Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FORMULASI DAN EVALUASI KARAKTERISTIK SALEP HERBAL DENGAN EKSTRAK BINAHONG (ANDRADERA CORDIFOLIA) DAN IKAN GABUS (CHANNA STRIATA) Fadhil Muhammad Tarmidzi; Chyntia Roma Uli Tarihoran; Faisol Risal Jarkasih
PROSIDING SEMINASTIKA Vol 2 No 1 (2019): 2nd SEMINASTIKA 2019
Publisher : Universitas Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Melimpahnya berbagai macam obat modern saat ini tidak menjadikan minat obat-obat tradisional menjadi turun. Banyak sekali pemanfaatan tanaman herbal yang dapat digunakan sebagai obat tradisional. Anredera cordifolia atau yang lebih dikenal dengan binahong dikenal sebagai tanaman herbal dengan berbagai macam manfaat. Umumnya binahong digunakan oleh masyarakat sebagai obat untuk mempercepat pemulihan luka. Selain itu, pemanfaatan ikan gabus (Channa striata) sebagai sumber albumin yang juga digunakan untuk mempercepat pemulihan luka. Pada penelitian ini ingin dikaji dan mengevaluasi kombinasi ekstrak dari binahong dan ikan gabus dalam sediaan salep berbasis minyak untuk proses penyembuhan luka terbuka serta tingkat efektivitas penyembuhan luka. Ekstraksi binahong dilakukan dengan metode maserasi alkohol dan dilanjutkan dengan pemisahan secara vakum. Ikan gabus diekstraksi dengan metode infundasi kemudian dilakukan pemisahan dengan menggunakan saringan dan dilanjutkan dengan sentrifugasi. Bahan dasar salep diformulasikan dan dibuat dengan metode fusi. Setelah itu, ekstrak yang dihasilkan akan diuji kandungan fitokimia yang meliputi uji flavonoid, saponin, tanin, dan albumin, sedangkan salep akan diuji parameter fisiokimianya yang meliputi warna, bau, pH, dan daya sebar serta pengujian in vivo dengan menggunakan mencit. Hasil menunjukkan bahwa secara kualitatif ekstrak positif mengandung senyawa flavonoid, saponin, tanin, dan albumin dan salep yang dihasilkan memiliki pH dan daya sebar yang mirip dengan salep komersil. Organoleptik bau dan warna diperoleh secara dominan dari ekstrak binahong, sehingga memberikan warna dan bau khas binahong. Hasil uji in vivo pada sampel B2G1 menunjukkan bahwa penambahan ekstrak dapat mempercepat penyembuhan luka mencit hingga 87.5% dalam waktu 10 hari.
Pengenalan Sains Terapan Sederhana Guna Meningkatkan Minat Sains Pada Siswa di Lingkungan SMP Negeri 17 Balikpapan Riza Alviany; Inggit Kresna Maharsih; Fadhil Muhammad Tarmidzi; Bangkit Gotama; Memik Dian Pusfitasari
Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Vol 3 No 1 (2023)
Publisher : Pengelola Jurnal Politeknik Negeri Ketapang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Students' interest in learning may be enhanced through an attractive learning design. An attractive learning design can improve the quality of student understanding, where improvement can be assessed from the effectiveness of learning. Aspects that can affect the effectiveness of learning are learning curriculum, facilities, and teacher quality. Of the three aspects, the aspect of facilities is often a problem in schools. One example of limited school facilities is the inadequacy of the Natural Sciences Laboratory. Public Junior High School (SMPN) 17 Balikpapan is one of the schools which is constrained in the aspect of facilities where it only has one Science Laboratory so that the practicum is only carried out occasionally. Therefore, community service is carried out at SMPN 17 Balikpapan through the "Introduction to simple applied science to increase interest in science" program in which it is hoped that students' knowledge and interest in science will increase. To increase the knowledge and interest of students in science, a simple hands-on module is implemented. Before doing practicum, students are first given science material in the form of basic theory related to the experiment to be carried out. Evaluation of the activity was carried out by conducting a post-test on students in the class that was the target of the program (VII G) and the comparison class (VII A). The evaluation results showed that class VII G got a higher average score than class VII A, but class VII A got a score ≥ 75 which had a higher percentage. Field findings show that the addition of practical modules in learning methods has a positive impact on students' learning motivation. This simply did not have a significant impact on the team's expected achievement objectives, with only 6.9% achieving a score of 75.
Pengaruh Aktivator Asam Sulfat dan Natrium Klorida pada Karbon Aktif Batang Semu Pisang untuk Adsorpsi Fe Fadhil Muhammad Tarmidzi; Maylina Anindita Sugiharti Putri; Anisa Novi Andriani; Riza Alviany
Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan Vol. 5 No. 1 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.rbaet.2021.005.01.03

Abstract

Batang semu pisang merupakan salah satu bahan alam kaya selulosa yang murah. Nilai batang semu pisang yang rendah dapat ditingkatkan menjadi material karbon aktif yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Karbon aktif batang pisang dapat digunakan untuk adosrpsi Fe dalam air baku. Sistem adsorpsi menjadi teknologi yang cocok untuk digunakan di daerah pedesaan yang mengandalkan air tanah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem karbon aktif untuk adosrpsi Fe dari air tanah. Sintesis karbon aktif dilakukan dengan pencucian untuk menghilangkan getah dan komponen terlarut, pengeringan suhu 105oC selama 3 jam, karbonisasi suhu 400oC selama 30 menit, aktivasi asam menggunakan H2SO4, dan penetralan. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi aktivator pada 0,3 M; 0,5 M; dan 0,7 M terhadap bilangan iodin dan kemampuan adosrpsi Fe. Konsentrasi Fe ditentukan dengan menggunakan spektroskopi adsorpsi atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan aktivator 0,3 M H2SO4 memberikan hasil terbaik dengan bilangan iodin 58,23 mg/g dan Fe teradsorp sebanyak 80,85%.