Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pemanfaatan Tepung Tulang Ikan Patin Sebagai Bahan Fortifikasi Biskuit untuk Stunting di Kabupaten Rokan Hilir Dewi Sartika Siagian; Nurmaliza Nurmaliza; Siti Qomariah; Wiwi Sartika; Sara Herlina; Wahyu Margi Sidoretno; Nova Relida; Adelina Maryanti
Indonesia Berdaya Vol 3, No 3: May-July 2022
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022243

Abstract

Rokan Hilir is a district with the 4th rank out of 5 districts/cities in Riau related to stunting problems.One of the causes of stunting is inadequate intake of energy and nutrients. Foods that contain calcium and protein are found in fish. Rokan downstream is a city of fish. Fish bones and skulls can be processed into flour because this part of the fish still contains minerals, such as calcium in fish bone meal, which can be utilized. The purpose of this service is to increase the knowledge and skills of mothers in utilizing catfish bone waste to be used as biscuits in overcoming stunting. This activity was carried out in the village of Labuhan Tangga downstream with 15 participants. The methods used are lectures, questions and answers, training on making catfish bone meal and biscuit making. The results of this community activity can be seen an increase in participants' knowledge about stunting seen from the pretest and posttest scores from 47.3 to 85.0. The result of the training is that the participants have succeeded in making catfish bone meal and biscuits. It is hoped that the people of the village of Labuhan Tangga downstream can take advantage of local fish products and processing the fish into biscuits can also be used as a source of business or a side business for the family. Abstrak: Rokan Hilir merupakan kabupaten dengan peringkat ke 4 dari 5 kabupaten/kota di Riau terkait masalah stunting. Salah satu penyebab stunting adalah tidak memadai asupan energi dan zat gizi. Makanan yang mengandung kalsium dan protein terdapat pada ikan. Rokan hilir merupakan kota ikan, Tulang dan tengkorak ikan dapat diproses menjadi tepung karena bagian ikan ini masih terdapat kandungan mineral, seperti kalsium pada tepung tulang ikan yang dapat dimanfaatkan. Tujuan pengabdian ini adalah untuk menambah pengetahuan dan keterampilan ibu dalam memanfaatkan limbah tulang ikan patin untuk dijadikan biskuit dalam mengatasi stunting. Kegiatan ini dilakukan di desa labuhan tangga hilir dengan jumlah peserta 15 orang. Metode yang dilakukan yaitu ceramah, tanya jawab, pelatihan pembuatan tepung tulang ikan patin dan pembuatan biskuit. Hasil dari kegiatan masyarakat ini dapat diketahui adanya peningkatan pengetahuan peserta tentang stunting dilihat dari nilai pretest dan postest yaitu 47,3 menjadi 85,0. Hasil pelatihan yaitu para peserta telah berhasil membuat tepung tulang ikan patin dan biskuit. Diharapkan kepada masyarakat desa labuhan tangga hilir dapat memanfaatkan produk ikan lokal dan pengolahan ikan tersebut menjadi biskuit juga dapat dijadikan sebagai sumber usaha atau usaha sampingan bagi keluarga
Penyuluhan dan Pratik Pembuatan Sabun Cuci Piring Cair di RW 12 Kel. Pebatuan Kec. Kulim Pekanbaru Fitri Wulandari; Adelina Maryanti; Vella Anggreana
Devotion: Journal Corner of Community Service Vol. 1 No. 3 (2023): February
Publisher : CV. Tripe Konsultan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54012/devotion.v1i3.113

Abstract

Dalam Penyuluhan kegiatan, persiapan yang dilakukan dalam program ini dimulai dari melakukan observasi atau proses pencarian data warga rw 12 kelurahan pebatuan kecamatan kulim. Selanjutnya memberikan pengumuman kepada warga bahwa akan dilaksanakan penyuluhan. Memberikan penyuluhan tentang tata cara pembuatan, bahan-bahan yang dipakai dan mempraktekkan langsung. Serta mengajak masyarakat untuk sama-sama membudayakan membuat sabun cuci piring sendiri untuk memenuhi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari dan juga dapat dijadikan sebagai industri rumah tangga. Agar menambah penghasilan dari ibu-ibu rumah tangga karena keadaan ekonomi pasca pandemi di daerah rw 12 kelurahan pebatuan menurun drastis. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap bahan kimia dan cara pengolahannya telah membuat tertutupnya peluang bisnis. Oleh sebab itu, masyarakat membutuhkan pelatihan untuk mengolah bahan kimia tersebut menjadi suatu produk yang aman terhadap lingkungan. Pemberdayaan masyarakat kulim yang sebagian besar berprofesi sebagai petani. Sehingga dengan adanya penyuluhan pembuatan sabun masyarakat dapat membuat sabun cuci piring cair sendiri untuk memenuhi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari.
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PENGGUNAAN LAKTAGOGUM Dewi Sartika Siagian; Arum Meiranny; Sara Herlina; Ratih Ayuningtyas; Adelina Maryanti
JOMIS (Journal of Midwifery Science) Vol 7 No 1 (2023): JOMIS (Journal Of Midwifery Science)
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jomis.v7i1.2834

