Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT STRES MENJALANI DIET PENDERITA DIABETES MELLITUS DI FASKES TINGKAT SATU KLINIK CARISA MANADO Loura Caroline Korengkeng; Frendy Fernando Pitoy; Meryon Hevin Pongoh
Klabat Journal of Nursing Vol 4 No 1 (2022): New Start
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v4i1.783

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah (hiperglikemia) sebagai akibat dari gangguan system endokrin. Pentingnya penerapan Diet DM yang teratur membuat banyak penderita DM merasakan stres dalam menjalani ketentuan tersebut sehingga tidak dapat melanjutkan program yang direncanakan. Keberhasilan menjalankan program diet dapat dipengaruhi dengan tingkat pengetahuan seseorang mengenai program tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat stres menjalani diet penderita diabetes mellitus di faskes tingkat satu Klinik Carisa Manado. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian descriptive correlation dengan pendekatan crosssectional. Pengumpulan responden dengan cara Consecutive Sampling yang telah dilakukan pada tanggal 01 - 31 Maret 2021dengan jumlah partisipan sebanyak 35 orang. Analisis data dilakukan dengan menggunakan spearman’s correlation dengan hasil penelitian yang menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat stres menjalani diet penderita diabetes mellitus di faskes tingkat satu Klinik Carisa Manado dengan nilai p= 0.411. Lebih lanjut data menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan kurang yaitu sebanyak 28 orang (80%) tingkat stres ringan yaitu sebanyak 20 orang (57,1%). Direkomendasikan bagi penderita DM di Klinik Carisa Manado agar dapat meningkatkan pengetahuan dengan mencari informasi mengenai diet penderita DM, dan juga bagi pimpinan faskes tingkat
PENGETAHUAN DAN SIKAP PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19 PADA MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN DAN FAKULTAS EKONOMI Loura Caroline Korengkeng; Ernest Cornelius Matindas
Klabat Journal of Nursing Vol 4 No 2 (2022): Nurses: Ready to Lead
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v4i2.830

Abstract

Virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemik telah berdampak sangat luas dalam kehidupan manusia, tidak terkecuali pada mahasiswa. Kemampuan penyebaran yang sangat cepat dari virus ini menyebabkan meningkatnya kasus positif bahkan kematian, telah mendorong setiap individu termasuk mahasiswa berperan untuk melakukan berbagai bentuk pencegahan penyebaran COVID-19. Tingkat pengetahuan bisa memengaruhi sikap individu terhadap pencegahan penyebaran virus ini dan tingginya paparan informasi terkait COVID-19 di masa pandemi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari gambaran perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap dari mahasiswa Fakultas Keperawatan (FKEP) dan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Klabat terhadap pencegahan penyebaran COVID-19. Desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional; dimana populasinya adalah seluruh mahasiswa FKEP dan FEB yang aktif berkuliah pada tahun ajaran 2020/2021 dengan jumlah total sampel sebanyak 349 responden yang diambil dengan teknik snowball sampling. Hasil uji Mann Whitney U-Test menunjukan nilai signifikan sebesar 0,042 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan dalam tingkat pengetahuan terhadap pencegahan penyebaran COVID-19 antara mahasiswa FKEP dengan mahasiswa FEB. Sedangkan pengujian menggunakan Mann Whitney U-Test terhadap perbedaan tingkat sikap terhadap pencegahan penyebaran COVID-19 antara kedua kelompok mahasiswa mendapat nilai signifikan sebesar 0,057 sehingga disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok mahasiswa. Direkomendasikan kepada mahasiswa untuk mempelajari dan memahami lebih lanjut tentang pentingnya pengetahuan yang benar dan akurat sebagai salah satu upaya pencegahan penyebaran virus. Kepada peneliti selanjutnya bisa menambahkan variable tindakan. KATA KUNCI: COVID-19, Pengetahuan, Sikap
PERSEPSI DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP TERAPI KOMPLEMENTER Loura Caroline Korengkeng; Ade Vivi Oktavin Suriani Mangolo
Klabat Journal of Nursing Vol 5 No 1 (2023): Nursing Rebound
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v5i1.890

