Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KARAKTERISTIK KLINIS PASIEN YANG MENERIMA TERAPI ARV DI RSUD KABUPATEN BULELENG I Gusti Ngurah Putu Candra; Dewi Aprelia Meriyani; Luh Putu Desy Puspaningrat; Yopita Triguno; Ni Kadek Ayu Tamara Widya Sari
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 6, No 2 (2020): Volume 6 Nomor 2 April 2020
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v6i2.2435

Abstract

  ABSTRAK Latar Belakang Penyakit menular yang selalu memberikan dampak tidak hanya kesehatan tetapi social dan ekomoni adalha HIV/AIDS.Tujuan untuk mendeskripsikan kondisi klinis dan dmeografi pasien yang menerima terapi ARV.MetodePenelitian deskriptif dengan pendekatan secara kohort retrospektifmenggunakan data sekunder dari register kohort ARV dari tahun 2005-2015 (11 tahun terapi ARV). Analisis yang digunakan adalah analisis univariat menggunakan SPSS versi 17.Hasil Karakteristik klinis dan demografi pada odha yang menerima terapi ARV yaitu 45,32% dalam kondisi ambulatory, 75.42% mendapatkan regimen NNRTI jenis zidovudine, 75.82 % mendapatkan terapi regimen NRTI nevirapine, 79.66% pada kondisi stadium 3 dan 4, dengan klasifikasi umur produktif (< 40 tahun sebanyak 82.05%, sebagian besar berjenis kelamin laki-laki 62.96%, dan memiliki pengawas minum obat (PMO) sebesar 68.25%. Proporsi kematian sebesar  9.3 % (112 orang), LTFU (loss to follow up) 18.52% (223 orang), subsitusi regimen lini satu 9.88% (119 orang),rujuk keluar 1.83% (22 orang) dan yang masih dalam pengobatan sebesar 69.93% (842).Kesimpulan Pasien yang mengalami LTFU terbagi dalam beberapa kondisi yaitu LTFU dalam kondisi meninggal 3.07% (37 orang), LTFU dalam kondisi hidup 0.5% (6 orang), dan LTFU yang tidak diketahui kondisinya sebesar 14.95% (180 orang).Saran Monitoring dan evaluasi pada program pengobatan dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan konsistensi terapi yang dilakukan.  Kata Kunci : Karakteristik, Terapi, HIV/AIDS 
Risk Factor Of Substitution ARV First Line People Living With HIV/AIDS In General Hospital Buleleng Bali Luh Putu Desy Puspaningrat; Gusti Putu Candra; Putu Dian Prima Kusuma Dewi; I Made Sundayana; Indrie Lutfiana
STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 9 No. 1 (2020): May
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.542 KB) | DOI: 10.30994/sjik.v9i1.240

Abstract

Substitution is still a threat to the failure of ARV therapy so that no matter how small it must be noted and monitored in ARV therapy. The aims was analysis risk factor substitution ARV first line in therapy ARV. This study was an analytic longitudinal study with retrospective secondary data analysis in a cohort of patients receiving ARV therapy at the District General Hospital of Buleleng District for the period of 2006-2015 and secondary data from medical records of PLHA patients receiving ART. Result in this study that the percentage of first-line ARV substitution events is 9.88% (119/1204) who received ARV therapy for the past 11 years. Risk factors that increase the risk of substitution in ARV therapy patients are zidovudine (aOR 4.29 CI 1.31 -2.65 p 0.01), nevirapine (aOR1.86 CI 2.15 - 8.59 p 0.01) and functional working status (aOR 1.46 CI 1.13 - 1.98 p 0.01).
Studi Penggunaan Obat Infark Miokard Akut di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit XYZ Jakarta Ismu Ginanjar; Luh Putu Desy Puspaningrat; I Gusti Ngurah Putu Candra
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.247 KB) | DOI: 10.59969/jfk.v1i1.7

Abstract

Penyakit jantung koroner masih merupakan pembunuh terbesar baik di Indonesia maupun di negara-negara barat. Kematian akibat penyakit jantung koroner umumnya terjadi melalui Sindroma Koroner Akut (SKA), yang berpuncak pada infark jantung dan kematian. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis obat yang sering digunakan pada pasien infark miokard akut yang didapatkan dari rekam medik di Rumah Sakit XYZ Jakarta dan apakah telah sesuai dengan formularium rumah sakit dan pedoman tatalaksana sindroma koroner akut. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif yang dilakukan di Rumah Sakit XYZ Jakarta di instalasi rawat inap pengambilan sampel dilakukan secara acak dan sistematis dengan mengambil seluruh rekam medik dari pasien infark miokard akut dengan teknik totally sampling, periode Januari – Juni 2019. Dari hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit XYZ Jakarta menunjukan bahwa kasus penyakit infark miokard akut terjadi sekitar 3-5 kasus perbulan, jenis obat yang sering digunakan yaitu ISDN dan ASA (Asam asetil salisilat). Penggunaan obat yang sesuai dengan formularium rumah sakit hanya mencapai 35,4%.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MOTIVASI REMAJA MELAKUKAN VAKSINASI HPV DI SMA NEGERI 1 KUBUTAMBAHAN Putu Martina; Luh Putu Desy Puspaningrat; Ketut Eka Larasati Wardana
PROSIDING SIMPOSIUM KESEHATAN NASIONAL Vol. 2 No. 1 (2023): Simposium Kesehatan Nasional
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.532 KB)

Abstract

Latar Belakang : Kanker leher rahim (kanker serviks) adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim atau serviks. Salah satu cara mencegah kanker serviks yang dikembangkan saat ini adalah pemberian vaksinasi Human Papiloma Virus (HPV). Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan   pengetahuan dan sikap remaja putri tentang kanker serviks terhadap motivasi remaja melakukan v aksinasi HPV. Metode: Jenis penelitian yang digunakan analitik kuantitatif korelasional, dengan pendekatan cross sectional kepada 115 responden. Analisis dilakukan dengan menggunakan Uji Chi Square. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan pengetahuan dan sikap tentang remaja putri tentang kanker serviks dengan motivasi untuk melakukan vaksinasi HPV dengan p value 0,001. Simpulan: Semakin tinggi pengetahuan siswi tentang kanker serviks maka motivasi melakukan vaksinasi HPV semakin meningkat. Begitupun dengan sikap, semakin mendukung sikap siswi tentang kanker serviks maka motivasi melakukan vaksinasi HPV semakin meningkat.