Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

RANCANG BANGUN AUTHENTIC ASESSMENT MATEMATIKA ONLINE DAN OFLINE BERBASIS WONDERSHARE DI PERGURUAN TINGGI Achmad Buchori; Rina Dwi Setyawati
Aksioma Vol. 4 No. 2 (2015)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v4i2.69

Abstract

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan produk berupa assessment matematika online dan offline pada mata kuliah matematika SMA yang valid/layak digunakan disemua program studi pendidikan matematika di Jawa Tengah sehingga dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia yang cerdas, kreatif, inovatif dan mampu bersaing di abad 21. Metode penelitian ini menggunakan model pengembangan Borg and Gall yang pada pelaksanaannya hanya sampai pada tahapan Tahap Develop preliminary form of product untuk menghasilkan produk yang valid oleh ahli. Tahapan ini validasi ahli oleh 4 dosen yaitu 2 dosen ahli materi dan 2 dosen ahli media dari perguruan tinggi Universitas PGRI Semarang dan Universitas Negeri Semarang. Dari hasil penelitian dapat disimpukan bahwa Authentic Asessment Matematika Online Dan Offline Berbasis Wondershare telah valid/layak yang divalidasi oleh ahli , yaitu: (1) validasi ahli materi pertama dengan prosentase untuk aspek umum sebesar 87,5%, aspek substansi materi sebesar 91,7%, dan aspek kelayakan bahasa sebesar 94,4% (2) Vaidasi ahli materi kedua sebesar 88%, aspek substansi materi sebesar 92%, dan aspek kelayakan bahasa sebesar 88,9% (3) Validasi media dengan prosentase untuk aspek umum sebesar 88%, aspek penyajian pembelajaran sebesar 85%, aspek kelayakan bahasa sebesar 75%, dan aspek Kelayakan Kegrafikan 82,14% (4) Validasi media dengan prosentase untuk aspek umum sebesar 81,25%, aspek penyajian pembelajaran sebesar 75%, aspek kelayakan bahasa sebesar 81,25%, dan aspek Kelayakan Kegrafikan 75%. Dari prosentase hasil validasi ahli tersebut produk yang dihasilkan dikatakan layak atau valid. Kevalidan produk tersebut diharapkan dapat memudahkan dosen dan mahasiswa dalam belajar dalam melaksanakan proses pembelajaran dan penilaian. Keywords: Rancang Bangun, Authentic Assessment Matematika, Wondershare
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI E-COMIC DI SEKOLAH DASAR DITINJAU KEEFEKTIVANNYA Budi Lazarusli; Rosalina Ginting; Achmad Buchori; Rina Dwi Setyawati
Aksioma Vol. 4 No. 2 (2015)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v4i2.74

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk model pembela­jar­an pendidikan karakter melalui e-comic bagi siswa SD sehingga menghasil­kan model dan media pembelajaran yang efektif digunakan selama proses pembelajaran berlangsung yang dilihat berdasarkan kriteria efektif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan Research and Development oleh Borg and Gall dengan 10 tahapan, pada tahun kedua dilaksanakan tahap 7-10 yaitu (7) Revisi desain (8) Uji coba pemakaian (9) Revisi Produk, (10) Produksi masal. Hasil Penelitian yang menunjukkan efektif oleh siswa dan guru SD Swasta adalah sebagai berikut: (1) SD Muhammadiyah Sarirejo Kabupaten Kendal untuk aspek media sebesar 87%, aspek materi sebesar 84%, aspek bahasa 67%, Aspek ragam soal sebesar 77% dan aspek desain media sebesar 85% (2) SD Kristen 4 Salatiga Kabupaten Salatiga untuk aspek media sebesar 82%, aspek materi sebesar 83%, aspek bahasa 88%, Aspek ragam soal sebesar 80% dan aspek desain media sebesar 77% (3) SD Terpadu Darunnajah Mranggen Kota Demak untuk aspek media sebesar 86%, aspek materi sebesar 88%, aspek bahasa 89%, Aspek ragam soal sebesar 87% dan aspek desain media sebesar 82% (4) MI Al Muayyad Tegowanu Wetan Kabupaten Grobogan untuk aspek media sebesar 91%, aspek materi sebesar 86%, aspek bahasa 86%, Aspek ragam soal sebesar 80% dan aspek desain media sebesar 81% (5) SD Assalamah Kabupaten Ungaran untuk aspek media sebesar 92%, aspek materi sebesar 86%, aspek bahasa 93%, Aspek ragam soal sebesar 91% dan aspek desain media sebesar 84%. Kata Kunci: Keefektivan, Model Pembelajaran, Pendidikan Karakter, e-comic Matematika SD
Efektivitas Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) dan Model Pembelajaran Cooperative Script Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP Dwita Sofiarum; Supandi Supandi; Rina Dwi Setyawati
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2020): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v2i2.5777