Abstract

Terapi komplementer yang dapat diartikan terapi alami dari hasil alam telah menjadi salah satu bagian untuk mengatasi masalah kesehatan dalam kehidupan masyarakat. Namun keberagaman sikap setiap individu berpengaruh pada jenis terapi yang akan dipilih, ada yang memiliki sikap positif dan ada yang negatif. Salah satu faktor yang mempengaruhi cara masyarakat menyikapi terapi komplementer yaitu, persepsi individu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi dan sikap masyarakat terhadap terapi komplementer di Desa Libas. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 200 responden yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan gambaran persepsi masyarakat termasuk dalam kategori positif (53%) dan gambaran sikap masyarakat termasuk dalam kategori positif (52.5%). Hasil uji spearman’s rho menunjukkan p value= 0,001 < 0,05 yang artinya ada hubungan yang signifikan antara persepsi dan sikap masyarakat terhadap terapi komplementer di Desa Libas, dengan nilai r = 0,415 yang berarti korelasi hubungan kedua variable pada klasifikasi sedang serta memiliki arah positif atau ketika persepsi tentang terapi komplementer meningkat maka sikap juga akan searah. Rekomendasi bagi masyarakat dapat terus mempertahankan bahkan meningkatkan persepsi yang positif tentang terapi komplementer yang telah terbukti bermanfaat dan aman sehingga sikap yang positif dapat terus berlanjut, dimana hal ini akan sangat menunjang untuk berjalannya terapi konvensional yang optimal. Kata kunci : Masyarakat, Terapi komplementer ABSTRACT Complementary therapy, which can be interpreted as natural therapy from natural sources, has become a part in conquer health problems in community. However, the diversity of attitudes of each individual influences the type of therapy to be chosen, some have positive and some negative attitudes. One of the factors that influence the way society responds to complementary therapy was individual perception. The purpose of this study was to determine the perceptions and attitudes towards the complementary therapy in Libas Village community. Quantitative correlation was the research design used with a cross-sectional approach. The sample in this study amounted to 200 respondents who were taken using a purposive sampling technique. The results of the study showed that the description of people's perceptions is categorized in the positive perception (53%) and the description of people's attitude was categorized in the positive attitude (52.5%). Spearman's rho test results showed that the p value = 0.001 <0.05, which means that there were a significant relationship between perceptions and attitudes towards the complementary therapy community in Libas Village. Furthermore, the value of r = 0.415 means that the correlation between the two variables were in the moderate classification and has a positive direction or when perceptions of complementary therapy increase, attitudes will increase as well. Recommendations for the community to continue to maintain and even increase the positive perceptions about complementary therapies that have been proven to be useful and safe to used, so that a positive attitude will be done continually which will greatly support optimal conventional therapy. Keywords: Community. Complementary therapy
Pengetahuan dan Kecemasan pada Lansia terhadap COVID-19 Loura Caroline Korengkeng; Cornelia Londok
NUTRIX Vol 7 No 1 (2023): Volume 7, Issue 1, 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v7i1.926

