Diana Ulfah
Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Sylva Scienteae

RENDEMEN KAYU SENGON (Paraserianthes falcataria) DAN KAYU JABON (Anthocephalus cadamba) DARI HUTAN TANAMAN RAKYAT PADA PENGOLAHAN FINIR DI PT. SURYA SATRYA TIMUR BANJARMASIN Muhammad Shobir; Zainal Abidin; Diana Ulfah
Jurnal Sylva Scienteae Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Sylva Scienteae Vol 1 No 1, Edisi Agustus 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.49 KB) | DOI: 10.20527/jss.v1i1.450

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rendemen finir kayu sengon (Paraserianthes falcataria) dan kayu jabon (Anthocephalus chinensis) dari hutan tanaman rakyat yang digunakan dalam proses pengolahan kayu lapis, pada bagian pengupasan log (rotary) di industri kayu lapis PT. Surya Satrya Timur Banjarmasin.Data yang diambil dari hasil pengukuran, perhitungan dan pengamatan langsung pada objek penelitian, yang meliputi diameter log, volume log dan ketebalan finir. Jumlah sampel untuk masing – masing jenis log 30 sampel dengan ketebalan finir 2,7 mm, sehingga jumlah sampel seluruhnya 60 sampel dan analisis data yang digunakan menggunakan analisis regresi eksponensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata rendemen jabon lebih tinggi 47,17% daripada rata-rata rendemen jabon 42.83%.Analisis regresi eksponensial kayu sengon dan kayu jabon sama-sama tidak linier antara diameter mempengaruhi tinggi rendahnya rendemen, hal ini di karenakan pengaruh diameter hanya sebesar 46% sampai 47,1% terhadap rendemen, dan 52,9% dipengaruhi hal lain, seperti keadaan fisik log dan sifat fisinya berupa (kadar air, kerapatan, berat jenis dan lain-lain).
POTENSI DAUN PEPAYA (Carica papaya) SEBAGAI PENGAWET KAYU AKASIA (Acacia mangium) DAN KAYU KEMIRI (Aleurites moluccana) TERHADAP SERANGAN RAYAP TANAH Ahmad Riyadi Basri; Diana Ulfah; Lusyiani Lusyiani
Jurnal Sylva Scienteae Vol 5, No 5 (2022): Jurnal Sylva Scienteae Vol 5 No 5 Edisi Oktober 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v5i5.6702

