Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

INSENTIF PENEMUAN KASUS DAN BESARAN CAPAIANNYA: PENELITIAN DESKRIPTIF DI SURAKARTA, JAWA TENGAH Porusia, Mitoriana; Iswari, Andrastuti Prima
Jurnal Kesehatan Vol 11, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jurnal kesehatan.v11i2.7536

Abstract

Tuberkulosis (TB)adalahinfeksi menular yang termasuk10 penyebabkematian tertinggi di dunia pada tahun 2016.Berbagailembaga swastaberperan penting dalamupaya melakukan penanggulangan penyakit TBdi Indonesia. Salah satu fasilitas pelayanan kesehatan non-pemerintahyang berbasis masyarakat yang ikut aktif berpartisipasi dalam upayapengendalianpenyakit tuberkulosis di Surakarta yaitu Community TB-HIV Care ?Aisyiyah Surakarta. Kader Community TB-HIV Care?Aisyiyah Surakarta menjadi sukarelawan yang bertugassecara aktifmencarisuspek TB di wilayah kotaSurakarta. Para kader diberipelatihan, uang insentif dan penghargaan dalamkeberhasilannyamenemukan suspek TB, namunCommunity TB-HIV care AisyiyahSurakarta belum dapat memenuhi target penemuan suspek TByaitu1000suspek / semester. Penelitian ini bertujuan untukmenggambarkanfaktorpendorong bagi kader Community TB care ?Aisyiyah Kota Surakartaterhadap penemuan suspek TB. Penelitian ini menggunakan metodekohort retrospektif. Hasil penelitian menunjukkanada kecenderungankenaikan temuan suspek TB ketika nilai insentif yang diberikan kepadakader dinaikkan, meskipun keikutsertaan kader cenderung menurun.Peningkatan pelatihan kader dan insentif diperlukan agar meningkatkanketerampilan dan motivasi kader Community TB-HIV care ?AisyiyahKota Surakartauntuk mencari lebih banyak suspek TB. Pemerintah jugadiharapkan dapat mendukung keberadaan komunitas ini baik berupafasilitas maupun sokongan dana.
Risk factors of leptospirosis incidence in agricultural area Mitoriana Porusia; Annisa Fauziah Dwi Andari; Windi Wulandari; Duangruedee Chotklang
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 10, No 3: September 2021
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v10i3.20858

Abstract

The rate of leptospirosis incidence in Boyolali regency, Indonesia, during 2017 was high and showing an increasing trend. According to Boyolali District Health Office the number of leptospirosis cases in 2017 was 34 cases. Factors related to leptospirosis in the agriculture area should be understood well to take the right measurements for leptospirosis control in a typical agricultural area. Several risk factors, such as personal hygiene, environmental sanitation, wound presence, occupation, are the factors of leptospirosis infection. This study aimed to determine the risk factors associated with the leptospirosis incidence in Boyolali regency, Indonesia. This research used an observational method with a case-control design. The total number of case sample was 33 people, and the control sample were 99 people (ratio 1:3) with matched by a living area. Data collection were carried out with interviews using a questionnaire to respondents related to personal hygiene, environmental sanitation, wound presence and work as a farmer. The data were tested using logistic regression. Most of the case respondents work as a farmer and worker. The results showed that the risk factors associated with leptospirosis incidence were a wound presence (OR:17.014;95% CI:5.487-52.761) and worked as a farmer (OR:5,186; 95%CI:1.682-15.989). Unrelated variables were bad personal hygiene (95%CI:0.647-7.885) and environmental sanitation (95%CI:0.793-8.773). The dominant risk factor that causes Leptospirosis was wound presences and occupation as a farmer. Therefore people who work mostly touch the water like farmers must cover any wound on feet and keep personal and environmental sanitation to prevent infection.
INSENTIF PENEMUAN KASUS DAN BESARAN CAPAIANNYA: PENELITIAN DESKRIPTIF DI SURAKARTA, JAWA TENGAH Mitoriana Porusia; Andrastuti Prima Iswari
Jurnal Kesehatan Vol 11, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v11i2.7536