Abstract

The anxiety experienced by the elderly as cases of COVID-19 increase is related to knowledge, because good and correct knowledge needed to manage all the information. The aim of this study is to find out the relationship between the level of knowledge and the level of anxiety of the elderly about COVID-19 in Suwaan Village, North Minahasa. A cross-sectional study was conducted in May 2021 in which sampling technique used was a total sampling technique with a total of 51 respondents. The instrument used is a questionnaire scale of knowledge and anxiety levels of coronavirus. The results indicate that the level of knowledge of the respondents was in the moderate category with a total of 29 respondents (56.9%). While the anxiety level of the elderly was mostly in the severe category with a total of 42 respondents (82.4%). The data were analyzed using the SPSS and presented in the form of a frequency distribution table and Spearman's rho. It was found that there was no significance relationship between the level of knowledge and the level of anxiety in the elderly in Suwaan Village with p-value = 0.922. It is recommended that the government to actively giving health promotion about COVID-19 and for family members to play an active role in providing correct information, show attention physically, emotional support and psychological support to the elderly in reducing anxiety and to have good knowledge. Abstrak Kecemasan yang dialami lansia seiring meningkatnya kasus COVID-19 berkaitan dengan pengetahuan, karena diperlukan pengetahuan yang baik dan benar untuk mengelola semua informasi yang beredar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan tingkat kecemasan lansia terhadap COVID-19 di Desa Suwaan, Minahasa Utara. Metode yang digunakan adalah korelasi deskriptif dengan pendekatan cross sectional, yang dilakukan pada bulan Mei 2021. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah 51 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner skala tingkat pengetahuan dan tingkat kecemasan virus corona. Hasil penelitian didapati bahwa tingkat pengetahuan responden berada pada kategori cukup dengan jumlah 29 responden (56,9%). Sedangkan tingkat kecemasan lansia sebagian besar berada pada kategori berat dengan jumlah 42 responden (82,4%). Setelah dilakukan analisis data dan uji Spearman’s rho, ditemukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan pada lansia di Desa Suwaan dengan nilai p = 0,922. Direkomendasikan pemerintah setempat untuk mengadakan promosi kesehatan tentang COVID-19 dan anggota keluarga untuk berperan aktif dalam memberikan informasi yang benar, dukungan secara fisik, emosional dan psikologis kepada lansia agar dapat membantu lansia menurunkan tingkat kecemasan dan memiliki pengetahuan yang baik. Kata kunci : COVID-19, Kecemasan, Pengetahuan
Karakteristik pasien dan hubungannya dengan kepuasan terhadap pelayanan di instalasi gawat darurat Loura Caroline Korengkeng; Ferdy Lainsamputty
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 11 No 1 (2022): Al-Asalmiya Nursing: Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences)
Publisher : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.184 KB) | DOI: 10.35328/keperawatan.v11i1.2110

Abstract

Many factors play a role in the level of satisfaction among patients in the Emergency Department (ED). Sociodemographic factors and patients’ characteristics can also potentially related to their satisfaction. This study aim was to describe patients’ satisfaction in the ED and its associated factors. A descriptive correlation and a cross-sectional approach were applied. The samples were 180 patients recruited using convenience sampling technique. Data was collected using The Short Assessment of Patient Satisfaction (SAPS) questionnaire. Descriptive statistics and bivariate analysis such as Mann-Whitney, Kruskal-Wallis, and Spearman Rank Correlation were performed to examine the relationship among variables. The type of triage had a very significant relationship with patient satisfaction in the ED (p<0,001). There was a positive and significant correlation between response time and satisfaction (r=0,164; p<0,05). Patients with lower disease severity had better satisfaction scores. The sooner the patient gets treated, the higher the satisfaction level of emergency patients.
Hubungan Penyesuaian Diri dengan Stres Akademik pada Siswa Loura Korengkeng; Dian Pratiwi Iman; Santi Najoan
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 6 (2023): Volume 3 Nomor 6 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.266 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i6.10563

Abstract

ABSTRACT Self-adjustment is an important requirement for the creation of individual mental health. Many students feel burdened and unable to achieve happiness in their lives due to their inability to adapt, one of which is the school transition. Academic stress is a problem faced by students.  This study aims to determine the relationship between self-adjustment and academic stress among students at Dewi Laut Bitung Highschool. This study uses a descriptive correlational method with a cross-sectional approach. The sampling technique used total sampling with a sample size of 71. Data was collected using self-adjustment and academic stress questionnaires.  Data analysis showed that the majority of participants, 52 respondents (70.4%), had moderate self-adjustment, and 47 respondents (66.2%) had moderate academic stress. Further data analysis using Pearson correlation showed a value of p=0.001; and r=-0.370. There is a significant relationship between self-adjustment and academic stress among students at SMK Dewi Laut Bitung.  The relationship was found to be weak with a negative direction, indicating that the higher the participants' self-adjustment, the lower their academic stress. It is recommended for SMK Dewi Laut Bitung school authorities to pay attention to stress management by creating a pleasant and communicative learning environment, allowing students to participate in the learning process effectively. For future researchers, it is recommended to conduct research on improving the self-adjustment of students at SMK Dewi Laut Bitung regarding academic stress through guidance and counseling. Keywords: Self-Adjustment, Academic Stress, Students  ABSTRAK Penyesuaian diri merupakan persyaratan penting bagi terciptanya kesehatan jiwa individu. Banyak siswa merasa terbebani dan tidak mampu mencapai kebahagiaan dalam hidupnya karena ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri, salah satunya adalah transisi sekolah. Stres akademik merupakan permasalahan yang dihadapi peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penyesuaian diri dengan stres akademik pada siswa SMK Dewi Laut Bitung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah 71 sampel. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner penyesuaian diri dan stress akademik. Analisis data menunjukan bahwa sebagian besar partisipan yaitu 52 responden (70.4%) memiliki penyesuaian diri sedang dan 47 responden (66.2%) memiliki stres akademik sedang. Lebih lanjut analisis data menggunakan pearson correlation menunjukkan nilai p= 0.001; dan r= - 0.370. Terdapat hubungan yang signifikan antara penyesuaian diri dengan stres akademik pada siswa SMK Dewi Laut Bitung. Hubungan ditemukan pada kategori lemah dengan arah negative, yangmana semakin tinggi penyesuain diri partisipan maka semakin rendah stres akademik yang dimiliki. Direkomendasikan bagi pihak sekolah SMK Dewi Laut Bitung untuk dapat memperhatikan penanganan stres dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan komunikatif sehingga siswa boleh mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Bagi peneliti selanjutnya direkomendasikan untuk melakukan penelitian dengan peningkatan penyesuaian diri siswa SMK Dewi Laut Bitung terhadap stres akademik melalui bimbingan dan konseling. Kata Kunci: Penyesuaian Diri, Stres Akademik, Siswa
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keinginan untuk Berhenti Merokok pada Remaja Loura Korengkeng; Trivena C. Tambalean
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 7 (2023): Volume 3 Nomor 7 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.602 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i7.10652

