Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Review : Perkembangan dan Aplikasi Biosensor untuk Mendeteksi Aflatoksin Moh. Hayat; Inda Mapiliandari; Ratnawati Lilasari Djanis; Udin Asrorudin; Arie Pratama Putra
Journal Warta AKAB Vol 45, No 2 (2021): Warta AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.746 KB) | DOI: 10.55075/wa.v45i2.54

Abstract

Biosensor adalah peralatan terintegrasi serba lengkap yang mampu menentukan dengan spesifik baik secara kuantitatif maupun semikuantitatif informasi-informasi analitis menggunakan unsur-unsur reseptor biokimia yang dihubungkan dengan elemen transduksi. Berdasarkan prinsip deteksinya biosensor dapat dibedakan menjadi 5 tipe yaitu biosensor piezoelektrik, optis, immunisensor, kalorimetrik dan elektrokimia. Sampai saat ini perkembangan teknologi nanomaterial dan biosensor bergerak cepat dengan bahan nanobiorecongnition baru yang dikembangkan dan dapat diterapkan sebagai reseptor penginderaan untuk analisis AFB1. Perangkat lab-on-a-chip adalah contoh penerapan sistem mikro/nanoteknologi yang dapat digunakan untuk analisis racun makanan. Alat ini akan bermanfaat bagi industri makanan dalam memastikan tingkat keselamatan dan kualitas makanan yang tinggi. Nanopartikel logam telah diterapkan dalam biosensor sebagai penanda untuk menggantikan enzim. Nanopartikel juga dapat dimanfaatkan dalam sensor berbasis konduktivitas. Nanopartikel emas mudah digunakan untuk imobilisasi antibodi dan kemudian diterapkan di Enzim Linked Immunosorbent assay (ELISA) pada permukaan elektroda. Penelitian tentang immunosensor elektrokimia untuk mendeteksi jumlah aflatoksin M1 (AFM1) dalam produk makanan. Sebuah uji immuno-kromatografi cepat dan sederhana juga telah dikembangkan untuk mendeteksi aflatoksin B1 (AFB1). Aplikasi biosensor pada dasarnya meningkat seiring dengan berkembangnya keperluan manusia dan kemajuan iptek. Tetapi secara umum tetap didominasi untuk aplikasi dibidang medis dan lingkungan hidup. Biosensor juga dapat digunakan sebagai detektor aflaktoksin.
Uji Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol dan Etil Asetat Daun Saga (Abrus precatorius) terhadap Candida albicans Joko Untung; Inda Mapiliandari; Ratnawati Lilasari Djanis; Cysilia Kusumawati Hindarto; Annissa Amalia; Silvia Rachmy
Journal Warta AKAB Vol 46, No 2 (2022): Warta AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55075/wa.v46i2.149

Abstract

Tanaman saga (Abrus precatorius) oleh masyarakat Indonesia telah digunakan sebagai obat tradisional dalam pengobatan batuk, sariawan, dan radang tenggorokan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antijamur dari ekstrak etanol dan ekstrak etil asetat dari daun saga terhadap Candida albicans, jamur penyebab kandidiasis. Uji antijamur dilakukan dengan menggunakan metode difusi agar. Hasilnya menunjukkan rata-rata daya hambat ekstrak etanol adalah sebesar 13,50 mm sedangkan ekstrak etil asetat sebesar 12,75 mm, sehingga dapat disimpulkan ekstrak etanol dan etil asetat dari daun Saga memiliki aktivitas antijamur.  Kata Kunci: Antijamur, Candida albicans, Abrus precatorius
Uji Kinerja Metode Asam Askorbat pada Pengukuran Kadar Fosfat dalam Air Permukaan secara Spektrofotometri : Performance Test of the Ascorbic Acid Method on the Measurement of Phosphate Levels in Surface Water by Spectrophotometry Ardina Purnama Tirta; Anom Cahyotomo; Herawati; Inda Mapiliandari; Esti Isnainiyati
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 9 No. 1 (2023): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jstl.v9i1.402

