Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

QUA VADIS PEMBERLAKUAN PKPU NOMOR 7 TAHUN 2015 DAN PKPU NOMOR 5 TAHUN 2015 TERHADAP PARTISIPASI PEMILIH MASYARAKAT DALAM PILKADA 2015 DI PROVINSI BALI Widhiasthini, Ni Wayan
Jurnal Advokasi Vol 6 No 1 (2016): Jurnal Advokasi
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.588 KB)

Abstract

Changes to the substance of the legislation are followed the regulatory changes in the underlying consequences. Likewise, changes election law, which gave birth to more technical arrangement of elections in 2015, especially on the campaign Unison. Efforts pairs of candidates in the campaign for voters was allegedly bound by very strict rules. On the other side of the KPU as election organizers also sought over resources and efforts through socialization, voter education and to increase voter participation. Hopes implementation of elections Unison 2015 to realize realize the election of regional heads who have the competence, integrity and capability as well as meet the elements of acceptability has not been followed by public participation optimally.
KONSTRUKSI SOSIAL PELAYANAN KESEHATAN BERBASIS TAT TWAM ASI Suwirja, I Wayan; Widhiasthini, Ni Wayan
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 9 No 4 (2019): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.197 KB)

Abstract

Pelayanan kesehatan yang lebih mudah, lebih cepat dan lebih praktis menjadi standar pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan. Dalam rangka mewujudkan pelayanan prima, maka RSUP Sanglah Denpasar  menjadikan ?Tat Twam Asi?sebagai keyakinan dasar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran konstruksi sosial pelayanan kesehatan berlandaskan Tat Twam Asi serta faktor yang mempengaruhi. Penelitian dilakukan mulai bulan Juni sampai Agustus 2019 bertempat di RSUP Sanglah Denpasar. Penelitian dilakukan terhadap delapan informan yang terdiri atas unsur pimpinan, pelaksana dan penerima pelayanan menggunakan teknik wawancara mendalam.Hasil penelitian ini menemukan bahwa konsep Tat Twam Asibukan menjadi sesuatu yang baru dan dipandang sebagai objek penting dalam berperilaku di masyarakat dan di lingkungan RSUP Sanglah, namun pelaksanaannya dipengaruhi oleh berbagai faktor.Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi adalah faktor internal (sifat individualis dan tidak peduli dengan orang lain) dan faktor eksternal (lingkungan, role model dan peran pimpinan dalam melakukan rekonstruksi). Dapat disimpulkan bahwa gambaran konstruksi sosial petugas pemberi pelayanan dalam mengimplementasikan keyakinan dasar Tat Twam Asi yang sudah dilegitimasi oleh rumah sakit sudah terkonstruksi secara baik namun belum optimal sehingga perlu rekonstruksi sosial untuk memperdalam keyakinan dasar Tat Twam Asi.   Kata kunci: pelayanan kesehatan, konstruksi sosial, tat twam ASI   SOCIAL CONSTRUCTION OF HEALTH SERVICES BASED ON TAT TWAM ASI   ABSTRACT Easier, faster, and more practically health services is a standard health service that can improve servicequality and customer satisfaction. To realize standards excellent service, Sanglah General Hospitaluse "Tat Twam Asi" as a basic belief. This research was a descriptive qualitative study aims to explore the social construction of health services based on Tat Twam Asi and the contributing factors. This study was conducted at the Sanglah General Hospital in Denpasar on eight participants that consisted of leader elements, health care services, and health care recipients by using in-depth interview stechnique during June to August 2019. The results of this study found that the concept of Tat Twam Asi was not something new for health care services. It was seen as an important object on behavior in the community especially in the Sanglah General Hospital, however, the implementation was influenced by various factors. The influencing factors are internal factors (individual characteristics and caring to others) and external factors (environment, rolemodels and the role of leaders in reconstruction).Itcan be concluded that the socialconstruction of healths services on implementing the basic beliefs of Tat Twam Asi has been well constructed butneed to be optimized. Therefore, social reconstruction needs to be strengthened to deepen the basic beliefs of Tat Twam Asi.   Keywords: health services, social construction, and tat twam ASI
Sisi Lain Praktek Transportasi Online Sebagai Transformasi Ekonomi Politik Di era revolusi industri 4.0 Ni Wayan Widhiasthini; Nyoman Sri Subawa
Jurnal Penelitian Administrasi Publik Vol 1 No 4 (2019): Public Administration Journal of Research
Publisher : Prodi Ilmu Administrasi Negara Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/paj.v1i4.28