Abstract

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan saintific pada modelpembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) danCooperative Script.Penelitian ini dilatarbelakangi karena rendahnya kemampuan representasi matematis siswa di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) danCooperative Scriptterhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP. Penelitian ini adalah penelitiankuantitatif yang dilakukan dengan metode penelitian Quasi Eksperiment di kelas VII SMP Institut Indonesia. Teknik sampling yang digunakan adalah ClusterRandom Sampling dengan sampel kelas VII C kelompok eksperimen 1, VII B kelompok eksperimen 2, dan VII A kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data dengan cara pemberian tes kemampuan representasi matematis, dan dokumentasi. Instrumen berupa post test kemampuan representasi matematis. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji anava satu arah, uji t, dan ketuntasan belajar. Hasil penelitian menunjukkan pada taraf signifikansi 5% dapat disimpulkan: (1) terdapat perbedaan hasil belajarsiswa yang menggunakan model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) dan model pembelajaran Cooperative Script dengan model pembelajaran konvensional; (2) hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending lebih baik daripada model pembelajaran konvensional; (3) hasil belajarsiswa yang menggunakan model pembelajaran Cooperative Script lebih baik daripada model pembelajaran konvensional; (4) tidak terdapat perbedaan hasil belajarsiswa yang menggunakan model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) dan model pembelajaran Cooperative Script;(5) hasil belajar yang menggunakan model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) dan model pembelajaran Cooperative Script mencapai ketuntasan belajar secara individual maupun klasikal; (6) terdapat perbedaan kemampuanrepresentasi matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) dan model pembelajaran Cooperative Script dengan model pembelajaran konvensional.
Pengembangan Modul Pembelajaran Hanna Haristah Al Azka; Rina Dwi Setyawati; Irkham Ulil Albab
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 1, No 5 (2019): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v1i5.4473

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul pembelajaran dengan pendekatan PMRI pada Materi SPLDV kelas VIII. Metode penelitian yang digunakan adalah 4D (Define, Desain, Development, Dissamination). Penelitian ini dilakukan pada siswa–siswa SMP Negeri 1 Wirosari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata penilaian uji validasi materi diperoleh 86,25%(sangat baik), rata-rata penilaian uji validasi ahli media pembelajaran diperoleh 86%(sangat baik)dan rata-rata angket kepraktisan media diperoleh 87,8%. Uji keefektifan dengan posttest. Dari analisis nilai posttest dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan modul pembelajaran dengan pendekatan PMRI pada Materi SPLDV kelas VIII yang dikembangkan valid, praktisdan efektif untuk digunakan sebagai media pembelajaran matematika pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel kelas VIII.
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA BERPIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR Muminu Muminu; Supandi Supandi; Rina Dwi Setyawati
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 3 (2020): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v2i3.5884

