Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pendidikan Kesehatan Pijat Bayi Usia 3-6 Bulan Dapat Mempengaruhi Sikap Ibu : Health Education Massage for Babies Ages 3-6 Months Can Influence Mother's Attitude Siti Syamsiah; Rizky Arliyati; Rosmawaty Lubis
Jurnal Interprofesi Kesehatan Indonesia Vol 1 No 02 (2022): Jurnal Interprofesi Kesehatan Indonesia
Publisher : MPI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.542 KB) | DOI: 10.53801/jipki.v1i02.7

Abstract

Background: The World Health Organization (WHO) in 2019 reported that the prevalence data for infants with growth and development disorders was 28.7% and Indonesia was included in the third country with the highest prevalence in the Southeast Asia region. Globally, about 20-40% of infants aged 0-2 years have problems with delays in the growth process due to a lack of stimulus in infants and a lack of mother's knowledge about baby massage. The problems of infant growth and development in developed countries include America 12-16%, Argentina 22% and Hongkong 23%. Objective: To determine the effect of health education on baby massage aged 3-6 months on the attitude of mothers at BPM X Tangerang City. Method: The research method used a quasi eksperimental. The study population of all mothers who have infants aged 3-6 months in BPM X Tangerang City regency as many as 52 respondents. The technique used in Proportional Sampling, The instrument used in data collection is questionnaire. Data analysis using Paired T-Test. Results: From the results of the study before being given health education about baby massage aged 3-6 months, almost all of them had a negative attitude 41 (78.8%), and after being given health education about baby massage aged 3-6 months most of the respondents had a positive attitude 33 (63.5%). The results of the bivariate analysis showed that the average pre-test value was 1.210 with St. Deviation is 0,412 while for the post-test value obtained 1.630 with St.Deviation 0.486. Conclusion: That there is a significant effect on the provision of health education about infant massage aged 3-6 months on the mother's attitude with a p-value 0.000.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SADARI PADA REMAJA PUTRI DI SMK PANDUTAMA BOGOR TAHUN 2021 Imas Ganda Sari; Milla Evelianti Saputri; Rosmawaty Lubis
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer Vol 2 No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Program Studi S1 Ilmu Keperawatan dan Ners IKBIS Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59894/jpkk.v2i1.298

Abstract

Latar Belakang: Kanker payudara adalah penyakit yang sangat mengancam jiwa terutama pada kalangan remaja hingga dewasa, menurut data yang diperoleh dari world health organization wanita yang berpotensi akan mengalami kanker payudara berjumlah sekitar 8-9%. Data di Indonesia pada tahun 2018 setelah dilakukan pemeriksaan kanker payudara sendiri di peroleh hasil sebanyak 16.956 jiwa dicurigai memiliki tumor pada payudara dan sebanyak 2.253 jiwa dicurigai terdeteksi kanker payudara. Tujuan: untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga terhadap perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada remaja putri di SMK Pandutama Bogor. Metode: penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik dalam pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 50 remaja putri dengan menggunakan kuesioner pengetahuan, dukungan keluarga, sikap dan perilaku SADARI Hasil penelitian diuji dengan uji statistik Pearson dengan signifikansi α = <0,05 Penelitian ini dilakukan di SMK Pandutama Bogor. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan chi square maka Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri dengan p-value < 0,05. Kesimpulan: Semakin baik pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga maka akan semakin tinggi kesadaran dan kemauan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri.
Hubungan Paritas, Anemia dan Ketuban Pecah Dini dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum pada Bayi Baru Lahir Di RSUD Cilegon Provinsi Banten Aisyiah Aisyiah; Rosmawaty Lubis; Siti Kurnia
Jurnal Persada Husada Indonesia Vol 2 No 7 (2015): Journal Persada Husada Indonesia
Publisher : STIKes Persada Husada Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.444 KB) | DOI: 10.56014/jphi.v2i7.76