Abstract

Perubahan yang sangat pesat telah terjadi yang diakibatkan oleh arus revolusi industri 4.0. Salah satunya adalah semakin berkembangnya moda transportasi online yang awalnya hanya melayani bidang transportasi, kini semakin meluas. Kondisi yang terjadi tidaklah selalu ideal, para pengemudi, para penggunanya sering kali mengalami kerugian. Hal ini tidak terlepas dari lambatnya perubahan regulasi yang menaungi praktek ekonomi politik tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran dalam penyempurnaan kebijakan publik, serta melihat sisi lain praktek transpotasi online secara kritis. Masalah penelitian ini meliputi: bagaimanakah transformasi ekonomi politik pada praktek transportasi online di era revolusi industri 4.0? Dan apa dampak yang terjadi dari praktek transportasi online sebagai tranformasi ekonomi politik di era revolusi industri 4.0? Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dan intepretatif, dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, study dokumen dan observasi. Penentuan informan menggunakan purposive random sampling, lokasi penelitian di Kota Denpasar, informan penelitian adalah para pengemudi transportasi online, pengguna aktif dan unsur pemerintah terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktek transportasi online yang semula hanya bergerak dibidang pelayanan transportasi, kini telah merambah kepada bisnis gaya hidup, para penyedia jasa transportasi konvensional, berbagai pihak terkait akhirnya mengikuti pola yang diterapkan. Kondisi ideal tidak selalu terjadi, banyak kerugian yang harus ditanggung oleh penyedia, pengemudi dan pengguna. Dampak yang ditimbulkan meliputi bidang sosial budaya, gaya hidup, bubble efek, ekonomi berbagi. Kesimpulan dan saran yang dapat diberikan bahwa diperlukan naungan regulasi ekonomi politik yang sangat adapif terhadap pesatnya tranformasi revolusi industry 4.0.
WUJUD REVITALISASI WISATA SPIRITUAL SEBAGAI EKSPANSI KAPITALISME PARIWISATA Nyoman Sri Subawa; Ni Wayan Widhiasthini
Sosiohumaniora Vol 15, No 1 (2013): SOSIOHUMANIORA, MARET 2013
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.106 KB) | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v15i1.5235

Abstract

Era postmodern yang sangat terkait dengan globalisasi telah membawa dampak terhadap pergeseran kehidupan masyarakat. Terutama sangat tampak pada perubahan pola tindakan, dan gaya hidup yang cenderung praktis, dan serba “instant”. Hal ini tidak terlepas dari semakin ketatnya persaingan yang terjadi pada berbagai bidang, sehingga diperlukan kecerdasan tersendiri dalam pemanfaatan ruang dan waktu. Termasuk dalam melakukan aktivitas berwisata sebagai bentuk tindakan untuk melepaskan diri dari berbagai kesibukan dan rutinitas, serta kegiatan yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan kerohanian yang lebih dikenal dengan spiritualitas. Dengan demikian keseimbangan hidup dapat dicapai, sehingga produktivitas dan profesionalisme pada bidang masing-masing dapat semakin meningkat. Kebutuhan masyarakat untuk memenuhi kedua hal tersebut mendapat perhatian dari pihak pengusaha yang bergerak di bidang kepariwisataan, khususnya biro perjalanan wisata dengan menawarkan paket wisata spiritual. Merupakan terobosan baru dengan menggabungkan konsep berwisata, dan kegiatan spiritual yang sebelumnya dilakukan secara terpisah. Penawaran ini mendapat sambutan dari masyarakat, terbukti dengan banyaknya masyarakat yang mengikuti program tersebut, baik yang tergabung dalam organisasi maupun pribadi. Hal ini sangat menarik untuk dicermati dari aspek sosial ekonomi, mengingat keterlibatan dari pengusaha pada bidang ini sesungguhnya tidak terpisah dari ekspansi kapitalisme, yang telah merambah bidang pariwisata.
Pengembangan Citra Merek sebagai Identitas Merek “Arak Besan” dalam Menghadapi Kompetitor Nyoman Sri Subawa; Ni Wayan Widhiasthini; Ni Putu Intan Permatasari; Ni Nyoman Sri Wisudawati
Yumary: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2022): Maret
Publisher : Penerbit Goodwood

