Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

A Decision Support System To Determine The Best Natural Feed For Fish Cultivation Using Topsis Method Abdul Malik; Ester Frescila Simbolon; Lukman; Tiara Adinda
Journal of Intelligent Decision Support System (IDSS) Vol 5 No 2 (2022): June: Intelligent Decision Support System (IDSS)
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/idss.v5i2.87

Abstract

Natural feed in the cultivation of carp (Cyprinus carpio) is a very important effort to do so that the cultured fish can breed quickly and of course in good health. Sometimes carp cultivators are confused about deciding which natural feed is good. This study aims to select the best natural carp feed using a Decision Support System (DSS) with the TOPSIS method. This method uses an alternative approach to the ideal solution called preference value. In this study using several criteria, namely C1: Protein; C2 : Fat; C3 : Carbohydrates; C4 : Feed Prices; C5: Yes. From the calculations performed using the TOPSIS method, the highest preference level with a value of 1 is A1. The results of the Decision Making System with the TOPSIS method from natural selection of carp that can be used by farmers, namely earthworms.  
Classification of marine mammals based on nucleotide using machine earning Lukman; Tiara Dinda Hapsari; Abdul Malik; Ester Frescilla Simbolon; Ishak Ariawan; Nadia Yusuf Istiqomah
International Journal of Basic and Applied Science Vol. 11 No. 2 (2022): Sep: Basic and Applied Science
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/ijobas.v11i1.90

Abstract

This study analyzing the nucleotide of marine mammals using machine learning techniques. Analysis on a nucleotide scale in marine mammals can help facilitate the identification process if done properly. Three types of marine mammals used for nucleotide analysis were Delphinus capensis, Dugong dugon, and Orcaella brevirostris. The solutions offered by machine learning provide a more elegant and effective solution for species identification at the nucleotide scale. This study analyzed the nucleotide s of marine mammals using various classification techniques. Based on this research, it can be concluded that the identification of marine mammals can be done easily based on nucleotide. Different classifiers have been used for analytical purposes such as Random Forest, Decision Tree, Naïve Bayes, K-Nearest Neighbor, and Multilayer Perceptron. Based on the analysis of the results, it was found that the classification method that had been applied had sufficient performance by being tested on several model performance metrics such as accuracy, precision, recall and f1 score. The study also highlights the best classifiers in the various scenarios and recommendations are given.
Pengaruh Perbedaan Modul Transplantasi Karang Terhadap Pertumbuhan Karang di Pulau Pramuka Abdul Malik; La Ode Alam Minsaris; Luthfi Anzani
Juvenil Vol 4, No 2: Mei 2023
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v4i2.19675