Abstract

Neonatal asphyxia is a condition whereupon the newborn is unable breathe spontaneously and regularly immediately after birth. Neonatal asphyxia remains a serious problem in Indonesia. The data obtained from RSUD Cilegon in 2014 showed 1,197 births, 234 newborns with neonatal asphyxia (12.31%), 59 newborns died before the age of 7 days (77.94/1000) and neonatal asphyxia stillborns as many as 20 newborns (34%). This study aims to identify the relationship between parity, anemia and premature rupture of membranes with neonatal asphyxia in newborns in RSUD Cilegon Banten Province. The study applied a study case control design, with 92 respondents as study samples. From the results, data analysis obtained P value parity = 0.002, P value anemia = 0.007, and premature rupture of membranes P value = 0.000, where all P value values <α. In conclusion there is a significant relationship between parity, anemia, and premature rupture of membranes with neonatal asphyxia in newborns in RSUD Cilegon Banten Province. It is recommended to the RSUD Cilegon decision makers to give opportunities to RSUD Cilegon officers to attend continous training on neonatal asphyxia management to newborns.
PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP STRES ORANG TUA ANAK USIA SEKOLAH PADA MASA COVID-19 Bambang Setyawan Kasid; Milla Evelianti Saputri; Rosmawaty Lubis
Nursing Inside Community Vol. 4 No. 2 (2022): Nursing Inside Community
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Relaksasi Benson merupakan pengembangan metode respon relaksasi pernafasan dengan melibatkan faktor keyakinan pasien, yang dapat menciptakan suatu lingkungan internal sehingga dapat membantu pasien mencapai kondisi kesehatan dan kesejahteraan yang lebih tinggi. Teknik ini disebut dengan relaksasi benson, yaitu metodologi untuk membantu orang mengelola keadaan yang sedang mengusahakan dan upaya untuk meredakan stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh relaksasi benson terhadap stres orang tua. Desain penelitian ini menggunakan Pre Eksprimen Design dengan design pendekatan pretest – posttest dengan pendekatan the one group prestest posttest 20 orang tua yang menggunakan teknik pengambilan sampel menggunakan non probabilty sampling. Metode pengumpulan data dengan intervensi secara lansung dan menggunakan kuesioner yang sudah baku terdiri dari 42 pertanyaan yaitu DASS 42. Penelitian ini menggambarkan mayoritas distribusi frekuensi stres sebelum dilakukan teknik relaksasi benson sebanyak 9 responden (45%) mengalami stres sedang, dan sesudah dilakukan teknik relaksasi benson sebanyak 10 responden (50%) mengalami stres ringan, ada pengaruh teknik relaksasi benson terhadap tingkat stres sebelum dan sesudah perlakuan dilakukan, sebesar 0,000 (p value < 0,05). Ada pengaruh teknik relaksasi benson terhadap tingkat stres pada orang tua anak usia sekolah dasar kelas 1 – 6. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan temuan dalam penelitian ini dapat dijadikan perbandingan dalam penelitian kedepannya.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dimasa Pandemi Covid-19 Pada Warga Cilodong Depok Anisa Derilliani; Milla Evelianti Saputri; Rosmawaty Lubis
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 5 (2022): Volume 4 Nomor 5 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.487 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i5.6235

