Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Banding Asesmen Kompetensi Minimum dan Ujian Nasional: Studi Kasus Terkait Soal Dan Konten Fitria Sukma Jannati; Vrisca Putri Nur Sholekhah; Main Sufanti
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 1 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Februari)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i1.411

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengulas beberapa asumsi dari tenaga pendidik mengenai AKM dan UN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Data penelitian ini berupa hasil wawancara dari narasumber yang telah mengikuti AKM dan UN beserta contoh soal AKM dan UN. Metode yang digunakan berupa teknik simak, bebas, libas, catat. Selain itu, metode lain yang digunakan adalah metode agih. Hasil penelitian menunjukkan pada soal AKM terbagi menjadi 2 yaitu literasi dan numerasi. Sedangkan pada UN soal yang disajikan sesuai mata pelajaran. Peserta AKM adalah kelas 5, 8, dan 11. Sedangkan peserta UN adalah siswa kelas akhir. Subjek peserta pada AKM dilakukan untuk sensus satuan pendidikan dengan sampel siswa. Sedangkan pada UN terdapat subjek peserta yaitu sensus siswa kelas akhir. AKM bukan sebagai penentu kelulusan. Sedangkan UN sebagai penentu kelulusan. Model soal pada AKM terdapat pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, isian singkat, dan uraian. Sedangkan pada UN terdapat model soal pilihan ganda dan isian singkat. Periode pada AKM terjadi selama 2 hari. Sedangkan UN selama 4 hari. The purpose of this study is to review some of the assumptions of educators regarding AKM and National Examination. This research is a type of qualitative research. The data of this research are in the form of interviews from resource persons who have participated in AKM and UN along with examples of AKM and UN questions. The method used is a listening, free, libas, note-taking technique. In addition, another method used is the billing method. The results showed that the AKM questions were divided into 2, namely literacy and numeracy. While at the UN the questions are presented according to the subject. AKM participants are grades 5, 8, and 11. Meanwhile, UN participants are final grade students. The subject of the participants in the AKM was carried out for the census of the education unit with a sample of students. While at the UN there are participants' subjects, namely the final grade student census. AKM is not a determinant of graduation. While the UN as a determinant of graduation. The question model in the AKM consists of multiple choice, complex multiple choice, short entry, and description. While at the UN there are multiple choice questions and short entries. The period in AKM occurs for 2 days. While the UN for 4 days.
REALISASI KESANTUNAN KALIMAT IMPERATIF ORANG TUA TERHADAP ANAKNYA Vrisca Putri Nur Sholekhah; Markhamah Markhamah
Jurnal Sasindo UNPAM Vol 9, No 2 (2021): Sasindo Unpam
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/sasindo.v9i2.%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesantunan kalimat imperatif orang tua terhadap anaknya. Data penelitian berupa tuturan orang tua terhadap anaknya yang mengandung kalimat imperatif sedangkan sumbernya dari tuturan orang tua (ayah dan ibu) pada suatu keluraga di Solo. Teknik pengumpulan data dan sumber data menggunakan teknik rekam yakni peneliti merekam tuturan, teknik catat, teknik simak bebas lipat cakap, dan teknik pustaka. Teknik validasi data menggunakan triangulasi teori. Teknik analisis data menggunakan metode padan referensial, pragmatis, translasional dan metode agih digunakan adalah bagi unsur langsung. Hasil penelitian ini menujukan bahwa  kesantunan tuturan imperatif yang digunakan orang tua terhadap anaknya adalah tuturan yang tidak santun. Ada sembilan tipe tuturan yang ditemuakan yaitu: (a) tuturan imperatif dengan rumusan saran, (b) isyarat, (c) isyarat halus, (d) pernyataan, (e) permintaan berpagar,  (f) pernyataan permintaan,  (g) keinginan,  (h) keharusan, (i) imperatif. Jadi realisasi kesantunan tuturan imperatif orang tua terhaap anaknya menunjukkan kesesuaian  dengan budaya masyarakat Jawa yakni tuturan yang tidak terlalu santun.
Analisis Semiotika Motivasi Mendalam pada Lirik Lagu Dunia Sementara Akhirat Selamanya #2 Karya Derry Sulaiman Vrisca Putri Nur Sholekhah; Lely Aprillia Arin Dhita; Anjas Rusdiyanto Soleh; Gallant Karunia Assidik; Sri Waljinah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang Pendidikan, Humaniora dan Agama
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.452 KB)

