Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DENGAN PENGGUNAAN NAPZA JENIS AMPHETAMIN PADA MAHASISWA PERHOTELAN PERGURUAN TINGGI DI KOTA DENPASAR TAHUN 2019: THE RELATIONSHIP OF SMOKING BEHAVIOR WITH THE USE OF AMPHETAMIN TYPE OF DRUGS IN HIGHER EDUCATION HOSPITALITY STUDENTS IN DENPASAR 2019 Sri Idayani; Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri
Bali Medika Jurnal Vol 7 No 1 (2020): Bali Medika Jurnal Vol7 No 1 Juli 2020
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v7i1.124

Abstract

Salah satu faktor yang mempengaruh penyalahgunaan narkoba adalah kebiasaan merokok. Risiko terhadap penyalahgunaan narkoba cenderung meningkat pada seseorang yang memiliki kebiasaan merokok dan minum alkohol. NAPZA merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya. Salah satu jenis NAPZA yaitu amphetamine. Amphetamine dapat berupa bubuk putih, kuning, maupun coklat, atau bubuk putih kristal kecil dan dapat juga berbentuk sediaan farmasi (tablet). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku merokok dengan penggunaan NAPZA jenis amphetamin dari urin mahasiswa perhotelan di Perguruan Tinggi Kota Denpasar Tahun 2019. Perilaku merokok dianalisa dari hasil wawancara menggunakan kuesioner dan kandungan amphetamine dari urin di uji dengan menggunakan metode rapid diagnostic test. Jumlah sampel yang urin yang dianalisa sebanyak 27 mahasiswa perhotelan Perguruan Tinggi di Kota Denpasar. Hasil penelitian menunjukkan, uji statistic Chi-Square diperoleh p-value tidak ada data statistik yang dihasilkan karena penggunanan NAPZA jenis amphetamine konstan. Hal tersebut berarti tidak ada hubungan antara perilaku merokok dengan penggunaan NAPZA jenis amphetamin pada urin mahasiswa perhotelan di Perguruan Tinggi Kota Denpasar Tahun 2019.
Hubungan Kadar Timbal Dalam Darah dengan Tekanan Darah pada Pekerja Bengkel Kendaraan di Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar Tahun 2019: The Correlation of Blood Lead Levels and Blood Pressure in Vehicle Repair Shop Workers in Tampaksiring District, Gianyar Regency, 2019 ni luh nova dilisca dwi putri; Sri Idayani
Bali Medika Jurnal Vol 8 No 1 (2021): Edisi Khusus Bali Medika Jurnal Vol 8 No 1 Maret 2021
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v8i1.175

Abstract

Logam pencemar dari kendaraan dengan bahan bakar bensin bertimbal bisa terakumulasi dalam tubuh, menyerang organ-organ penting, bahkan merusak kualitas keturunan. Keracunan timbal (Pb) dapat dialami oleh pekerja bengkel melalui asap kendaraan yang sedang diperbaiki. Keracunan kronik timbal (Pb) yang paling sering adalah kelemahan, anoreksia, keguguran, tremor, turunnya berat badan, sakit kepala dan gejala saluran pencernaan. Timbal yang masuk dalam aliran darah dapat menyebabkan hipertensi, hal ini disebabkan karena timbal dapat menyebabkan meningkatnya produksi reactive oxygen species (ROS). Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui adanya hubungan antara adanya kandungan kadar timbal dalam darah dengan terjadinya hipertensi pada pekerja bengkel. Pemeriksaan kadar timbal dalam darah dilakukan dengan menggunakan alat MPAES dan pemeriksaan tekanan darah dilakukan dengan menggunakan alat tensimeter digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kadar timbal dalam darah dengan tekanan darah pada pekerja bengkel di Kabupaten Gianyar pada Tahun 2019 dengan uji korelasi bivariate pearson menghasilkan sig. (2-tailed) sebesar 0.008 < 0.05 menunjukkan adanya korelasi antara variabel kadar timbal dalam darah dengan tekanan darah (hipertensi).
SELF-MANAGEMENT EDUCATION MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP PASIEN DM TIPE 2 Ni Wayan Trisnadewi; Theresia Anita Pramesti; Ni Ketut Lisnawati; Sri Idayani; I Gst. Pt. Agus Ferry Sutrisna Putra
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 3: Maret 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.354 KB)

