p-Index From 2019 - 2024
1.116
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agrotek Tropika
Supriatin Supriatin
Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN BIOCHAR BATANG SINGKONG DAN PEMUPUKAN P TERHADAP SIFAT KIMIA TANAH ULTISOL YANG DITANAMI JAGUNG ( Zea mays L.) Setiawan, Febri; Sarno, Sarno; Afrianti, Nur Afni; Supriatin, Supriatin
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 1 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, JANUARI 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i1.5633

Abstract

Tanah Ultisol merupakan salah satu jenis tanah yang banyak dimanfaatkan untuk budidaya tanaman. Namun demikian, tanah Ultisol memiliki banyak kendala dalam pemanfaatannya karena merupakan tanah yang memiliki kesuburan tanah rendah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan pemberian biochar dan pemupukan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian biochar batang singkong serta pengaruh pempukan P terhadap sifat kimia tanah Ultisol yang ditanami jagung ( Zea mays L.). Penelitian dilakukan di lapangan terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan analisis kimia tanah dilakukan di laboratorium ilmu tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Januari sampai dengan Juli 2019. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang disusun secara faktorial (3 x 3) yang diterapkan dalam Rancangan Kelompok Teracak Lengkap (RKTL) dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah biochar batang singkong dengan dosis 0 ton ha-1, 2,5 ton ha-1, dan 5 ton ha-1. Faktor kedua adalah pemupukan TSP dengan dosis 0 kg ha-1, 80 kg ha-1, dan 160 kg ha-1, selanjutnya data disajikan dengan menggunakan kurva untuk membandingkan sifat kimia tanah berdasarkan perlakuan yang diberikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian biochar batang singkong dan pemupukan P mampu meningkatkan kadar N-total, kadar K-dd, KTK dan kadar C-organik pada tanah Ultisol.
PENGARUH PUPUK ORGANONITROFOS, PUPUK NPK DAN KOMBINASINYATERHADAP POPULASI, PRODUKSI, DAN HARA TERANGKUT C, N, P TANAMAN TEBU (Saccharum Officinarum L.) RATOON2 DI TANAH ULTISOL GEDUNG MENENG Hamzah, Akbar; Lumbanraja, Jamalam; Supriatin, Supriatin; Sarno, Sarno; Amalia, Riajeng Hanum; Satgada, Catur Putra; Zulkarnain, Eldineri; Awang, Tegar Rafshodi; Agustina, Wiwik
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 1 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, JANUARI 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i1.5626

Abstract

Peningkatan produksi tebu banyak terkendala seperti rendahnya bahan organik dan hara makro N, P, K, Ca, dan Mg di tanah ultisol.  Karena di tanah ultisol kandungan kadar Al3+ yang cukup tinggi, dan kejenuhan basa yang rendah.  Penambahan pupuk organonitrofos dan anorganik merupakan salah satu cara untuk mengatasi hal ini.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk organonitrofos dan pupuk NPK terhadap produksi, populasi, dan hara terangkut dan hara terangkut tanaman tebu ratoon 2, dan korelasi antara N-total tanah dan P-tersedia tanah dengan N dan P yang diserap oleh tanaman tebu ratoon 2.  Penelitian ini terdiri  5 perlakuan dan 3 ulangan, disusun dalam Rancangan Acak kelompok (RAK).  Perlakuan terdiri dari: A. 100% NPK (300 kg ha-1 urea, 150 kg ha-1 TSP, 300 kg ha-1 KCl), B. 100% organonitofos (10.000 kg ha-1 organonitrofos), C. 100% NPK + 50% organonitrofos (300 kg ha-1 urea, 150 kg ha-1 TSP, 300 kg ha-1 KCl, 5000 kg ha-1 organonitrofos), D.50% NPK + 100% organonitrofos (150 kg ha-1 urea,  75 kg ha-1 TSP, 150 kg ha-1 KCl, 10.000 kg ha-1 organonitrofos), dan  E. tanpa pemupukan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberian pupuk anorganik NPK, pupuk organonitrofos dan kombinasi berpengaruh nyata terhadap produksi dan hara terangkut C, N, P tanaman tebu ratoon 2, namun tidak berpengaruh nyata terhadap populasi tanaman tebu ratoon 2. Pemberian 100% NPK, 50% NPK + 100% organonitrofos 100% NPK +50% organonitrofos dan memberikan produksi dan hara terangkut C, N, P tanaman tebu yang tidak berbeda nyata, namun nyata lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan 100% organonitrofos dan tanpa pemupukan. Korelasi positif  N-total tanah dan P-tersedia dengan N dan P yang diserap oleh tanaman tebu ratoon 2, sehingga kandungan N-total tanah dan P-tersedia tanah menentukan jumlah N dan P yang dapat diserap oleh tanaman tebu ratoon 2.
KARAKTERISTIK MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH PADA LAHAN PERTANAMAN UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) DAN KEBUN CAMPURAN DI DESA ADIPURO KECAMATAN TRIMURJO, KABUPATEN LAMPUNG TENGAH M. Rizki Ramandha; Didin Wiharso; Supriatin Supriatin; Abdul Kadir Salam
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 1 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, JANUARI 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i1.4793