Abstract

ABSTRACT Coronavirus Disease 2019is a contagious disease. This virus is a new type of coronavirus and has never been identified in humans before. Symptoms of Covid-19 are fever, cough and shortness of breath. One way that can be done in preventing the transmission of Covid-19 is the Clean and Healthy Lifestyle (PHBS). Several factors that can affect PHBS are knowledge, the role of health workers and infrastructure. Purpose to identifying factors related to clean and healthy living behavior (PHBS) during the COVID-19 pandemic for residents of the Cilodong Depok area in 2022. The design of this research is descriptive with a cross sectional approach. The sampling technique used was total sampling. The sample in this study amounted to 50 people, the knowledge questionnaire has been tested for validity and reliability with a cronbach's alpha value of 0.946, the role of health workers with a cronbach's alpha value of 0.838, infrastructure facilities with a cronbach's alpha value of 0.845 and a Clean and Healthy Life Behavior (PHBS) questionnaire during the Covid Pandemic. -19 with Cronbach's alpha value of 0.903. PHBS behavior of the majority of respondents (78%) is good.The results of chi square (p < 0.05) obtained a knowledge questionnaire p = 0.009, the role of health workers p = 0.008, and infrastructure p = 0.021 so that H0 is rejected meaning that there is a relationship between knowledge, the role of health workers and infrastructure with Clean Living Behavior and Healthy (PHBS) during the Covid-19 Pandemic. There is a relationship between knowledge, the role of health workers and infrastructure with Clean and Healthy Life Behavior (PHBS) during the Covid-19 Pandemic. For the community, it is expected to further improve PHBS during the covid-19 pandemic in order to prevent the transmission of covid-19. Keywords: PHBS, Covid-19, knowledge, role of health workers, infrastructure ABSTRAK Coronavirus Disease 2019 merupakan penyakit yang menular. Virus ini adalah coronavirus jenis baru dan belum pernah diidentifikasi pada manusia sebelumnya. Tanda gejala Covid-19 adalah demam, batuk dan sesak napas. Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam pencegahan penularan Covid-19 ini yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi PHBS adalah pengetahuan, peran petugas kesehatan dan sarana prasarana. Tujuan untuk mengidentifikasi Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di masa pandemi covid-19 pada warga wilayah Cilodong Depok 2022. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 50 orang, kuesioner pengetahuan telah diuji validitas dan reabilitas dengan nilai cronbach’s alpha 0,946, peran petugas kesehatan dengan nilai cronbach’s alpha 0,838, sarana prasarana dengan nilai cronbach’s alpha 0,845 dan kuesioner Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dimasa Pandemi Covid-19 dengan nilai cronbach’s alpha 0,903. Perilaku PHBS sebagian besar responden (78%) baik. Hasil chi square (p<0,05) didapatkan kuesioner pengetahuan p=0,009, peran petugas kesehatan p=0,008, dan sarana prasarana p=0,021 sehingga H0 ditolak artinya ada hubungan antara pengetahuan, peran petugas kesehatan dan sarana prasarana dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dimasa Pandemi Covid-19. Ada hubungan antara pengetahuan, peran petugas kesehatan dan sarana prasarana dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dimasa Pandemi Covid-19. Bagi masyarakat diharapkan lebih meningkatkan PHBS dimasa pandemi covid-19 guna mencegah penularan covid-19. Kata Kunci: PHBS, Covid-19, pengetahuan, peran petugas kesehatan, sarana prasarana
Analisis Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini di Wilayah Puskesmas Kunciran Kota Tangerang Tahun 2020 Putri Azzahroh; Rizka Junita Sari; Rosmawaty Lubis
Journal for Quality in Women's Health Vol 4 No 1 (2021): Journal for Quality in Women Health
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jqwh.v4i1.104

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak usia dini usia 3-6 tahun pada bulan Mei tahun 2020 sebanyak 75 orang dengan teknik proportional stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan, perkembangan bahasa normal 81,3%, stimulasi tinggi 61,3%, pola asuh positif 78,7% dan jenis kelamin perempuan 65,3%. Hasil analisis bivariat diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara stimulasi (p=0,000), pola asuh (p=0,000) dan jenis kelamin (p=0,014) dengan perkembangan bahasa pada anak usia dini. Peluang terhadap perkembangan bahasa yang terbesar adalah faktor pola asuh orang tua dengan nilai OR 41,067. Diharapkan ibu dapat meningkatkan pengetahuannya dengan cara memberikan stimulasi dan pola asuh yang baik pada anak balitanya, disamping itu ibu aktif menanyakan kepada petugas kesehatan tentang perkembangan anaknya agar ibu mengetahui dan memperbaikin kekurangan yang dimiliki ibu dalam mendidik anak agar perkembangannya dapat berkembang secara optimal
STUDI MENGENAI STATUS GIZI BALITA Syarifa Amalia Alhamid; Bunga Tiara Carolin; Rosmawaty Lubis
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 1 (2021): Volume 7,Nomor 1,Januari 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i1.3068