Abstract

ABSTRACT Smoking is a negative behavior often exhibited by adolescents due to environmental influences. Smoking can lead to health disorders and affect the social development of adolescents. It is expected that adolescent smokers will have a desire to quit smoking after acquiring knowledge and developing positive attitudes towards taking action. This study aims to determine the relationship between knowledge, attitudes, and the desire to quit smoking among students at SMK N 1 Kakas. The research design used was descriptive correlation with a cross-sectional approach. Purposive sampling technique was employed, and the study included 155 student participants from SMK N 1 Kakas who had smoking experience. Data analysis showed that the majority of participants, 152 individuals (98.1%), had good knowledge about cigarettes. All participants, 155 individuals (100.0%), demonstrated good attitudes, and 155 individuals (100.0%) expressed a good desire to quit smoking. Furthermore, Spearman correlation analysis found the following values: p= 0.000; r= 0.682 (knowledge and desire to quit smoking), p= 0.000; r= 0.803 (attitudes and desire to quit smoking). There is a significant relationship between knowledge and the desire to quit smoking among students at SMK N 1 Kakas. The relationship is strong and positive, indicating that better knowledge is associated with a stronger desire to quit smoking. Additionally, a significant relationship between attitudes and the desire to quit smoking was found among students at SMK N 1 Kakas. The relationship is strong and positive, suggesting that better attitudes are associated with a stronger desire to quit smoking. It is recommended for educational institutions to enhance health education efforts for students, particularly in raising awareness about the dangers of smoking among school students. For future research, it is recommended to further explore the causes of smoking behavior and effective strategies to address smoking habits among students. Keywords: Quit Smoking, Desire, Knowledge, Attitudes  ABSTRAK Merokok merupakan suatu perilaku negatif yang sering diperlihatkan oleh remaja diakibatkan oleh pengaruh lingkungan sekitar. Merokok dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan mempengaruhi kinerja remaja dalam pertumbuhan sosial. Remaja yang merokok diharapkan mempunyai keinginan untuk berhenti merokok setelah menerima pengetahuan dan memiliki sikap yang baik untuk bertindak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan keinginan untuk berhenti merokok di SMK N 1 Kakas. Desain penelitian yang digunakan ialah deskriptif korelasi dengan pendekatan crossectional. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah partisipan sebanyak 155 orang siswa SMK N 1 Kakas yang memiliki pengalaman merokok. Analisis data menunjukan bahwa Sebagian besar partisipan yaitu sebanyak 152 orang (98,1%) memiliki pengetahuan tentang rokok dalam kategori baik, sebanyak 155 orang (100,0%) memiliki sikap dalam kategori baik, dan sebanyak 155 orang (100,0%) memiliki keinginan untuk berhenti merokok dalam kategori baik. Lebih lanjut analisis data spearman correlation menemukan nilai p= 0.000; r= 0.682 (pengetahuan dan keinginan untuk berhenti merokok), p= 0.000; r= 0.803 (sikap dan keinginan berhenti merokok). Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan keinginan untuk berhenti merokok di SMK N 1 Kakas. Hubungan bersifat kuat dengan arah positif, dimana semakin baik tingkat pengetahuan akan semakin baik pula keinginan untuk berhenti merokok. Lebih lanjut, ditemukan hubungan yang signifikan antara sikap dengan keinginan untuk berhenti merokok di SMK N 1 Kakas. Hubungan bersifat kuat dengan arah positif, dimana semakin baik tingkat sikap akan semakin baik pula keinginan untuk berhenti merokok. Direkomendasikan bagi institusi Pendidikan untuk lebih giat lagi dalam memberikan Pendidikan kesehatan kepada siswa khususnya dalam mengenalkan bahaya merokok dikalangan siswa sekolah. Bagi penelitian selanjutnya, direkomendasikan untuk menggali lebih jauh penyebab prilaku merokok serta cara evektif dalam mengatasi kebiasaan merokok pada siswa. Kata Kunci: Berhenti Merokok, Keinginan, Pengetahuan, Sikap
Hubungan Konsep Diri dengan Gaya Hidup Hedonis pada Komunitas Minahasa Vapers Frendy Fernando Pitoy; Ernest C. Matindas; Loura Korengkeng; Maisy Waleleng
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 7 (2023): Volume 3 Nomor 7 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.998 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i7.10655

