Dian
STIKes Nauli Husada Sibolga

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemanfaatan Wortel Sebagai Bahan Pembuatan Puding untuk memenuhi Kebutuhan Vitamin A Pada Balita Piuskosmas Fau; Rumiris Simatupang; Dedi Mizwar Tarihoran; Jenni Susi; Dian; Else Laoli; David Parningotan
TRIDARMA: Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) Vol. 2 No. 2, Nopembe (2019): TRIDARMA: Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM)
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/abdimas.v2i2, Nopembe.2465

Abstract

Wortel merupakan salah satu sayuran yang cukup dikenal oleh masyarakat luas. Wortel dikenal sebagai sayuran sumber vitamin A karena kandungan karotennya. Karotenoid merupakan pigmen pemberi warna oranye pada buah dan sayur. Pigmen ini terdapat pada wortel, sehingga dapat diambil sebagai bahan pembuatan zat warna alami. Selain itu, karoten dapat berfungsi sebagaiantioksidan bagi tubuh manusia. Wortel juga merupakan sumber serat pangan yang baik. Wortel merupakan salah satu sumber vitamin A yang tinggi dan bermanfaat untuk tubuh. Suyanti (2008) mengemukakan bahwa “Wortel merupakan sayuran yang banyak mengandung vitamin A dalam bentuk beta karoten yang dibutuhkan tubuh terkandung di dalamnya.Wortel sebagai sumber vitamin A berfungsi untuk membantu proses penglihatan. Kandungan dalam wortel seperti air,protein, karbohidrat, lemak, serat, abu, nutrisi anti kanker, gula alamiah (fruktosa, sukrosa, dekstrosa, laktosa, dan maltosa), pektin, glutanion, mineral (kalsium, fosfor, besi dan natrium), vitamin (betakarotein, B1 dan C) serta asparagine. Fungsi vitamin A bias mencegah buta senja, mempercepat penyembuhan luka dan mempersingkat lamanya sakit campakWortel merupakan salah satu sayuran yang cukup dikenal oleh masyarakat luas. Wortel dikenal sebagai sayuran sumber vitamin A karena kandungan karotennya. Karotenoid merupakan pigmen pemberi warna oranye pada buah dan sayur. Pigmen ini terdapat pada wortel, sehingga dapat diambil sebagai bahan pembuatan zat warna alami. Selain itu, karoten dapat berfungsi sebagaiantioksidan bagi tubuh manusia. Wortel juga merupakan sumber serat pangan yang baik. Wortel merupakan salah satu sumber vitamin A yang tinggi dan bermanfaat untuk tubuh. Suyanti (2008) mengemukakan bahwa “Wortel merupakan sayuran yang banyak mengandung vitamin A dalam bentuk beta karoten yang dibutuhkan tubuh terkandung di dalamnya.Wortel sebagai sumber vitamin A berfungsi untuk membantu proses penglihatan. Kandungan dalam wortel seperti air,protein, karbohidrat, lemak, serat, abu, nutrisi anti kanker, gula alamiah (fruktosa, sukrosa, dekstrosa, laktosa, dan maltosa), pektin, glutanion, mineral (kalsium, fosfor, besi dan natrium), vitamin (betakarotein, B1 dan C) serta asparagine. Fungsi vitamin A bias mencegah buta senja, mempercepat penyembuhan luka dan mempersingkat lamanya sakit campak
Cara Menejemen Perawatan Luka Pada Pasien DM di Pasir Bidang Tahun 2019 Crishartanto Simanungkalit; Rumiris Simatupang; Dedi Mizwar; David; Dian
TRIDARMA: Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) Vol. 2 No. 2, Nopembe (2019): TRIDARMA: Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM)
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Luka adalah terputusnya kontinuitas jaringan akibat substansi jaringan yang rusak atau hilang sehingga dapat menyebabkan kerusakan fungsi perlindungan kulit dan dapat disertai dengan kerusakan jaringan lain. Luka dapat terjadi akibat terjatuh, kecelakaan kendaraan bermotor, trauma tajam atau tumpul, maupun proses pembedahan. Jenis luka yang terjadi dapat berupa luka lecet (70,9%), luka robek (23,2%), luka memar, luka sayat, luka tusuk, maupun luka tembak. Prevalensi luka di Indonesia menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013 mencapai 8,2%. Perawatan luka umumnya masih menggunakan suatu metode untuk berbagai kondisi luka. Perawatan luka harus menyesuaikan kondisi dan problem luka yang terjadi sehingga proses penyembuhan luka dapat berlangsung dengan baik dalam waktu yang singkat tanpa adanya gangguan akibat luka yang akan berdampak pada produktivitas kerja dan biaya yang dikeluarkan dalam perawatan luka.