Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI DAERAH PEDESAAN Hery Ernawati
Indonesian Journal for Health Sciences Vol 2, No 1 (2018): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.848 KB) | DOI: 10.24269/ijhs.v2i1.820

Abstract

Kasus seputar reproduksi remaja sekarang semakin meningkat, disebabkan ketidakpahaman remaja terhadap berbagai aspek reproduksi yang berhubungan dengan dirinya sendiri. Di daerah pedesaan masih menganggap bahwa membicarakan mengenai reproduksi dengan remaja masih di anggap tabu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan kesehatan reproduksi remaja di daerah pedesaan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner untuk mengetahui data umum responden serta pertanyaan tentang kesehatan reproduksi remaja. Lokasi penelitian di salah satu desa di Kabupaten Ponorogo dengan jumlah sampel yang diambil yaitu sebanyak 60 responden. Responden yang di ambil secara purposive sampling, dengan kriteria sampel :1) remaja yang sekolah ditingkat SMP dan SMA,  2) tinggal satu rumah dengan orang tua. Responden yang sesuai kriteria akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai tujuan penelitian dan jika bersedia maka mengisi lembar informed consent. Rencana analisis data dengan analisis univariat,dan  bivariat. Hasil penelitian di dapatkan pengetahuan baik sebanyak 37 responden, pengetahuan buruk 23 responden. Dengan menggunakan Chi Square didapatkan 3 faktoryang mempengaruhi pengetahuan kesehatan reproduksi remaja, yaitu jenis kelamin, jumlah sumber informasi dan pemanfaatan orang tua sebagai sumber informasi kesehatan reproduksi remaja. Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja di daerah pedesaan dari 60 responden , sebagian besar berpengetahuan baik (37 responden). Orang tua, guru maupun dinas kesehatan diharapkan mampu mengadakan kegiatan seperti penyuluhan sehingga bisa meningkatkan pengetahuan remaja di daerah pedesaan mengenai kesehatan reproduksi. Kata Kunci: Pengetahuan, kesehatan reproduksi remaja, pedesaan Abstract KNOWLEDGE OF ADOLESCENT REPRODUCTIVE HEALTH IN RURAL AREAS Cases around adolescent reproductive now increased, due to ignorance of teens on various aspects relating to the reproduction itself. In rural areas still think that talking about reproduction with adolescent still considered taboo. This study aims to determine the knowledge of adolescent reproductive healt in rural area. This study was held by descriptive approach that describe knowledge of adolescent reproductive health in rural areas. The instrument used was questionnaire to determine the general data of respondents and question about adolescent reproductive health.. The location of this study in one of the villages in Ponorogo, with 60 respondents fixed through purposive sampling. Sampling criteria were 1) the teenage sechool level was junior high and high school, 2) stay with parents in the same house. Respondents who fit the criteria will be explained in advance about the purpose of research, and if the charge sheet is willing informed consent. Data was analysed by univariat analysi.Research results from the get good knowledge as much as 37 respondents, poor knowledge of 23 respondents. By using Chi Square got three factors that influence adolescent reproductive health knowledge, namely gender, the amount of resources adolescent reproductive health.Knowledge of adolescent reproductive health in rural areas of 60 respondents, mostly good knowledge (37 respondents). Parents, teachers and health authorities are expected to conduct activities such as cou seling so as to improve knowledge of adolescents in rural areas of reproductive health.
Pelatihan Kegawatdaruratan untuk Penanganan Kecelakaan Sehari – Hari di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Payamuba Desa Bareng Kecamatan Babadan Ponorogo Metti Verawati; Filia Icha Sukamto; Hery Ernawati; Lina Ema Purnawanti
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 4 (2023): Volume 6 No 4 April 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i4.9046

Abstract

ABSTRAK Panti asuhan merupakan tempat yang sangat rawan terjadi kecelakaan seperti tersedak, luka bakar, perdarahan, cidera (dislokasi atau fraktur) dan pingsan. Hal ini disebabkan karena fasilitas dan kenyamanan yang berbeda dengan kehidupan di rumah. Mereka harus terbiasa mandiri dengan keadaan, dan dituntut bisa melakukan pertolongan sederhana. Program ini bertujuan memberikan edukasi dan melatih penghuni panti asuhan untuk melaksanakan tindakan penanganan kegawatdaruratan sehari-hari. Metode yang digunakan ceramah dan demonstrasi. Kegiatan ini dilaksanakan di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Payamuba desa Bareng Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo. Pesertanya berjumlah 43 orang, yang terdiri dari 8 orang pengasuh panti asuhan dan 35 santri penghuni panti. Kegiatan berjalan lancar, materi yang disampaikan dapat diditerima dan dipahami dengan baik. Sebagian besar peserta dapat mengulang materi dan mendemonstrasikan kembali. Program pelatihan kegawatdaruratan sederhana sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para santri penghuni panti asuhan dalam melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan sehari-hari. Selanjutnya, memerlukan kerjasama yang baik antara pembina LKSA dan tenaga kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan secara non-formal. Kata Kunci: Pelatihan, Kegawatdaruratan, Sehari – hari, Panti Asuhan  ABSTRACT Orphanages are places that are very prone to accidents such as choking, burns, bleeding, injuries (dislocations or fractures), and fainting. This is because the facilities and comfort are different from life at home. They have to get used to being independent with the situation and are required to be able to do simple help. This program aims to provide education and train residents of orphanages to carry out daily emergency management actions. The method used is lectures and demonstrations. This activity was carried out at the Payamuba Child Welfare Institution (LKSA), Bareng Village, Babadan District, Ponorogo Regency. There were 43 participants, consisting of 8 orphanage caretakers and 35 santri residents of the orphanage. The activity went smoothly, and the material presented was well received and understood. Most participants can repeat the material and demonstrate again. The simple emergency training program is very useful for increasing the knowledge and skills of the students who live in orphanages in performing first aid for everyday accidents. Furthermore, it requires good cooperation between LKSA supervisors and health workers to increase knowledge about health in a non-formal manner. Keywords: Training, Emergencies, Every Day, Orphanage