Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA UNGKAPAN HIKMAH DI SEKOLAH DASAR SE-KARESIDENAN SURAKARTA Santoso, Joko; Wahyudi, Agus Budi; Sabardila, Atiqa; Setiawaty, Rani; Kusmanto, Hari
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 10, No. 1 (2019)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.312 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v0i1.24931

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter pada ungkapan hikmah di sekolah dasar se-karesidenan Surakarta. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa kata, frasa, dan kalimat yang terdapat pada ungkapan hikmah di sekolah dasar se-karesidenan Surakarta. Adapun sumber data dalam penelitian ini yaitu ungkapan hikmah yang ditempatkan di sekolah dasar se-karesidenan Surakarta. Pengumpulan data penelitian menggunakan teknik dokumentasi. Analisis data penelitian menggunakan analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menunjukkan nilai-nilai pendidikan karakter pada ungkapan hikmah yang ditempatkan di sekolah dasar se-karesidenan Surakarta meliputi religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Ungkapan hikmah yang ada sangat relevan ditempatkan di sekolah dasar. Hal ini bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan akademik dan akhlak karimah.Kata Kunci: ungkapan hikmah, nilai karakter, sekolah dasarCHARACTER EDUCATION VALUE IN THE EXPRESSION OF HIKMAH IN THE ELEMENTARY SCHOOL IN THE RESIDENCY OF SURAKARTA Abstract:This research aims to describe the values of character education in the expression of hikmah (wisdom) in elementary schools in the residency of Surakarta. This type of research is descriptive qualitative. The data in this research in the form of words, phrases and sentences contained in the expression of hikmah in elementary schools in the residency of Surakarta. The source of the data in this research is the expression of hikmah placed in elementary schools in the residency of Surakarta. Research data collection used documentation techniques. Analysis of research data used content analysis. The results of the research showed the values of character education in the expression of hikmah placed in elementary schools in the residency of Surakarta include religious, honesty, tolerance, discipline, hard work, creative, independent, democratic, curiosity, national spirit, love of the motherland, respect for achievement, friendly/communicative, peace-loving, fond of reading, caring for the environment, caring socially, and being responsible. The expressions of hikmah are very relevant placed in elementary schools. It is intended that students have academic ability and nobel character.Keywords: expressions of hikmah, character values, elementary school
Perilaku Budaya Konsumtif Petani Penggarap yang Memiliki Samben Pemelihara Sapi (Studi Masyarakat Desa Jati Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen) Vrisca Putri Sholekhah; Atiqa Sabardila; Rani Setiawaty
Sosial Budaya Vol 18, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v18i1.11660

Abstract

Jati Village community farmers are grouped into two, namely owner farmers and tenant farmers. The main problems that will be examined in this study are (1) the general description of the tenant farmers in Jati Village, and (2) the consumptive behavior of tenant farmers in the Jati Village Community who have samben as cow raisers. The approach used in this research is qualitative with field studies. Primary data collection techniques are carried out by observation, interviews, documentation, and questionnaires. The data analysis used was descriptive analysis. Based on the results of the research, it was found that First, First, Teak community farmers, Sragen Regency cultivated approximately 2 to 3 stakes (3000-9000 meters) with a yield of IDR 5,650,000 per 1 stake (3000 meters). In addition to working on the fields, the community farmers of Jati Village, Sragen Regency, also raise cows with an income of 1 cow of Rp. 300,000, the cows are sold every 6 months to meet their lifestyle needs. Second, the consumptive behavior of tenant farmers. The people of Jati Village who have samben raising cattle tend to spend their income to improve their lifestyle. The frequency of purchasing goods by Teak community farmers to improve their lifestyle is the basic necessity of clothing in the form of clothes, pants, sandals, jackets and shoes.
BENTUK-BENTUK SINONIMI DAN ANTONIMI DALAM WACANA AUTOBIOGRAFI NARAPIDANA: KAJIAN ASPEK LEKSIKAL Rani Setiawaty; Atiqa Sabardila; Markhamah Markhamah; Tri Santoso
ESTETIKA: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : STKIP PGRI SUMENEP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36379/estetika.v2i2.145

