Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Higiene Perorangan Dengan Penyakit Demam Tifoid di Rumah Sakit Umum Bethesda Kota Gunungsitoli Miter Elidanovan Harefa; Leonardo Basa Dairy; Jenny Novina Sitepu; Sisca Silvana
HEALTH CARE : JURNAL KESEHATAN Vol 11 No 1 (2022): Health Care : Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Payung Negeri Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36763/healthcare.v11i1.190

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan higiene perorangan dengan penyakit Demam Tifoid di Rumah Sakit Umum Bethesda Kota Gunungsitoli. Desain penelitian merupakan analitik observasional dengan desain case control. Responden terdiri dari kelompok kasus yaitu pasien yang dilaporkan terkena penyakit demam tifoid dan kelompok kontrol yaitu pasien tidak dilaporkan terkena penyakit demam tifoid, dengan teknik consecutive sampling. Lokasi penelitian di Rumah Sakit Umum Bethesda Kota Gunungsitoli bagian rawat inap. Data responden diperoleh saat pengisian kuesioner dan mengetahui status pasien lewat hasil rekam medik pemeriksaan Uji TUBEX®. Analisis data di olah dengan memakai program lunak komputer secara univariat dan bivariat. Hasil analisis univariat menunjukkan responden yang kurang baik lebih banyak pada kebiasaan mencuci tangan sebelum makan (52%) dan kebiasaan makan atau jajan di luar rumah (72%), sedangkan yang baik lebih banyak pada kebiasaan mencuci tangan setelah buang air besar (68%) dan kebiasaan mencuci bahan makanan mentah sebelum dikonsumsi (70%). Hasil analisis bivariat dengan uji chi square menemukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dengan penyakit demam tifoid dengan nilai p-value sebesar 0,024 (P<0,05) dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan mencuci tangan setelah buang air besar dengan penyakit demam tifoid dengan nilai p-value sebesar 0,225 (P>0,05). Hasil analisis bivariat dengan uji fisher exact menemukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan makan atau jajan di luar rumah dengan nilai p-value sebesar 0,000 (P<0,05) dan terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan mencuci bahan makanan mentah sebelum dikonsumsi nilai p-value sebesar 0,012 (P<0,05).
Perawatan Rongga Mulut pada Pasien Kanker Anak Bidasari Lubis; Sisca Silvana
Indonesian Journal of Cancer Vol 1, No 4 (2007): Oct - Dec 2007
Publisher : National Cancer Center - Dharmais Cancer Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1298.803 KB) | DOI: 10.33371/ijoc.v1i4.29

Abstract

Pasien anak yang menjalani kemoterapi dapat mengalami berbagai macam komplikasi. Salah satu diantaranya adalah gangguan pada rongga mulut, seperti mukositis, stomatitis, dan infeksi. Hal ini diakibatkan oleh efek samping dan menurunnya daya tahan tubuh anak akibat kemoterapi dan kurang pedulinya orangtua pasien dalam menjaga kebersihan rongga mulut anak. Dokter sebaiknya melakukan penilaian terhadap keadaan di sekitar rongga mulut sebelum anak menjalani kemoterapi. Penilaian ini dapat menunjukkan area yang berpotensi untuk terjadinya infeksi pada rongga mulut. Perawatan rongga mulut dapat dilakukan dengan cara sederhana, seperti rajin menggosok gigi dan berkumur.Kata kunci: perawatan rongga mulut, kemoterapi, kanker anak