Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Studi aktivitas ekstrak etanol dan sediaan gel daun melinjo (Gnetum gnemon L) sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus Aureus Indra Lasmana Tarigan; Afidatul Muadifah; Helda Wika Amini; Tri Kurnia Astutik
CHEMPUBLISH JOURNAL Vol. 4 No. 2 (2019): Chempublish Journal
Publisher : Universitas Jambi, Fakultas Sains dan Teknologi, Program Studi Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/chp.v4i2.7631

Abstract

Melinjo (Genus Gnetii gnemonii Folium) merupakan spesies tanaman yang berasal dari semenanjung Malaysia dan Indonesia, diketahui memiliki senyawa bioaktif yang dapat dimanfaatkan dibidang kesehatan. Tujuan penelitian ini ini adalah untuk menganalisis profil senyawa bioaktif daun melinjo (Gnetii gnemonii Folium) yang memiliki fungsi sebagai antimikroba dengan menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus serta memformulasi gel dari ekstrak daun melinjo. Ekstrak daun melinjo dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%, 3 hari. Analisis profil senyawa bioaktif daun melinjo menggunakan skrining fitokimia dan pengujian aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi cakram Kirby-Bauer terhadap Staphylococcus aureus. Konsentrasi ekstrak etanol daun melinjo yang digunakan interval konsentrasi 50%-80%. Ekstrak dengan konsentrasi optimum diformulasikan dalam bentuk gel dan dilakukan evaluasi mutu fisik sediaan gel meliputi organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya lekat dan uji daya sebar selama 28 hari. Hasil analisis menunjukkan senyawa bioaktif daun melinjo meliputi Tanin, Saponin, Alkaloid, Flavonoid, dan Triterpenoid. Ekstrak 80% daun melinjo memberikan efek antibakteri dengan zona hambat terbesar 13,08mm. Gel dari ekstrak daun melinjo 80% memberikan efek antibakteri dengan kategori kuat terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan diameter zona hambat sebesar 16,91mm.
Optimization of Microwave-Assisted Alkali Pretreatment for Enhancement of Delignification Process of Cocoa Pod Husk Maktum Muharja; Rizki Fitria Darmayanti; Bekti Palupi; Istiqomah Rahmawati; Boy Arief Fachri; Felix Arie Setiawan; Helda Wika Amini; Meta Fitri Rizkiana; Atiqa Rahmawati; Ari Susanti; Ditta Kharisma Yolanda Putri
Bulletin of Chemical Reaction Engineering & Catalysis 2021: BCREC Volume 16 Issue 1 Year 2021 (March 2021)
Publisher : Department of Chemical Engineering - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9767/bcrec.16.1.8872.31-43

Abstract

In this study, the optimization of microwave-assisted alkaline (MAA) pretreatment is performed to attain the optimal operating parameters for the delignification of cocoa pod husk (CPH). The MAA performance was examined by heating the CPH solid with different particle sizes (60–120 mesh) and NaOH solution with a different sample to a solvent (SS) ratio (0.02–0.05 g/L), for short irradiation time (1–4 min). Box-Behnken Design (BBD) was utilized to optimize the percentage of lignocellulose composition changes. The results show that by enlarging particle size, the content of lignin and cellulose decreased while hemicellulose increased. By prolong irradiation time, the content of lignin and hemicellulose decreased while cellulose elevated. On the other hand, increasing the SS ratio was not significant for hemicellulose content changes. From FTIR and SEM characterization, the MAA drove the removal of lignin and hemicellulose of CPH and increased cellulose slightly. Supported by kinetic study which conducted in this work, it was exhibited that MAA pretreatment technology is an effective delignification method of CPH which can tackle the bottleneck of its commercial biofuel production. Copyright © 2021 by Authors, Published by BCREC Group. This is an open access article under the CC BY-SA License (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0). 
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PETANI DESA TANAH WULAN MELALUI PELATIHAN PELUANG EKSPOR KOPI Helda Wika Amini; Rizki Fitria Darmayanti; Dyah Ayu Savitri
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 2 (2022): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.296 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i2.7153

