Sekolah sebagai salah satu sasaran PHBS di tatanan institusi pendidikan, hal inidisebabkan karena banyaknya data yang menyebutkan bahwa munculnya sebagianpenyakit yang sering menyerang anak usia sekolah, misalnya diare, kecacingan, anemiadan hepatitis A. Hepatitis A merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati didunia terjadi secara sporadic di seluruh dunia, dengan kecenderungan pengulangansiklus epidemic.Di Kabupaten Pesawaran jumlah penderita hepatitis A mencapai 121penderita. Pada bulan Desember tahun 2012 terdapat 45 siswa yang positif terserangvirus hepatitis A. Tujuan penelitian ini adalah diketahui hubungan perilaku CTPS,konsumsi jajanan sehat, penggunaan jamban sehat dan kejadian hepatitis A pada siswadi Madrasah Aliyah Raudhatul Huda Al Islami Kabupaten Pesawaran 2013.Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan crosssectional. Populasi studi adalah siswa kelas XI dan XII sebanyak 290 orang dan sampel165 orang, analisa menggunakan uji Chi-square.Hasil uji analisis univariat menunjukkan dari 165 sampel ada 22,4% respondenyang menderita hepatitis A, sebagian besar responden mempunyai kebiasaan kurangbaik dalam perilaku CTPS (69,1%), sebagian besar responden tidak mengkonsumsi jajansehat (81,8%), sebagian besar responden tidak menggunakan jamban sehat (69,7%).Didapatkan ada hubungan perilaku cuci tangan pakai sabun (p-value = 0,001), perilakukonsumsi jajan sehat (p-value = 0,011), ada hubungan perilaku penggunaan jambansehat (p-value = 0,000) dengan kejadian hepatitis A pada siswa. Saran, sekolahmengupayakan pengadaan fasilitas seperti tempat untuk cucitangan sederhana,melakukan modifikasi menu makanan di asrama, merencanakan pengadaan kantin dalamlingkungan sekolah yang dikelola oleh pihak sekolah, dan secara bertahap mampumeningkatkan kualitas dan kuantitas fisik jamban yang ada di sekolah.Kata kunci : Cuci Tangan, Jajanan, Jamban, Hepatitis