The purpose of this research is to measure, analysis and evaluate the critical succes factor which owned by PT. Baba Rafi Indonesia to maintain the competitive advantage and measuring the company performance. From the result of the research it can be known that there are seven critical factors (critical success factor) that can sustain the competitive advantage from PT. Baba Rafi Indonesia: (1) which are products with quality and typical flavored, (2) a good management, (3) the competent of the human resources, (4) marketing and promotion that conducted using all existing media, (5) rewards which obtained as the achievement, (6) economical inventory acquisition, and (7) go international. Keywords: Critical Success Factor Identification, Internal Environment and External, Competitive Advantage. ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur, menganalisis dan mengevaluasi critical succes factor yang dimiliki PT. Baba Rafi Indonesia untuk mempertahankan keunggulan bersaing dan mengukur kinerja perusahaan. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa terdapat 7 (tujuh) faktor-faktor kritis (critical success factor) yang dapat mempertahankan keunggulan bersaing PT. Baba Rafi Indonesia yaitu produk dengan kualitas dan cita rasa yang khas, manajemen yang baik, sumber daya manusia yang kompeten, pemasaran dan promosi yang dilakukan dengan menggunakan seluruh media yang ada, reward-reward yang diperoleh atas prestasi, perolehan persediaan yang ekonomis, dan go international. Kata Kunci : Identifikasi critical success factor, Lingkungan Internal dan Eksternal, Keunggulan Bersaing PENDAHULUAN Dengan semakin tingginya tingkat persaingan bisnis, maka perusahaan dituntut untuk bersaing dalam memenangkan pangsa pasar agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh laba sebesar-besarnya, tujuan tersebut merupakan tujuan jangka pendek perusahaan, sedangkan tujuan jangka panjang perusahaan adalah mempertahankan kelangsungan hidup. Persaingan yang semakin ketat yang disebabkan oleh diversifikasi produk sejenis maupun produk substitusi (pengganti) dengan tingkat mutu yang semakin tinggi dan harga yang bersaing. Kondisi ini membuat perusahaan harus mengubah pola dan cara dalam menjalankan usahanya agar tetap exist. Apalagi sekarang ini tuntutan konsumen sudah melebihi dari sekedar level âkonsumenâ tetapi sudah mengarah adanya tuntutan prestige dari produk yang dikonsumsi. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 3 (2013)