Abstract

Abstrak: Desa Tanah Wulan merupakan salah satu pemasok kopi utama di Bondowoso. Desa ini memiliki potensi sumber daya manusia yang besar dengan mata pencaharian utama sebagai petani. Sebagian besar hasil produksi kopi penduduk masih dijual dalam bentuk buah kopi sehingga hasil penjualan masih belum maksimal. Tingkat ekonomi dan pendidikan di desa ini masih relatif rendah dengan mayoritas keluarga prasejahtera dan penduduk belum tamat Sekolah Dasar. Solusi yang ditawarkan pada kegiatan ini berupa pemberdayaan perempuan melalui produksi kopi rempah instan. Kopi rempah adalah pengolahan biji kopi menjadi bubuk kopi dengan penambahan rempah untuk meningkatkan cita rasa. Rangkaian kegiatan ini dibagi dalam beberapa fokus: community upgrading dan sosialisasi prosedur ekspor, produksi, pemasaran serta inovasi packaging. Selain itu dilakukan pendampingan kelompok salah satunya melalui pelatihan peluang ekspor kopi Desa Tanah Wulan. Adanya pelatihan peluang ekspor kopi Tanah Wulan memberikan wawasan baru serta motivasi bagi perempuan petani di Desa Tanah Wulan untuk bersinergi bersama dan memperoleh kesuksesan bersama-sama.Abstract: Tanah Wulan Village is one of the leading coffee suppliers in Bondowoso. This village has excellent potential for human resources with the main livelihood as farmers. Most of the population's coffee production is still sold in coffee cherries, so the sales are still not maximized. The level of economy and education in this village is still relatively low, with most poor families and residents not completing elementary school. The solution offered in this activity is empowering women through the production of instant spiced coffee. Spice coffee is the processing of coffee beans into coffee powder with spices to enhance the taste. This series of activities is divided into several focuses: community upgrading and socialization of export, production, marketing, and packaging innovation procedures. In addition, group assistance was carried out, one of which was through training on coffee export opportunities in Tanah Wulan Village. Tanah Wulan coffee export opportunities provide new insights and motivation for women farmers in Tanah Wulan Village to work together and achieve mutual success.
PENINGKATAN NILAI EKONOMI KOPI REMPAH MELALUI MANAJEMEN KADERISASI PETANI KOPI PEREMPUAN DI DESA TANAH WULAN, KABUPATEN BONDOWOSO Rizki Fitria Darmayanti; Helda Wika Amini; Dyah Ayu Savitri; M. Maktum Muharja Al Fajri
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 4 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.063 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i4.5129

Abstract

Abstrak: Kopi merupakan komoditas andalan perkebunan di Indonesia, utamanya bagi Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Salah satu pemasok kopi utama di Bondowoso adalah Desa Tanah Wulan, Kecamatan Maesan dimana mata pencaharian utama penduduknya adalah sebagai petani. Mayoritas perempuan berprofesi sebagai ibu rumah tangga sehingga mempunyai banyak waktu luang untuk memproduksi kopi mentah menjadi kopi olahan, sehingga hal ini menjadi obyek pendampingan bagi tim pengabdian untuk melakukan pelatihan pengolahan kopi rempah (KORE) pada tahun 2019. Namun dampak pelaksanaan kegiatan pelatihan pengolahan kopi rempah masih belum maksimal, sehingga sejak tahun 2020 hingga kini Tim Pengabdian berinisiatif melakukan strategi pengurusan sertifikasi industri rumah tangga melalui Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) dan mendampingi dalam manajemen kaderisasi perempuan di desa Tanah Wulan. Solusi yang ditawarkan pada kegiatan ini berupa pemberdayaan perempuan melalui manajemen kaderisasi perempuan di Desa Tanah Wulan. Manajemen kaderisasi berguna untuk menciptakan orang-orang yang akan berperan penting dalam kegiatan produksi hingga pemasaran produk KORE sehingga produk KORE mampu berjalan secara berkelanjutan. Kegiatan inti program ini adalah pengurusan PIRT produk KORE dan pendampingan perempuan di desa Tanah Wulan melalui manajemen kaderisasi. Peningkatan nilai ekonomi kopi rempah melalui pengurusan PIRT dan manajemen kaderisasi petani perempuan Desa Tanah Wulan memberikan peluang yang menjanjikan. Selama pelaksanaan program, perempuan petani kopi menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam membentuk kader dan melaksanakan usaha KORE yang berkelanjutan.Abstract:  Coffee is a plantation commodity in Indonesia, especially for Bondowoso Regency, East Java. One of the main coffee suppliers in Bondowoso is Tanah Wulan Village, Maesan District where the main livelihood of the residents is as a farmer. Women work as housewives so they have a lot of free time to produce raw coffee into processed coffee, so this has become an object of assistance for the team to conduct spice coffee processing (KORE) training in 2019. However, the impact of the implementation of the spice coffee processing training is still not maximum, so that since 2020 until now the Team has taken the initiative to carry out a strategy for managing home industry certification through Home Industry Products (PIRT) and assisting in the management of women's regeneration in Tanah Wulan village. The solution offered in this activity is in the form of empowering women through the management of women's regeneration in Tanah Wulan Village. The regeneration management is useful for creating people who will play an important role in production activities to market KORE products so that KORE products can run sustainably. The core activities of this program are the management of KORE product PIRT and women's assistance in Tanah Wulan village through cadre management. The economic value of spiced coffee through improving the management of PIRT and the management of the regeneration of women farmers in Tanah Wulan Village provides the promised opportunities. During program implementation, female coffee farmers showed high enthusiasm in forming cadres and implementing sustainable KORE businesses.
Peningkatan Nilai Ekonomi Kopi Menjadi Kopi Rempah Instan (KORE) Berbasis Pemberdayaan Perempuan Desa Tanah Wulan Dyah Ayu Savitri; Helda Wika Amini; Rizki Fitria Darmayanti
Warta Pengabdian Vol 14 No 4 (2020): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v14i4.14863

