Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementasi Teknologi Informasi Dan Manajemen Bisnis Dalam Pengembangan Bidang Pendidikan Dan Kewirausahaan Di Pesantrenpreneur & SMP Ihsan Cerdas Mandiri Banten Yudhy Setyo Purwanto; Hendra Jatnika; M. Farid Rifai; Sely Karmila; Yessy Fitriani; Dine Tiara Kusuma; M Yoga Distra Sudirman
Terang Vol 4 No 1 (2021): TERANG : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Menerangi Negeri
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/terang.v4i1.1268

Abstract

Pondok Pesantren & SMP Ihsan Cerdas Mandiri yang dikenal sebagai ICM Pesantrenpreneur atau Pesantren Wirausaha, adalah lembaga pendidikan Islam (pondok pesantren) berbasis sekolah, yang dilengkapi dengan berbagai Pendidikan dan kegiatan wirausaha. Kurikulum ICM berbasis Aqidah Islamiyah, dengan memadukan pendidikan umum (SMP), pendidikan agama (pondok pesantren) dan keterampilan hidup (life skills) dalam bentuk pendidikan kewirausahaan dasar. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak ICM, terdapat setidaknya dua masalah besar, yaitu: 1) manajemen pondok pesantren; dan 2) pengembangan kewirausahaan. Pengelolaan potensi pesantren belum dapat dikategorikan baik, karena: 1) sistem pengelolaan yang sederhana, dan masih menggunakan cara-cara yang konvensional dan manual, terutama untuk informasi pesantren, fasilitas, dan kegiatannya; dan 2) Bentuk promosi dan registrasi masuk pesantren masih menggunakan cara-cara manual sehingga berpengaruh terhadap pengelolaan administrasi dan keuangan; dan 3) Untuk bidang kewirausahaan, tidak ada mekanisme dan manajemen yang mendukung perputaran bisnis dan pengembangan bidang usaha. Hal-hal ini menyebabkan pengembangan pesantren untuk dapat lebih mandiri dan unggul menjadi terhambat dan pada akhirnya, menjadi tidak berkembang. Potensi pengembangan pesantren dapat dilihat dari beberapa sudut pandang/aspek, yang antara lain adalah: 1) Pengembangan pola promosi, dan registrasi pesantren untuk menarik minat, bukan hanya peserta didik (santri dan siswa), tetapi juga donatur dan investor; 2) Pengembangan teknik kewirausahaan dan business planning sebagai sarana pendukung kemandirian pesantren; 3) perluasan jaringan pemasaran dan kerjasama. Solusi yang ditawarkan adalah: 1) membuat sebuah website khusus bagi Pesantren beserta berbagai pengembangannya yang berisikan informasi Pendidikan, kegiatan, dan bidang-bidang kewirausahaan; 2) membuat sebuah sistem informasi manajemen untuk promosi dan regitrasi pesantren yang terintegrasi dengan website; dan 3) memberikan pelatihan teknik kewirausahaan dan business planning sebagai sarana pendukung kemandirian pesantren. Pondok Pesantren & SMP Ihsan Cerdas Mandiri, known as ICM Pesantrenpreneur or Pesantren Wirausaha, is a school-based Islamic education institution (pondok pesantren), which is equipped with various education and entrepreneurial activities. The ICM curriculum is based on Aqidah Islamiyah, by combining general education (SMP), religious education (Islamic boarding schools) and life skills in the form of basic entrepreneurship education. Based on the results of the interview with the ICM, there are at least two major problems, namely: 1) management of the Islamic boarding school; and 2) entrepreneurship development. The management of pesantren cannot be categorized as good, because: 1) the management system is simple, and still uses conventional and manual methods, especially for information on pesantren, facilities, and activities; and 2) The form of promotion and registration to pesantren still uses manual methods so that it affects administrative and financial management; and 3) For entrepreneurship, there is no mechanism and management that supports business turnover and business development. These things frustrate the development of pesantren to be more independent and superior and in the end, they will not develop as expected. The potential for developing pesantren can be seen from several perspectives/aspects, which include: 1) Development of promotional patterns and pesantren registration to attract interest, not only students (santri and students), but also donors and investors; 2) Developing entrepreneurial techniques and business planning as a means of supporting the independence of pesantren; 3) expansion of marketing and cooperation networks. The solutions offered are: 1) creating a special website for Islamic boarding schools and various developments that contain information on education, activities, and areas of entrepreneurship; 2) create a management information system for the promotion and registration of pesantren that is integrated with the website; and 3) providing training in entrepreneurship techniques and business planning as a means of supporting the independence of the pesantren.
Implementasi Teknologi Informasi dan Pelatihan Pengelolaan Website di SMAN 3 Garut Hendra Jatnika; M. Farid Rifai; Yudhi S. Purwanto; Sely Karmila; Yessy Fitriani; Dine Tiara Kusuma; M Yoga Distra Sudirman
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 3 No 3 (2022)
Publisher : Politeknik Piksi Ganesha Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37339/jurpikat.v3i3.1087

Abstract

SMA Negeri 3 Garut adalah sekolah dengan dua kompetensi keahlian, yaitu: IPA dan IPS. SMA mengakomodir 1485 Siswa, 68 guru, 75 mata pelajaran, 27 kelas, dan fasilitas lainnya. Kegiatan dibantu juga oleh 23 Tenaga Administrasi Sekolah. Berdasarkan diskusi dengan kepala sekolah dan beberapa pengajar, pengelolaan potensi SMA dalam pemberian informasi digital perlu ditingkatkan, karena: 1) Teknik pengelolaan informasi (data sekolah, fasilitas, kegiatan) masih memakai cara manual, 2) Pengelolaan administrasi data dan informasi yang masih bersifat lokal dan belum terintegrasi, sehingga tidak mudah diakses, terjadi penumpukan data/informasi, kehilangan data, dan 3) Prosedur pengembangan karya dan usaha siswa dan sekolah belum dikembangkan dan diberi wadah, sehingga tidak terjadi sirkulasi usaha. Pemecahannya dapat dengan: 1) mengembangkan website dan aneka fiturnya yang menghimpun aneka berita edukasi, aktivitas, dan kegiatan, dan 2) memberikan workshop pengelolaan website sebagai pendukung penyebaran informasi dan wadah koordinasi sekolah.