Abstract

ABSTRACT: A STUDY OF THE NUTRITIONAL STATUS OF TODDLERS  Background: Nutrition is a very important part of the growth and development of toddlers which is related to health and intelligence. In 2019, the prevalence of malnutrition in Bula District Seram was 10.2%, malnutrition was 4.3% and over nutrition was 5.1%, where the incidence rate was increased from the previous year.Objective: To determine the factors related to the nutritional status of toddlers in the Bula Health Center, East Seram District, Maluku Province.Methodology: This study is a cross sectional correlation study. The samples in the study were all women who had children aged 1-5 years who visited the Bula Health Center, East Seram Regency, Maluku Province in 2020 which consisted 76 toddlers. The research instrument was a questionnaire, data analysis using the chi square test.Results: the results showed that malnourished toddlers were 59.2%, women with poor knowledge were 76.3%, women who had low level education were 63.2%, women with low family income were 72.4%, women who did not work were 55.3%, women who did not provide breast feeding was 71.1% and toddlers who had the history of infectious diseases were 71.1%. The bivariate results obtained knowledge (p=0,022), education (p=0,048), income (p=0,002), occupation (p=0,088), history of breastfeeding (p=0,001) and a history of infectious diseases (p=0,020).Conclusions: There is a relationship between knowledge, education, family income, history of breastfeeding, and a history of infectious diseases with the nutritional status of toddlers.Suggestions: It is hoped that health workers can provide education about nutrition to mothers, so that they could pay more attention to the nutritional status of their toddlers.Keywords: Toddler, Bula Health Centre, Nutritional Status ABSTRAK Latar belakang: Gizi menjadi bagian sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan balita yang didalamnya memiliki keterkaitan yang erat hubungannya dengan kesehatan dan kecerdasan. Pada tahun 2019 di Puskesmas Bula Kabupaten Seram prevelnsi gizi  kurang sebesar 10,2%, Gizi Buruk 4,3% dan gizi lebih 5,1% dimana angka kejadian ini menigkat dari tahun sebelumnya.Tujuan: Mengetahui faktor yang berhubungan dengan status gizi balita di Wilayah Puskesmas Bula Kabupaten Seram Bagian Timur Provinsi Maluku.Metodologi: Penelitian ini adalah penelitian korelasi dengan cross sectional. Sampel dalam penelitian adalah semua ibu yang mempunyai balita usia 1-5 tahun yang berkunjung ke Puskesmas Bula Kabupaten Seram Bagian Timur Provinsi Maluku tahun 2020 berjumlah 76 balita. Instrumen penelitian adalah kuesioner, analisis data menggunakan uji chi square.Hasil penelitian: Pada hasil didapatkan balita gizi kurang (59,2%), ibu berpengetahuan kurang baik (76,3%), ibu berpendidikan rendah (63,2%). pendapatan keluarga rendah (72,4%), ibu yang tidak berkerja (55,3%), ibu yang tidak memberikan ASI (71,1%) dan balita yang memiliki riwayat penyakit infeksi (71,1%). Hasil bivariat didapatkan pengetahuan (p=0,022), pendidikan (p=0,048), pendapatan (p=0,002), pekerjaan (p=0,088), riwayat ASI (p=0,001) dan riwayat penyakit infeksi (p=0,020).Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pengetahuan, pendidikan, pendapatan keluarga, riwayat ASI, dan riwayat penyakit infeksi dengan status gizi balita.Saran: Diharapkan kepada petugas kesehatan dapat memberikan edukasi mengenai gizi kepada ibu agar lebih memperhatikan status gizi balitanya. Kata Kunci: Balita, Puskesmas Bula, Status gizi
TERAPI SEFT (SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE) UNTUK MENGHADAPI KECEMASAN DALAM PERSALINAN Widiyanti Sarimunadi; Bunga Tiara Carolin; Rosmawaty Lubis
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 1 (2021): Volume 7,Nomor 1,Januari 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i1.3146

