NURMAN RAMADHAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI BOJONEGORO

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH METODE WHOLE PRACTICE TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK PADA ASPEK KETEPATAN SERVIS BAWAH DALAM PEMBELAJARAN BOLAVOLI (STUDI PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMPN 2 DAWARBLANDONG MOJOKERTO) RAMADHAN, NURMAN
Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Vol 1, No 3 (2013): Volume 1 Nomor 3 Tahun 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran pada hakikatnya dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Keempat istilah tersebut merupakan satu kesatuan dalam pembelajaran. Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang akan dan/atau sedang digunakan dapat diketahui dari langkah-langkah pembelajaran yang telah tersusun dan/atau sedang terjadi. Pendekatan pembelajaran adalah cara umum dalam memandang pembelajaran. Sedangkan strategi pembelajaran adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan segala sumber belajar yang dimiliki dan/atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Metode mengajar adalah berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan teknik pembelajaran adalah ragam khas penerapan suatu metode sesuai dengan latar penerapan tertentu. Teknik pembelajaran mengambarkan langkah-langkah penggunaan metode mengajar yang sifatnya lebih operasional. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan teknik pembelajaran di antaranya adalah kemampuan dan kebiasaan guru, ketersedian sarana dan waktu, serta kesiapan siswa. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih strategi pembelajaran ialah tujuan pembelajaran, jenis dan tingkat kesulitan materi pelajaran, sarana, waktu yang tersedia, siswa, dan guru.
PENGARUH FUNDAMENTAL RENANG TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR RENANG SISWA KELAS IV SD NEGERI MANTINGAN Nurman Ramadhan; Mohammad Arif Eka Prastiya; Mohammad Fatoni
Jurnal Ilmiah Hospitality Vol 7 No 2: Desember 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jih.v7i2.191

Abstract

Swimming is a water sport that requires qualified swimming fundamentals. students can do the desired swimming skills. In class IV Elementary School students must understand about the basics of swimming. A stage of development of spicomotor in class IV students starting at the age of 10 years is a continuation of the development of their thinking. This study uses an experiment with True Experimental Design with sampling techniques using pretest-posttest. From this study the results of the pre-test obtained from eleven students concluded that the level of basic swimming motion skills average percentage of eleven students was 95% and were in the high category. Based on the results of the post test on the eleven students it can be concluded that the average percentage of the six students is 25% and is in the low category. Then it can be concluded that researchers conduct research on skating skills and breathing techniques to help improve their skills.
Kompetensi Guru Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga di Bojonegoro Hasan Saifuddin; Benny Widya Priadana; Nurman Ramadhan
Physical Activity Journal (PAJU) Vol 3 No 1 (2021): Physical Activity Journal (PAJU)
Publisher : Department of Physical Education, Faculty of Health Sciences, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.447 KB) | DOI: 10.20884/1.paju.2021.3.1.4814

Abstract

Kualitas hasil pembelajaran olahraga sangat di tentukan oleh kompetensi guru PJOK. Untuk pembinaan keprofesian guru diperlukan pengukuran kompetensi guru PJOK secara berkala. Penelitian ini bertujuan mengetahui kompetensi guru PJOK di Bojonegoro. Jenis penelitian yang digunakan yakni desciptive study dengan metode survey kadar keguruan guru PJOK untuk mengetahui kompetensi guru. Subjek penelitian ini adalah Guru PJOK di Sekolah SD, SMP,dan SMA di Bojonegoro berjumlah 30 orang menggunakan teknik accidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner kadar keguruan PJOK dengan mengunakan rentang nilai 0%-100% (Suroto, 2016). Kuesioner ini menggunakan skala empat poin tipe Likert (1 = katergori kurang, 2 = kategori biasa, 3 = kategori baik, 4 = kategori hebat). Hasil penelitian kadar keguruan kompetensi guru PJOK secara keseluruhan hasil dari 30 orang sampel penelitian guru PJOK berdasarkan semua tingkatan yang masuk pada kategori kurang dengan skor persentase 23,3%, guru PJOK yang masuk kategori biasa dengan skor persentase 30,0 %, guru PJOK yang masuk kategori baik dengan skor persentase 33,3 % dan guru PJOK yang masuk kategori hebat dengan skor persentase 13,3 %. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah masih diperlukan peningkatan kompetensi guru PJOK agar lebih baik dalam konteks proses dan hasil pembelajaran
Kompetensi Guru Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga di Bojonegoro Hasan Saifuddin; Benny Widya Priadana; Nurman Ramadhan
Physical Activity Journal (PAJU) Vol 3 No 1 (2021): Physical Activity Journal (PAJU)
Publisher : Department of Physical Education, Faculty of Health Sciences, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.447 KB) | DOI: 10.20884/1.paju.2021.3.1.4814

