analysis also uses data generated from computer simulations to determine differences in lighting intensity conditions with two window openings as reference. The final result is comparing the measurement analysis result with the recommended standards. Observations show that horizontal window enter more light than vertical window openings. In addition, the month in calendar influences the percentage of light intensity that enters the house.Abstrak: Intensitas cahaya alami sangat perlu untuk diperhatikan ketika merancang sebuah bangunan, khususnya rumah tinggal. Pengkajian efektivitas sistem pencahayaan alami dalam penelitian ini sebagai koreksi bangunan rumah tinggal dua tingkat tipe 70 di Semarang untuk mendapatkan pencahayaan alami yang optimal. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif. Data diperoleh dari hasil pengukuran intensitas cahaya secara langsung pada pagi, siang, dan sore hari selama satu hari menggunakan lux meter. Analisis juga menggunakan data yang diperoleh dari simulasi komputer yang digunakan untuk mengetahui perbedaan kondisi intensitas pencahayaan dengan dua referensi luas bukaan jendela. Hasil akhir penelitian adalah melakukan perbandingan antara hasil data pengukuran dengan standar yang direkomendasikan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa luas bukaan jendela horizontal lebih banyak memasukkan cahaya dibandingkan bukaan vertikal. Selain itu, bulan dalam kalender memiliki pengaruh terhadap persentase intensitas cahaya yang masuk ke dalam rumah. 
Kajian Sistem Penghawaan terhadap Kenyamanan Termal pada Rumah Produksi Tenun Bukan Mesin Astrihasna Shafa; Gagoek Hardiman; Wahyu Setia Budi
ARSITEKTURA Vol 21, No 1 (2023): Arsitektura : Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/arst.v21i2.63117

Abstract

Thermal comfort is essential when designing a building that will serve as a work activities place. A comfortable work environment will increase worker productivity. This study is a form of correction to non-machine weaving production house to obtain an optimal ventilation system for achieving thermal comfort. This research uses quantitative in non-machine weaving production house in Pekalongan. The data collected are thermal measurement data and air intensity in the workspace directly from morning to evening for two days. Measurements using a thermometer, hygrometer, and hot wire anemometer. Measurements were carried out in two conditions to compare the air intensity in the workspace. The measurement results will be analyzed using the recommended standards. The observations show that natural ventilation is not optimal in a horizontal building and an open space with an inner court. The fan's type and shape affect the airflow arrangement in the room.