Triyoso Triyoso
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Hubungan waiting time dengan kepuasan pasien pada pasien rawat jalan di Puskesmas Triyoso Triyoso; Ahmad Muammar Khoddafi; Umi Romayati Keswara
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 15, No 3 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v15i3.2545

Abstract

The association between waiting time and patient satisfaction in outpatient at public health centerBackground: Patient satisfaction is one of the indicators to measure health service quality. A prolonged waiting time influences the satisfaction of a patient toward health service quality. According to the data from the health agency of pesisir barat regency in 2016, the utilization of health centers was low, it is 26.7%. the utilization was lower than the Lampang Province utilization, 32.6%.Purpose: To identify the association between waiting time and patient satisfaction in outpatient at the public health centerMethod: A quantitative method with a cross-sectional approach. The population involved 134 patients registered at Bengkunat Belimbing Health Center. The data collection was through questionnaires. The data analysis by chi square test.Results: Finding the respondents average age was 40.80 years old with a standard deviation is 8,765, the range is 19-59 years, the most of male 58 (66%), the junior secondary education  53 (60%). ), farmer occupation 56 (64%), the type of for follow up 68(77%), the variable time between waiting and registration 20 minutes 50 (57%), waiting time for registration with consultation 20 minutes 44 (50%), waiting time for consultation 20 minutes 25 (54%), overall waiting time 60 minutes 29 (63%).Conclusion: There is no significant relationship between waiting time and patient satisfaction in outpatient at the public health centerKeywords: Waiting time; Patient; Satisfaction; Outpatient; Public health centerPendahuluan: Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator untuk mengukur kualitas layanan kesehatan. Waktu tunggu pasien lama akan mempengaruhi tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan. Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2016, pemanfaatan fasilitas kesehatan di Puskesmas masih rendah, yaitu 26,7% masih rendah dibandingkan  pemanfaatan fasilitas kesehatan puskesmas  di Provinsi Lampung yaitu 32,6%.Tujuan: Diketahui hubungan waiting time dengan kepuasan pasien di Puskesmas Bengkunat Belimbing Kab. Pesisir Barat.Metode: Penelitian kuantitatif dengan pendekatan secara cross sectional, dengan populasi seluruh pasien yang berkunjung di Puskesmas Belimbing Kab. Pesisir Barat  yang berjumlah 421 responden. Tehnik pengambilan sampel dengan accidental sampling dengan jumlah sampel 134 responden. Analisa data menggunakan uji Chi Square.Hasil: Didapatkan tingkat kepuasan kategori puas berusia rata-rata 40.80 tahun dengan standar devisiasi 8.765, rentang 19-59 tahun, berjenis kelamin laki laki 58 (66%), berpendidikan SMP 53 (60%), pekerjaan petani 56 (64%), tipe kunjungan ulang 68(77%), waktu antara menunggu dengan registrasi ≥20 menit 50 (57%), waktu menunggu registrasi dengan konsultasi ≥ 20 menit 44 (50%), waktu menunggu konsultasi ≥ 20 menit 25 (54%), waktu menunggu keseluruhan ≥ 60 menit 29 (63%).Simpulan: Tidak didapatkan hubungan antara waiting time dengan kepuasan pasien (p-value >0.05)
HUBUNGAN DIMENSI MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS RUMBIA KABUPATEN LAMPUNG TENGAH Wanto Juli Silalahi; Rika Damayanti; Triyoso Triyoso
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 7, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5432.834 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v7i2.137