Abstract

ABSTRACT: SEFT THERAPY (SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE) FOR ANXIETY IN DEALING WITH LABORBackground: If the concern and anxiety of pregnant women is not handled seriously, it will have an impact and influence on physical and psychological aspects, both on the mother and the fetus. Pregnant women who experience anxiety in the face of labor are afraid of being operated on, afraid of spending a lot of money, fear of not being able to care for their babies properly, fear of their baby dying, fear of pain during delivery. One of the techniques for dealing with anxiety is SEFT therapy.Objective: to determine the effect of Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) on anxiety in dealing with labor process.Methodology: this research is a quasi-experimental design with pre and post-test with control group design. The sample in this study was 25 trimester III pregnant women. The sampling technique was using purposive sampling technique. The research instrument used the DASS 42 questionnaire. The results of the data normality test were normally distributed so that the data were analyzed using the paired t-test.Results: The results showed that the average score of maternal anxiety before therapy was 13.48 (moderate) while after therapy was 7.88 (normal). The bivariate test results obtained p value 0,000.Conclusions: Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) can overcome the anxiety of pregnant women in facing labor.Suggestions: It is hoped that this therapy can be applied in the practice of midwifery to care for pregnant women, especially pregnant women who experience trauma or have anxiety in their pregnancy. Keywords: anxiety, pregnant women, spiritual emotional freedom technique. ABSTRAK Latar Belakang: Kekhawatiran dan kecemasan pada ibu hamil apabila tidak ditangani dengan serius akan membawa dampak dan pengaruh terhadap fisik dan psikis, baik pada ibu maupun janin. Ibu hamil yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan disebabkan karena ibu takut dioperasi, takut akan mengeluarkan biaya yang banyak, takut tidak bisa merawat bayinya dengan baik, takut bayinya meninggal, takut kesakitan saat persalinan. Salah satu teknik untuk menghadapi kecemasan adalah denga terapi SEFT.Tujuan: Mengetahui pengaruh Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) terhadap kecemasan dalam menghadapi persalinan.Metodologi penelitian: Penelitian ini merupakan quasi-experimental dengan rancangan pre and post test with control group design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 25 ibu hamil trimester III. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner DASS 42. Hasil uji normalitas data berdistribusi normal sehingga dianalisis data menggunakan uji paired t-test.Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukan bahwa skor rata-rata kecemasan ibu sebelum terapi 13,48 (Sedang) sedangkan sesudah terapi menjadi 7,88 (normal). Hasil uji bivariate didapatkan p value 0,000.Kesimpulan: Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) mampu mengatasi kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan.Saran: Diharapkan terapi ini dapat diaplikasikan dalam praktik kebidanan perawatan ibu hamil khususnya ibu hamil yang mengalami trauma atau mempunyai kecemasan dalam kehamilannya. Kata kunci: Kecemasan, ibu hamil, Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERNIKAHAN USIA DINI PADA REMAJA PUTRI Nurhikmah Nurhikmah; Bunga Tiara Carolin; Rosmawaty Lubis
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 1 (2021): Volume 7,Nomor 1,Januari 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i1.3110