Abstract

Kopi adalah salah satu komoditas andalan perkebunan di Indonesia. Kabupaten Bondowoso merupakan penghasil kopi dengan jumlah yang besar sehingga pada tahun 2016, Bupati Bondowoso mendeklarasikan Kabupaten ini sebagai Bondowoso Republik Kopi. Desa Tanah Wulan, Kecamatan Maesan merupakan salah satu pemasok kopi utama di Bondowoso. Desa ini memiliki potensi sumber daya manusia yang besar dengan mata pencaharian utama sebagai petani. Mayoritas perempuan berprofesi sebagai ibu rumah tangga sehingga memiliki banyak waktu luang untuk memproduksi kopi mentah menjadi kopi olahan. Namun sebagian besar hasil produksi kopi penduduk masih dijual dalam bentuk buah kopi sehingga hasil penjualan masih belum maksimal. Tingkat ekonomi dan pendidikan di desa ini masih relatif rendah dengan mayoritas keluarga prasejahtera dan penduduk belum tamat SD. Solusi yang ditawarkan pada kegiatan ini berupa pemberdayaan perempuan melalui produksi kopi rempah. Kopi rempah dibuat dengan mengolah biji kopi menjadi bubuk kopi dan menambahkan berbagai jenis rempah seperti jahe dan kapulaga untuk meningkatkan cita rasa. Kegiatan inti program ini adalah aktivasi kembali kelompok perempuan, pemberdayaan perempuan melalui produksi kopi rempah instan, dan produksi serta pemasaran untuk meningkatkan nilai jual kopi. Peningkatan nilai ekonomi kopi rempah melalui pemberdayaan petani perempuan Desa Tanah Wulan memberikan peluang yang menjanjikan. Selama pelaksanaan program, perempuan petani kopi menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap teknologi produksi kopi rempah dengan memberikan banyak masukan dan ide kreatif.
PENYEDIAAN AIR BERSIH MELALUI PENGADAAN ALAT FILTRASI DI SMAN 2 BONDOWOSO Hanggara Sudrajat; Maktum Muharja; Helda Wika Amini; Rizki Fitria Darmayanti
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Membangun Negeri
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pkm.v5i1.1124

