Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Aplikasi Teh Incip Begawat Sebagai Permen Jelly Teh Jahe: The aplication of Begawat "Incip Tea" as Ginger Tea Jelly Candy Aloysius Barry Anggoro; Yuliana Purwaningsih; Novi Elisa; sulistiyanto wibowo; Arik Dian Eka Pratiwi; Mighfar Syukur
Jurnal Dimas Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyrakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53359/dimas.v4i1.30

Abstract

Teh Incip merupakan hasil perkebunan desa Begawat, Kec. Bumijawa, kabupaten Tegal. Teh Incip adalah teh sangrai secara tradisional yang memiliki aroma yang khas dan rasa sepat khas teh. Inovasi produk teh untuk meningkatkan nilai ekonomisnya. Salah satu inovasi produk dari teh adalah permen jelly. Kombinasi teh Incip dengan jahe menghasilkan permen Jelly teh jahe. Metode pengabdian yang dilakukan dengan cara survei lapangan, rapat koordinasi tim pengabdian dengan mitra, kemudian dilakukan penyuluhan dengan warga yang dilakukan dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab dan pelatihan pembuatan permen teh jahe. Pembuatan permen dilakukan dengan mencampur ekstrak jahe, filtrat teh, gula pasir, agar-agar, jelly, dan sedikit pengawet. Pemanasan campuran ini hingga menjadi caramel dan mengental. Hasilnya dituang dalam cetakan dan dikeringkan pada suhu kamar selama 1 jam, hasil cetakan dipotong sesuai selera dan dikeringanginkan selama 1-2 hari dan siap dikemas. Permen yang dihasilkan berbentuk jelly kenyal dengan rasa jahe. Warga sangat antusias dengan pengabdian yang diberikan. Harapan dari tim pengabdian adalah warga dapat memproduksi permen jelly teh jahe dan dapat memasarkannya sehingga dapat meningkatkan ekonomi warga.
GAMBARAN PERBEDAAN KONSENTRASI EKSTRAK ETANOL DAUN KUNYIT (Curcuma longa L.) TERHADAP TOTAL FENOLIK SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL Aloysius Barry Anggoro; Yuliana Purwaningsih; FX Sulistiyanto WS; Erwin Indriyanti
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 21, No 2 (2022): VISIKES
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/visikes.v21i2Supp.6799

Abstract

Turmeric leaves (Curcuma longa L.) contain secondary metabolites, one of which is a phenolic compound. The choice of solvent is important in the extraction process, ethanol is chosen because it can attract compounds that are soluble in non-polar to polar solvents. The ethanol concentrations in this study were 60, 70, 80, and 96% with the extraction method used was maceration. The screening test obtained positive results for phenolic content. This is indicated by the appearance of a fluorescent blue-black stain on the plate after being sprayed with FeCl3 reagent. TLC test obtained comparison Rf value (gallic acid) is 0.53. Rf values for ethanol concentrations of 60, 70, 80, 90 and 96% were 0.53; 0.55; 0.57; 0.60; 0.60. The method used to determine the total phenolic content is folin-ciaocalteu. Analysis with visible spectrophotometry obtained the average total phenolic content of ethanol extract concentrations of 60, 70, 80, 90 and 96%, respectively 1.078; 1.796; 1.964; 1.842; and 1.787 GAE mg/g extract. The results of statistical tests obtained data that are normally distributed but not homogeneous, there are significant differences at concentrations of 60, 80, and 96%. The conclusion was that the highest phenolic content was in the ethanol extract of turmeric leaf with a concentration of 80%, there was an effect of ethanol concentration on the total phenolic content of the turmeric leaf ethanol extract, and there were differences in the total phenolic content at each concentration of ethanol used.Keywords :Turmeric Leaves (Curcuma longa L.), Total Phenolic Level, Ethanol Concentration, Visible Spectrophotometry
Minyak Sereh dan Ekstrak Daun Pandan Wangi sebagai Lotion Antinyamuk di Desa Karangaji Aloysius Barry Anggoro; Erwin Indriyanti; Mighfar Syukur; R. Salsa Dinurrosifa
Jurnal Dimas Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53359/dimas.v5i1.53

Abstract

Abstrak Desa Karangaji, merupakan salah satu desa di Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, daerah pesisir pantai yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Wilayah ini merupakan lingkungan yang kurang tertata, beberapa daerah yang selalu tergenang air, serta saluran air dengan drainase yang kurang baik. Pola hidup masyarakat yang kurang memperhatikan lingkungan dan status pekerjaan serta ekonomi masyarakatnya yang sebagian besar tidak bekerja dan sebagai pengurus rumah tangga menambah buruknya kondisi lingkungan sekitar sehingga menimbukan tingginya penyakit DBD. Metode pengabdian yang dilakukan dengan survei lapangan, rapat koordinasi tim pengabdian dengan mitra, kemudian dilakukan penyuluhan kesehatan lingkungan dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dilakukan penyerahan tanaman TOGA dan pelatihan pembuatan lotion antinyamuk dengan bahan dasar minyak sereh dan ekstrak daun pandan wangi. Pembuatan lotion dilakukan dengan mencampur fase air (gliserin, TEA, akuades) ke fase minyak (setil alkohol, asam stearat) yang telah dicairkan. Penambahan ekstrak pandan wangi, minyak sereh, VCO dan metil paraben dilakukan setelah pendinginan, kemudian produk yang didapat ditambah akuades hingga kekentalan lotion yang cukup. Dari evaluasi kegiatan didapatkan bahwa kegiatan memiliki manfaat dan sesuai dengan kebutuhan warga masyarakat. Harapan dari tim pengabdian adalah warga dapat membuat lotion antinyamuk dan dapat mengusahakan ijin untuk pemasaran sehingga dapat meningkatkan ekonomi warga.