Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TINJAUAN PENDIDIKAN DAN KONSELING ISLAM DALAM AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 125 Erna Dewita; Fadil Maiseptian; Murisal Murisal; Zuwirda Zuwirda
Menara Ilmu Vol 16, No 1 (2022): VOL. XVI NO. 1 JULI 2022
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v16i1.3407

Abstract

Allah SWT dan Rasul-Nya menyeru manusia kepada jalan kebaikan. Dalam menyampaikan seruan tersebut hendaklah dilakukan dengan cara hikmah dan pelajaran yang baik. Cara tersebut dilakukan dalam bentuk pendidikan dan pelayanan bimbingan konseling. Pendidikan membentuk kepribadian manusia sehingga memiliki kematangan intelektual, emosional, spiritual maupun sosial. Bimbingan konseling merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk membantu menangani atau mengatasi masalah individu agar tercapai perkembangan potensi secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai-nilai pendidikan dan bimbingan konseling Islam dalam surat An-Nahl ayat 125. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode bil-hikmah (bijaksana), al-mauidzah al-hasanah (nasehat dan pelajaran yang baik), mujadalah billati hiya ahsan (bertukar fikiran) dalam pendidikan dan bimbingan konseling merupakan metode terbaik yang harus dipahami dan dipraktekkan oleh guru muupun konselor. Kata Kunci: Pendidikan, Konseling, An-Nahl 125
Problematika Penderita Diabetes Melitus Menghadapi Penyakitnya Dalam Tinjauan Bimbingan Konseling Islam Puspa Indah Maidani; Zuwirda Zuwirda; Yeni Fitri Wahyuni
Al Irsyad : Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 13, No 2 (2022): Volume 13 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/jbki.v13i2.5172

Abstract

Penderita Diabetes Melitus dalam menghadapi sakit yang dideritanya, juga kurangnya pengetahuan penderita Diabetes Melitus serta sejauh mana bimbingan konseling islam berperan untuk mengubah pendapat penderita Diabetes Melitus dalam memaknai sakitnya. Untuk itu perlu adanya penelitian yang bertujuan untuk mengkaji bagaimana problematika pribadi dan sosial penderita Diabetes Melitus agar lebih memaknai sakitnya secara positif. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan menggunakan metode kualitatif dan bersifat deskriptif. Subjek penelitian yang menjadi informan penelitian ini adalah penderita Diabetes Melitus beserta keluarga, dan petugas kesehatan. Teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Problematika pribadi penderita Diabetes Melitus kondisi kesehatan yang tidak stabil, merasa khawatir yang berlebihan, merasa rendah diri, merasa putus asa sehingga hati tidak tenang. Sebenarnya bersumber dari problematika pribadi penderita Diabetes Melitus itu adalah pemikirannya sendiri. Jika penderita Diabetes Melitus dapat memaknai sakitnya secara positif, maka secara tidak langsung problematika pribadinya akan sedikit. Namun jika memaknai sakit secara negatif maka muncullah problematika pribadi yang akan dihadapi. Melibatkan Allah dalam setiap memaknai sakit menjadi salah satu faktor utama agar mendapatkan kebahagiaan tak hanya didunia tetapi juga diakhirat, karena itu adalah tujuan kita di dunia ini. 2) Problematika sosial penderita Diabetes Melitus menghadapi sakitnya bersikap tidak ingin tahu terhadap lingkungan luar/ bersikap acuh (apatis), memisahkan diri dari lingkungan(mengisolasi diri), mudah tersinggung (sensitif) serta suka marah- marah tidak jelas (agresif).Problematika sosial penderita Diabetes Melitus berhubungan erat dengan orang-orang sekitarnya. Sebagai makhluk sosial, bagaimana pun keadaan dan situasi kita tetap butuh orang lain. Karena kodrat kita sudah menjadi makhluk sosial yang mestinya harus menjalin hubungan baik dengan makhluk sosial lainnya. Di dunia ini kita harus bersikap Hablum Minallah dan Hablum Minannas. Kata Kunci : Diabetes Melitus, Problematika Sosial, Problematika Pribadi