Abstract

This study aims to (1) identify synonymy and (2) antonym in prisoners' autobiographies. This research method uses descriptive qualitative. The data of this study are words, phrases, clauses and sentences that show synonymical and antonymy lexical cohesion tools. The data source was in the form of inmates' autobiographical texts in the Prison Class IA Surakarta. Data collection techniques with documentation, refer and note techniques. Data analysis techniques with the matching and agitating methods. The basic technique used in the padan method is the referential sorting technique. The basic technique used in the distribution method is the technique for direct elements (BUL) and advanced techniques in the form of dressing techniques. The results showed first, the use of synonyms in the form of words with more words than other types of synonyms. The use of word synonyms with words is 48%, followed by free morphemes with 16% bound morphemes, words with 12% phrases, words with 8% clauses, phrases with 8% phrases, and clauses with 8% clauses. Second, antonymy consists of absolute opposition 36%, polar opposition 33%, relationship 17%, hierarchy 7%, and compound 7%. Thus, absolute opposition is the most dominant type of antonym in prisoners' autobiographies.
Bentuk-bentuk Kebahasaan Melayu Pattani dalam Praktik Pidato BIPA dan Implementasinya sebagai Bahan Ajar Rani Setiawaty
Pena : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 9 No. 1 (2019): Pena: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.845 KB) | DOI: 10.22437/pena.v9i1.6865

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini untuk (a) mendeskripsikan bentuk-bentuk kebahasaan Melayu Pattani dalam praktik pidato bahasa Indonesia bagi mahasiswa penutur asing; (b) mendeskripsikan pengaruh munculnya bentuk kebahasaan Melayu Pattani dalam praktik pidato bahasa Indonesia bagi mahasiswa penutur asing; (c) mendeskripsikan pemanfaatan temuan sebagai penambah bahan ajar. Data dalam penelitian ini berupa kata, frasa, klausa, kalimat, dan wacana yang mengandung kebahasaan Melayu Pattani dalam pidato mahasiswa penutur bahasa asing. Sumber data penelitian ini ialah teks pidato mahasiswa yang berasal dari Thailand yang menuntut ilmu di program studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak dan catat. Teknik analisis data meggunakan metode padan dan agih. Metode padan yang digunakan dalam penelitian ini berupa teknik dasar yaitu teknik Pilah Unsur Penentu (PUP). Metode agih berupa berupa teknik perluasan dan baca markah. Hasil penelitian disimpulkan pertama, terdapat bentuk-bentuk kebahasaan Melayu Pattani dalam praktik pidato bahasa Indonesia mahasiswa penutur bahasa asing mencakup bidang fonologi, morfologi, sintaksis, dan sosiolinguistik. Kedua, pengaruh munculnya bentuk kebahasaan Melayu Pattani terdiri atas faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi bentuk kesalahan berbahasa itu sendiri, sedangkan faktor eksternal meliputi pengaruh latar belakang pendidikan bahasa. Bahasa Thai sebagai bahasa ibu, bahasa melayu sebagai bahasa kedua, dan bahasa Indonesia sebagai bahasa ketiga. Ketiga, hasil temuan dapat dimanfaatkan sebagai penambah bahan ajar bahasa Indonesia kelas XI kompetensi dasar 3.16 dan 4.16. Kata Kunci: bentuk kebahasaan, pidato, mahasiswa, penutur asing Abstract The purpose of this study is to (a) describe Pattani's Malay language forms in the practice of Indonesian speech for foreign speaking students; (b) describe the influence of the emergence of Pattani's Malay language form in the practice of Indonesian speech for foreign speaking students; (c) describe the use of findings as enhancers to teaching materials. The data in this study are words, phrases, clauses, sentences, and discourses that contain Pattani Malay language in the speech of foreign language speakers. The data source of this research is the speech of students from Thailand who are studying in the Indonesian Education Masters program, Muhammadiyah University Surakarta. The data collection technique uses the technique to see and note. The data analysis technique uses the equivalent and fixed method. The equivalent method used in this study is a basic technique, namely the Determination of Determination Element (PUP) technique. The method is in the form of extension techniques and reading markers. The results of the study concluded first, there are Pattani Malay language forms in the practice of Indonesian speech foreign language speakers students cover the fields of phonology, morphology, syntax, and sociolinguistics. Second, the influence of the emergence of Pattani's Malay language form consisted of internal and external factors. Internal factors include the form of language errors themselves, while external factors include the influence of language education background. Thai as a mother tongue, Malay as a second language, and Indonesian as a third language. Third, the findings can be used as enhancers to Indonesian language teaching materials for class XI basic competencies 3.16 and 4.16. Keywords: linguistic forms, speeches, students, foreign speakers
OPTIMALISASI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA BUGEL KECAMATAN POLOKARTO MELALUI PROGRAM SOSIALISASI Atiqa Sabardila; Rani Setiawaty; Markhamah Markhamah
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 4 No 2 (2020): DESEMBER
Publisher : Relawan Jurnal Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/integritas.v4i2.556