Abstract

Lactagogum is a drug that can increase or facilitate the production of milk. Synthetic lactagogums are not widely known and relatively expensive. This causes the need for alternative laktagogum drugs. Efforts to increase breast milk production can be done by carrying out early and routine breast care, improving breastfeeding techniques, or by consuming foods that can affect breast milk production. One of the reasons for the failure of exclusive breastfeeding is the perception of insufficient breast milk, which can be caused by physiological and psychological factors. Education is a very important factor in this life, which is why education is a very important business of all time. Increasing breast milk production can be done in various ways, one of which is increasing the intake of lactagogum. Lactagogum is a drug that can increase or facilitate the production of milk. The sample in this study were breastfeeding mothers who had babies ranging in age from 3 to 6 months spread throughout Indonesia. This study was conducted by distributing a questionnaire to assess education and the use of Lactagogue as a food to increase breast milk production. Dissemination of questionnaires can be done manually or via Google Drive links which are distributed to several regions in Indonesia. The purpose of this study was to determine the relationship between education and the use of laktagogums. The research results are there is a relationship between education and the use of Lactagogum. It is hoped that mothers who are in the process of breastfeeding can make efforts to increase milk production, one of which is by consuming Lactagogum.
The Production and Organoleptic Test of Onion Peel Eco enzyme Adelina Maryanti; Fitri Wulandari
Jurnal Biologi Tropis Vol. 23 No. 2 (2023): April-June
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v23i2.4708

Abstract

Eco enzyme is a fermented organic waste liquid that can be used as a cleaning agent, natural fertilizer and effective pesticide. The organic waste, including vegetable residues and fruit pulp, can be processed into eco enzymes. Household activities are one source of organic waste by leftover cooking spices such as onion peels. Peoples don’t know the utilizing and treatment of organic waste such as onion peels. It has many usefullness. Onion peel is high in antioxidants and bioactive substances such as flavonoids and quarcetinwhich is very good for immune system maintenance. Furthermore, it contains allicin substances which have antimicrobial activity as antibacterial and antifungal agents. Onion peel can be used as a natural pesticide and fertilizer. Onion peels utilities can be processedby produceeco enzymes. This research aims to learn how to produce eco enzymes using onion peel as a source of household organic waste and how its organoleptic characteristics. The kind of study carried out is an investigation of the study's formulation are sugar: onion peel: water (1:3:10). The method used in this research is qualitative within the characteristic organoleptic test.The result of this research through mixing all the ingredients and three monts of fermentation to produce eco enzyme. The organoleptic characteristics of onion peel eco enzyme were sour of aroma, dark brown liquid and 98% of volume
PELATIHAN PEMBUATAN EKO ENZIM DARI KULIT BAWANG SEBAGAI ANTIBAKTERIA PADA SEDIAAN SABUN PENCUCI PIRING Adelina Maryanti; Fitri Wulandari; Dewi Sartika Siagian; Wahyu Margi Sidoretno
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v4i2.3318

Abstract

Kulit bawang merupakan hasil sampingan dari penggunaan umbi bawang yang biasanya dibuang tanpa diketahui manfaatnya. Kulit bawang mempunyai banyak manfaat yaitu sebagai antioksidan, antimikrobia, sebagai penyubur tanaman dan sebagai pestisida alami. Hal ini disebabkan kulit bawang mengandung berbagai zat aktif seperti flavonoid, quercetin, saponin, minyak atsiri, aliin, allisin, kalsium, zat besi, magnesium dan lain sebagainya. Manfaat kulit bawang dapat diperoleh dengan cara ekstraksi, pengomposan dan fermentasi. Fermentasi Kulit bawang atau eko enzim dapat dimanfaatkan sebagai anti bakteria pada berbagai bahan yang digunakan sehari-hari seperti pada sabun pencuci piring. Sabun pencuci piring telah diproduksi oleh Komunitas Kerukunan Keluarga Pondok Dahlia Indah (KKPDI) di Perumahan Pondok Dahlia Indah RT 3 RW 12 Kelurahan Pebatuan Kecamatan Kulim, Pekanbaru. Namun produk sabun pencuci piring mengalami hambatan pemasaran karena bersaing dengan berbagai produk komersial sejenis lainnya. Oleh sebab itu diperlukan inovasi untuk meningkatkan kualitas dan daya saing sabun pencuci piring. Tim pengabdian memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut dengan mengadakan pelatihan pembuatan eko enzim dari limbah kulit bawang sebagai antibakteri pada sediaan sabun pencuci piring. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pemanfaatan limbah organik berupa kulit bawang untuk diolah menjadi eko enzim sebagai anti bakteri pada sediaan sabun pencuci piring. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah transfer IPTEK dan pelatihan. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa peserta yang hadir mendapatkan pengetahuan tentang pemanfaatan dan cara mengolah limbah organik berupa kulit bawang menjadi eko enzim yang dapat dijadikan sebagai antibakteri. Peserta yang hadir mempraktekkan pembuatan eko enzim dari limbah kulit bawang dan mengaplikasikannya pada sediaan sabun pencuci piring