Nurul Ulya Luthfiyana
Faculty Of Public Health, University Of Jember, Jember 68121, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Multilevel Analysis on the Biological, Social Economic, and Environmental Factors on the Risk of Pneumonia in Children Under Five in Klaten, Central Java Luthfiyana, Nurul Ulya; Rahardjo, Setyo Sri; Murti, Bhisma
Journal of Epidemiology and Public Health Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.995 KB)

Abstract

Background: Pneumonia is one of the leading causes of death in children under five in the world, particularly in the developing countries including Indonesia. Imbalance between host, agent, and environment, can cause the incidence of pneumonia. This study aimed to examine the biological, social economic, and environmental factors on the risk of pneumonia in children under five using multilevel analysis with village as a contextual factor.Subjects and Method: This was an analytic observational study with case control design. The study was conducted in Klaten District, Central Java, from October to November, 2017. A total sample of 200 children under five was selected for this study by fixed disease sampling. The dependent variable was pneumonia. The independent variables were birth weight, exclusive breastfeeding, nutritional status, immunization status, maternal education, family income, quality of house, indoor smoke exposure, and cigarette smoke exposure. The data were collected by questionnaire and checklist. The data were analyzed by multilevel logistic regression analysis.Results: Birth weight ≥2.500 g (OR=0.13; 95% CI= 0.02 to 0.77; p= 0.025), exclusive breastfeeding (OR= 0.15; 95% CI= 0.02 to 0.89; p= 0.037), good nutritional status (OR=0.20; 95% CI= 0.04 to 0.91; p= 0.038), immunizational status (OR= 0.12; 95% CI= 0.02 to 0.67; p= 0.015), maternal educational status (OR= 0.18; 95% CI= 0.03 to 0.83; p= 0.028), high family income (OR= 0.25; 95% CI= 0.07 to 0.87; p= 0.030), and good quality of house (OR= 0.21; 95% CI= 0.05 to 0.91; p= 0.037) were associated with decreased risk of pneumonia. High indoor smoke exposure (OR= 8.29; 95% CI= 1.49 to 46.03; p= 0.016) and high cigarette smoke exposure (OR=6.37; 95% CI= 1.27 to 32.01; p= 0.024) were associated with increased risk of pneumonia. ICC= 36.10% indicating sizeable of village as a contextual factor. LR Test p= 0.036 indicating the importance of multilevel model in this logistic regression analysis.Conclusion: Birth weight, exclusive breastfeeding, good nutritional status, immunizational status, maternal educational status, high family income, and good quality of house decrease risk of pneumonia. High indoor smoke exposure and high cigarette smoke exposure increase risk of pneumonia.Keyword: pneumonia, biological, social economic, environmental factor, children under fiveCorrespondence: Nurul Ulya Luthfiyana, Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami 36 A, Surakarta 57126, Central Java. Email: ulya.luthfiyana@gmail.com.Journal of Epidemiology and Public Health (2018), 3(2): 128-142https://doi.org/10.26911/jepublichealth.2018.03.02.03 
KARAKTERISTIK SOSIODEMOGRAFI SEBAGAI PREDIKTOR KEPEMILIKAN AKTA KELAHIRAN PADA BALITA DI PROVINSI PAPUA, INDONESIA Luthfiyana, Nurul Ulya; Wicaksono, Dimas Bagus Cahyaningrat
Preventif Journal Vol 5, No 2 (2021): Preventif Journal
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/epj.v5i2.18312

Abstract

AbstrakAkta kelahiran merupakan dokumen penting yang menjadi bukti bahwa kelahiran telah terdaftar dan diakui oleh negara. Kepemilikan akta kelahiran memberikan akses anak terhadap perlindungan dan pelayanan negara termasuk dalam bidang Kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor sosiodemografi dengan kepemilikan akta kelahiran pada balita di Provinsi Papua dengan menggunakan data Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) 2017 dan dianalisis menggunakan analisis multivariat regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar balita tidak memiliki akta kelahiran yaitu sebesar 70.13%. Karakteristik usia anak, usia ibu, dan kuintil kekayaan berpengaruh secara signifikan terhadap kepemilikan akta kelahiran pada balita. Sedangkan jenis kelamin anak, Pendidikan ibu, dan tempat kelahiran tidak menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap kepemilikan akta kelahiran pada balita. Karakteristik tempat tinggal juga tidak menunjukkan adanya pengaruh terhadap kepemilikan akta kelahiran balita. Cakupan kepemilikan akta kelahiran pada anak harus ditingkatkan dengan kerja sama lintas sectoral dan stakeholder terkait untuk mewujudkan pemenuhan hak anak dan menjaga keakuratan statistik vital sehingga dapat memantau indikator, mengevaluasi dan menetapkan kebijakan Kesehatan secara tepat. Kata kunci: Akta kelahiran, sosiodemografi, balita
The Mental Health of Medical Workers During the Covid19 Pandemic: How Do We Manage It? Devi Arine Kusumawardani; Globila Nurika; Nurul Ulya Luthfiyana
JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN Vol. 12 No. 1si (2020): SPECIAL ISSUE
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jkl.v12i1si.2020.21-28

