Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PERAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP SANITASI RUMAH DI KELURAHAN SEMANGGI KOTA SURAKARTA Wulandari, Windi; Kartikasari, Dewi Anjar; Ratri, Lufiana Puspita
Jurnal Kesehatan Vol 12, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v12i1.8939

Abstract

Kondisi sanitasi rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit dan gangguan kesehatan. Data pemeriksaan rumah sehat di Kelurahan Semanggi diperoleh sebanyak 43,25%. Peran petugas sanitasi dan kepala puskesmas menjadi salah satu yang menentukan keberhasilan cakupan dalam pelaksanaan inspeksi sanitasi di wilayah puskesmas selama 1 (satu) tahun. Berdasarkan survei pendahuluan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa masyarakat di kelurahan semanggi jarang mendapatkan info maupun penyuluhan dari petugas yang berkaitan dengan rumah sehat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran petugas terhadap sanitasi rumah di Desa Semanggi Kota Surakarta. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan desain penelitian cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal di Kelurahan Semanggi dengan populasi 4.772 rumah dan jumlah sampel 108 rumah, dengan teknik pengambilan proportionate random sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara peran petugas kesehatan dengan sanitasi rumah (p=0,000). Petugas kesehatan mempunyai peranan dalam terwujudnya rumah sehat di kelurahan semanggi.
Risk factors of leptospirosis incidence in agricultural area Mitoriana Porusia; Annisa Fauziah Dwi Andari; Windi Wulandari; Duangruedee Chotklang
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 10, No 3: September 2021
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v10i3.20858

Abstract

The rate of leptospirosis incidence in Boyolali regency, Indonesia, during 2017 was high and showing an increasing trend. According to Boyolali District Health Office the number of leptospirosis cases in 2017 was 34 cases. Factors related to leptospirosis in the agriculture area should be understood well to take the right measurements for leptospirosis control in a typical agricultural area. Several risk factors, such as personal hygiene, environmental sanitation, wound presence, occupation, are the factors of leptospirosis infection. This study aimed to determine the risk factors associated with the leptospirosis incidence in Boyolali regency, Indonesia. This research used an observational method with a case-control design. The total number of case sample was 33 people, and the control sample were 99 people (ratio 1:3) with matched by a living area. Data collection were carried out with interviews using a questionnaire to respondents related to personal hygiene, environmental sanitation, wound presence and work as a farmer. The data were tested using logistic regression. Most of the case respondents work as a farmer and worker. The results showed that the risk factors associated with leptospirosis incidence were a wound presence (OR:17.014;95% CI:5.487-52.761) and worked as a farmer (OR:5,186; 95%CI:1.682-15.989). Unrelated variables were bad personal hygiene (95%CI:0.647-7.885) and environmental sanitation (95%CI:0.793-8.773). The dominant risk factor that causes Leptospirosis was wound presences and occupation as a farmer. Therefore people who work mostly touch the water like farmers must cover any wound on feet and keep personal and environmental sanitation to prevent infection.
PERAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP SANITASI RUMAH DI KELURAHAN SEMANGGI KOTA SURAKARTA Windi Wulandari; Dewi Anjar Kartikasari; Lufiana Puspita Ratri
Jurnal Kesehatan Vol 12, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v12i1.8939

Abstract

Kondisi sanitasi rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit dan gangguan kesehatan. Data pemeriksaan rumah sehat di Kelurahan Semanggi diperoleh sebanyak 43,25%. Peran petugas sanitasi dan kepala puskesmas menjadi salah satu yang menentukan keberhasilan cakupan dalam pelaksanaan inspeksi sanitasi di wilayah puskesmas selama 1 (satu) tahun. Berdasarkan survei pendahuluan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa masyarakat di kelurahan semanggi jarang mendapatkan info maupun penyuluhan dari petugas yang berkaitan dengan rumah sehat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran petugas terhadap sanitasi rumah di Desa Semanggi Kota Surakarta. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan desain penelitian cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal di Kelurahan Semanggi dengan populasi 4.772 rumah dan jumlah sampel 108 rumah, dengan teknik pengambilan proportionate random sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara peran petugas kesehatan dengan sanitasi rumah (p=0,000). Petugas kesehatan mempunyai peranan dalam terwujudnya rumah sehat di kelurahan semanggi.
ANGKA KUMAN UDARA DAN LANTAI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Windi Wulandari; Adi Heru Sutomo; Susi Iravati
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 1, No 1 (2015): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.637 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v1i1.655