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35912/yumary.v2i3.934

Abstract

Purpose: provide training and understanding of the importance of brands in product development and marketing. Method: Training and counseling for "Arak" beverage craftsmen, on a scheduled and programmed basis in Besan Village, as one of the "Arak" beverages producing villages. Result: The community and the "Arak" beverage craftsmen, have understood the importance of brands in marketing and distributing products as product identities and are able to compete with competitors, producers of similar products. Limitation: Limitations in cost and scope of training are limited to one village, so counseling and training are needed for "Arak" drink craftsmen in other villages. Education needs to be carried out on an ongoing basis. Contribution: This form of training, mentoring, and counseling provides benefits to the craftsmen and the “Arak” beverage community, the importance of brands in facing competition in the beverage business.
The Pengaruh Digital Marketing dan Lifestyle Terhadap Keputusan Pengguna Mobile Learning (Ruang Guru) di Industri 4.0 Ida Nyoman Basmantra; Ni Wayan Widhiasthini; Ida Ayu Indah Purwita
Eqien - Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 9 No 2 (2022): EQIEN - JURNAL EKONOMI DAN BISNIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dr Kh Ez Mutaqien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.345 KB) | DOI: 10.34308/eqien.v9i2.390

Abstract

This research aimed to determine the effect of Digital Marketing and Lifestyle on the decision of users of Mobile Learning (Ruang Guru) in industry 4.0. It was conducted in quantitative research design in which the data source was secondary data in the form of Ruang Guru user data. The data were collected through a questionnaire and analyzed by multiple linear regression with classic assumptions, namely Normality Test, Multicollinearity Test, Heteroskedasticity Test. Capital feasibility test was the coefficient of determination, F Test and t Test. Based on the result of the classic assumption test, it showed that Digital Marketing and Lifestyle had a positive and significant effect on the dependent variable of Mobile Learning user decision in Ruang Guru. By using a multiple regression analysis system, the research showed that Digital Marketing and Lifestyle partially influenced the decision of Mobile Learning users with the value of Digital Marketing variable ttest 11,973 > ttable 1,671 and ttest Lifestyle tcount 5,105 > ttable1,671. The result indicated the Digital Marketing and Lifestyle variables simultaneously had a positive effect on the decision of Mobile Learning users in the amount of 81,2% and 18,8% explained by other variables outside the research.
EVALUASI KEBIJAKAN PADAT KARYA TUNAI PADA PENGELOLAAN DANA DESA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA Ujang Endi Kurnia; Ni Wayan Widhiasthini
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 5, No 1 (2021): Pebruari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v5i1.2021.148-161

Abstract

Padat Karya Tunai (PKT) merupakan kebijakan publik yang dikeluarkan Pemerintah sebagai salah satu upaya pemberdayaan masyarakat desa terutama kelompok masyarakat marginal. Tujuan yang diharapkan dalam penerapan Padat Karya Tunai di Desa yaitu dapat membuka lapangan pekerjaan di Desa, meningkatkan pendapatan masyarakat, menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran di Desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan Padat Karya Tunai berdasarkan kriteria evaluasi menurut Dunn (2003) yaitu: efektivitas, efisiensi, perataan, kecukupan, responsivitas, dan perataan.Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan pada dua desa yaitu di Desa Berangbang, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana dan di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana. Penentuan informan ditentukan secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan informan penelitian dan dokumentasi yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian ditemukan bahwa:1) Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Kabupaten Jembrana sudah berjalan dengan baik dan dilaksanakan sesuai dengan regulasi yang mengatur. Hasil evaluasi yang dilakukan berdasarkan kriteria evaluasi menurut Dunn (2003) yaitu: Pelaksanaan PKT Desa dapat dikatakan sudah memenuhi kriteria efektivitas, efisiensi, perataan dan responsivitas, sedangkan kriteria kecukupan dan perataan belum cukup dipenuhi karena kebijakan Padat Karya Tunai di Desa belum signifikan menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran, 2) Faktor penghambat dalam pelaksanaan PKT Desa di Kabupaten Jembrana terletak pada regulasi yang mengatur. Pemerintah Desa kesulitan memenuhi ketentuan minimal 30 persen untuk upah dari keseluruhan kegiatan pembangunan yang dibiayai dari Dana Desa. 3) Dampak Pelaksanaan PKT Desa di Kabupaten Jembrana yaitu a) Pelaksanaan PKT mampu memberdayakan kelompok marginal yaitu kelompok keluarga miskin, penganggur dan setengah penganggur, b) Dengan adanya PKT di Desa dapat membuka lapangan pekerjaan sehingga dapat memberikan tambahan pendapatan masyarakat, meningkatkan produktivitas dan daya beli masyarakat, c) Kebijakan PKT dapat mendorong Pemerintah Desa untuk melibatkan masyarakat marginal dalam pelaksanaan pembangunan desa.Kata kunci: evaluasi, padat karya tunai, pemberdayaan
PENETAPAN STANDARISASI PENGOLAHAN ARAK DESA BESAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL Ni Wayan Widhiasthini; Nyoman Sri Subawa; Putu Ayu Titha Paramita Pika
E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2: Mei 2022
Publisher : LP2M STP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Purpose: the purpose of this description of community service is to help the community in systematically compiling SOPs. Research methodology: Observing the field and formulating the flow of the preparation mechanism according to the conditions that occur. Results: Standard Operating Procedure is a document related to procedures carried out chronologically to complete a job with the aim of obtaining effective, efficient, and constant quality work. In its application, there are still many home industries that have not implemented a standardization system so that the products produced still have suboptimal quality, including the Balinese Arak produced by Besan Village. This can have an impact on consumer confidence in the product. To overcome this problem, real steps are needed in the form of preparing SOPs, without eliminating the content of local wisdom in the traditional production process and the purity of the resulting arak. Through the breakthroughs made, arak, which has legalized its existence in Bali, can be widely marketed and become a source of driving the creative economy of the community. Limitations: Limitations in this activity, wider community involvement so as to produce SOPs that can be generally accepted for craftsmen. Contribution: A description in formulating SOPs to contribute to society in production and the mechanisms that must be carried out so as to produce quality products.
IMPLEMENTASI COLLABORATIVE GOVERNANCE PENGELOLAAN TAMAN WISATA ALAM (TWA) GUNUNG BATUR BUKIT PAYANG KINTAMANI BANGLI Tude Richo; Wayan Widhiasthini
Dialogue : Jurnal Ilmu Administrasi Publik Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Magister Administrasi Publik, FISIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/dialogue.v4i1.14201