Abstract

Wood in Indonesia has considerable potential and a variety of types, of the various types of wood, very few have good durable quality especially at this time it is difficult to get a type of wood that has good durability, many types of wood that have a low durable class, so it needs to be done wood preservation. The purpose of the study was first to measure the degree of damage to Acacia mangium wood and Kemiri wood (Aleurites moluccana) preserved with a mixture of papaya leaves, kerosene and detergent against soil termite infestation and secondly identifying the type of soil termites that attack wood. The method used is the Trial Design, which is a Complete Randomized Design (RAL) factorial pattern (Factor A with 2 levels and factor B with 4 levels). Each treatment was repeated 5 times, resulting in 40 samples. The results showed that the value of the degree of damage to acacia wood in the treatment of papaya leaf preservatives, by 17.04%, preservation with papaya leaves mixed with kerosene by 39.83%, and on the treatment of papaya leaves mixed kerosene and detergent by 13.44, while in hazelnut on papaya leaf preservation treatment, by 80.95%, papaya leaf preservatives mixed kerosene by 95.59%,  and on the preservative treatment of papaya leaves mixed kerosene and detergent, by 74.72%. The type of soil termite that attacks wood samples is a type of Macrotermes gilvus (soil termite) caste soldier with morphological characteristics have an antennae of 17 segments, bright brown head color, dark elongated head of the head and has scissor-shaped jawsKayu di Indonesia memiliki potensi yang cukup besar dan beraneka ragam jenisnya, dari berbagai jenis kayu tersebut, sangat sedikit yang memiliki kualitas awet yang baik terlebih lagi saat ini sulit untuk mendapatkan jenis kayu yang memiliki keawetan yang baik, banyak jenis-jenis kayu yang memiliki kelas awet rendah, sehingga perlu dilakukan pengawetan kayu. Tujuan dari penelitian ini adalah pertama untuk mengukur derajat kerusakan kayu Akasia (Acacia mangium) dan kayu Kemiri (Aleurites moluccana) yang diawetkan dengan campuran daun Pepaya (Carica papaya), minyak tanah dan deterjen terhadap serangan rayap tanah dan kedua mengidentifikasi jenis rayap tanah yang menyerang kayu. Metode yang digunakan adalah Rancangan Percobaan, yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial (Faktor A dengan 2 taraf dan faktor B dengan 4 taraf). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali, sehingga memperoleh 40 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai derajat kerusakan pada kayu akasia pada perlakuan pengawet daun pepaya, sebesar 17,04%, pengawetan dengan daun pepaya dicampur minyak tanah sebesar 39,83%, dan pada perlakuan pengawet daun pepaya campur minyak tanah dan detergen sebesar 13,44, sedangkan pada kayu kemiri pada perlakuan pengawet daun papaya, sebesar 80,95%, pengawet daun pepaya campur minyak tanah sebesar 95,59%, dan pada perlakuan pengawet daun pepaya campur minyak tanah dan detergen, sebesar 74,72%. Jenis rayap tanah yang menyerang sampel kayu ialah jenis Macrotermes gilvus (rayap tanah) kasta prajurit dengan ciri-ciri morfologi memiliki antena sebanyak 17 ruas, warna kepala cokelat cerah, kepala memanjang berwarna gelap dari kepala serta memiliki rahang berbentuk gunting
PRODUKTIVITAS DAN RENDEMEN PEMBUATAN ANYAMAN BAMBU (Bambusa Sp) SERTA KONTRIBUSI TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT DI DESA AJUNGAN KECAMATAN TEBING TINGGI KABUPATEN BALANGAN Muhammad Rafly Ahda Fadillah; Diana Ulfah; Zainal Abidin
Jurnal Sylva Scienteae Vol 5, No 5 (2022): Jurnal Sylva Scienteae Vol 5 No 5 Edisi Oktober 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v5i5.6695

Abstract

The purpose of this study was to determine the yield, productivity and contribution of bamboo woven making including bags, wallets, and tissue boxes for people's income in Ajung Village, Tebing Tinggi District, Balangan Regency. This study uses direct observation and interviews with bamboo woven craftsmen, conducting interviews with local communities to obtain additional information. The average productivity of bamboo woven bags per person is 0.34 units/hour, 1.53 units/day, 25 units/month and 263.73 units/year, the average productivity of bamboo woven purses per person is 0.39 units/hour, 2 units/day, 49.66 units/month and 575.13 units/year, the average productivity of woven tissue box crafts per person is 0.21 units/hour, 1.41 units/day, 6.93 units/month and 75.4 units/year. The average yield of bag is 73.08%, wallet is 71.56% and tissue box 79.95%. The value of the average annual net income of bag is Rp. 7,634,000, wallet of Rp. 12,157,000 and tissue box Rp. 1,843,000/year.Tujuan dari penelitian ini mengetahui besarnya rendemen, produktivitas dan kontribusi pembuatan anyaman bambu meliputi tas, dompet, dan kotak tisu untuk pendapatan masyarakat di Desa Ajung Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Balangan. Penelitian ini menggunakan metode observasi langsung dan wawancara terhadap pengrajin anyaman bamboo, melakukan wawancara kepada masyarakat setempat untuk memperoleh informasi tambahan. Hasil rata-rata produktivitas kerajinan anyaman tas bambu perorang sebesar 0,34 unit/jam, 1,53 unit/hari, 25 unit/bulan dan 263,73 unit/tahun, rata-rata produktivitas kerajinan anyaman dompet bambu perorang sebesar 0,39 unit/jam, 2 unit/hari, 49,66 unit/bulan dan 575,13 unit/tahun, rata-rata produktivitas kerajinan anyaman kotak tisue perorang sebesar 0,21 unit/jam, 1,41 unit/hari, 6,93 unit/bulan dan 75,4 unit/tahun. Rendemen kerajinan anyaman tas bambu memiliki rata-rata 73,08%, kerajinan anyaman dompet bambu rata-rata 71,56% dan kerajinan anyaman kotak tissue 79,95%. Besarnya nilai rata-rata pendapatan bersih pertahun anyaman tas bambu sebesar Rp. 7.634.000, anyaman dompet bambu sebesar Rp. 12.157.000 dan anyaman kotak tisu Rp. 1.843.000/tahun.
IDENTIFIKASI KERUSAKAN BANGUNAN AKIBAT SERANGAN RAYAP DI KOMPLEK BINCAU INDAH III DESA BINCAU KECAMATAN MARTAPURA KABUPATEN BANJAR Dwi Rinda Maisarah; Trisnu Satriadi; Diana Ulfah
Jurnal Sylva Scienteae Vol 5, No 4 (2022): Jurnal Sylva Scienteae Vol 5 No 4 Edisi Agustus 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v5i4.6156

