Zulvina Rizka Vianjaya
Universitas PGRI Semarang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA dalam Menyelesaikan Soal Open-Ended Ditinjau dari Gaya Kognitif Visualizer dan Verbalizer Zulvina Rizka Vianjaya; Muhammad Saifuddin Zuhri; Rina Dwi Setyawati
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4, No 3 (2022): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v4i3.10506

Abstract

Kemampuan berpikir kritis dan menyelesaikan masalah merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa yang nantinya dapat bersaing pada abad 21. Untuk melihat kemampuan berpikir kritis dapat dilakukan dengan cara memberikan suatu permasalahan bersifat menantang yaitu dengan memberikan soal open-ended dalam pembelajaran matematika. Dalam menyelesaikan soal open-ended membutuhkan strategi, strategi tersebut dapat dipengaruhi oleh gaya kognitif visualizer dan verbalizer. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa SMA dalam menyelesaikan soal open-ended ditinjau dari gaya kognitif visualizer dan verbalizer. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas X MIPA 1 SMA Negeri 3 Rembang yang terdiri dari empat subjek dengan ketentuan dua subjek bergaya kognitif visualizer dan dua subjek bergaya kognitif verbalizer. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner VVQ, tes tertulis, dan wawancara. Hasil data tes tertulis dan wawancara selanjutnya dipaparkan dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi metode. Kesimpulan dari penelitian ini diperoleh bahwa: (1) siswa yang memiliki gaya kognitif visualizer yang sama memiliki strategi penyelesaian yang berbeda dalam menyelesaikan soal open-ended. (2) siswa yang memiliki gaya kognitif verbalizer memiliki kesamaan yakni cara siswa dalam mengidentifikasi masalah cenderung menuliskan secara lengkap apa yang diketahui dan yang ditanyakan dari permasalahan. Kedua siswa juga mengimplementasikan dalam memberikan bukti penyelesaian cenderung menggunakan kata-kata atau verbal.