Abstract

ABSTRAKSebaran terumbu karang di Indonesia sekitar 85% terancam rusak dan 50% lainnya mengalami ancaman kerusakan yang tinggi. Pada wilayah perairan Pulau Pramuka menunjukkan persentase tutupan karang hidup sebesar 20,65%-47,17% yang dikategorikan sedang hingga rusak. Apabila tidak segera ditangani, ini bisa berdampak buruk bagi ekosistem laut. Perlu adanya upaya restorasi agar dapat membantu pemulihan terumbu karang yang mengalami kerusakan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pertumbuhan karang pada ketiga modul transplantasi karang yang berbeda yaitu antara modul rocklife, PVC, dan spider agar lebih mengefektifkan dalam menentukan modul terbaik yang ingin digunakan pada kondisi perairan yang sama seperti Pulau Pramuka. Parameter perairan yang diukur meliputi suhu, kecerahan, pH, salinitas, oksigen terlarut, dan kecepatan arus. Penelitian dilakukan selama 4 bulan dengan menggunakan 60 sampel fragmen karang dari spesies Acropora sp. yang ditanam pada masing-masing modul transplantasi karang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan observasi selama 3 bulan dan analisis korelasi pearson serta metode statistik dengan regresi linear digunakan untuk memodelkan hubungan antara parameter oseanografi tertentu dengan pertumbuhan karang pada masing-masing modul. Hasil penelitian menunjukkan selama kurun waktu 3 bulan, parameter perairan yang diukur tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam mempengaruhi pertumbuhan karang. Namun, hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi antara pH dan DO dengan pertumbuhan karang. Secara keseluruhan perbandingan dari ketiga modul transplantasi yang dilakukan di perairan Pulau Pramuka mendapatkan hasil, modul rocklife menjadi metode yang terbaik.Kata Kunci: Laju pertumbuhan, Modul transplantasi, Pulau Pramuka, Terumbu karang, Transplantasi KarangABSTRACTThe distribution of coral reefs in Indonesia is around 85% threatened with damage, with the other 50% experiencing a high threat of damage. In the waters of Pramuka Island, the percentage of live coral cover is 20.65%–47.17%, which is included in the moderate to damaged category. If not addressed immediately, this can have a negative impact on the marine ecosystem. Restoration efforts are needed to help recover damaged coral reefs. Therefore, this study aims to compare coral growth in three different coral transplant modules, namely between rocklife, PVC, and spider modules, to further streamline determining the best module to use in the same water conditions as Pramuka Island. The water parameters measured included temperature, brightness, pH, salinity, dissolved oxygen, and current speed. The research was conducted for 4 months using 60 samples of coral fragments from Acropora sp. species planted in each coral transplant module. The method used in this study was experimental, with observations for 3 months, and Pearson correlation analysis and statistical methods with linear regression were used to model the relationship between certain oceanographic parameters and coral growth in each module. The results showed that over a 3-month period, the measured water parameters did not show significant differences in influencing coral growth. However, the results showed a correlation between pH and DO  and  coral  growth.  Overall,  the  comparison  of  the  three transplantation modules conducted in the waters of Pramuka Island resulted in the rocklife module being the best method.Keywords: Coral reefs, Coral transplantation, Growth rate, Pramuka island, Transplant modules
Mekanisme Pengumpulan Data Hasil Tangkapan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu Ayang Armelita Rosalia; Luthfi Anzhani; La Ode Alam Minsaris; Denta Tirtana; Lukman Lukman; Abdul Malik; Cakra Rahardjo
Baselang Vol 4, No 1: APRIL 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/bsl.v4i1.135

Abstract

Pendataan hasil tangkapan merupakan salah satu aktivitas untuk mengetahui jumlah dan jenis ikan hasil tangkapan dari suatu kapal perikanan. Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan data yang  realistik terkait hasil tangkapan yang didaratkan sehingga data yang  didapatkan dapat digunakan oleh Pelabuhan Perikanan sebagai  pembanding logbook yang diserahkan oleh pihak kapal, sehingga didapatkan data produktivitas yang akurat. Optimalisasi kinerja petugas pendataan akan meningkatkan  efektivitas, struktur dan tugas organisasi pelaksana pendataan. Berdasarkan hal tersebut maka dalam penelitian ini akan menganalisis bagaimana kinerja sistem pendataan hasil tangkapan ikan yang didaratkan di PPN Karangantu dan merekomendasikan saran tindakan perbaikan sistem pendataan hasil tangkapan ikan di PPN Karangantu. Hasil penelitian yang didapatkan adalah pada tahap analisis sudah dilakukan wawancara dengan nelayan, enumerator dan syahbandar PPN Karangantu. Standar Operasional Prosedur (SOP) yang digunakan di PPN Karangantu adalah sudah sesuai dengan SOP yang berlaku secara nasional yaitu Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Direktorat Pelabuhan Perikanan, dengan pengadopsian dan modifikasi SOP sehingga terjadi penyesuaian SOP yang diberlakukan di PPN Karangantu. Ditemukan beberapa kekurangan pada sistem pendataan yang sudah diterapkan di PPN Karangantu beberapa di antaranya yaitu terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mendata ke lokasi-lokasi pendataan hasil tangkapan yang didaratkan di luar Tempat Pendaratan Ikan (TPI). Potensi atau saran untuk efisiensi pendataan hasil tangkap di PPN Karangantu adalah adanya aplikasi yang dapat mengidentifikasi jenis ikan untuk entry pendataan yang diikuti hasil penimbangan berkaitan dengan efisiensi waktu sehingga dapat mengurangi delay.