Abstract

Penyakit Diabetes melitus adalah penyakit metabolic dan merupakan penyakit kronis yang angka kejadiannya terus mengalami peningkatan setiap tahunnya di seluruh dunia. Kondisi pandemic COVID-19 saat ini menambah beban dalam penanggulangan penyakit Diabetes melitus. Hal ini disebabkan karena diabetes melitus salah satu komorbid atau penyakit penyerta yang banyak ditemukan pada pasien terinfeksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, dimana penyakit DM ini menduduki peringkat ke dua yaitu sebanyak 34,4 persen kasus di Indonesia. Perlu adanya upaya untuk menanggulangi penyakit ini melalui pencegahan dan penanganan yang tepat sehingga risiko atau dampak yang lebih buruk dapat dihindari. Terdapat 4 cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi diabetes melitus meliputi diet, Pendidikan Kesehatan, obat-obatan dan melakukan olahraga atau aktivitas fisik. Melalui upaya manajemen diabetes yang tepat, tidak hanya untuk membantu menjaga kadar gula darah dalam rentang normal namun juga mencegah terjadinya komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Tahapan pertama dalam pengabdian masyarakat melakukan pretest untuk mengetahui manajemen DM dan kualitas hidup pasien DM tipe 2, tahap kedua memberikan penyuluhan tentang manajemen diabetes, tahap ketiga melakukan posttest untuk melihat perubahan perilaku manajemen penyuluhan. Hasil pengabdian masyarakat ini memberikan manfaat kepada pasien diabetes melitus tipe 2 dalam manajemen dan kualitas hidup pasien DM tipe 2.
EDUKASI BAHAYA SOIL TRANSMITTED HELMINTHS (STH) DENGAN MENINGKATKAN PENCEGAHAN KECACINGAN Sri Idayani; Ni Wayan Trisnadewi; Theresia Anita Pramesti; Ni Ketut Lisnawati; I Gst. Pt. Agus Ferry Sutrisna Putra
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 3: Maret 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.605 KB)