Abstract

                                                              Abstract One of the objectives of health development is a healthy environment including hospital environment. The quality of hospital environment becomes one of that needs to be considered, because of there are some ways of transmission of germ that causing infection could occured through droplet, airborne or direct contact. The spreading of nosocomial infections in hospitals may occur at existing facilities in hospital such as theatre or surgery room, emergency room, outpatient installation, and patient room. To determine the factors those are related to the number of bacteria in the air and floor of inpatient room of PKU Muhammadiyah Hospital Yogyakarta. The study was an observational analytic cross-sectional study design. The populations in this study were all of inpatient rooms at PKU Muhammadiyah Hospital of Yogyakarta. The samples of the observation were all five wards. Data were collected using a check list, measuring temperature, humidity, lighting, number of bacteria in air and floor. Data were analyzed using Pearson correlation test to examine the relationship between variables and using Anova to see the differences. The results showed a significant relationship exists between the number of patients with air bacteria rate (p = 0.037, r = 0.900), there is no correlation between the number of waiters and the number of air bacteria amount (p = 0.505, r = 0.400), there is correlation between the number of visitors and the number of air bacteria (p = 0.037, r = 0.900), there is no correlation between the number of air bacteria of sanitary room (p = 1.000, r = 0.000), there is no correlation betwen the number of patients with floor bacteria rate (p = 0.283, r = -0.602), there is no correlation between the number of waiters with the number of floor bacteria rate (p = 0.420, r = -0.474), there is correlation between the number of visitors to the number of floor bacteria (p = 0.032, r = -0.910), there is no correlation between sanitation floor space with a number of bacteria (p = 0.991, r = -0.007), there is no difference between the number of bacteria by the day (p = 0.82, F = 2.121), there is no difference in the number of floor bacteria by day (p = 0.226). There is a significant correlation between the number of patients and the number of visitors to the average air bacteria rate per week in patient room. The number of patients and the number of visitors are the most powerful variable correlation contributed to the number of bacteria in the air in patient room PKU Muhammadiyah hospital Yogyakarta. Keywords: rate of air bacteria, floor bacteria numbers, inpatient wards, sanitation, hospitals
KEBERADAAN COLIFORM PADA DEPO AIR MINUM ISI ULANG DI GAMBIRSARI SURAKARTA Lufiana Puspita Ratri; Windi Wulandari
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.948 KB)

Abstract

Air minum isi ulang menjadi alternatif masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air minum. Proses pengolahan Air minum isi ulang rentan terhadap kontaminasi dari mikroorganisme terutama bakteri coliform. Kontaminasi bakteri coliform disebabkan oleh pencemaran pada air baku, jenis peralatan yang digunakan, kurangnya pengetahuan tentang hygiene dan sanitasi Depo air minum isi ulang. Tujuan penelitian ini mengetahui keberadaan coliform pada depo air minum isi ulang di gambirsari Surakarta. Jenis penelitian Deskriptif untuk menguji dan menganalisis sampel air minum isi ulang. Sampel penelitian ini adalah air isi ulang yang berada di depo gambirsari Surakarta sejumlah 11 depo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 81,8 % depo memiliki kualitas air minum yang tidak memenuhi persyaratan secara mikrobiologi yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 tahun 2010 yaitu telah melebihi 0 CFU/100 mL, terdapat 9 depo yang terdapat bakteri coliform. Dari 9 depo yang terdapat kandungan coliform ada satu depo yang kandungan coliformnya sampai kategori Terlalu Banyak diHitung (TBUD). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 81,8 % air minum isi ulang dari depo terindikasi mengandung bakteri coliform, hal tersebut dapat dipengaruhi oleh sumber air baku, sistem desinfeksi/sterilisasi, hygiene dan Sanitasi Karyawan, proses pengolahan, dan Kondisi Depo.
KEBERADAAN COLIFORM PADA DEPO AIR MINUM ISI ULANG DI GAMBIRSARI SURAKARTA Lufiana Puspita Ratri; Windi Wulandari
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air minum isi ulang menjadi alternatif masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air minum. Proses pengolahan Air minum isi ulang rentan terhadap kontaminasi dari mikroorganisme terutama bakteri coliform. Kontaminasi bakteri coliform disebabkan oleh pencemaran pada air baku, jenis peralatan yang digunakan, kurangnya pengetahuan tentang hygiene dan sanitasi Depo air minum isi ulang. Tujuan penelitian ini mengetahui keberadaan coliform pada depo air minum isi ulang di gambirsari Surakarta. Jenis penelitian Deskriptif untuk menguji dan menganalisis sampel air minum isi ulang. Sampel penelitian ini adalah air isi ulang yang berada di depo gambirsari Surakarta sejumlah 11 depo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 81,8 % depo memiliki kualitas air minum yang tidak memenuhi persyaratan secara mikrobiologi yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 tahun 2010 yaitu telah melebihi 0 CFU/100 mL, terdapat 9 depo yang terdapat bakteri coliform. Dari 9 depo yang terdapat kandungan coliform ada satu depo yang kandungan coliformnya sampai kategori Terlalu Banyak diHitung (TBUD). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 81,8 % air minum isi ulang dari depo terindikasi mengandung bakteri coliform, hal tersebut dapat dipengaruhi oleh sumber air baku, sistem desinfeksi/sterilisasi, hygiene dan Sanitasi Karyawan, proses pengolahan, dan Kondisi Depo.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Personal Hygiene Pada Penjamah Makanan Kantin Sekolah Dasar di Kecamatan Banjarsari Wahyu Candra Fitrianto; Windi Wulandari
Jurnal Ners Vol. 7 No. 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i2.17036

