Gerhard Eliasman Sipayung
Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Memandang Cara Berprilaku Umat Pilihan Allah Berdasarkan 1 Petrus 2:11-17 Untuk Membangun Komunitas Kekristenan yang Kuat Jepri Hutabarat; Theresia Hutauruk; Janes Padang; Gerhard Eliasman Sipayung; Lauren Hagai
ILLUMINATE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54024/illuminate.v2i1.159

Abstract

AbstractThe congregation is one part of the Christian community which is organized in the organization of the Church. As people called out of darkness into His miraculous light, Christians must also realize that they are God's chosen people. Where God chooses His people according to His will, the purpose of this study is to find out how the congregation's understanding of how to live as God's chosen people based on 1 Peter 2:11-17 affects the behavior of daily life among the Bethel Church. Indonesia Market 1 Blue-blue. The research method used in this article is survey research by taking one population and using a questionnaire (questionnaire) as a data collection tool. As for what is discussed in this study, namely Seeing God's Chosen Way of Behaving, Building a Strong Christian Community, the results of the study found the influence of understanding God's chosen people's way of life based on 1 Peter 2:2 -11-17 about the behavior of daily life. Keywords: behavior, people of god, christian community AbstrakJemaat merupakan salah satu bagian dari komunitas kekristenan yang terorganisir dalam organisasi Gereja, Sebagai seorang yang dipanggil keluar dari kegelapan ke dalam terang-Nya yang ajaib, orang Kristen juga harus menyadari bahwa mereka merupakan umat pilihan Allah. Diaman Allah memilih umatnya sesuai kehendakNya, tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemahaman jemaat tentang cara hidup sebagaiumat pilihan Allah berdasarkan 1 Petrus 2:11-17  terhadap perilaku kehidupan sehari-hari di kalangan jemaat Gereja Bethel Indonesia Pasar 1 Sibiru-biru. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah penelitian survey denga mengambil satu populasi dan menggunakan kuesioner (angket) sebagai alat pengumpulan data. Adapun yang dibahas dalam penelitian ini yaitu Memandang Cara Berperilaku Umat Pilihan Allah, Membangun Komunitas Kekristenan Yang Kuat, dari hasil penelitian ditemukan bahwa pengaruh pemahaman cara hidup umat pilihan Allah berdasarkan 1 Petrus 2:2-11-17 terhadap perilaku kehidupan sehari-hari. Kata Kunci: perilaku, umat allah, komunitas kristen
Pemahaman Jemaat Gereja Baptis Antiokhia Medan Berdasarkan Filipi 1:27-30 dalam Hal Kesetiaan Beribadah Gerhard Eliasman Sipayung; Sona Hia; Petrus Posma Silaban; Jepri Hutabarat; Resie VM Sinaga; Sophian Hutagalung
ILLUMINATE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54024/illuminate.v2i2.183

Abstract

Worship is a relationship between God's people and God as a binding relationship. The bond is applied because of the right understanding and is shown in terms of loyalty to worship God. Medan Antioch Baptist Church as a place to grow for believers in God, faces many challenges to be faithful in worship, especially pre-pandemic-post-pandemic. This research uses a quantitative survey method. And found, First the understanding of loyalty to Allah in the moderate category. Second, the understanding of perseverance in worship is in the low category. Third, there is a significant influence between the variables of understanding of perseverance on loyalty to God. The influence of the understanding of perseverance on faithfulness to God in worship can be made if, first, live according to the gospel; second, stand together in the gospel; third, not afraid to face threats: fourth, suffer for GodKeywords: Church, Worship, Faithfulness  AbstrakBeribadah merupakan hubungan antara umat Tuhan dengan Tuhan sebagai hubungan yang mengikat. Ikatan itu diaplikasikan karena pemahaman yang benar dan ditunjukkan dalam hal kesetiaan untuk beribadah kepada Tuhan. Gereja Baptis Antiokhia Medan sebagai salah satu tempat untuk bertumbuh bagi orang percaya didalam Tuhan, menghadapi banyak tantangan untuk setia dalam beribadah secara khusus pra pandemi-pasca pandemi. Penelitian ini menggunakan kuantitaf dengan metode survey. Dan ditemukan, Pertama pemahaman tentang kesetiaan kepada Allah dalam kategori sedang. Kedua pemahaman tentang ketekunan dalam beribadah ada pada kategori rendah, Ketiga terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pemahaman tentang ketekunan terhadap kesetiaan kepada Allah. Pengaruh pemahaman tentang ketekunan terhadap kesetiaan kepada Allah dalam beribadah dapat dilakukan jika, pertama, hidup sesuai dengan Injil; kedua, berdiri bersama dalam Injil; ketiga, tidak gentar menghadapi ancaman: keempat, menderita untuk TuhanKata Kunci: Jemaat, Beribadah,Kesetiaan
Pemahaman Intelektual, Sosial, Spiritual, dan Psikologi Perkembangan Anak Berdasarkan Daniel 6:1-29 Terhadap Kemampuan Mengajar Guru Sekolah Minggu Petrus Posma Silaban; Baskita Ginting; Theresia Hutauruk; Gerhard Eliasman Sipayung
ILLUMINATE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 1, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54024/illuminate.v1i2.172