Abstract

ABSTRAK: FACTORS RELATED TO EARLY MARRIAGE AMONG ADOLESCENT GIRLS Background: One of the problems that often occur in adolescents is early marriage. This can have various impacts including on the emotional and health of the reproductive system in adolescents. In 2019 in Kotabaru district, there were a total of 1,552 marriages, and 39.63% had early marriages.Objective: To determine some factors related to early marriage among adolescent girls in Pulau Laut Kepulauan District, Kotabaru Regency.Methodology: This study used correlation research with Case Control. The sample in this study was 78 adolescents which consisted of 39 adolescents in the case group and 39 adolescents in the control group. The sampling technique used was a total sampling. The research instrument consisted of a questionnaire. Data were analyzed using the chi square test.Results: The results showed that there were not premarital pregnancy (75.6%), high family income (57.7%), pornography media (62.8%), lack of knowledge (65.4%), negative culture of early marriage (65,4%), negative peer influence (51.3%). The bivariate results found that there were premarital pregnancy (p=0,000), family income (p=0,000), pornography media (p=0.101), knowledge (p=0,000), early marriage culture (p=0,000), peer influence (p= 0,000).Conclusions: Factors related to early marriage among adolescent girls is premarital pregnancy, family income, knowledge, early marriage culture, and peer influence with early marriage. Suggestions: Youth are expected to dig more information about the impact of early marriage so that a quality generation can be created. Keywords: adolescents, early, marriage. Latar Belakang: salah satu permasalahan yang sering terjadi pada remaja adalah pernikahan usia dini. Hal ini dapat menimbulkan berbagai dampak diantaranya terhadap emosional dan kesehatan sistem reproduksi pada remaja. Pada tahun 2019 di kabupaten Kotabaru dari 1.552 total pernikahan, 39,63% melakukan pernikahan usia dini.Tujuan: Mengetahui beberapa faktor yang yang berhubungan dengan pernikahan dini pada remaja putri di Kecamatan Pulau Laut Kepulauan Kabupaten KotabaruMetodologi: Penelitian ini menggunakan penelitian korelasi dengan Case Control. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 78 remaja yang tediri dari 39 remaja kelompok kasus dan 39 remaja kelompok kontrol. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen penelitian terdiri dari kusioner. Data dianalisis menggunakan uji chi square.Hasil Penelitian: hasil penelitian didapatkan tidak hamil pranikah (75,6%), pendapatan keluarga tinggi (57,7%), media fornografi (62,8%), pengetahuan kurang (65,4%), negatif budaya pernikahan dini (65,4%), pengaruh teman sebaya negatif (51,3%). Hasil bivariate didapatkan hamil pranikah (p=0,000), pendapatan keluarga (p=0,000), media fornografi (p=0,101), pengetahuan (p=0,000), budaya pernikahan dini (p= 0,000), pengaruh teman sebaya (p=0,000).Kesimpulan: Factor yang berhubungan dengan pernikahan usia dini pada remaja putri adalah hamil pranikah, pendapatan keluarga, pengetahuan, budaya pernikahan dini, dan pengaruh teman sebaya pernikahan usia dini.Saran: Remaja diharapkan lebih menggali informasi mengenai dampak dari pernikahan usia dini sehingga tercipta generasi yang berkualitas. Kata kunci : Remaja, Pernikahan, Usia Dini
The Effect of Relaxation Therapy with Aromatherapy on Community Anxiety during the Covid-19 Pandemic in Cikaret Village, West Java in 2020 Milla Evelianti Saputri; Rosmawaty Lubis; Devieni Naulia Pamela
STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2021): May
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjik.v10i1.781

Abstract

The results of the study stated that 54% of adolescent anxiety levels are in the high category because adolescents are said to be unstable in facing unexpected conditions. Providing relaxation therapy with aromatherapy is able to reduce anxiety in the community. This study aims to determine the effect of giving relaxation therapy with aromatherapy on public anxiety during the COVID-19 pandemic. This study used a quasi-experimental pre-post-test one group design. The sample in this study amounted to 30 people, consisting of adolescents 12-24 years. The sampling technique used total sampling. The research instrument consisted of the HARS anxiety questionnaire and aromatherapy. The data were analyzed using non-parametric tests, namely paired samples T-Test. The results showed that there was a significant effect on anxiety scores before and after being given relaxation therapy with aromatherapy with a sig. (2-tailed) of 0.000 <0.005.