Abstract

Tuberkulosis (TB)adalahinfeksi menular yang termasuk10 penyebabkematian tertinggi di dunia pada tahun 2016.Berbagailembaga swastaberperan penting dalamupaya melakukan penanggulangan penyakit TBdi Indonesia. Salah satu fasilitas pelayanan kesehatan non-pemerintahyang berbasis masyarakat yang ikut aktif berpartisipasi dalam upayapengendalianpenyakit tuberkulosis di Surakarta yaitu Community TB-HIV Care ‘Aisyiyah Surakarta. Kader Community TB-HIV Care‘Aisyiyah Surakarta menjadi sukarelawan yang bertugassecara aktifmencarisuspek TB di wilayah kotaSurakarta. Para kader diberipelatihan, uang insentif dan penghargaan dalamkeberhasilannyamenemukan suspek TB, namunCommunity TB-HIV care AisyiyahSurakarta belum dapat memenuhi target penemuan suspek TByaitu1000suspek / semester. Penelitian ini bertujuan untukmenggambarkanfaktorpendorong bagi kader Community TB care ‘Aisyiyah Kota Surakartaterhadap penemuan suspek TB. Penelitian ini menggunakan metodekohort retrospektif. Hasil penelitian menunjukkanada kecenderungankenaikan temuan suspek TB ketika nilai insentif yang diberikan kepadakader dinaikkan, meskipun keikutsertaan kader cenderung menurun.Peningkatan pelatihan kader dan insentif diperlukan agar meningkatkanketerampilan dan motivasi kader Community TB-HIV care ‘AisyiyahKota Surakartauntuk mencari lebih banyak suspek TB. Pemerintah jugadiharapkan dapat mendukung keberadaan komunitas ini baik berupafasilitas maupun sokongan dana.
FAKTOR KINERJA KADER COMMUNITY TB-HIV CARE ‘AISYIYAH TERHADAP PENEMUAN SUSPEK TB DI SURAKARTA Andrastuti Prima Iswari; Mitoriana Porusia
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.894 KB)

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan infeksi menular yang termasuk penyebab kematian tertinggi di dunia pada tahun 2015 dimana Indonesia merupakan negara yang mempunyai jumlah kasus baru terbanyak kedua setelah India. Pemerintah Indonesia dan lembaga swasta berupaya melakukan penanggulangan penyakit TB. Salah satu fasilitas pelayanan kesehatan non-pemerintah yang berbasis masyarakat yang ikut aktif berpartisipasi dalam upaya pemberantasan penyakit tuberkulosis di Surakarta yaitu Community TB Care ‘Aisyiyah Surakarta. Kader Community TB Care ‘Aisyiyah Surakarta menjadi sukarelawan yang bertugas mencari suspek TB di wilayah kota Surakarta dan mengarahkan mereka untuk melakukan tes TB. Para kader diberi pelatihan, uang insentif dan penghargaan dalam usahanya menemukan suspek TB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor kinerja kader (keikutsertaan, penghargaan, umur dan pekerjaan) Community TB care ‘Aisyiyah Kota Surakarta yang berpengaruh terhadap penemuan suspek TB. Penelitian ini menggunakan metode kohort retrospektif dengan uji regresi berganda dan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh keikutsertaan dan penghargaan terhadap penemuan suspek TB (p<0.25 ; RR>1). Selain itu, umur dan pekerjaan tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap jumlah temuan suspek TB. Semakin banyak kader yang ikut serta dalam mencari suspek maka semakin meningkat jumlah temuan suspek TB. Penghargaan cenderung menjadi motivasi kader Community TB care ‘Aisyiyah Kota Surakarta untuk menemukan lebih banyak suspek TB.
FAKTOR PENDORONG KADER COMMUNITY TB-HIV CARE ‘AISYIYAH TERHADAP PENEMUAN SUSPEK TB DI SURAKARTA Mitoriana Porusia; Andrastuti Prima Iswari
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.7 KB)

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan infeksi menular yang termasuk 10 penyebab kematian tertinggi di dunia pada tahun 2016. Pemerintah Indonesia dan lembaga swasta berupaya melakukan penanggulangan penyakit TB di Indonesia. Strategi program penanggulangan TB di Indonesia mengacu padastrategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse). Salah satu fasilitas pelayanan kesehatan non-pemerintah yang berbasis masyarakat yang ikut aktif berpartisipasi dalam upaya pemberantasan penyakit tuberkulosis di Surakarta yaitu Community TB-HIV Care ‘Aisyiyah Surakarta. Kader Community TB-HIV Care ‘Aisyiyah Surakarta menjadi sukarelawan yang bertugas mencari suspek TB di wilayah kota Surakarta dan mengarahkan mereka untuk melakukan tes TB. Para kader diberi pelatihan, uang insentif dan penghargaan dalam usahanya menemukan suspek TB, namun Community TB-HIV care Aisyiyah Surakarta belum dapat memenuhi target penemuan suspek TB 1000 suspek / semester. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan faktor pendorong (uang insentif) bagi kader Community TB care ‘Aisyiyah Kota Surakarta terhadap penemuan suspek TB. Penelitian ini menggunakan metode kohort retrospektif dengan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara dua kategori jumlah insentif yang diterima kader terhadap penemuan suspek TB (p<0.1). Insentif berupa uang cenderung menjadi motivasi kader Community TB-HIV care ‘Aisyiyah Kota Surakarta untuk menemukan lebih banyak suspek TB.
Kajian Literatur Pengendalian Biologi Terhadap Lalat Rumah (Musca Domestica) Ersa Jiantika Ramanindisari; Mitoriana Porusia
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala (JIKeMB) Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala (JIKeMB)-November 2022
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jikemb.v4i2.3257