Abstract

Kelahiran bayi prematur merupakan beban bagi orang tua. Mereka bisa syock, tidak dapat menerima keadaan, merasa bersalah, marah, depresi, dan takut. Perasaan-perasaan negatif ini dapat menetap setelah bayi prematur lahir. Munculnya rasa penerimaan atas kelahiran yang prematur dari orang tua memang membutuhkan waktu, tetapi umumnya sebagian besar akan dapat menerima keadaan ini dan mulai mencoba mencari jalan untuk menolong dan merawat bayinya. Tujuan penelitian adalah diketahuinya prosedur tindakan dan lama rawat dengan ansietas ibu yang bayinya prematur di Ruang Perinatolagi Rumah Sakit Umum Daerah dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung tahun 2012. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah ibu yang mempunyai bayi prematur di Ruang Perinatolagi Rumah Sakit Umum Daerah dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung pada periode bulan Desember 2012-Januari 2013 dan sampel 30 orang. Analisa bivariat menggunakan Uji Chi square. Hasil uji penelitian menunjukkan ada hubungan prosedur tindakan bayi (p-value 0,007) dan lama rawat (p-value 0,016) dengan ansietas ibu yang bayinya prematur di Ruang Perinatolagi Rumah Sakit Umum Daerah dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung tahun 2012. Saran, Diharapkan Rumah Sakit Umum Daerah dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung dapat meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya terhadap penatalaksanaan bayi prematur, dengan cara perawat memberikan penjelasan mengenai prosedur tindakan dan lama rawat yang harus dijalani pada bayi prematur sehingga dapat menurunkan kecemasan pada ibu.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN PERAN KADER DENGAN KEIKUTSERTAAN LANSIA MENGIKUTI KEGIATAN POSYANDU LANSIA DI POSYANDU MAWAR DESA TRI RAHAYU KECAMATAN NEGERI KATON KABUPATEN PESAWARAN 2012 Susi Lestari; Rika Damayanti; Triyoso Triyoso
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 7, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4836.403 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v7i2.134

Abstract

Perkembangan anak memerlukan rangsangan/stimulus yang berguna agar potensi anak berkembang secara optimal. Salah satu rangsangan/stimulus dalam pertumbuhan dan perkembangan anak adalah dengan bermain, karena dunia anak adalah dunia bermain. Hospitalisasi dan penyakit merupakan rangsangan/stimulus yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, karena hospitalisasi dan penyakit dapat menjadikan pehgalaman yang penuh tekanan bagi anak dan menimbulkan kecemasan pada diri anak tersebut. Ruang Alamanda Rumah Sakit Abdul Moeloek Propinsi Lampung pada bulan Agustus 2012 didapatkan 80% anak mengalami kecemasan saat hospitalisasi. Kondisi ini berdampak terhadap tindakan medis yang akan dilakukan dan akan mempengaruhi proses penyembuhan anak tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh permainan terapeutik terhadap ansietas anak pra sekolah (usia 3—5 tahun) selamahospitalisasi di Ruang Alamanda RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek Propinsi Lampung tahen 2012. Metode yang digunakan pada penelitian ini quasi eksperimen. Sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan anak usia 3—5 tahun yang dirawat di Ruang Alamanda RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek Propinsi Lampung pada bulan November 2012, yang berjumlah 34 orang. Analisis bivariat menggunakan uji t dependen (paired t test). Hasil Penelitian ini ada pengaruh yang signifikan antara permainan terapeutik dengan ansietas anak, didapatkan nilai p value 0,0001 dengan penurunan ansietas 3,06 poin-Saran pada penelitian ini permainan terapeutik harus diberikan pada setiap anak yang dirawat untuk menurunkan ansietas.
Pengawasan pada kualitas asuhan keperawatan dan pelaksanaan perawat dalam pemberian asuhan keperawatan Eka Yudha Chrisanto; Triyoso Triyoso; Bina Riani
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v15i2.1842

