Sri Anugrah Natalina
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP PERAN AKUNTANSI PSAK 105 DAN PSAK 106 DI ERA NEW NORMAL Arif Zunaidi; Sri Anugrah Natalina; Risa Rahmah
PENA ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : LPPM Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.364 KB)

Abstract

Perbankan syariah mengenal akad mudhorabah dan akad musyarakad dalam praktik kegiatannya. Dalam pencatatannya, penulisan akuntasinya menggunakan PSAK 105 dan PSAK 106 sebagai bagian yang tak terpisahkan. Sebagai mahasiswa akuntansi syariah, tentunya pengetahuan tentang pencatatan PSAK ini sangat dibutuhkan untuk menambah pengetahuan dan pemahaman akan fungsi dan penggunaannya. Pengabdian ini memiliki tujuan untuk membuka wawasan para mahasiswa dan dosen di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kediri khususnya, dan bagi masyarakat umum pada umumnya khususnya tentang ketentuan akuntansi syariah dalam PSAK 105 dan PSAK 106. Metode yang dipakai dalam pengabdian ini adalah seminar secara online dengan media aplikasi Zoom meeting.  Hasil yang didapat dari pengabdian ini adalah bertambahnya pengetahuan dan pemahaman mahasiswa tentang PSAK 105 dan PSAK 106.
ANALYSIS OF THE LEADERSHIP STYLE OF THE REGIONAL HEAD OF GOVERNMENT POLICY DURING THE PANDEMIC CORONA IN THE PERCEPTION OF THE STUDENT AS A MEASUREMENT OF SOCIAL STABILITY AND ECONOMIC Sri Anugrah Natalina; Dijan Novia Saka
Fenomena Vol 21 No 1 (2022): FENOMENA: Journal of the Social Sciences
Publisher : LP2M UIN KH.Achmad Siddiq Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/fenomena.v21i1.106

Abstract

Permasalahan yang muncul adalah kesiapan pemerintah daerah dalam merespon setiap kebijakan pemerintah pusat dengan reaksi yang berbeda-beda dan tidak ada sinkronisasi pada setiap kebijakan antar pemerintah daerah. Hal ini yang menunjukkan banyaknya reaksi masyarakat yang berbeda-beda tergantung pada budaya yang tercipta di wilayah daerahnya masing-masing yang berdasarkan pola kebijakan yang ditempuh pemerintah daerahnya. Berdasarkan hasil korelasi pearson menunjukkan bahwa Gaya Kepemimpinan  memiliki hubungan cukup kuat dengan persepsi mahasiswa, yang ditunjukkan dengan angka 0.580. Dan Gaya kepemimpinan memiliki hubungan yang lemah dengan sosial dan ekonomi, yang ditunjukkan angka 0.354. Sedangkan untuk persepsi mahasiswa memiliki hubungan yang cukup kuat dengan sosial dan ekonomi, yang ditunjukkan dengan angka 0.541. Hasil ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan memiliki hubungan yang cukup kuat bila melalui persepsi mahasiswa. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :1). Mahasiswa lebih mengenal karakter pimpinan daerah, 2). Media Sosial aktif di lakukan oleh mahasiswa, sehingga pengetahuan tentang tindakan, prilaku, dan kebijakan kepala daerah dapat diketahui oleh mahasiswa, 3). Banyaknya kepala daerah di wilayah Jawa Timur yang aktif di media sosial dalam memberikan berbagai informasi, 4). Wilayah Jawa Timur kondisi masyarakatnya cukup baik secara sosial dan ekonomi, bila dilihat dari Indek Pembangunan Manusia, 5). Banyak program pemerintah pusat tersalurkan dengan baik, BLT, Kartu Pra Kerja, PKM, KIP dan program bantuan daerah lainnya. Penelitian ini menunjukkan hasil yang tidak berbeda jauh dengan peneliti-peneliti sebelumnya, bahwa gaya kepemimpinan seorang kepala daerah menurut persepsi mahasiswa cukup berperan dalam menunjang keadaan sosial dan ekonomi pada daerah atau wilayah yang dipimpinnya The problem that arises is the readiness of local governments to respond to every central government policy with different reactions, and there is no synchronization in each policy between local governments. This shows that many different public responses depend on the culture created in their respective regions based on the pattern of policies adopted by the regional government. The Pearson correlation results show that Leadership Style has a reasonably strong relationship with student perceptions, which is indicated by the number 0.580. And leadership style has a weak relationship with social and economic, characterized by the number 0.354. Meanwhile, students' perception has a reasonably strong connection with social and economic, as indicated by the number 0.541. These results indicate that leadership style has a strong relationship with student perceptions. This can be caused by the following factors: 1). Students are more familiar with the character of regional leaders, 2). Students actively carry out social media so that knowledge about regional heads' actions, behavior, and policies can be known to students, 3). The number of regional leaders in the East Java region who are active on social media provides various information, 4). The East Java region is in good condition socially and economically when viewed from the Human Development Index, 5). Many central government programs are well channeled, including BLT, Pre-Employment Cards, PKM, KIP, and other regional assistance programs. This study shows results that are not much different from previous researchers. According to student perceptions, the leadership style of a regional head is entirely instrumental in supporting the social and economic conditions in the area or region he leads.