Abstract

AbstractThe development and growth of a child has several important periods that should not be missed. Development is a process of change in individuals or organisms, both physically (physically) and psychologically (spiritual) towards a level of maturity or maturity that takes place systematically, progressively, and continuously and this happens to a person continuously throughout his life. The purpose of this study was to get an idea of which dimensions of Child Development Psychology based on Daniel 6:1-29 dominantly affect the ability of Sunday school teachers in teaching. The research method used in this research is quantitative research with survey method. This article is written in the discussion of Intellectual Understanding, Social Understanding, Spiritual Understanding, Teaching Ability of Sunday School Teachers, through the results of data calculations it is found that the dominant dimension that affects the teaching ability of teachers is the spiritual dimension, the rest such as low intellectual, low social, high spiritual. Keywords: intellectual, social, spiritual, developmental psychology, teaching ability  AbstrakPerkembangan dan pertumbuhan seorang anak mempunyai beberapa masa penting yang tidak bisa di lewatkan begitu saja. Perkembangan adalah suatu proses perubahan pada diri individu atau organisme, baik fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah) menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis progresif, dan berkesinambungan dan ini terjadi pada diri seseorang secara terus-menerus sepanjang hayatnya. Adapun tujuan penelitian ini adalah , Untuk memperoleh gambaran manakah Dimensi Psikologi Perkembangan Anak berdasarkan Daniel 6:1-29 yang dominan mempengaruhi kemampuan guru sekolah minggu dalam mengajar. Metode  penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian kuantitatif dengan metode survey. Artikel ini ditulis dalam pemabahasan yaitu Pemahaman Intelektual, Pemahaman sosial, Pemahaman Spiritual, Kemampuan Mengajar Guru Sekolah Minggu, melalui hasil penghitungan data ditemukan bahwa dimensi yang dominan mempengaruhi kemampuan mengajar guru adalah dimensi spiritual, selebihnya seperti intelektual rendah, sosial rendah, spiritual adalah tinggi. Kata Kunci: intelektual, sosial, spiritual, psikologi perkembangan, kemampuan mengajar 
ELOHIM YHWH SEBAGAI DASAR PERNIKAHAN KRISTEN MENYIKAPI PRO DAN KONTRA PEMBERKATAN PERNIKAHAN BEDA AGAMA / IMAN (Tinjauan Teologis Pernikahan Menurut Kejadian Pasal 1-6) Gerhard Eliasman Sipayung
ILLUMINATE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 3, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.718 KB) | DOI: 10.54024/illuminate.v3i2.93

Abstract

Abstract            Marriage is scared in Christianity, even in religions outside Christianity.  The most important goal of a marriage is not only to produce offspring, but more to  covenant to God, Vision and Mision Of God,  the  formation of  children’s character is primarily related to the faith of the children and generations.  However, there are often cases regarding marriages of diffrent religions or faith that cause problems, pro and contra among community, religious leaders and theologians.  Therefore, in this study an analysis was  carried out to explore some of the principles of marriage in the Bible regarding the basis of marriage according to the Bible to respond  to views on interfaith or diffrent fait marriages.  The method used in this study uses a literature review in order to obtain theological writing.  Based on this research, it is found the interfaith marriage is  not permitted in the Bible because it relates to Elohim YHWH (God) ini this case The God of Israel who is the object of worship, this is important to answer the pro and contra of interfaith marriage of faith problems.Keyword: YHWH, Marriage, Family, Vision and Mission, Faih, Childrens AbstrakPernikahan  merupakan hal yang sakral dalam kekristenan, bahkan juga dalam agama-agama di luar agama Kristen.  Tujuan terpenting sebuah pernikahan bukan hanya untuk menghasilkan keturunan, tetapi lebih kepada perjanjian kepada TUHAN,  Visi dan Misi Tuhan, pembentukan karakter anak-anak  terutama berkaitan dengan iman anak-anak dan generasi.  Namun sering terjadi kasus mengenai pernikahan berbeda agama atau iman yang mengakibatkan permasalahan, pro dan kontra di antara masyarakat, pemuka agama dan para teolog.  Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan analisa untuk menggali beberapa prinsip pernikahan dalam Alkitab mengenai dasar pernikahan yang sesuai dengan Alkitab untuk  memberi respon terhadap pandangan mengenai pernikahan beda agama atau beda iman.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tinjauan literatur guna mendapatkan tulisan yang bersifat teologis.  Berdasarkan penelitian ini ditemukan bahwa pernikahan beda agama tidak diijinkan dalam Alkitab karena berkaitan dengan Elohim YHWH (TUHAN) dalam hal ini Allah Israel  yang menjadi objek penyembahan, hal ini penting untuk menjawab pro dan kontra masalah pernikahan beda agama atau iman. Kata Kunci :  YHWH, Pernikahan, Keluarga,  Visi dan Misi, Iman, Anak-anak