Abstract

Supervision in nursing care quality and evidence in practice among staff nursesBackground: In achieving service performance, the number of outpatient visits in 2013 was 35,120 people or an average of 119 people per day or decreased by 18.5% and in 2016 23,449 people with an average of 95 people per day or a decrease of 19.1%, which means there is a decrease in patient visits at the hospital. In hospitalization, 2013 amounted to 12,219 people and in 2016 amounted to 10074 people which means a decrease of 17.5%.Purpose: To determine the relationship between supervision in nursing care quality and evidence in practice among staff nurses.Method: Type of quantitative research with Cross Sectional approach. Target in the research of all nurses, the place of research will be carried out in the Perinatology room of the Regional General Hospital Dr. H. Abdul Moeloek Lampung Province. the research time is planned for April - May 2019. Results: The majority of respondents with a good performance of 67.9% and the majority of respondents with good supervision that is as much as 58.0% There is a relationship of supervision with the performance of nursing care for nurses in children's with a P-value of 0.001 and OR: 5,484Conclusion: There is a relationship of supervision with the performance of nursing care for nurses in the inpatient room. The performance of nursing care for nurses must be developed, not only by nurses in person but need support from various related parties through good relations, mutual trust, and mutual understanding between various systems in hospital organizationsKeywords: Supervision; Nursing care quality; Evidence in practice; Staff nurses.Pendahuluan: Dalam pencapaian kinerja pelayanan, jumlah kunjungan pasien rawat jalan Tahun 2013 sebanyak 35.120 orang atau rata-rata perhari 119 orang atau turun sebesar 18,5% dan di tahun 2016 sebanyak 23.449 orang dengan rata – rata perhari 95 orang atau turun sebesar 19,1%, yang artinya terjadi penurunan kunjungan pasien di Rumah Sakit. Pada rawat inap, tahun 2013 sebesar 12.219 orang dan tahun 2016 sebesar 10074 orang yang artinya mengalami penurunan sebesar 17,5%.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan supervisi kepala ruangan dengan kinerja asuhan keperawatan pada perawat di ruang rawat inap anak.Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Sasaran dalam penelitian seluruh perawat, tempat penelitian akan dilaksanakan di ruang Perinatologi.Hasil: Sebagian besar responden dengan kinerja baik sebesar 67,9% dan sebagian besar responden dengan supervise baik yaitu sebanyak 58,0%. Ada hubungan supervisi dengan kinerja asuhan keperawatan pada perawat di ruang rawat inap anak dengan nilai P-value 0,001 dan OR: 5.484Simpulan: Ada hubungan supervisi dengan kinerja asuhan keperawatan pada perawat di ruang rawat inap anak. Kinerja asuhan keperawatan pada perawat harus dikembangkan, tidak hanya oleh perawat secara pribadi tetapi perlu dukungan dari berbagai pihak terkait melalui hubungan yang baik, saling percaya, dan saling pengertian antara berbagai sistem didalam organisasi rumah sakit.
Terapi Akupresure Terhadap Kadar Asam Urat Pada Penderita Asam Urat di Dusun Muara Jaya Kecamatan Kebun Tebu Lampung Barat Triyoso Triyoso; Muhammad Agustianda; Wahid Tri Wahyudi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Volume 4 Nomor 6 Desember 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i6.2874

Abstract

ABSTRAK Gout merupakan penyakit metabolik yang disebabkan oleh kelebihan kadar senyawa urat didalam tubuh, baik karena produksi berlebih, eliminasi yang kurang, atau peningkatan asupan purin. Salah satu terapi nonfarmakologik yang telah terbukti mampu mengatasi berbagai permasalahan kesehatan adalah akupresur. Akupresur yaitu tindakan pemberian tekanan ke titik khusus pada tubuh untuk mengurangi peningkatan kadar asam urat, menghasilkan relaksasi, dan mencegah atau mengurangi rasa mual. Tujuan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini untuk mendapatkan pengalaman dan kompetensi lebih dalam pemberian asuhan keperawatan komprehensif pemberian terapi Akupresure terhadap penurunan kadar asam urat. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan menggunakan leaflet dan demonstrasi terapi akupresure. Terdapat penurunan kadar asam urat setelah dilakukan terapi akupresure pada penderita asam urat. Terapi akupresure sangat efektif dalam menurunkan kadar asam urat.                                                                                                Kata Kunci: Akupresure, Asam urat, Kadar asam urat  ABSTRACT Gout is a metabolic disease caused by excess levels of urate compounds in the body, either due to overproduction, lack of elimination, or increased intake of purines. One non-pharmacologic therapy that has been proven able to overcome various health problems is acupressure. Acupressure is the act of applying pressure to a special point on the body to reduce the increase in uric acid levels, produce relaxation, and prevent or reduce nausea. The purpose of the study was to gain more experience and competence in the provision of comprehensive nursing care in the provision of acupressure therapy for decreasing uric acid levels. The activities carried out in the form of counseling using leaflets and demonstrations of acupressure therapy. There was a decrease in uric acid levels after doing acupressure therapy in gout sufferers. Thus, acupressure therapy was very effective in reduces uric acid levels. Keywords: Acupressure, Gout, Uric Acid Levels 
Asuhan keperawatan komprehensif pola nafas tidak efektif pada pasien asma dengan teknik aromaterapi dan massage Triyoso Triyoso; Rahma Eliya; Irma Fitriyan
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 1 No. 3 (2021): Terapi Komplementer Dalam Keperawatan
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.856 KB) | DOI: 10.56922/phc.v1i3.87