Abstract

Penyakit kecacingan masih menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat. Infeksi kecacingan merupakan suatu penyakit yang terjadi di usus terutama pada golongan nematoda usus. Soil Transmitted Helminths (STH) yang biasa disebut nematoda usus sering menjadi masalah bagi kesehatan manusia yang ditularkan melalui tanah. Tingginya tingkat prevalensi infeksi cacing disebabkan karena Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis, kelembaban udara yang tinggi, kondisi hygiene yang buruk dan sanitasi yang buruk. Kondisi hygiene yang buruk seperti kebersihan kuku yang buruk dan tidak adanya kebersihan mencuci tangan. Kondisi sanitasi lingkungan yang buruk seperti tidak adanya jamban dan kebiasaan defekasi yang buruk. Metode yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat ini adalah ceramah dan demostrasi kepada masyarakat di wilayah Puskesmas Abiansemal 1. Program ini terdiri dari beberapa kegiatan pemberian materi tentang kecacingan dengan menggunakan media berupa pamflet berisi bahaya dan tindakan pencegahan kecacingan melalui menjaga personal higyene dan sanitasi lingkungan. Tahapan pertama dalam kegiatan pengabdian masyarakat dengan melakukan pretest untuk mengetahui pengetahuan pasien yang memiliki anak usia sekolah tentang bahaya dan pencegahan kecacingan, tahap kedua memberikan penyuluhan tentang bahaya kecacingan, tahap ketiga melakukan posttest untuk melihat perubahan pengetahuan bahaya kecacingan. Hasil pengabdian masyarakat ini memberikan manfaat kepada pasien yang memiliki anak usia sekolah dalam melakukan tindakan pencegahan agar terhindar dari bahaya kecacingan.
PEMBERIAN EDUKASI STATUS GIZI SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWA DI SMAN 2 TABANAN Sri Idayani; Ni Wayan Trisnadewi; Theresia Anita Pramesti; Ni Ketut Lisnawati; I Gst. Pt. Agus Ferry Sutrisna Putra
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 9: September 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan kesejahteraan manusia. Gizi seseorang dikatakan baik apabila terdapat keseimbangan dan kesetaraan antara perkembangan fisik dan perkembangan mental orang tersebut. Kebutuhan gizi yang tinggi terdapat pada periode pertumbuhan yang cepat. Pengetahuan yang baik seringkali diabaikan khususnya pengetahuan tentang gizi pada remaja. Hal ini akan berpengaruh pada pemenuhan kebutuhan zat gizi khususnya zat besi yang akan berdampak terjadinya anemia gizi besi. Metode yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat ini adalah ceramah secara online menggunakan aplikasi zoom meeting pada siswa SMAN 2 Tabanan. Program ini terdiri dari beberapa kegiatan pemberian materi tentang status gizi untuk mencegah anemia pada remaja dengan menggunakan media ceramah menggunakan zoom meeting. Tahapan pertama dalam kegiatan pengabdian masyarakat dengan melakukan pretest untuk mengetahui pengetahuan siswa tentang status gizi dan pencegahan anemia pada remaja, tahap kedua memberikan penyuluhan tentang status gizi untuk mencegah anemia pada remaja, tahap ketiga melakukan posttest untuk melihat perubahan pengetahuan status gizi dan pencegahan anemia. Hasil pengabdian masyarakat ini memberikan manfaat kepada siswa pasien yang dalam melakukan tindakan pencegahan agar terhindar dari penyakit anemia.
GIAT PROGRAM “CERIA” (CEGAH ANEMIA REMAJA INDONESIA) SEBAGAI LANGKAH PEMUTUSAN RANTAI KEJADIAN STUNTING Theresia Anita Pramesti; Ni Wayan Trisnadewi; Ketut Lisnawati; Sri Idayani; I Gusti Putu Agus Ferry Sutrisna Putra
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 5: Oktober 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia pada remaja berdampak buruk terhadap penurunan imunitas, konsentrasi, prestasi belajar, kebugaran remaja dan produktifitas. Anemia yang dialami remaja putri akan berdampak lebih serius karena dapat meningkatkan risiko kematian ibu melahirkan, bayi lahir prematur dan berat bayi lahir rendah (BBLR). Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan remaja terkait anemia terutama tentang pencegahan anemia pada remaja di SMK Kesehatan Sanjiwani Gianyar. Metode yang dipilih adalah pemberian edukasi terstruktur tentang anemia pada remaja. Kegiatan yang dilakukan diikuti oleh 110 orang yang terdiri dari 101 orang perempuan (91.82%) dan 9 orang laki-laki (8.18%). Sebelum diberikan edukasi, 73 orang (66.36%) memiliki pengetahuan baik, 31 orang (28.18%) memiliki pengetahuan cukup dan 6 orang (5.45%) memiliki pengetahuan kurang. Setelah diberikan edukasi, 97 orang (88.18%) memiliki pengetahuan baik, 13 orang (11.82%) memiliki pengetahuan cukup dan tidak ada partisipan yang memiliki pengetahuan kurang. Pemberian edukasi sangat penting untuk meningkatkan persepsi positif dan motivasi remaja dalam mencegah anemia.
Gambaran Kecacingan Soil Transmitted Helminth (STH) Pada Kuku Perajin Batu Bata Sri Idayani; Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri
Surya Medika: Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 18, No 1 (2023)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/sm.v18i1.770

Abstract

Background of Study: Worms are one type of infectious disease caused by parasitic animals, namely worms. Polluted soil is the cause of the transfer of worm eggs from the soil into the human body through hands or nails containing worm eggs, then the eggs enter the mouth with food. This condition often occurs in children who often play on the ground as well as in adults who work in the garden or in the fields. This study aims to determine the description of worms in brick craftsmen.Methods: This research is a descriptive type with 30 respondents. The sampling technique used was purposive sampling. Worm data was obtained by interviewing about personal hygiene and personal protective equipment as well as examining worm eggs on the nails of brick craftsmen. The results of the questionnaire and examination of worm eggs were analyzed descriptively.Results: The results showed that there was no infection with Soil Transmitted Helminths worms in brick craftsmen in X Village, Jembrana Regency. Most of the brick craftsmen already have personal hygiene in the good and sufficient category. These results are reinforced by the results of interviews about personal hygiene and personal protective equipment which includes nail hygiene, hand washing habits, the habit of using footwear and gloves.Conclusion: It is hoped that brick craftsmen will further increase awareness of maintaining personal hygiene and using Personal Protective Equipment while working so that they can prevent the danger of infection with Soil Transmitted Helminth worm eggs.Keywords: Nails; Soil Transmitted Helminths; Bricks crafters
MENINGKATKAN PENGETAHUAN MASYARAKAT MELALUI PENYULUHAN PENGELOLAAN DIABETES DAN PERAWATAN KAKI DIABETIK Ni Wayan Trisnadewi; Theresia Anita Pramesti; Ni Kadek Yuni Lestari; Sri Idayani; I Gst. Pt. Agus Ferry Sutrisna Putra
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 11: April 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v2i11.5391