Abstract

Terdapat perbedaan pada masing-masing artikel seperti metode pengujian dan jenis agen biologi yang menunjukkan hasil pengendalian yang berbeda terhadap lalat Musca domestica. Kajian literatur ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pengendalian secara biologi terhadap kematian lalat Musca domestica. Metode penelitian yang digunakan adalah merangkum lima jurnal terpilih, menganalisis, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian pada kajian literatur ini menunjukkan bahwa jamur Beauveria bassiana dengan metode injeksi dapat mematikan lalat dewasa Musca domestica lebih cepat 3 hari menggunakan metode injeksi di bandingkan jamur Isaria fumosorosea dan Metarhizium anisopilae menggunakan metode berbeda. Kemudian dari ketiga jenis bakteri Protegen pseudomonas, Photorhabdus temperata, dan Serratia marcescen tersebut dengan metode injeksi yang memiliki waktu lebih cepat dalam membunuh lalat adalah bakteri Protegen pseudomonas dalam waktu 24 jam, sedangkan tanaman Mentha piperita memiliki efektivitas yang tinggi dalam mematikan larva lalat rumah dibandingkan Mentha citrata. Hal ini menunjukan bahwa adanya pengaruh pengendalian secara biologi terhadap kematian lalat Musca domestica dengan metode pemaparan yang berbeda. Metode injeksi memiliki potensi lebih besar dalam membunuh lalat dibandingkan dengan metode lainnya. Tetapi diharapkan metode injeksi dapat diteliti lebih lanjut dan dikembangkan lagi karena metode ini membutuhkan waktu yang lebih…… lama untuk membunuh lalat dalam jumlah yang banyak sehingga penggunaan metode umpan yang lebih disarankan untuk membunuh lalat dengan cepat secara bersamaan.  
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN FISIK DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SKABIES DI PONDOK PESANTREN Fitriatul Sulistiarini; Mitoriana Porusia; Rezania Asyfiradayati; Siti Halimah
Jurnal Kesehatan Vol 15, No 2 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v15i2.19340

Abstract

Skabies disebabkan oleh Sarcoptes scabei yang mempunyai prevalensi tinggi dan menyerang segala umur dan komunitas seperti pondok pesantren karena faktor lingkungan fisik yang kurang memenuhi syarat dan personal hygiene santri yang kurang padahal penyakit skabies mudah untuk dicegah. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis hubungan faktor lingkungan fisik (kepadatan hunian, luas ventilasi, suhu dan kelembaban kamar) dan personal hygiene dengan kejadian skabies. Di pondok pesantren As-syafi’iyah 2 sidoarjo mempunyai prevalensi 1:2 santri yang terkena skabies tahun 2020. Jenis penelitian termasuk analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Responden penelitian ini sebanyak 67 santri di pondok pesantren As-syafi’iyah 2 Sidoarjo menggunakan teknik total sampling. Variabel bebas penelitian ini adalah faktor lingkungan fisik meliputi kepadatan hunian, luas ventilasi, suhu, dan kelembaban udara kamar serta personal hygiene, sedangkan variabel terikat adalah kejadian skabies. Pengumpulan data dengan lembar kuesioner sebagai pedoman wawancara tentang personal hygiene dan pengukuran faktor lingkungan fisik menggunakan instrumen lembar observasi dilakukan dengan pengamatan dan pengukuran menggunakan alat. Analisis data menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian bahwa ada hubungan antara kepadatan hunian kamar (p=0,043), luas ventilasi (p=0,000), kelembaban udara (p=0,000), personal hygiene (p=0,023) dengan kejadian skabies. Tidak ada hubungan antara suhu udara kamar (p=0,055) dengan kejadian skabies. Kesimpulan penelitian perlunya pihak pesantren mengurangi kepadatan kamar serta menghimbau santri untuk memaksimalkan penggunaan ventilasi agar udara kamar terjaga. Santri perlu diberikan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan terkait personal hygiene agar mampu mengurangi faktor penularan skabies. Kata kunci : skabies, faktor lingkungan fisik, personal hygiene
Hubungan Sikap Kerja dengan Kejadian Keluhan Musculoskeletal pada Perawat di Rumah Sakit Praemordhia Ratna Maulina; Sri Darnoto; Dwi Astuti; Mitoriana Porusia
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 3, No 2 (2023): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.3.2.161-172