Abstract

Kualitas hasil pembelajaran olahraga sangat di tentukan oleh kompetensi guru PJOK. Untuk pembinaan keprofesian guru diperlukan pengukuran kompetensi guru PJOK secara berkala. Penelitian ini bertujuan mengetahui kompetensi guru PJOK di Bojonegoro. Jenis penelitian yang digunakan yakni desciptive study dengan metode survey kadar keguruan guru PJOK untuk mengetahui kompetensi guru. Subjek penelitian ini adalah Guru PJOK di Sekolah SD, SMP,dan SMA di Bojonegoro berjumlah 30 orang menggunakan teknik accidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner kadar keguruan PJOK dengan mengunakan rentang nilai 0%-100% (Suroto, 2016). Kuesioner ini menggunakan skala empat poin tipe Likert (1 = katergori kurang, 2 = kategori biasa, 3 = kategori baik, 4 = kategori hebat). Hasil penelitian kadar keguruan kompetensi guru PJOK secara keseluruhan hasil dari 30 orang sampel penelitian guru PJOK berdasarkan semua tingkatan yang masuk pada kategori kurang dengan skor persentase 23,3%, guru PJOK yang masuk kategori biasa dengan skor persentase 30,0 %, guru PJOK yang masuk kategori baik dengan skor persentase 33,3 % dan guru PJOK yang masuk kategori hebat dengan skor persentase 13,3 %. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah masih diperlukan peningkatan kompetensi guru PJOK agar lebih baik dalam konteks proses dan hasil pembelajaran
Comparison of Physical Fitness Levels between Boarding School Students based on Islamic Boarding School and Formal School Students Mohamad Da'i; Nurman Ramadhan; Abdul Rohman
Journal Coaching Education Sports Vol 4 No 1 (2023): May 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/jces.v4i1.1876

Abstract

The rapid development of the social environment has posed significant challenges and influences on educational development in schools. Therefore, education that combines both school and Islamic boarding school (pesantren) is seen as one of the solutions for parents and children to overcome the challenges of the current era. However, the different cultural and educational contexts between schools in pesantren environments and formal schools will certainly have different impacts on the physical fitness of students. This study aims to identify the differences in the level of physical fitness between students at MTs Islamiyah Tulungagung (Islamic boarding school) and students at MTs Al-Falah Gajah (formal school). The population used in this study consisted of 276 students, while the sample size used was 25% of the total population, amounting to 65 students. The research method used was the ex post facto method with a static group comparison approach. The research instrument used was a psychomotor test, specifically the Physical Fitness Test for junior high school/MTs students (aged 13-15 years), which included: a) 60-meter sprint, b) pull-ups, c) sit-ups for 30 seconds, d) vertical jump, and e) Multistage Fitness Test (MFT). The results showed a significant difference in the average level of physical fitness between the students of MTs Islamiyah Tulungagung with a total average of 61.88 and the students of MTs Al-Falah Gajah with an average of 60.75. Thus, the level of physical fitness of students at MTs Islamiyah Tulungagung was better compared to MTs Al-Falah Gajah.
PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT MELALUI PRODUK UNGGULAN ONION CHIPS DI DESA CANCUNG KECAMATAN BUBULAN KABUPATEN BOJONEGORO NURMAN RAMADHAN; SU'UDIN AZIZ
Al-Umron : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2022): AL-UMRON : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36840/alumron.v3i1.592

Abstract

Desa Cancung merupakan wilayah desa yang ada di kecamatan Bubulan kabupaten Bojonegoro dengan luas wilayah desa Cancung 1.046,94 Ha dengan jumlah penduduk 3.526 jiwa. tingkat kepadatan penduduk adalah 336 jiwa/km2. Mayoritas masyarakat desa Cancung bekerja sebagai petani dengan luas wilayah pertanian di desa Cancung 1.032,97 Ha dengan jumlah petani sebanyak 875 jiwa, maka tingkat kepadatan agraris sebesar 84 jiwa/km2. Artinya 1 petani Desa Cancung dapat menggarap atau mengolah lahan pertanian seluas 12,3 km2. Namun hal ini berbeda dikarena tingkat pendapatan rata-rata masyarakat Desa Cancung dibawah UMK (upah minimum kabupaten) Kabupaten Bojonegoro ditambah lagi jumlah masyarakat Desa Cancung yang belum memiliki pekerjaan sebanyak 890 jiwa. Bertolak belakang dengan kondisi ekonomi masyarakat, aset yang dimiliki Desa Cancung cukup banyak ada 5 aset diatntarannya: 1) Aset Personal. 2) Aset Alam. 3) Aset Ekonomi. 4) Aset Sosial dan 5) Aset Fisik. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan kewirausahaan masyarakat Desa Cancung melalui potensi yang dimiliki desa. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti ditemukan peluang yang dapat dikembangkan untuk menjadi suatu usaha yaitu pengembangan sebuah produk unggulan Onion Chips yang berbahan dasar dari bawang merah untuk meningkatkan value atau nilai ekonomi dari bawang merah? hasil panen dari petani yang ada di Desa Cancung. Program pengabdian masyarakat ini menggunakan metode ABCD (Aset Based Community Development). Pengembangan kewirausahaan ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian warga Desa Cancung. Pengembangan kewirausahaan melibatkan mitra diantarannya Pemerintah Desa, Organisasi yang ada Desa Cancung seperti PKK, Karangtaruna dan masyarakat setempat. Hasil pendampingan ini dapat dilihat dari terciptanya sebuah produk keripik bawang atau onion chips yang berbahan dasar bawang merah hasil panen dari petani Desa Cancung.