Abstract

Collaborative governance merupakan kolaborasi dengan mengatur seuatu keputusan dalam proses kebijakan  yang dilakukan oleh lembaga publik dalam kebersamaan, kerja sama, berbagi tugas, dan tanggung jawab dimana pihak yang berkolaborasi memiliki tujuan yang sama, kesamaan persepsi, kemauan untuk berproses, saling memberikan manfaat, kejujuran, kasih sayang serta berbasis masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran pemerintah dalam pengelolaan Taman Wisata Alam Gunung Batur Bukit Payang Kintamani Bangli dalam persepektif collaborative governance, untuk mengetahui inisiatif pihak swasta dalam pengelolaan Taman Wisata Alam Gunung Batur Bukit Payang Kintamani Bangli dan untuk mengetahui keikut sertaan masyarakat dalam pengelolaan Taman Wisata Alam Gunung Batur Bukit Payang Kintamani Bangli. Penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran pemerintah dalam pengelolaan Taman Wisata Alam Gunung Batur Bukit Payang telah memberikan ruang tertentu kepada swasta dan masyarakat, Inisiatif pihak swasta dalam pengelolaan Taman Wisata Alam Gunung Batur Bukit Payang adalah menjalin kemitraan dengan pemerintah untuk meningkatkan daya tarik pengunjung ke kawasan Taman Wisata Alam Gunung Batur Bukit Payang dan keikut sertaan masyarakat dalam pengelolaan Taman Wisata Alam Gunung Batur Bukit Payang  dengan di berikannya ruan-ruang bagi masyarakat untuk membetuk kelompok masyarakat dalam pengelolaan.Kata kunci: Collaborative, Pemerintah, Swasta, Masyarakat.
KONSTRUKSI SOSIAL PELAYANAN KESEHATAN BERBASIS TAT TWAM ASI I Wayan Suwirja; Ni Wayan Widhiasthini
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 9 No 4 (2019): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.199 KB)

Abstract

ABSTRACT Health service standards that can improve service quality and customer satisfaction are health services that are easier, faster, and more practical. To realize excellent service standards, Sanglah General Hospital Denpasar makes "Tat Twam Asi" as a basic belief. This research is a descriptive qualitative research with purposive sampling technique that aims to explore the social construction of health services based on Tat Twam Asi and the contributing factors. The triangulation technique was carried out to confirm the validity of the data in this study. The results of this study found that the concept of Tat Twam Asi was not something new for health servies. It was seen as an important object on behavior in the community especially in the Sanglah General Hospital, however, the implementation was influenced by various factors. The influencing factors are internal factors (individual characteristics and caring to others) and external factors (environment, role models and the role of leaders in reconstruction). It can be concluded that the social construction of health servies on implementing the basic beliefs of Tat Twam Asi has been well constructed but need to be optimized. Therefore, social reconstruction needs to be strengthened to deepen the basic beliefs of Tat Twam Asi. Keywords: Health Services, Social Construction, and Tat Twam Asi.