Abstract

Aktivitas kerja pada perawat pada saat menangani pasien banyak menggunakan manual handling serta gerakan yang berulang. Hal tersebut dapat menimbulkan terjadinya keluhan Musculoskeletal salah satunya pada perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sikap kerja pada aktivitas perawat dengan keluhan Musculoskeletal di Rumah Sakit UNS (Universitas Sebelas Maret Surakarta). Jenis penelitian ini observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sasaran dalam penelitian ini yaitu perawat rawat inap dengan jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 53 orang. Teknik pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Alat ukur pada penelitian ini menggunakan kuesioner Nordic Body Map dan lembar observasi OWAS. Analisis data menggunakan uji statistik Spearman. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu ada hubungan antara sikap kerja dengan keluhan Musculoskeletal (p - value 0,011 < 0,05) dan nilai r 0,346. Penelitian ini terdapat hubungan antara sikap kerja dengan kejadian keluhan Musculoskeletal pada perawat di Rumah Sakit UNS. Upaya pencegahan dan pengendalian rumah sakit dapat membuat program sosialisasi mengenai sikap kerja ergonomi pada perawat, perawat dapat melakukan peregangan otot pada saat istirahat. Sehingga perawat atau tenaga kesehatan lainnya dapat melakukan pekerjaannya dengan nyaman dan semakin produktif.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Personal Hygiene Penjamah Makanan pada Industri Rumah Tangga Produk Abon Dwi Astuti; Dhevani Zuraida Puspitasari; Mitoriana Porusia
Jurnal Kesehatan Vol 16, No 1 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v16i1.19767

Abstract

Pembuatan abon masih dilakukan secara tradisional dan manual oleh tangan produsen. Personal hygiene menjadi sangat penting bagi penjamah makanan terutama produsen yang masih mengolah secara tradisional. Akan tetapi, banyak staff produksi di 3 industri rumah tangga produk abon di Kecamatan Jebres, Kota Surakarta yang kurang menerapkan personal hygiene saat mengolah abon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku personal hygiene penjamah makanan pada industri rumah tangga produk abon di Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif observasional dengan pendekatan cross sectional dengan sampel sejumlah 42 reponden yang bekerja sebagai staff produksi di industri rumah tangga produk abon di Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. Data dianalisis menggunakan uji Fisher Exact Test. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pengetahuan dengan perilaku personal hygiene penjamah makanan (p-value 0,020) dan ada hubungan sikap dengan perilaku personal hygiene penjamah makanan (p-value 0,009). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu untuk meningkatkan perilaku personal hygiene penjamah makanan di industri rumah tangga produk abon perlu ditingkatkan pengetahuan dan sikap personal hygiene pada staff produksi dengan melakukan penyuluhan, pelatihan dan pengawasan dari dinas kesehatan terkait, serta pengawasan dan peraturan yang tegas terkait personal hygiene dari pemilik industri rumah tangga.
Kajian Literatur Pengendalian Kecoa Jerman (Blattella germanica) dengan Bioinsektisida Wardatun Febriyanti; Mitoriana Porusia
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala (JIKeMB) Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jikemb.v5i1.3337

Abstract

ABSTRAKTelah dilaporkan bahwa kecoa Blattella germanica dinilai sebagai vektor mekanis potensial pembawa penyakit pada manusia, dan telah terbukti menyebabkan alergi rumah tangga dan entomofobia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan berbagai artikel kontrol dengan bahan tanaman yang efektif dalam mengendalikan penyakit. Populasi kecoa Blattella germanica. Metode dengan mendapatkan artikel dari Google Scholar, dengan menggunakan kata kunci “Blattella germanica cockroach control with bioinsektisida”. Kriteria inklusi jurnal dapat diakses dalam bentuk teks lengkap, diterbitkan dalam 10 tahun terakhir, jurnal terindeks ISSN atau Scopus, dan jurnal dapat diakses secara gratis. Meringkas lima jurnal terpilih, menganalisis, dan menarik kesimpulan. Hasil ditemukan bahwa semua jurnal menggunakan tanaman yang berbeda menghasilkan efek positif pada kematian kecoa Blattella germanica. Dari kelima jurnal tersebut, konsentrasi terendah yang paling efektif digunakan untuk biolarvisida kecoa Blattella germanica adalah EO Geranium 0,02983 mg/L, EO Bergamot 0,09474 mg/L, NP Geranium 0,01391 mg/L, NP Bergamot 0,05918 mg/L dengan LC50. Kesimpulannya menyatakan bahwa Geranium maculatum dan Bergamot dengan LC50 merupakan biolarvisida terbanyak yang membunuh kecoa Blattella germanica. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah perlu penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan konsentrasi larutan ekstrak menjadi konsentrasi letal 90 dengan metode yang lebih aplikatif dan mudah diterapkan dalam pengendalian kecoa jerman (Blattella germanica).