Abstract

Penelitian ini mendiskripsikan analisis tahapan berpikir kreatif siswa ditinjau dari gaya belajar pada materi pertidaksamaan kuadrat. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 3 siswa kelas IX B SMP Hasanuddin 6. Data diambil melalui angket, tes, dan wawancara kemudian dilakukan deskripsi kualitatif untuk mengetahui deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa berdasarkan gaya belajarnya. Analisis tes berpikir kreatif matematis mengacu pada empat indikator berpikir kreatif yaitu kelancaran, kelenturan, keaslian dan elaborassi. Kemudian diidentifikasi ke dalam tingkat berpikir kreatif matematis (TBKM) yang meliputi sangat kreatif (level 4), kreatif (level 3), cukup kreatif (level 2), kurang kreatif (level 1), dan tidak kreatif (level 0). Dan hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa pada siswa visual berada pada Tingkat Berpikir Kreatif Matematis Level 4. Berdasarkan data tersebut terdapat 21% siswa atau 5 siswa yang memiliki gaya belajar visual. Pada siswa kinestetik berada pada Tingkat Berpikir Kreatif Matematis Level 3. Berdasarkan data tersebut terdapat 38% siswa atau 9 siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik, yang tergolong siswa kinestetik Pada siswa auditorial berada pada Tingkat Berpikir Kreatif Matematis Level 1. Berdasarkan data tersebut terdapat  37% siswa atau 9 siswa yang memiliki gaya belajar auditorial, yang tergolong siswa auditorial.  
INSTRUMEN ANGKET SELF-ESTEEM MAHASISWA DITINJAU DARI VALIDITAS DAN RELIABITAS Rina Dwi Setyawati
Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA Vol 7, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : Faculty of Science and Technology, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/phen.2017.7.2.1932

Abstract

One of the important thing in a study is instrument. There are several forms of instruments that can be used to measure student’s self-esteem. One of them is a questionnaire. Self-esteem Questionnaire developed to measure the aspects of self-esteem, i.e: significance, competence, power, and virtue. Validity evidenced from the self-esteem questionnaire includes content validity and construct validity. Content validity is evidenced in face validity and logical validity. Validation results on the content validity are appropriate questionnaire to be used after 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 26, 29, and 30 revised. The result of construct validity is model factor as a whole according to p-Chi-Square 0.05, RMSEA≤0,08, NNFI 0,9, CFI 0,9, and IFI 0,9. The test results of these parameters individually show each path having a value of t 1.96 so that the paths are significant. This can be interpreted as a fit model factor and does not need to be done. Calculation of self-esteem questionnaire results obtained reliability  and standard error measurement . The value in question is the self-esteem questionnaire score of the student is likely to be 4.34 points above or below the actual score.
ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI LEVEL KOGNITIF SISWA KELAS VIII Rina Dwi Setyawati; Latifatus Saadah; FX Didik Purwosetyono
JIPMat Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jipmat.v6i2.10022

Abstract

Penelitian deskriptif  ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana analisis kemampuan koneksi matematis dalam menyelesaikan masalah matematika ditinjau dari level kognitif siswa. Subjek penelitian dipilih 3 siswa berdasarkan level kognitif siswa tinggi, sedang, dan rendah. Pengumpulan data dilakukan melalui tes koneksi matematis dalam menyelesaikan masalah matematika dan wawancara. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa: 1) siswa dengan level kognitif tinggi kecenderungan mampu memenuhi semua indikator koneksi matematis yaitu koneksi antar konsep matematika, koneksi matematis dengan bidang studi lain, dan koneksi matematis dengan kehidupan nyata, 2) siswa dengan level kognitif sedang belum memenuhi semua indikator koneksi matematis kecenderungan hanya dua indikator yang terpenuhi yaitu koneksi dengan bidang studi lain dan koneksi matematis dengan kehidupan nyata, 3) siswa dengan level kognitif rendah belum dapat memenuhi aspek indikator koneksi matematis kecenderungan hanya satu indikator yang terpenuhi yaitu koneksi dengan kehidupan nyata.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ALJABAR SISWA KELAS VIII DITINJAU DARI SELF EFFICACY Rina Dwi Setyawati; Istafida Nurbaiti; Lilik Ariyanto
JIPMat Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jipmat.v5i1.5517

