Metti Verawati
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Upaya Penerapan 6M dalam Pencegahan Penularan Covid 19 di LKSA Payamuba Desa Bareng Kecamatan Babadan Ponorogo Metti Verawati; Lina Ema Purwanti; Filia Icha Sukamto
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i4.4743

Abstract

ABSTRAK Covid 19 adalah penyakit yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus 2 (SARSCOV-2)(Singhal, 2020). Selama pandemi covid-19, kondisi panti asuhan tepat untuk dijadikan sasaran kegiatan pengabdian jika ditinjau dari fasilitas dan kenyamanan yang berbeda dengan kehidupan di rumah. Keadaan inilah yang mengakibatkan rentan terhadap permasalahan kesehatan. Metode kegiatan pengabdian masyarakan ini adalah edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan mitra dalam pencegahan penularan Covid 19. Kegiatan Program Pengabdian Masyarakat dilaksanakan oleh tim adalah pemberian edukasi dan pelatihan serta pemberian sarana dan prasarana cuci tangan dalam pencegahan Covid 19 di lingkungan panti. Edukasi yang telah diberikan pada kegiatan tersebut adalah materi tentang Covid 19, penerapan 6M dalam pencegahan penularan Covid 19, PHBS masa pandemic di panti asuhan. Pelatihan yang dilakukan kepada anak-anak di LKSA Payamuba adalah cara cuci tangan yang benar dan cara penggunaan serta pengelolaan limbah masker sekali pakai. Hasil dari edukasi dan pelatihan ini adalah meningkatnya pengetahuan anak panti tentang Covid 19 mulai pengertian, epidemiologi, penyebab, tanda gejala, pencegahan penularaan dan penanganan, terciptanya perilaku 6M dalam mencegah penularan Covid 19, tersedianya sarana kesehatan dalam pencegahan Covid 19 Kata kunci: Pencegahan, Covid 19, 6M, Panti Asuhan  ABSTRACT Covid 19 disease caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus 2 (SARSCOV-2) (Singhal, 2020). During the COVID-19 pandemic, the condition of the orphanage was suitable to be the target of community service activities when viewed from the facilities and comforts that were different from life at home. This situation makes them vulnerable to health problems. The method of this community service activity is education to increase the knowledge and compliance of partners in preventing the transmission of Covid 19. Community Service Program activities carried out by the team are providing education and training as well as providing facilities and infrastructure for hand washing in preventing Covid 19 in the orphanage environment. The education that has been given in these activities is 1). Covid 19, 2). Implementation of 6M in preventing the transmission of Covid 19, 3). PHBS during the pandemic at the orphanage. The training carried out to children at LKSA Payamuba is how to wash hands properly and how to use and manage single-use mask waste. The results of this education and training are increasing knowledge of orphanage children about Covid 19 starting from understanding, epidemiology, causes, signs and symptoms, prevention of transmission and treatment, creation of 6M behavior in preventing transmission of Covid 19, availability of health facilities in preventing Covid 19. Keywords: Prevention, Covid 19, 6M, orphanage
HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG KEJANG DEMAM DENGAN PERILAKU PENANGANAN KEJANG DEMAM SEBELUM DIBAWA KE RUMAH SAKIT Nuryani Nuryani; Ririn Nasriati; Metti Verawati
Health Sciences Journal Vol 4, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.693 KB) | DOI: 10.24269/hsj.v4i1.403

Abstract

Kejang demam merupakan bangkitan kejang karena peningkatan suhu tubuh terjadi 4 tahun. Memasukkan sendok kedalam mulut, menahan gerakan anak, memberikan selimut tebal, memberikan kopi, merupakan perilaku salah dalam penanganan kejang demam sebelum dibawa ke rumah sakit. Desain penelitian menggunakan korelasi, tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan keluarga tentang kejang demam dengan  perilaku penanganan kejang demam sebelum dibawa ke rumah sakit. Populasi penelitian adalah seluruh keluarga yang menunggu anak mengalami kejang demam di rumah sakit umum muhammadiyah ponorogo. Sampling yang digunakan adalah porposive sampling. Sampel penelitian sejumlah 40 responden. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Tehnik analisa data dengan menggunakan Chi-Square nilai p hitung 5,012 dengan taraf signifikan 0,05. Dari 40 responden, menunjukan bahwa pengetahuan keluarga tentang kejang demam berpengetahuan baik sejumlah 50%, sedangkan perilaku positif dalam penanganan kejang demam yaitu 67%, diuji validitas nilai r hitung r tabel (0,3044) dan reabilitas nilai signifikan 0,6. Hasil penelitian adanya hubungan antara pengetahuan keluarga tentang kejang demam dengan perilaku penanganan kejang demam sebelum dibawa ke rumah sakit di ruang anak tumah sakit umum muhammadiyah ponorogo. Bagi peneliti selanjutnya agar meneliti faktor yang mempengaruhi perilaku keluarga dalam penanganan kejang demam.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PERILAKU PERAWATAN PAYUDARA Suci Dewi Citrawati; Hery Ernawati; Metti Verawati
Health Sciences Journal Vol 4, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.034 KB) | DOI: 10.24269/hsj.v4i1.404