Abstract

Pangan merupakan kebutuhan yang dibutuhkan oleh manusia. Pangan termasuk kedalam kebutuhan manusia yang terpenting dan pemenuhannya harus terjamin oleh negara dengan berlandaskan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia Tahun 1945 sebagai komponen kunci bagi terciptanya sumber daya yang berkompeten dan berkualitas. Untuk memenuhi kebutuhan pangan maka produksi pangan melewati proses yang panjang sebelum sampai di tangan konsumen, sehingga berpotensi untuk tercemar oleh virus, parasite bakteri, cemaran kimia ataupun isik. Salah satu faktor kunci peningkatan keamanan pangan adalah kompetensi sumber daya manusia yang disebut personal hygiene. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan personal hygiene penjamah makanan Sekolah Dasar di Kecamatan Banjarsari Metode yang digunakan dalam bentuk survey yang bersifat observasional dengan metode pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini yaitu seluruh Sekolah Dasar di Kecamatan Banjarsari dan enggunakan teknik Purposive Sampling dengan kriteria inklusi yaitu penjamah makanan yang mengolah mulai awal sampai akhir di kantin Sekolah Dasar sebanyak 88 Responden. Hasil uji Fisher Exact diketahui bahwa pengetahuan (p = 0,452) dan sikap (p = 0,452) tidak berhubungan dengan personal hygiene. Pada penelitian ini tidak ditemukan hubungan pengetahuan dan sikap dengan personal hygiene pada penjamah makanan kantin Sekolah Dasar di Kecamatan Banjarsari.
Pengembangan Kemandirian Anak TK Kelompok A Melalui Kegiatan Makan Bersama di TK PKK 76 Guwosari Bantul L. Andriani; - Sutiman; Windi Wulandari
Jurnal Pendidikan Anak Vol 1, No 2 (2012): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v1i2.3028

Abstract

Mengembangkan kemandirian anak dapat dilakukan pada saat kegiatan makan bersama karena program gizi makan bersama merupakan kegiatan rutin yang dilakukan di sekolah, sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih mengena karena dilakukan berulang-ulang dan dipraktekkan anak secara langsung. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Jumlah anak yang berada dikelompok A ada 20 anak. Metode pengumpulan data menggunakan obervasi dengan checklist Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa mengembangkan kemandirian anak dapat dilakukan melalui makan bersama dengan cara memberi arahan pada anak untuk melakukan tahapan-tahapan makan dan memberi motivasi pada anak serta memberi kegiatan yang mengarahkan anak pada kemandirian. Kata kunci: pengembangan, kemandirian, kegiatan makan bersama, anak