Abstract

Gerakan Mencuci Tangan dengan sabun merupakan salah satu langkah krusial dalam menghadapi kenormalan baru, masyarakat harus hidup berdampingan dengan virus Novel Corona Virus 2019. Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat vital guna menghadapi kenormalan baru. Sayangnya, masih ditemukan daerah yang mengalami kekurangan persediaan air bersih, salah satunya adalah wilayah Kabupaten Bondowoso-Jawa Timur. Oleh karenanya, ketersediaan alat pengolahan air yang sederhana, mudah dalam pengoperasian, dan murah menjadi sangat penting, terutama di institusi pendidikan. Salah satu metode pengolahan air yang memenuhi kriteria tersebut adalah filtrasi. Untuk menjamin ketersediaan air bersih dalam skala kebutuhan sekolah, pengolahan air limbah sabun cuci tangan menjadi air bersih menggunakan metode filtrasi merupakan pilihan yang praktis, ekonomis, dan berkelanjutan. Melalui program Pengabdian Mandiri Universitas Jember 2020 ini, tim pelaksana kegiatan telah memberdayakan siswa di SMAN 2 Bondowoso pada tahap manufaktur, instalasi peralatan, operasional, dan pemeliharaan sistem. Selain itu, dilakukan demonstrasi pengoperasian alat filtrasi, pemeliharaan, hingga manajemen penjadwalan kerja bagi siswa. Tim pelaksana bekerja sama dengan siswa kemudian melakukan evaluasi setiap 2 pekan sekali guna menjamin sistem berjalan secara kontinyu. Sistem pengolahan air limbah sisa cuci tangan menggunakan metode filtrasi menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk mengatasi masalah ketersediaan air bersih dalam menghadapi era Kenormalan Baru.
EXTRACTION OF ROBUSTA COFFEE HUSK WASTE FROM TANAH WULAN VILLAGE MAESAN DISTRICT BONDOWOSO DISTRICT WITH ETHYL ACETATE AND ITS ANTIOXIDANT ACTIVITIES Helda Wika Amini; Wiwik Pratiwi; Gregah Pangayoman Hartanto P; Bekti Palupi; Boy Arief Fachri; Meta Fitri Rizkiana; Istiqomah Rahmawati
UNEJ e-Proceeding 2022: E-Prosiding Kolokium Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia is the 4th largest coffee-producing country in the world. One of the coffee producers in the Bondowoso area of ​​East Java is Tanah Wulan Village. This village is located in the Argopuro Mountains Cluster, which produces coffee, especially Robusta coffee. In processing coffee cherries into coffee beans, the husk of the coffee cherries becomes the most significant waste from this process, reaching 40%-45%. However, the use of coffee husk waste is still limited as fertilizer and animal feed. So that there is a need for research to explore the potential of abundant coffee husk waste, one of which is about the antioxidant potential of robusta coffee husk produced in Tanah Wulan village. This study aimed to determine the percentage yield of robusta coffee husk extraction with ethyl acetate solvent and analyze its antioxidant activity. The robusta coffee husk extraction with ethyl acetate produces a dark green solid with a yield of 1.09%. From the analysis of antioxidants using DPPH, the IC50 was obtained at 96.5 mg/L with a strong category of antioxidants. However, the antioxidant activity of coffee husk extract is still much lower than the comparison compound for vitamin C, with an IC50 value of 3.68 mg/L (powerful category). So that, further research needs to be done to increase the antioxidant activity of coffee husk waste.
The EFFECT OF MICROORGANISM NUTRITION ON THE FERMENTATION PROCESS ON BIOETHANOL CONCENTRATION FROM TOBACCO STALKS Bekti Palupi; Boy Arief Fachri; Istiqomah Rahmawati; Meta Fitri Rizkiana; Helda Wika Amini; Nikita Meidi; Dini Rahmawaty
UNEJ e-Proceeding 2022: E-Prosiding Kolokium Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tobacco is one of the abundant biomass resources, especially in Jember Regency. Tobacco stalk has potential as a raw material for bioethanol and has more economic value than just being used as firewood. One of the new renewable energy that comes from biomass is biofuel. The currently developed biofuels are biodiesel and bioethanol. Compared to fuel oil, bioethanol's advantages include having a high octane number (106-110), increasing combustion efficiency, and reducing pollutant emissions. Besides being used to fulfill energy needs, bioethanol can also be used as a raw material in the pharmaceutical, cosmetic, and various alcohol derivatives industries. The Covid-19 pandemic has also made the need for ethanol increase. The scarcity of hand sanitizer products has made the price soar. The raw material for the hand sanitizer is ethanol, so the need for ethanol also increases. Bioethanol production, in general, has a 4-step process. The processes are pretreatment, hydrolysis, fermentation, and distillation. This study focused on the fermentation process with the aim of knowing the effect of microorganism nutrition on the concentration of bioethanol from tobacco stalks. Fermentation is done with the yeast Saccharomyces Cerevisiae. The addition of nutrients in the fermentation process greatly affects the concentration of ethanol that will be produced. The addition of optimal nutrients in this study was shown in the addition of 1.3% of the total initial volume of the sample or 0.325gram with a concentration result of 23.9%. Keywords: bioethanol, microorganism nutrition, fermentation, tobacco stalks
TRASH CAN-COMPOSTER: ALAT PENCACAH SAMPAH ORGANIK UNTUK PENCACAH SAMPAH LIMBAH PERTANIAN Ratna Dewi Syarifah; Helda Wika Amini; Husnatun Nihayah; Nurul Ulya Luthfiyana
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 3 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.533 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i3.7668