Abstract

Penyakit Diabetes melitus adalah penyakit metabolic dan merupakan penyakit kronis yang angka kejadiannya terus mengalami peningkatan setiap tahunnya di seluruh dunia. Pengelolaan diabetes merupakan poin penting untuk keberlangsungan hidup pasien DM. upaya penanggulangan penyakit ini perlu dilakukan melalui manajemen yang tepat. Penyakit ini menimbulkan berbagai komplikasi dan yang paling sering terjadi adalah kaki diabetic. Dalam upaya mencegah kejadian kaki diabetic ini, perawatan kaki juga merupakan bagian yang sangat penting yang harus dilakukan oleh pasien untuk memastikan kebersihan dan Kesehatan kaki tetap terjaga sehingga kejadian kaki diabetic bisa dicegah. Terdapat empat pilar pengelolaan diabetes yang dapat dilakukan meliputi diet, Latihan fisik, obat-obatan dan edukasi. Melalui upaya pengelolaan diabetes yang tepat, komplikasi diabetes dapat dicegah, gula darah menjadi stabil dan kualitas hidup pasien dapat ditingkatkan. Tahapan pertama dalam pengabdian masyarakat melakukan pengukuran gula darah sewaktu pada pasien DM tipe 2, tahap kedua memberikan penyuluhan tentang pengelolaan diabetes dan perawatan kaki diabetik. Hasil pengabdian masyarakat ini memberikan manfaat kepada pasien diabetes melitus tipe 2 dalam meningkatkan pengetahuan pengelolaan diabetes pasien DM tipe 2.
Edukasi “gergasi” (gerakan mencegah komplikasi) diabetes melitus sebagai upaya pencegahan komplikasi diabetes pada masyarakat: “Gergasi” education (movement to prevent complications) diabetes mellitus as an effort to prevent complications of diabetes in the society Ni Wayan Trisnadewi; Theresia Anita Pramesti; Ni Ketut Lisnawati; Sri Idayani; I Gusti Putu Agus Ferry Sutrisna Putra
Bhakti Community Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Bhakti Community Journal
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.776 KB) | DOI: 10.36376/bcj.v1i1.7

Abstract

Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit degeneratif dan salah satu penyakit tidak menular yang meningkat jumlahnya dimasa datang. Kadar glukosa darah yang tinggi dalam jangka waktu yang lama atau hiperglikemia berkepanjangan akan melemahkan dan merusak dinding pembuluh darah kapiler yang meberikan makan ke saraf sehingga terjadi kerusakan saraf yang disebut neuropati diabetic. Pemeriksaan kesehatan perlu sekali untuk di lakukan minimal setahun sekali, terutama untuk individu yang berusia 45 tahun ke atas. Pemeriksaan kesehatan merupakan salah satu cara mendeteksi suatu penyakit sejak dini termasuk penyakit diabetes mellitus. Pemberian informasi tentang manajemen DM melalui penyuluhan yang digabungkan dengan adanya kegiatas fisik yang dilakukan secara bersama dan rutin dianggap mampu membantu masyarakat dalam mengendalikan kadar gula darah, khususnya pada individu yang telah terdiagnosa DM. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui penyuluhan GERGASI (Gerakan Pencegahan Komplikasi) dan sasarannya adalah Pasien DM yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Ubud 1. Luaran kegiatan ini adalah pembagian modul Gerakan pencegahan komplikasi kepada pasien DM sebagai panduan bagi penderita DM dalam melakukan manajmen diabetes melitus dirumah.