p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Warta AKAB JPM-AKA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Review : Perkembangan dan Aplikasi Biosensor untuk Mendeteksi Aflatoksin Moh. Hayat; Inda Mapiliandari; Ratnawati Lilasari Djanis; Udin Asrorudin; Arie Pratama Putra
Journal Warta AKAB Vol 45, No 2 (2021): Warta AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.746 KB) | DOI: 10.55075/wa.v45i2.54

Abstract

Biosensor adalah peralatan terintegrasi serba lengkap yang mampu menentukan dengan spesifik baik secara kuantitatif maupun semikuantitatif informasi-informasi analitis menggunakan unsur-unsur reseptor biokimia yang dihubungkan dengan elemen transduksi. Berdasarkan prinsip deteksinya biosensor dapat dibedakan menjadi 5 tipe yaitu biosensor piezoelektrik, optis, immunisensor, kalorimetrik dan elektrokimia. Sampai saat ini perkembangan teknologi nanomaterial dan biosensor bergerak cepat dengan bahan nanobiorecongnition baru yang dikembangkan dan dapat diterapkan sebagai reseptor penginderaan untuk analisis AFB1. Perangkat lab-on-a-chip adalah contoh penerapan sistem mikro/nanoteknologi yang dapat digunakan untuk analisis racun makanan. Alat ini akan bermanfaat bagi industri makanan dalam memastikan tingkat keselamatan dan kualitas makanan yang tinggi. Nanopartikel logam telah diterapkan dalam biosensor sebagai penanda untuk menggantikan enzim. Nanopartikel juga dapat dimanfaatkan dalam sensor berbasis konduktivitas. Nanopartikel emas mudah digunakan untuk imobilisasi antibodi dan kemudian diterapkan di Enzim Linked Immunosorbent assay (ELISA) pada permukaan elektroda. Penelitian tentang immunosensor elektrokimia untuk mendeteksi jumlah aflatoksin M1 (AFM1) dalam produk makanan. Sebuah uji immuno-kromatografi cepat dan sederhana juga telah dikembangkan untuk mendeteksi aflatoksin B1 (AFB1). Aplikasi biosensor pada dasarnya meningkat seiring dengan berkembangnya keperluan manusia dan kemajuan iptek. Tetapi secara umum tetap didominasi untuk aplikasi dibidang medis dan lingkungan hidup. Biosensor juga dapat digunakan sebagai detektor aflaktoksin.
Pemanfaatan Minyak Nabati Kualitas Rendah sebagai Bahan Baku Sabun Cair Wittri Djasmasari; Fachrurrazie Fachrurrazie; Ahmad Zakaria; Inda Mapiliandari; Ratnawati L Djanis; Herawati Herawati; Moh Hayat; Udin Asrorudin; Arie Pratama Putra; Aynuddin Aynuddin
Jurnal Pengabdian Masyarakat AKA Vol 2, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.541 KB) | DOI: 10.55075/jpm-aka.v2i1.96

Abstract

Permasalahan yang terjadi pada masyarakat di kampung Panimbangan RT 03/03 Desa Candali Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor adalah adanya kesulitan perekonomian, tim pengabdian pada masyarakat mengadakan sebuah program pengembangan potensi masyarakat berupa pemanfaatan minyak nabati kualitas rendah sebagai bahan baku sabun cuci dan sabun cair selama tiga hari, satu hari kegiatan survei, satu hari pelaksanaan, dan satu hari pemantauan. Luaran dari program ini yaitu tercapainya keterampilan warga untuk dapat menghasilkan sabun cuci dan sabun cair berbahan dasar minyak nabati kualitas rendah sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar untuk dapat berdikari dan mandiri dalam pemenuhan kebutuhan sabun sehari-hari. Sosialisasi pemanfaatan minyak nabati dalam pembuatan sabun diterima antusias oleh warga masyarakat kampung Panimbangan. Pelatihan pemanfaatan minyak nabati kualitas rendah dalam pembuatan sabun diikuti dan dipraktikkan dengan baik oleh masyarakat Kampung Panimbangan.