Kecemasan adalah suatu perasaan yang dapat ditandai dengan rasa ketakutan yang difus, perasaan tidak menyenangkan, bersifat samar, dan sering disertai dengan gejala-gejala otonom seperti ketegangan otot, nyeri kepala, keringat berlebih, rasa sesak di dada, jantung berdebar, gangguan ringan pada lambung atau ketidaknyamanan perut ringan, dan gelisah. Kecemasan diantaranya dialami oleh mahasiswa kedokteran dikarenakan adanya tuntutan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan kedokteran yang sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI), juga karena sistem pembelajaran yang padat serta kompleks pada program studi pendidikan dokter.Kecemasan menjadi salah satu masalah psikologis yang dapat menyebabkan terjadinya dispepsia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara tingkat kecemasan dengan kejadian dispepsia pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana. Metode penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional dengan responden mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana. Teknik pengambilan sampel adalah stratified random sampling dengan jumlah responden sebanyak 160 orang. Tingkat kecemasan diperoleh dengan pengisian kuesioner HARS dan kejadian dispepsia dengan kuesioner PADYQ.Analisis data menggunakan uji spearman’s rank correlation. Hasil responden yang tidak mengalami kecemasan (normal) sebanyak 96 orang (60%), kecemasan ringan sebanyak 46 orang (28,7%), kecemasan sedang sebanyak 11 orang (6,9%), dan kecemasan berat sebanyak 7 orang (4,4%). Responden yang tidak mengalami dispepsia (normal) sebanyak 67 orang (41,9%), dispepsia ringan, sedang, dan berat masing-masing sebanyak 57 orang (35,5%), 34 orang (21,3%) dan 2 orang (1,3%). Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dengan kejadian dispepsia pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana.