Candra Indraswari
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Upaya Awal Re-Branding pada Desa Wisata Setren Opak Yogyakarta: Sebuah Studi Kasus Candra Indraswari; Nur Izzatin Nisa; Ghozali Nassrul Arif; Taufik Hidayat; Nur Akmalia
JURNAL PSIKOLOGI MANDALA Vol 6, No 1 (2022): JURNAL PSIKOLOGI MANDALA
Publisher : Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Pandemi Covid-19 membuat semua lini di kehidupan berubah, tidak terkecuali pada desa wisata. Tujuan penelitian kali ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang pengelolaan desa wisata Setren Opak guna membatu mengenalkan ke masyarakat sekitar. Hal tersebut dilakukan agar wisata Setren Opak menjadi destinasi yang mampu meningkatkan perekonomian warga sekitar. Metode penelitian kali ini adalah kualitatif studi kasus yang melibatkan tiga orang informan. Teknik pengambilan data adalah observasi, wawancara semi terstruktur, dan studi dokumen. Penelitian kali ini menggunakan metode triangulasi sumber dan teknik. Penelitian kali ini juga termasuk dalam penelitian aksi untuk memecahkan permasalahan dengan memberikan penyuluhan pengetahuan terkait dengan mem-branding ulang tempat wisata. Hasil menunjukkan bahwa inovasi dalam pemasaran penting dilakukan, terlebih pemuda, sebagai SDM di Setren Opak cukup banyak. Dengan demikian, perlu edukasi mengenai branding pada Desa Wisata Setren Opak agar tidak semakin tenggelam di tengah pandemi. Kata kunci: Desa wisata, e-branding, studi kasus
Optimalisasi Teknologi Pemasaran dengan Psikoedukasi di Paguyuban Batik Bima Sakti Yogyakarta Muhammad Ziadatul Farochi; Rohman Priyanto; Isti Thobah; Istaufa Sabila; Candra Indraswari
JURNAL PSIKOLOGI MANDALA Vol 5, No 2 (2021): JURNAL PSIKOLOGI MANDALA
Publisher : Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.548 KB)

Abstract

Abstrak. Batik merupakan kain khas Indonesia yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya UNESCO sejak tahun 2009 silam. Meskipun batik sudah dikenal oleh masyarakat lokal maupun mancanegara, namun beberapa pengrajin batik masih terkendala oleh sistem pemasaran yang masih tradisional. Berbagai teknik dalam pemasaran pun berkembang dengan pesat seiring berkembangnya teknologi, salah satunya dalam usaha batik. Penelitian kali ini dilakukan bertujuan untuk mengoptimalkan strategi pemasaran di Paguyuban Batik Bima Sakti. Metode penelitian kali ini adalah kualitatif studi kasus dengan observasi dan wawancara semi terstruktur sebagai alat pengumpulan data. Informan penelitian kali ini adalah ketua Paguyuban Batik Bima Sakti yaitu Ibu Hartinah. Triangulasi waktu digunakan untuk mengetahui kredibilitas data. Hasil menunjukkan bahwa Paguyuban Batik Bima Sakti membutuhkan teknologi informasi berbasis e-commerce untuk memasarkan produk mereka. Oleh karenanya, penelitian kali ini juga menggunakan metode psikoedukasi untuk mengajarkan e-commerce ke salah satu anggota paguyuban. Harapannya, hal tersebut menjadi salah satu solusi untuk memasarkan produk mereka.Kata kunci: Batik, pemasaran, psikoedukasi, teknologiAbstract. Batik is a cloth of Indonesia that is set as UNESCO cultural heritage since 2009. Although batik is already known by locals and foreigners, many craftsman batiks are hampered by a traditional system for marketing. This research was conducted with the aim of optimizing the marketing strategy in the Bima Sakti Batik Society. The research method used qualitative case study with semi-structured observation and interviews as a data collection tool. The informant of this research was the head of the Bima Sakti Batik Society, Mrs. Hartinah. Time triangulation was used to determine the credibility of the data. The results showed that the Bima Sakti Batik Association need e-commerce-based information technology to market their products. Therefore, this research also used psychoeducational methods to teach e-commerce to a member of the association. The hope was that the ecommerce could be one of solution to market their products.Keywords: Batik, cognitive, marketing, technology
Upaya Awal Re-Branding pada Desa Wisata Setren Opak Yogyakarta: Sebuah Studi Kasus Nur Izzatin Nisa; Ghozali Nassrul Arif; Taufik Hidayat; Nur Akmalia; Candra Indraswari
JURNAL PSIKOLOGI MANDALA Vol. 6 No. 1 (2022): JURNAL PSIKOLOGI MANDALA
Publisher : Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Pandemi Covid-19 membuat semua lini di kehidupan berubah,tidak terkecuali pada desa wisata. T ujuan penelitian kali ini adalah untukmemberikan pemahaman tentang pengelolaan desa wisata Setren Opak gunamembatu mengenalkan ke masyarakat sekitar. Hal tersebut dilakukan agarwisata Setren Opak menjadi destinasi yang mampu meningkatkanperekonomian warga sekitar. Metode penelitian kali ini adalah kualitatif studikasus yang melibatkan tiga orang informan. Teknik pengambilan data adalahobservasi, wawancara semi terstruktur, dan studi dokumen. Penelitian kali inimenggunakan metode triangulasi sumber dan teknik. Penelitian kali ini jugatermasuk dalam penelitian aksi untuk memecahkan permasalahan denganmemberikan penyuluhan pengetahuan terkait dengan mem-branding ulangtempat wisata. Hasil menunjukkan bahwa inovasi dalam pemasaran pentingdilakukan, terlebih pemuda, sebagai SDM di Setren Opak cukup banyak.Dengan demikian, perlu edukasi mengenai branding pada Desa Wisata SetrenOpak agar tidak semakin tenggelam di tengah pandemi
Optimalisasi Teknologi Pemasaran dengan Psikoedukasi di Paguyuban Batik Bima Sakti Yogyakarta Muhammad Ziadatul Farochi; Rohman Priyanto; Isti Thobah; Istaufa Sabila; Candra Indraswari
JURNAL PSIKOLOGI MANDALA Vol. 5 No. 2 (2021): JURNAL PSIKOLOGI MANDALA
Publisher : Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Batik merupakan kain khas Indonesia yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya UNESCO sejak tahun 2009 silam. Meskipun batik sudah dikenal oleh masyarakat lokal maupun mancanegara, namun beberapa pengrajin batik masih terkendala oleh sistem pemasaran yang masih tradisional. Berbagai teknik dalam pemasaran pun berkembang dengan pesat seiring berkembangnya teknologi, salah satunya dalam usaha batik. Penelitian kali ini dilakukan bertujuan untuk mengoptimalkan strategi pemasaran di Paguyuban Batik Bima Sakti. Metode penelitian kali ini adalah kualitatif studi kasus dengan observasi dan wawancara semi terstruktur sebagai alat pengumpulan data. Informan penelitian kali ini adalah ketua Paguyuban Batik Bima Sakti yaitu Ibu Hartinah. Triangulasi waktu digunakan untuk mengetahui kredibilitas data. Hasil menunjukkan bahwa Paguyuban Batik Bima Sakti membutuhkan teknologi informasi berbasis e-commerce untuk memasarkan produk mereka. Oleh karenanya, penelitian kali ini juga menggunakan metode psikoedukasi untuk mengajarkan e-commerce ke salah satu anggota paguyuban. Harapannya, hal tersebut menjadi salah satu solusi untuk memasarkan produk mereka.Kata kunci: Batik, pemasaran, psikoedukasi, teknologiAbstract. Batik is a cloth of Indonesia that is set as UNESCO cultural heritage since 2009. Although batik is already known by locals and foreigners, many craftsman batiks are hampered by a traditional system for marketing. This research was conducted with the aim of optimizing the marketing strategy in the Bima Sakti Batik Society. The research method used qualitative case study with semi-structured observation and interviews as a data collection tool. The informant of this research was the head of the Bima Sakti Batik Society, Mrs. Hartinah. Time triangulation was used to determine the credibility of the data. The results showed that the Bima Sakti Batik Association need e-commerce-based information technology to market their products. Therefore, this research also used psychoeducational methods to teach e-commerce to a member of the association. The hope was that the ecommerce could be one of solution to market their products.Keywords: Batik, cognitive, marketing, technology