Abstract

Phosphorus is easily found in its compound form in nature, namely as phosphate (PO43-). Phosphates have an essential role in limiting nutrients for plants and animals. An increase of phosphate in the aquatic environment can cause unwanted impacts, including blooming algae, low dissolved oxygen, and the death of certain aquatic animals. Determination of phosphate in the aquatic environment is critical to do as a monitoring effort. The performance test of the phosphate determination method needs to be carried out to provide quality assurance of the test results. In this study, the performance test of the ascorbic acid method was carried out in the determination of phosphate levels by spectrophotometry. The modification was made by changing the sample volume from 50 mL to 10 mL. The performance test on the linearity parameter obtained the regression equation y = 0.6379x + 0.0083 with a correlation coefficient value, r = 0.9999 in the concentration range of 0.05 – 1.00 mg/L P_PO4. The instrument detection limit (IDL), method detection limit (MDL), and the theoretical limit of quantitation (LoQ) obtained were 0.01 mg/L, 0.02 mg/L, and 0.04 mg/L P_PO4, respectively. As a precision test, the value of the relative standard deviation percentage (%RSD) is 1.07%. The range of percent recovery (%recovery) obtained was 99 – 102%. The relative uncertainty value was obtained at 2.5% at 0.40 mg/L P_PO4 concentration. Robustness tests at 50 mL and 10 mL sample volumes gave acceptable F-test and t-test results. The results showed that the ascorbic acid method in determining phosphate levels by spectrophotometry with modification of the sample volume gave acceptable method performance results.
Pemanfaatan Minyak Nabati Kualitas Rendah sebagai Bahan Baku Sabun Cair Wittri Djasmasari; Fachrurrazie Fachrurrazie; Ahmad Zakaria; Inda Mapiliandari; Ratnawati L Djanis; Herawati Herawati; Moh Hayat; Udin Asrorudin; Arie Pratama Putra; Aynuddin Aynuddin
Jurnal Pengabdian Masyarakat AKA Vol 2, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.541 KB) | DOI: 10.55075/jpm-aka.v2i1.96

Abstract

Permasalahan yang terjadi pada masyarakat di kampung Panimbangan RT 03/03 Desa Candali Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor adalah adanya kesulitan perekonomian, tim pengabdian pada masyarakat mengadakan sebuah program pengembangan potensi masyarakat berupa pemanfaatan minyak nabati kualitas rendah sebagai bahan baku sabun cuci dan sabun cair selama tiga hari, satu hari kegiatan survei, satu hari pelaksanaan, dan satu hari pemantauan. Luaran dari program ini yaitu tercapainya keterampilan warga untuk dapat menghasilkan sabun cuci dan sabun cair berbahan dasar minyak nabati kualitas rendah sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar untuk dapat berdikari dan mandiri dalam pemenuhan kebutuhan sabun sehari-hari. Sosialisasi pemanfaatan minyak nabati dalam pembuatan sabun diterima antusias oleh warga masyarakat kampung Panimbangan. Pelatihan pemanfaatan minyak nabati kualitas rendah dalam pembuatan sabun diikuti dan dipraktikkan dengan baik oleh masyarakat Kampung Panimbangan.
PEMASTIAN VALIDITAS PENGUJIAN KADAR SENG SECARA KOMPLEKSOMETRI TERHADAP MODIFIKASI TEKNIK PREPARASI DALAM KONSENTRAT SENG SULFIDA Fanny Rahman Ekawandi; Arie Hardian; Herawati; Inda Mapiliandari
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 19 No 3 (2023): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2023
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol19.No3.2023.1479

Abstract

Sphalerite is one of the sulfide ore minerals that serves as the raw material for zinc sulfide concentrate (ZnS). Sphalerite in nature needs to be processed through a concentration process to become a high-value ZnS concentrate. The determination of zinc (Zn) content in the ZnS concentrate is carried out using complexometric methods, referring to the modified ISO 13658:2000 method in the preparation stage. In this research, the validity of the test results was conducted using several parameters, including precision testing (repeatability and reproducibility), accuracy (recovery and test result comparison with CRM value), and measurement of relative uncertainty in Zn content determination in ZnS concentrate using the modified ISO 13658:2000 method, it is conducted by two analysts. Certified reference material (CRM) O354 with a Zn content range of (49,30±2,46)% was used as a sample in this research. Zinc content in CRM O354 by Analyst X obtained 49.30% with RSD=0.37% and range of Recovery=(99.5-100.6)%, while Analyst Y obtained 49.03% with RSD=0.64% and range of Recovery=(98.1-99.9)%. Mean of results of the determination of Analyst X and Analyst Y is 49.13% with an uncertainty expanded by 1.90% so, Zn content is obtained at (49,13±1,90)% and the relative uncertainty is obtained at 3.87%. The minimum criteria for precision testing in terms of repeatability are RSD<2/3 CV Horwitz, and for reproducibility (F-test), Ftest<Ftable, for accuracy testing in terms of Recovery=(98-102)%, inter-analyst comparison, and test result comparison with CRM value (t-test), ttest<ttable as well as the minimum criteria for measurement of relative uncertainty<5%. Therefore, the test results of the modified ISO 13658:2000 method for Zn determination in ZnS concentrate have fulfilled all the validity parameters of the test results.