Abstract

Introduction: Covid-19 pandemic has occurred in many countries and caused a world health crisis. The morbidity dan mortality rate due to Covid-19 still rising until now. The outbreak of Covid-19 was not only affected the mental health of community but also affect the medical workers as the frontline. Therefore, we present an overview of the mental health outcomes in medical workers and describe the management at the organizational and personal level. Literature is obtained through searches from the ScienceDirect, PubMed, and Google Scholar databases which are further classified and summarized based on research questions. Discussion: The impact of the Covid-19 pandemic on the mental health of medical workers shows that the majority of workers experience anxiety, insomnia, depression to severe stress. The risk of mental disorders in women is higher than men, nurses are higher than doctors, and middle and junior positions are higher than senior degrees. Efforts that have been made in controlling mental health problems for workers in health services include periodic mental health monitoring, psychological support through self-care, mindfulness techniques, active listening, music therapy, internal counseling, and problem solving among ourselves. In addition, workers in health services must also get social support such as instrumental support to emotional support in the workplace. Conclusion: Medical workers in the health services have a very high risk of experiencing mental health problems during the Covid-19 pandemic so that the role of leaders in every health care facility is required in carrying out stress management activities in the workplace.
Edukasi “Wheel Heads-Up” sebagai Pencegahan Diabetes Melitus Nurul Ulya Luthfiyana; Arina Mufida Ersanti; Elok Permatasari
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 1 (2021): June
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v6i1.2417

Abstract

Diabetes melitus merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting, dengan jumlah kasus dan prevalensi yang terus meningkat selama beberapa dekade terakhir. Dampak penyakit diabetes melitus sangat kompleks, selain penyakit kardiovaskuler, diabetes melitus juga merupakan salah satu penyebab utama penyakit ginjal dan kebutaan pada usia di bawah 65 tahun, dan juga amputasi yang bukan disebabkan oleh trauma, disabilitas, hingga kematian. Namun, upaya pencegahan dan deteksi dini faktor risiko penyakit Diabetes Melitus masih belum optimal pada semua kelompok masyarakat. Upaya pencegahan Diabetes Mellitus ini dapat dilakukan dengan pemberikan edukasi Kesehatan kepada masyarakat dengan metode yang inovatif. Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah memberikan edukasi tentang pencegahan Penyakit Diabetes Melitus. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Suci Kecamatan Panti Kabupaten jember pada tahun 2020 dengan peserta yaitu para pejabat pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa sejumlah 23 orang sebagai sasaran utama. Metode pelaksanaan kegiatan ini meliputi penyuluhan, edukasi dengan metode permainan edukatif Wheel-Heads Up, deteksi dini faktor risiko dan pemeriksaan Kesehatan serta konseling terkait penyakit Diabetes Melitus. Hasil kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini menunjukkan respon seluruh peserta yang sangat antusias dalam mengikuti kegiatan serta meningkatnya pengetahuan dan pemahaman tentang Diabetes Melitus. Diharapkan agar kader dan tenaga Kesehatan dapat memberikan edukasi Kesehatan dan deteksi dini faktor risiko penyakit secara berkelanjutan termasuk penyakit tidak menular seperti Diabetes Melitus
TRASH CAN-COMPOSTER: ALAT PENCACAH SAMPAH ORGANIK UNTUK PENCACAH SAMPAH LIMBAH PERTANIAN Ratna Dewi Syarifah; Helda Wika Amini; Husnatun Nihayah; Nurul Ulya Luthfiyana
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 3 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.533 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i3.7668

Abstract

Abstrak: Sampah merupakan segala sesuatu yang tidak lagi digunakan yang dihasilkan dari aktifitas manusia. Pengolahan sampah harus menjadi perhatian khusus agar tidak menimbulkan dampak negatif baik bagi masyarakat maupun lingkungan. Desa Pujer Baru Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso belum memiliki fasulitas pembuangan sampah yang memadai. Masyarakat terbiasa membuang sampah di kebun, sungai hingga membakarnya dilingkungan sekitar. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan peran masyarakat dalam menangani sampah organik memalui sosialisasi dan diskusi pengolahan sampah, serta pelatihan dan pendampingan pengolahan sampah organik mengunakan mesin Trash Can-Composter sebagai komposter pencacah sampah organik untuk menghasilkan pupuk kompos. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Pujer Baru Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur dengan peserta kegiatan merupakan ibu-ibu rumah tangga sejumlah 10 orang. Hasil dari pelatihan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan masyarakat terkait pengolahan sampah, terbentuknya prototype tempat pengolahan sampah organik, mesin Trash Can-Composter, serta meningkatnya kemampuan manajemen pengolahan sampah organik melalui pembentukan kompos menggunakan mesin Trash Can-Composter.Abstract: Garbage is anything that is no longer used as a result of human activities. Waste processing must be a special concern so as not to cause negative impacts for both the community and the environment. Pujer Baru Village, Maesan District, Bondowoso Regency does not yet have adequate waste disposal facilities. People are used to throwing garbage in gardens, rivers and burning it in the surrounding environment. The purpose of this activity is to increase the role of the community in dealing with organic waste through socialization and discussion of waste management, as well as training and assistance in processing organic waste using the Trash Can-Composter machine as a composter to enumerate organic waste to produce compost. This activity was carried out in Pujer Baru Village, Maesan District, Bondowoso Regency, East Java with 10 housewives participating in the activity. The results of this training are an increase in community knowledge regarding waste processing, the formation of a prototype organic waste processing site, a Trash Can-Composter machine, and an increase in the ability to manage organic waste through the formation of compost using a Trash Can-Composter machine.