Abstract

ABSTRACT The hedonic lifestyle that is oriented towards pleasure or enjoyment is the choice of many people in life. The hedonic lifestyle can be influenced by a person's self-concept, where the ability to control personal pleasure becomes weak so the hedonic lifestyle is very vulnerable. This study aimed to determine the relationship between self-concept and hedonic lifestyle in the Minahasa Vapers Community. This study used a quantitative research design with a descriptive correlation research method through a cross-sectional approach. The sampling technique used total sampling with a total sample of 85 people. Most of the participants, namely 69 respondents (81.2%) had a negative self-concept and 77 respondents (90.6%) had a hedonic lifestyle in the moderate category. Based on the results of the Spearman rank/rho statistical test, it was found that the value of p = > 0.05. There was no significant relationship between self-concept and the hedonic lifestyle in the Minahasa Vapers Community. It is recommended for the Minahasa Vapers Community to have a positive view of themselves by being optimistic, realizing and accepting existing deficiencies, being able to adapt well to the surrounding environment and being able to develop their strengths and potential without following a hedonic lifestyle. For further research, it is recommended to be able to analyze the variables that result in negative community self-concepts. Keywords: Hedonic, Self-Concept, Vapers.  ABSTRAK Gaya hidup hedonis yang berorientasi pada kesenangan atau kenikamatan merupakan pilihan banyak orang dalam menjalani hidup. Gaya hidup hedonis dapat dipengaruhi oleh konsep diri seseorang, dimana kemampuan mengontrol kesenangan pribadi menjadi lemah pada individu dengan konsep diri rendah sehingga gaya hidup hedonis sangat rentan terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan gaya hidup hedonis pada komunitas Minahasa vapers. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif korelasi melalui pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 85 orang. Sebagian besar partisipan yaitu sebanyak 69 reponden (81,2%) memiliki konsep diri negatif dan 77 responden (90,6%) memiliki gaya hidup hedonis dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil uji statistik Spearman rank/rho  ditemukan nilai p = > 0,05. tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan gaya hidup hedonis pada komunitas Minahasa vapers. Direkomendasikan bagi komunitas Minahasa vapers agar dapat memiliki pandangan postitif terhadap diri sendiri dengan cara bersikap optimis, menyadari dan menerima kekurangan yang ada, mampu beradaptasi dengan baik di lingkungan sekitar dan dapat mengembangkan kelebihan dan potensi yang dimiliki  tanpa harus mengikuti pola hidup hedonis. Untuk penelitian selanjutnya, direkomendasikan untuk dapat menganalisa variabel yang mengakibatkan konsep diri komunitas negatif. Kata Kunci: Hedonis, Konsep Diri, Vapers