Abstract

Termites and buildings have interactions that greatly affect the resilience, safety and comfort of buildings so that they need to be identified in order to prevent the spread of termites. The purpose of this study was to identify the level of damage to buildings due to termite attacks and to identify wood destroying termites in buildings in the Bincau Indah III Complex, Bincau Village, Kab. Banjar, South Kalimantan. The method used is a descriptive method with interview and observation techniques in people whose houses have termite attacks as many as 30 house samples. The termites found were then preserved to identify their species. The building components have a damage rate of 8.33% for glazing, 6.83% for rafters, 3.33% for trusses, 3.66% for ceilings and 15.16% for sills. The level of damage to buildings has an average of light damage of 6.67%, moderate damage of 90% and severe damage of 3.33%. There are two types of termites that damage buildings in this study, namely subterranean termites (Coptotermes curvignathus Holmgren) and dry wood termites (Cryptotermes cyanocephalus). Subterranean termites attack the roof framework of houses such as trusses, girders, and rafters. Meanwhile, dry wood termites attack the frame of the house. Both of these types make wooden buildings brittle and weathered, making it easier for buildings to collapseRayap dengan bangunan memiliki interaksi yang sangat berpegaruh terhadap ketahanan, keamanan dan kenyamanan bangunan sehingga perlu diidentifikasi agar dapat mencegah penyebaran rayap. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi tingkat kerusakan pada bangunan akibat serangan rayap serta mengidentifikasi serangga rayap perusak kayu pada bangunan di Komplek Bincau Indah III Desa Bincau, Kab. Banjar, Kalimantan Selatan. Metode yang digunakan ialah metode deskriptif dengan teknik wawancara dan observasi pada masyarakat yang rumahnya terdapat serangan rayap sebanyak 30 sampel rumah. Rayap yang ditemukan lalu diawetkan untuk diidentifikasi jenisnya. Komponen bangunan memiliki tingkat kerusakan pada bagian glagar 8,33%, kasau 6,83%, kuda-kuda 3,33% plafon 3,66% dan kusen 15,16%. Tingkat kerusakan bangunan memiliki rata-rata  kerusakan ringan sebesar 6,67%, kerusakan sedang 90% dan kerusakan parah 3,33%. Jenis rayap yang merusak bangunan pada penelitian ini ada dua jenis rayap yaitu rayap tanah (Coptotermes curvignathus Holmgren) dan rayap kayu kering (Cryptotermes cyanocephalus). Rayap tanah menyerang kerangka atap rumah seperti Kuda-kuda, gelagar, dan kasau. Sedangkan, rayap kayu kering menyerang bagian kusen rumah. Kedua jenis ini membuat bangunan kayu menjadi rapuh dan lapuk sehingga memudahkan bangunan roboh