Abstract

Pendahuluan: Berdasarkan data survey di Provinsi Lampung dengan jumlah penderita Asma sebanyak 4.403 pada tahun 2020 sedangkan kasus di wilayah kerja Puskesmas Ganjar Agung Metro Barat terdapat sebanyak 240 kasus dengan kejadian ASMA. Tujuan: Melakukan pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi asuhan keperawatan komprehensif pola nafas tidak efektif pada pasien asma pada pasien asma dengan teknik aromaterapi dan massage Di Puskesmas Ganjar Agung Metro Barat Metode: Desain student oral case analysis (SOCA) menggunakan desain studi kasus dalam bentuk penerapan dengan cara pendekatan sesuai metode deskriptif, metode ini bersifat mengumpulkan data terlebih dahulu, menganalisis data lalu menarik kesimpulan data. Unit yang menjadi kasus tersebut secara lebih jauh dianalisis dan diberikan suatu tindakan terapi Hasil: An. R Implementasi keperawatan yang dilakukan yaitu dengan memberikan tindakan keperawatan non farmakologi terapi uap hangat menggunakan campuran minyak kayu putih untuk menurunkan sesak pada dan di kolaborasikan dengan menggunakan masase kaki. An. T dengan masalah sesak diberikan tindakan keperawatan menggunakan uap hangat untuk menurunkan sesak yang dirasakan, dengan memberikan uap air hangat maka akan menambah rasa nyaman dan menurunkan sesak karena otot paru akan lebih mampu melakukan gerakan secara bebas. Simpulan: maka ditarik kesimpulan dengan memberikan uap air angat dicampur minyak kayu putih dan disertai dengan massages mampu menurunkan sesak. Saran agar orang tua mampu menerapkan teknik ini secara mandiri.
Asuhan keperawatan pada lansia dengan insomnia menggunakan terapi penerapan massase Triyoso Triyoso; Umi Romayati; Rio Nanda Bayu Herdiantama
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 1 No. 4 (2021): Perawatan Lansia Secara Umum Dan Pertolongan Pertama Pada Keadaan Darurat
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.183 KB) | DOI: 10.56922/phc.v1i4.138

Abstract

Pendahuluan: Menurut Word Health Organization (WHO) populasi lansia yang berusia diatas 60 tahun diperkirakan menjadi dua kali lipat dari 11% pada tahun 2000 dan akan meningkat menjadi 22% tahun 2050. Berdasarkan hasil Susenas tahun 2013, jumlah lansia di Indonesia telah mencapai 20, 40 juta orang atau sekitar 8,05% dari total penduduk Indonesia. Jumlah penduduk di Indonesia lansia di Indonesia pada tahun 2025 akan bertambah sekitar 34,22 juta jiwa Tujuan: melakukan pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi pengkajian komprehensif pada lansia dengan insomnia menggunakan terapi penerapan massage dan air hangat di metro Metode : desain analisis kasus lisan siswa (SOCA) menggunakan desain studi kasus dalam bentuk penerapan cara pendekatan sesuai metode deskriptif, metode ini mengumpulkan data terlebih dahulu, menganalisis data dan menarik kesimpulan data. Unit yang menjadi kasus-kasus tersebut secara lebih jauh dianalisis dan diberikan suatu tindakan terapi. Hasil : Evaluasi yang dilakukan terhadap kedua pasien dengan masalah insomnia pada lansia dengan memberikan terapi rendam air hangat dan masase untuk pasien pertama sedangkan pada pasien kedua gunakan rendam air hangat saja. Untuk hasil perbandingan yang di berikan menunjukkan bahwa setelah melakukan penerapan yang mengalami perubahan signifikan pada pasien dengan penerapan terapi masase dan rendam air hangat sedangkan yang di lakukan penerapan air hangat saja mengalami perubahan namun tidak signifikan. Simpulan : Setelah dilakukan implementasi, evaluasi yang dapat dilakukan yaitu masalah teratasi