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir aljabar siswa kelas VIII yang ditinjau dari tingkat self efficacy. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan deskriptif kualitatif.  Subjek penelitian ini adalah 20 siswa kelas VIII B MTs  Al Munir Bandongan kemudian dipilih 1 siswa dengan self effciacy tinggi dan 1 siswa self efficacy sedang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil angket, hasil tes dan wawancara. Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan siswa pada self efficacy tinggi dan self efficacy rendah, pada setiap komponen kemampuan berpikir aljabar memiliki kemampuan yang berbeda. Self efficacy tinggi memiliki kemampuan baik pada kemampuan representasi, kemampuan penalaran kuantitatif, dan aljabar sebagai fungsi dan pemodelan matematika. Kemudian memiliki kemampuan cukup pada kemampuan pemecahan masalah dan aljabar sebagai generalisasi aritmatika, serta memiliki kemampuan kurang pada komponen aljabar sebagai bahasa matematika. Sedangkan siswa self efficacy sedang memiliki kemampuan cukup pada kemampuan representasi, kemampuan pemecahan matematika dan kemampuan penalaran kuantitatif serta aljabar sebagai fungsi dan pemodelan matematika Sedangkan komponen aljabar sebagai generalisasi aritmatika dan aljabar sebagai bahasa matematika memiliki kemampuan rendah.
ANALISIS KEMAMPUAN REPESENTASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA KONTEKSTUAL DITINJAU DARI GAYA BELAJAR Rina Dwi Setyawati; Ria Agnes Tasya; Dina Prasetyowati
JIPMat Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jipmat.v7i1.11866

Abstract

Representasi merupakan bentuk komunikasi gagasan atau ide terhadap  suatu  masalah yang digunakan siswa dalam menemukan solusi dari suatu masalah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) untuk mendiskripsikan representasi matematis siswa dalam pemecahan masalah matematika kontekstual ditinjau dari gaya belajar visual, (2) untuk mendiskripsikan representasi matematis siswa dalam pemecahan masalah matematika kontekstual ditinjau dari gaya belajar auditori, (3) untuk mendiskripsikan representasi matematis siswa dalam pemecahan masalah matematika kontekstual ditinjau dari gaya belajar kinestetik. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes angket gaya belajar, tes representasi matematis, dan wawancara. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIIIB MTs Nurul Amin Plosorejo. Subjek penelitian yaitu 6 siswa terdiri dari 2 siswa gaya belajar visual, 2 siswa gaya belajar auditori, dan 2 siswa gaya belajar kinestetik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) kemampuan representasi matematis subjek yang memiliki gaya belajar visual mampu menggunakan representasi grafik atau gambar serta menggunakan persamaan ekspresi atau representasi simbol aritmatika dan subjek mampu dalam menggunakan kata-kata atau bahasa, (2) kemampuan representasi matematis subjek yang memiliki gaya belajar auditorial mampu menyelesaikan semua soal, menggunakan representasi grafik atau gambar serta menggunakan persamaan ekspresi atau representasi simbol aritmatika dan subjek kurang mampu dengan kata-kata atau bahasa.(3) kemampuan representasi matematis subjek yang memiliki gaya belajar kinestetik mampu menggunakan representasi grafik atau gambar, serta mampu menggunakan persamaan ekspresi atau representasi simbol aritmatika, tetapi subjek kurang mampu menuliskan permasalahan tersebut dengan kata-kata atau bahasa.
PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KECERDASAN LINGUISTIK DAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS Ida Zubaida; Widya Kusumaningsih; Rina Dwi Setyawati
JIPMat Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jipmat.v7i1.9887

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa SMP dalam menyelesaikan masalah matematika ditinjau dari kecerdasan linguistik dan kecerdasan logis matematis. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskrptif kualitatif. Subjek dari penelitian ini  yaitu siswa kelas VIII yang terdiri dari 4 subjek, 2 subjek dengan kecerdasan linguistik dan 2 subjek dengan kecerdasan logis matematis. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, tes tertulis, dan wawancara. Teknik keabsahan data dengan menggunakan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek AAS dengan kecerdasan lingusitik tidak memenuhi semua indikator kemampuan berpikir kritis tetapi hanya memenuhi indikator focus dan subjek LDK dengan kecerdasan linguistik hanya memenuhi indikator focus dan reason. Subjek MNA dengan kecerdasan logis matematis memenuhi indikator focus, reason, situation,inference, clarity dan subjek MAN dengan kecerdasan logis matematis memenuhi semua indikator focus, reason, situation, inference, clarity, dan overview.