Abstract

Artikel ini berisi tentang analisis semiotika motivasi mendalampada lirik lagu dunia sementara akhirat selamanya # 2 karyaderry sulaiman (kajian semiotika Ferdinand de Saussure), didalam penelitian ini akan mengunakan metode semiotikapemikiran dari Saussure. Untuk teori Saussure sendiridijelaskan bahwa tanda memiliki unsur yang salingberhubungan anata dunia eksternal yang sesungguhnya denganlirik lagu sangat kuat, karena yang ada di dalam lyric laguAnalisis semiotika motivasi mendalam pada litik lagu duniasementara akhirat selamanya #2 karya derry sulaiman yangsangat membangun dan memotivasi ntuk lebih mengingatdengan akhirat bahwa akhirat itu selamanya dan duniasementara,lirik yang sanagat memotivasi untuk selalumengungat akhirat selamanya.’’wahai manusia jangan engkautertipu daya oleh dunia yang fana sebagai tempat pujian bagikita dunia sementara akhirat selamanya”. Kemudian teknikanalisis data yang digunakan yaitu analisis data yang digunakanyaitu analisis dengan menggunakan teori semiotika ferdinan deSaussure. Model teori dari Saussure lebih memfokuskanperhatian langsung kepada tanda itu sendiri. Dalam penelitianterhadap lirik lagu “’’wahai manusia jangan engkau tertipudaya oleh dunia yang fana sebagai tempat pujian bagi kita duniasementara akhirat selamanya” ini, penelitian membuatinterprestasi dengan membagi keseluruhan lirik lagu menjadibeberapa bait dan selanjutnya pebait akan dianalisis denganmenggunakan teori semiotika dari Saussure.
UNSUR KEBUDAYAAN MASYARAKAT JAWA DALAM CERPEN “KANG SARPIN MINTA DIKEBIRI” KARYA AHMAD TOHARI DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI: KAJIAN ANTROPOLOGI SASTRA Rani Setiawaty; Vrisca Putri Nur Sholekhah
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v8i1.269

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan (1) wujud kebudayan; (2) unsur-unsur kebudayaan masyarakat pada cerpen “Kang Sarpin Minta Dikebiri” karya Ahmad Thohari; serta (3) implikasi hasil temuan pada pembelajaran sastra di Perguruan Tinggi. Tinjauan penelitian ini menggunakan antropologi sastra. Sumber data penelitian ini adalah cerpen “Sarpin Minta di Kebiri” yang merupakan salah satu cerpen dalam Antologi cerpen Mata yang Enak Dipandang karya Ahmad Thohari. Pendekatan yang digunakan dalam menganalisis karya ini menggunakan pendekatan mimetik. Berdasarkan hasil temuan disimpulkan bahwa Pertama, wujud kebudayaan dalam cerpen “Kang Sarpin Minta Dikebiri” karya Ahmad Tohari terdiri atas: (a) hukum adat, (b) aktivitas yang sering dilakukan masyarakat dalam cerpen tersebut menunjukan adaya perilaku positif dan negatif. Kedua, Unsur-unsur kebudayaan terdiri atas (a) peralatan dan perlengkapan hidup manusia berupa; alat transportasi, peralatan rumah tangga, dan peralatan yang digunakan untuk orang yang sudah meninggal; (b) bahaasa yang digunakan pada cerpen ini menggunakan campur kode bahasa Jawa. (c) sistem kemasyarakatan, terdiri atas gotong royong, tepa selira, andhap ashar, kepedulian, mawas diri sebagai kearifan lokal; (d) sistem kepercayaan atau agama berupa agama Islam. (e) Mata Pencariaan berupa petani; (f) sistem pengetahuan masih kurang terdepan; dan (g) sistem teknologi sudah maju. Ketiga, hasil temuan temuan penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi materi ajar pada pembelajaran Apresiasi Sastra dan atau Kajian Prosa Fiksi di perguruan tinggi.
Analisis Semiotika Motivasi Mendalam pada Lirik Lagu Dunia Sementara Akhirat Selamanya #2 Karya Derry Sulaiman Vrisca Putri Nur Sholekhah; Lely Aprillia Arin Dhita; Anjas Rusdiyanto Soleh; Gallant Karunia Assidik; Sri Waljinah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang Pendidikan, Humaniora dan Agama
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini berisi tentang analisis semiotika motivasi mendalampada lirik lagu dunia sementara akhirat selamanya # 2 karyaderry sulaiman (kajian semiotika Ferdinand de Saussure), didalam penelitian ini akan mengunakan metode semiotikapemikiran dari Saussure. Untuk teori Saussure sendiridijelaskan bahwa tanda memiliki unsur yang salingberhubungan anata dunia eksternal yang sesungguhnya denganlirik lagu sangat kuat, karena yang ada di dalam lyric laguAnalisis semiotika motivasi mendalam pada litik lagu duniasementara akhirat selamanya #2 karya derry sulaiman yangsangat membangun dan memotivasi ntuk lebih mengingatdengan akhirat bahwa akhirat itu selamanya dan duniasementara,lirik yang sanagat memotivasi untuk selalumengungat akhirat selamanya.’’wahai manusia jangan engkautertipu daya oleh dunia yang fana sebagai tempat pujian bagikita dunia sementara akhirat selamanya”. Kemudian teknikanalisis data yang digunakan yaitu analisis data yang digunakanyaitu analisis dengan menggunakan teori semiotika ferdinan deSaussure. Model teori dari Saussure lebih memfokuskanperhatian langsung kepada tanda itu sendiri. Dalam penelitianterhadap lirik lagu “’’wahai manusia jangan engkau tertipudaya oleh dunia yang fana sebagai tempat pujian bagi kita duniasementara akhirat selamanya” ini, penelitian membuatinterprestasi dengan membagi keseluruhan lirik lagu menjadibeberapa bait dan selanjutnya pebait akan dianalisis denganmenggunakan teori semiotika dari Saussure.