Abstract

Abstrak: Sampah merupakan segala sesuatu yang tidak lagi digunakan yang dihasilkan dari aktifitas manusia. Pengolahan sampah harus menjadi perhatian khusus agar tidak menimbulkan dampak negatif baik bagi masyarakat maupun lingkungan. Desa Pujer Baru Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso belum memiliki fasulitas pembuangan sampah yang memadai. Masyarakat terbiasa membuang sampah di kebun, sungai hingga membakarnya dilingkungan sekitar. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan peran masyarakat dalam menangani sampah organik memalui sosialisasi dan diskusi pengolahan sampah, serta pelatihan dan pendampingan pengolahan sampah organik mengunakan mesin Trash Can-Composter sebagai komposter pencacah sampah organik untuk menghasilkan pupuk kompos. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Pujer Baru Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur dengan peserta kegiatan merupakan ibu-ibu rumah tangga sejumlah 10 orang. Hasil dari pelatihan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan masyarakat terkait pengolahan sampah, terbentuknya prototype tempat pengolahan sampah organik, mesin Trash Can-Composter, serta meningkatnya kemampuan manajemen pengolahan sampah organik melalui pembentukan kompos menggunakan mesin Trash Can-Composter.Abstract: Garbage is anything that is no longer used as a result of human activities. Waste processing must be a special concern so as not to cause negative impacts for both the community and the environment. Pujer Baru Village, Maesan District, Bondowoso Regency does not yet have adequate waste disposal facilities. People are used to throwing garbage in gardens, rivers and burning it in the surrounding environment. The purpose of this activity is to increase the role of the community in dealing with organic waste through socialization and discussion of waste management, as well as training and assistance in processing organic waste using the Trash Can-Composter machine as a composter to enumerate organic waste to produce compost. This activity was carried out in Pujer Baru Village, Maesan District, Bondowoso Regency, East Java with 10 housewives participating in the activity. The results of this training are an increase in community knowledge regarding waste processing, the formation of a prototype organic waste processing site, a Trash Can-Composter machine, and an increase in the ability to manage organic waste through the formation of compost using a Trash Can-Composter machine.
Penerapan Response Surface Methodology dalam Optimasi Kondisi Proses Ekstraksi Antosianin pada Limbah Kulit Kakao dengan Metode Maserasi Menggunakan Pelarut Etanol Istiqomah Rahmawati; Boy Arief Fachri; Nurtsulutsiyah Nurtsulutsiyah; Yakub Hendrikson Manurung; Muhammad Reza; Meta Fitri Rizkiana; Helda Wika Amini
JC-T (Journal Cis-Trans): Jurnal Kimia dan Terapannya Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : State University of Malang or Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.063 KB) | DOI: 10.17977/um0260v6i12022p024

Abstract

Antosianin dengan konsentrasi tinggi terdapat dalam kulit kakao. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara variabel input dan mengembangkan model prediksi yang digunakan dalam optimasi kondisi proses ekstraksi antosianin. Ekstraksi antosianin dalam kulit kakao dilakukan menggunakan metode maserasi. Variable proses ekstraksi yang dioptimasi meliputi ukuran partikel (0,105; 0,125; 0,149; 0,177; 0,25 mm), rasio bahan/pelarut (0,0045; 0,0125; 0,0375; 0,0625; 0,0795 g/mL), dan waktu (7,5; 24;  48; 72; 79 jam). Program Design Expert vs11 dengan Response Surface Methodology (RSM) Box-Behnken Design digunakan dalam penelitian dan dilakukan pemilihan kondisi proses dari kombinasi faktor-faktor yang menghasilkan respon yang optimal. Hubungan antar variabel terhadap respon konsentrasi antosianin yang dimodelkan :Y=0,2129-0,0483A+0,0816B+0,0069C-0,0219AB-0,0271AC+0,0174BC+0,0298A2-0,0349B2 +0,0504C2(A adalah ukuran partikel; B adalah rasio kulit kakao:pelarut; dan C adalah waktu).Nilai respon optimal konsentrasi antosianin adalah 0,479 M dengan kondisi ukuran partikel pada proses ekstraksi 0,105 mm, rasio kulit kakao/etanol adalah 0,0625 g/mL, dan waktu ekstraksi adalah 72 jam