Abstract

Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) memiliki kemampuan adaptasi yang baik, yaitu dapat tumbuh pada kondisi tanah yang memiliki pH masam, kandungan senyawa Al yang tinggi dan sifat fisik tanah yang kurang baik yang sangat potensial.  Dalam jangka pendek pengolahan tanah intensif bersifat positif bagi tanaman, namun pengolahan tanah secara berlebih dalam jangka panjang akan menimbulkan dampak negatif terhadap produktivitas lahan dan menurunkan kualitas tanah.Sedangkan, pada lahan kebun campuran menerapkan sistem olah tanah minimum yang dapat menjaga tanah dari bahaya erosi yang mengakibatkan terjadinya pengikisan lapisan top soil dan mengurangi evaporasi tanah sehingga mempertahankan kelembaban tanah.  Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perbedaan morfologi dan sifat kimia tanah pada lahan yang telah ditanami ubi kayu dan kebun campuran selama 15 tahun di Desa Adipuro, Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah.  Dalam pelaksanaanya, penelitian ini dilakukan dengan tahapan survei yaitu penentuan lokasi, pengumpulan data, dan analisis laboratorium.  Hasil penelitian ini menunjukkan pada lahan kebun campuran memiliki morfologi tanah dan sifat kimia yang lebih baik dibanding pertanaman ubi kayu.
PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN MULSA TERHADAP KEHILANGAN UNSUR HARA (N,P,K) DAN C-ORGANIK AKIBAT EROSI PADA PERTANAMAN KACANG HIJAU MUSIM TANAM KETIGA Rio Anugrah Putra; Irwan Sukri Banuwa; Supriatin Supriatin; Muhajir Utomo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, No 3 (2020): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 8, SEPTEMBER 2020
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v8i3.4374

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem olah tanah, penggunaan mulsa, dan interaksi antar keduanya terhadap kehilangan unsur hara (N, P, K) dan C-organik akibat erosi pada lahan pertanaman kacang hijau.  Penelitian ini dilakukan pada Maret sampai Juni 2017 di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung.  Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan dua faktor perlakuan yaitu sistem olah tanah dan pemberian mulsa, dan empat kali ulangan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan sitem olah tanah konservasi, perlakuan mulsa dan interaksi antara keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan N-total, P-tersedia, K-dd dan C-organik dalam sedimen.
PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN RESIDU PEMUPUKAN N JANGKA PANJANG TERHADAP KADAR N TOTAL TANAH, SERAPAN N DAN PRODUKSI KACANG TUNGGAK (Vigna unguiculata L.) Mislan Agustin; Supriatin Supriatin; Muhajir Utomo; Sarno Sarno
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 2 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, MEI 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i2.4693