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di desa Bugel, Kecamatan Polokarto. Kegiatan ini berbentuk sosialisasi dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Penggunaan metode ceramah sabanyak 50%, diskusi 25% dan tanya jawab 25%. Upaya yang dilakukan dalam kegiatan ini yakni memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang optimalisasi partisipasi masyarakat. Materi yang disampaikan berupa bentuk keikutsertaan masyarakat dalam pembangunan; tahapan partisipasi masyarakat, dan faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat. Berdasarkan hasil sosialisasi yang dilakukan tim pengabdian, bentuk usulan dari masyarakat Bugel, Kecamatan Polokarto lebih banyak disampaikan melalui pihak Ketua RT yang kemudian dilanjutkan ke kelurahan dan kemudian akan dibahas dan ditentukan sesuai dengan kebutuhan. Pihak organisasi pemuda seperti karang taruna belum sepenuhnya dilibatkan. Hal ini menunjukkan seluruh elemen masyarakat dalam menyumbangkan aspirasinya baik berupa ide, gagasan, maupun pendapat masih kurang karena tidak terlibat secara langsung dalam pengambilan penetapan dan penyusunan program pembangunan desa. Setelah diberikan pemaparan materi menunjukkan adanya keantusiamean dari masyarakat. Antusiasme masyarakat menunjukkan bahwa masyarakat memiliki niat untuk membangun desa mereka ke arah yang lebih baik. Berdasarkan hasil evaluasi di akhir kegiatan masyarakat memberikan tanggapan yang cukup baik. Masyarakat berharap ada keberlanjutan dari kegiatan ini
PENGGUNAAN KATA NEGO DALAM FORUM FACEBOOK JUAL BELI ONLINE: TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK Joko Santosa; Rani Setiawaty; Agus Budi Wahyudi Budi Wahyudi; Atiqa Sabardila; Eko Purnomo; Anggara Tiyo
KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Vol 6, No 1 (2022): JURNAL KREDO VOLUME 6 NO 1 TAHUN 2022
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/kredo.v6i1.7853

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penggunan (1) bentuk dan referensi kata nego; dan (2) fungsi penggunaan kata nego dalam forum facebook jual beli online.  Data yang dideskripsikan dalam penelitian ini adalah pada penggunaan kata nego dalam forum facebook jual beli online. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Adapun, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi dengan model Milles Huberman, yakni dimulai dari pengumpulan data, reduksi data atau pengklasifikasian, analisis, hingga penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan, disimpulkan pertama penggunaan kata nego meliputi nego bensin, nego pertamax, nego sak dadine, nego sampe jadi, nego sampe deal, nego tipis, nego wajar, nego kalem, nego alus, nego ngawur, nego ukur-ukur, nego loos, nego lhas-lhes, nego kedik, dan nego sitik. Beberapa kata nego tersebut mempunyai rujukan harga benda, tujuan akhir, sifat benda, proses atau aktivitas tawar menawar, dan jumlah harga. Kedua, penggunaan kata nego oleh penutur/penjual berfungsi untuk (1) menekankan pada calon pembeli terkait harga yang akan ditawar; (2) memaksimalkan keuntungan bagi calon pembeli, (3) memaksimalkan keuntungan bagi kedua belah pihak sehingga salah satu pihak tidak mengalami kerugian.
Bentuk Dan Fungsi Eufemisme Dalam Komentar Akun Facebook Presiden Joko Widodo Sebagai Bahan Ajar Bahasa Indonesia Rani Setiawaty; Agus Budi Wahyudi
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang Pendidikan, Humaniora dan Agama
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.984 KB)