Abstract

Perawatan payudara pada masa nifas dan menyusui sangat penting pada proses pemberian ASI. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan perawatan payudara adalah pengetahuan ibu post partum. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pengetahuan ibu post partum dengan perilaku perawatan payudara di Ruang Nifas RSU Muslimat Ponorogo. Desain penelitian ini adalah korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampelnya berjumlah 60 ibu post partum  dengan teknik purposive sampling. Variabel independent yaitu pengetahuan ibu post partum variabel dependent yaitu perilaku perawatan payudara. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan ceklist perawatan payudara. Teknik pengolahan data menggunakan Editing, Coding, Scoring, Tabulating serta uji statistik menggunakan  Chi Square test. Hasil penelitian ini didapatkan dari 60 responden, hampir setengah yaitu  41,6% mempunyai pengetahuan dan perilaku yang buruk dan sisannya yaitu 28% mempunyai pengetahuan dan perilaku yang baik. Uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa nilai p = 0,003 a (0,05) sehingga H1 diterima. Kesimpulannya ada hubungan pengetahuan ibu post partum dengan perilaku perawatan payudara. Hasil penelitian ada hubungan pengetahuan ibu post partum dengan perilaku perawatan payudara
DUKUNGAN KELUARGA BERHUBUNGAN POSITIF DENGAN KEAKTIFAN LANSIA DALAM MENGIKUTI POSYANDU LANSIA Ilham Muhammad; Laily Isro’in; Metti Verawati
Health Sciences Journal Vol 1, No 1 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/hsj.v1i1.15

Abstract

AbstractCurrently, it is widely known that the family supports for the elderly give significant influence to the presence of elderly for 1 year in posyandu lansia (Elderly Health Center, hereafter – information center and health care support for the elderly). This is due to the elderly active participation in this health care center can improve their healthy optimally. The objective of the study was to explain positive family support in relation to liveliness of elderly to follow posyandu elderlyCenter in Krajan, Grogol Village, SawooSubdistrict, Ponorogo.This is a correlation study in which the subject of the research is purposively chosen by using purposive sampling. The data are collected by using questionnaire, and then the data are analyzed by using T-score counting of 1 year and 6 months of inactivity. Finally, Fisher Exact statistic test is applied as the tabulation.From the result, it is known that among all 62 respondents, there are 8 respondents or approximately 12.9% respondents got good family support and have active participation, and there are 2 respondents or approximately 3.2% respondents got poor family support but have active participation. Whereas, there are 15 respondents or approximately 24.2% respondents got good family support but have passive participation, and there are 37 respondents or approximately 59.7% respondents got poor family support and have passive participation. The results showed that family support was positively associated with elderly leprosy in following posyandu elderly p = 0,004 with α = 0,05.Finally, of this research support positive relation with elderly activeness participate in posyandu elderly expected elderlyIt is expected that the elderly can regularly participate and for the family members, it is expected that they can always give supports for the elderly in order to help them control their health. The weaknesses of this study are the range of responses to support provided by the family during folloe-up posyandu lansia(Elderly health Center) for 1 year because of the different respinden’s memory can trigger the data inaccuracy. Keywords: family support, activity, Elderly Health CenteAbstrakFenomena yang ada dukungan keluarga bagi para lansia mempengaruhi kehadiran lansia selama 1 tahun di posyandu lansia. Sebagaiaman keaktifan lansia dalam posyandu lansia sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan secara optimal. Tujuan penelitian adalah untuk menjelaskan dukungan keluarga berhubungan positif dengan keaktifan lansia dalam mengikuti posyandu lansia di dukuh krajan, desa grogol, kecamatan sawoo, Kabupaten ponorogo.Desain penelitian menggunakan korelasional dengan mengunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data mengunakan instrument kuisioner dengan pengolahan data  mengunakan skor-T dan keaktifan posyandu dengan penghitungan selama 1 tahun 6 kali dalam 1 tahun tidak aktif dan pengolahan data  mengunakan uji statistik Fisher ExactHasil penelitian didapatkan dari 62  responden. 8 responden (12,9%) dengan dukungan keluarga baik dengan keaktifan aktif, terdapat 2 responden (3,2%) dengan dukungan keluarga buruk dengan keaktifan aktif. Sedangkan 15 responden (24,2%) dengan dukungan keluarga baik dengan keaktifan tidak aktif, dan terdapat 37 responden (59,7%) dengan dukungan keluarga buruk dengan keaktifan tidak aktif. Hasil menunjukan adanya dukungan keluarga berhubungan positif dengan keaktifan lansia dalam mengikuti posyandu lansia p=0,004 dengan α=0,05.Kesimpulan dari penelitian ini dukungan keluarga berhubungan positif dengan keaktifan lansia dalam mengikuti posyandu lansia diharapkan lansia dapat memanfaatkan posyandu lansia dengan rutin, untuk keluarga lansia diharapkan keluarga lebih memberikan dukungan pada lansia agar kesehatan lansia terpantau dengan baik. Kelemahan penelitian ini adalah rentan terhadap kesalahan informasi dari respon terhadap dukungan yang diberikan keluarga selama mengikuti posyandu lansia selama 1 tahun karena daya ingat responden berbeda-beda  ini dapat memicu ketidak akuratan informasiKata Kunci: Dukungan Keluarga, Keaktifan, Posyandu lansia
STUDI KASUS : UPAYA PEMENUHAN VOLUME CAIRAN PADA PASIEN DEWASA PENDERITA GASTROENTRITIS DI RSU MUHAMMADIYAH PONOROGO RUANG MAS MANSYUR Ilham Muhammad; Laily Isro’in; Metti Verawati
Health Sciences Journal Vol 4, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.025 KB) | DOI: 10.24269/hsj.v4i1.401