Abstract

Tanaman kacang tunggak (Vigna unguiculata L.) merupakan tanaman leguminosa yang memiliki bintil akar untuk menambat N dari udara.  Adanya nitrogen di dalam tanah akan mempengaruhi kadar N total tanah dan serapan N. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem olah tanah dan residu pemupukan nitrogen jangka panjang terhadap serapan N, kadar N total tanah dan produksi tanaman kacang tunggak. Penelitian ini dilaksanakan pada April sampai Juli 2019 di lahan Politeknik Negeri Lampung Bandar Lampung, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu residu pemupukan nitrogen jangka panjang yang terdiri dari N0 = kontrol dan N2 = 200 kg N ha-1.  Faktor kedua yaitu sistem olah tanah yang terdiri dari T0 = tanpa olah tanah, T1 = olah tanah minimum, T2 = olah tanah intensif.  Data yang diperoleh diuji homogenitas ragamnya dengan Uji Bartlett dan aditivitas data diuji dengan Uji Tukey.  Data dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf nyata 5%.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem olah tanah tidak mempengaruhi kadar N total tanah, namun sisrem oleh tanah berpengaruh sangat nyata terhadap serapan N brangkasan dan total serapan N pada tanaman kacang tunggak. Serapan N  brangkasan tanaman kacang tunggak pada perlakuan sistem olah tanah intensif lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa olah tanah, namun tidak berbeda nyata dengan olah tanah minimum.  Sedangkan total serapan N pada tanaman kacang tunggak pada perlakuan olah tanah minimum lebih tinggi dibandingkan dengan olah tanah intensif namun tidak berbeda nyata dengan tanpa olah tanah. Residu residu pemupukan nitrogen tidak mempengaruhi kadar N total tanah dan serapan N pada tanaman kacang tunggak.  Terdapat pengaruh interaksi antara sistem olah tanah dan residu pemupukan nitrogen terhadap produksi tanaman kacang tunggak.  Produksi tanaman kacang tunggak tertinggi terdapat pada interaksi perlakuan sistem olah tanah minimum dengan residu pemupukan 200 kg N ha-1, namun tidak berbeda nyata dengan perlakuan tanpa olah tanah dengan kontroldan residu pemupukan 200 kg N ha-1.
APLIKASI BIOCHAR BATANG SINGKONG DAN PEMUPUKAN FOSFAT PADA TANAH ULTISOL TERHADAP P TERSEDIA, PERTUMBUHAN, DAN PRODUKSI JAGUNG (Zea mays L.) Dedy Prasetyo; Fadil fajarindo; Sarno Sarno; Supriatin Supriatin; Tamaluddin Syam
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 2 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, MEI 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i2.5949

Abstract

Penggunaan biomassa sisa hasil pertanian berupa batang singkong sebagai bahan baku pembuatan biochar dikarenakan jumlahnya cukup banyak, sehingga menyebabkan adanya penumpukan limbah hasil pertanian di sekitar lahan.  Limbah yang tidak digunakan ini dapat diolah menjadi biochar sebagai bahan pembenah tanah untuk meningkatkan P tersedia dalam tanah dan pertumbuhan serta produksi tanaman jagung.  Penelitian pengaruh pemberian biochar batang singkong dan pemupukan P terhadap P tersedia dan pertumbuhan serta produksi jagung (Zea mays L.) pada tanah Ultisol dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Universitas Lampung dan analisis tanah dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 2 faktor yaitu dosis biochar 0; 2,5; dan 5 ton ha-1 serta dosis pemupukan P 0; 36; dan 72 kg P2O5 ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian 5 ton biochar batang singkong ha-1 dengan pemupukan P 36 kg P2O5  ha-1 mampu meningkatkan P tersedia sebesar 13,42 ppm dan pH tanah sebesar 6,10 serta potensi produksi jagung sebesar 11,01 ton ha-1.