Abstract

Eufemisme digunakan pengguna bahasa sebagai sarana untukmengungkapkan sesuatu dalam bahasa santun. Salah satu penggunaaneufemisme oleh masyarakat yaitu pada komentar akun facebookPresiden Joko Widodo. Eufemisme digunakan untuk menghindariungkapan yang tidak santun dan mengatakannya dengan ungkapanyang santun. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentukdan fungsi eufemisme pada komentar akun facebook Presiden JokoWidodo. Data penelitian berupa kata, kelompok kata, dan kalimatyang mengandung eufemisme dalam komentar akun facebook PresidenJoko Widodo. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simakcatat dan teknik pustaka. Teknik validasi data menggunakantriangulasi teori. Teknik analisis data menggunakan metode padanpragmatis dan metode agih dengan teknik ganti. Berdasarkan hasilpenelitian menunjukkan bahwa pertama, bentuk-bentuk eufemismedalam komentar akun facebook Presiden Joko Widodo yaitu (a)ekspresi figuratif, (b)metafora, (c) flipansi, (d) sirkumlokusi, (e)akronim, (f) pemotongan, (g) singkatan, (h) satu kata menggantikankata lain (one for one subtitution), (i) pelesapan, (j) istilah asing, (k)hiperbola, (l) jargon, (m) kata serapan, dan (n) ungkapan idiom.Kedua, fungsi eufemisme dalam komentar akun facebook PresidenJoko Widodo yaitu sebagai alat menghaluskan ucapan, berdiplomasi,menghindari tabu, alat pendidikan, ekspresi sopan santun,menghindari rasa takut, menghindari rasa malu, dan untukmelaksanakan perintah agama. Ketiga, eufemisme dalam akunfacebook Presiden Joko Widodo dapat dimanfaatkan sebagai bahanajar dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada kurikulum 2013kelas VIII dalam KI.4 dan KD.4.1 mengenai teks diskusi.
Analisis Tindak Tutur Asertif dalam ILC Episode Kembali Mega Versus SBY: Kajian Pragmatik Rani Setiawaty
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang Pendidikan, Humaniora dan Agama
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.893 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk, fungsi, dan strategi tindak tutur asertif dalam acara talk show Indonesia Lawyers Club (ILC) episode kembali Mega versus SBY dengan pendekatan pragmatik. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data berupa tuturan (kata-kata atau kalimat) yang mengandung tindak tutur asertif (selanjutnya disingkat TTA), sedangkan sumber data berupa komunikasi yang terjadi dalam diskusi ILC episode kembali Mega versus SBY. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak bebas libat cakap, rekam, dan catat. Teknik analisis data menggunakan metode padan pragmatik dengan teknik dasar pilah unsur penentu (PUP). Keabsahan data menggunakan trianggulasi teori dan diskusi dengan teman sejawat. Berdasarkan hasil pembahasan ditemukan pertama, terdapat tiga bentuk TTA yang meliputi bentuk deklaratif, interogatif, dan imperatif. Kedua, fungsi TTA meliputi memberitahukan, menduga, menyarankan, mempertanyakan, mengeluhkan, menuntut, dan membanggakan. Ketiga, strategi TTA meliputi strategi langsung dan strategi tidak langsung. Realisasi fungsi, bentuk, dan strategi TTA oleh peserta diskusi berdasarkan keragaman konteks yang melatarbelakangi wacana percakapan dalam ILC.
THE USE OF ABBREVIATED DICTION IN ARGOT LANGUAGE ON SOCIAL MEDIA (EXPLORATIVE STUDY ON THE GAY AND LESBIAN COMMUNITIES) JOKO SANTOSA; RANI SETIAWATY; AGUS BUDI WAHYUDI; ATIQA SABARDILA; EKO PURNOMO; ANGGARA TIYO
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v7i2.271

Abstract

Argot language is a secret language and it is only a particular group knows its meaning. One of argot language dictions that are often used by the communities gay and lesbian is abbreviation or abridgment. This study aims to describe: (1) the use of diction in argot language used by the gay and lesbian communities and (2) the function of argot language used by the gay and lesbian communities. The study approach is descriptive qualitative. Data are abbreviated diction containing argot language of the gay and lesbian communities. Data sources are utterances of the gay and lesbian communities on social media, including Twitter, Telegram groups, and WhatsApp groups. Data collection technique uses documentation and data analysis technique uses content analysis. The results indicate that the communication done by gay and lesbian communities on social media contains argot language using abbreviated diction which includes (a) abbreviations, (b) behadings, (c) acronyms, and (d) letter symbols. The use of abbreviated diction aims to speed up and simplify the communication process. As for the language functions that arise are emotive, referential, fatigue, and connotative functions.
EXPRESSION OF PRISONERS AS A FORM OF ANXIETY DURING PRISON: A PSYCOPRAGMATIC STUDY (EKSPRESI NARAPIDANA SEBAGAI BENTUK KECEMASAN SELAMA DI PENJARA: STUDI PSIKOPRAGMATIK) Rani Setiawaty; Harun Joko Prayitno; Atiqa Sabardila; Markhamah Markhamah; Tri Santoso
Jurnal Gramatika Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.667 KB) | DOI: 10.22202/jg.2021.v7i2.4927

Abstract

Overcapacity in prisons and non maximized empowerment activities can affect the psychological prisoners such as stress, boredom, or anxiety. Autobiographical expressive writing is used as a way to express regret, sadness, distress, stress, boredom, anxiety, and hone their potential. The research aims: (1) to identify the use of prisoners’ expressive perlocotion; and (2) to uncover prisoners’ problems in Rutan class I A Surakarta. The research type is descriptive-qualitative using a psycho pragmatic approach. Data sources are autobiographical texts write by prisoners in Rutan Class IA Surakarta from a variety of cases and diverse educational backgrounds. Data analysis methods are translasional identity (the determining tool is language/speech), referential identity (the determining tool is something outside the language or problems faced by prisoners and ESA types), and pragmatic identity (the determining tool is the interlocutor). Based on the results and discussion concluded that (1) the speech act of expressive perlocotion in prisoners’ autobiography in Rutan Class I A Surakarta consists of regret, hope, recognition, complaining, pride, sadness, happiness, regret, suggest, criticize, resentment, disappointment, confidence, possibility, gratitude, and praise. (2) The problems disclosed by the prisoners relate to personal, social, economic, and legal issue.