Abstract

Gastroentritis adalah keadaan seseorang yang sering buang air besar atau biasa disebut dengan diare. Penderita gastoentitis mengalami buang air besar berkali-kali. Tujuan dalam studi kasus ini adalah untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dewasa penderita gastroentritis dengan masalah keperawatan kekurangan volume cairan meliputi pengkajian (analisis), membuat diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi keperawatan. Studi kasus dilakukan di RSU Muhammadiyah Ponorogo di ruang Mas Mansyur selama 3 hari mulai tanggal 06 – 08 Agustus 2019. Metode yang digunakan adalah metode keperawatan, mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil pengkajian adalah pasien mengalami mual, muntah, mencret, nyeri, dan sering merasa haus. Tindakan untuk mengatasi kekurangan volume cairan adalah dengan memberikan intervensi manajemen cairan berupa pertahankan catatan intake dan output yang akurat, monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik), monitor vital sign, monitor masukan makanan atau cairan dan hitung intake kalori, Kolaborasikan pemberian cairan, monitor status nutrisi, dorong keluarga untuk membantu pasien makan, kolaborasi dengan dokter dan manajemen hipovolemia berupa monitor status cairan termasuk intake dan output cairan, monitor tingkat Hb dan hematokrit, monitor tanda vital, monitor respon pasien terhadap penambahan cairan, monitor berat badan. dorong pasien untuk menambah intake oral. monitor adanya tanda dan gejala kelebihan volume cairan. monitor adanya tanda gagal ginjal selama 3 hari. Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa kekurangan volume cairan yang diderita pasien sebagian teratasi. Asuhan keperawatan ini diharapkan memenuhi kebutuhan volume cairan pada pasien.
Pelatihan Kegawatdaruratan untuk Penanganan Kecelakaan Sehari – Hari di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Payamuba Desa Bareng Kecamatan Babadan Ponorogo Metti Verawati; Filia Icha Sukamto; Hery Ernawati; Lina Ema Purnawanti
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 4 (2023): Volume 6 No 4 April 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i4.9046

Abstract

ABSTRAK Panti asuhan merupakan tempat yang sangat rawan terjadi kecelakaan seperti tersedak, luka bakar, perdarahan, cidera (dislokasi atau fraktur) dan pingsan. Hal ini disebabkan karena fasilitas dan kenyamanan yang berbeda dengan kehidupan di rumah. Mereka harus terbiasa mandiri dengan keadaan, dan dituntut bisa melakukan pertolongan sederhana. Program ini bertujuan memberikan edukasi dan melatih penghuni panti asuhan untuk melaksanakan tindakan penanganan kegawatdaruratan sehari-hari. Metode yang digunakan ceramah dan demonstrasi. Kegiatan ini dilaksanakan di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Payamuba desa Bareng Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo. Pesertanya berjumlah 43 orang, yang terdiri dari 8 orang pengasuh panti asuhan dan 35 santri penghuni panti. Kegiatan berjalan lancar, materi yang disampaikan dapat diditerima dan dipahami dengan baik. Sebagian besar peserta dapat mengulang materi dan mendemonstrasikan kembali. Program pelatihan kegawatdaruratan sederhana sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para santri penghuni panti asuhan dalam melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan sehari-hari. Selanjutnya, memerlukan kerjasama yang baik antara pembina LKSA dan tenaga kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan secara non-formal. Kata Kunci: Pelatihan, Kegawatdaruratan, Sehari – hari, Panti Asuhan  ABSTRACT Orphanages are places that are very prone to accidents such as choking, burns, bleeding, injuries (dislocations or fractures), and fainting. This is because the facilities and comfort are different from life at home. They have to get used to being independent with the situation and are required to be able to do simple help. This program aims to provide education and train residents of orphanages to carry out daily emergency management actions. The method used is lectures and demonstrations. This activity was carried out at the Payamuba Child Welfare Institution (LKSA), Bareng Village, Babadan District, Ponorogo Regency. There were 43 participants, consisting of 8 orphanage caretakers and 35 santri residents of the orphanage. The activity went smoothly, and the material presented was well received and understood. Most participants can repeat the material and demonstrate again. The simple emergency training program is very useful for increasing the knowledge and skills of the students who live in orphanages in performing first aid for everyday accidents. Furthermore, it requires good cooperation between LKSA supervisors and health workers to increase knowledge about health in a non-formal manner. Keywords: Training, Emergencies, Every Day, Orphanage