Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Problematika Tiga Kota dalam Implementasi Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus: Jakarta, Surabaya, dan Bogor) Yusuf Perdana; Ajeng Diah Kinanti; Feni Kurniawati; Syahna Ardani
JSHP : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 5, No 2 (2021): JSHP (Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Balikpapan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jshp.v5i2.926

Abstract

Covid-19 cases in Indonesia continue to increase sharply, the latest date is on July 22 2020 saw reactive patients reaching 91,751 cases, an increase there were 1,882 cases, deaths due to Covid-19 also increased by 139 people, the accumulative total of cases of death was 4,459 people. Assessment the effectiveness of government policies related to efforts to break the chain of transmission of Covid-19 continues to be carried out, including the implementation of social restriction policies large scale (PSBB) enforced in varios major cities in Indonesia. This study aims to analyze various conditions and problems implementation of large scale social restriction policies (PSBB) to allocating social assistance funds in the cities of Jakarta, Surabaya, and Bogor amidst unstable socio-economic conditions due to the Covid-19 pandemic refers to new habits in living everyday life, remembering these three big cities are cities with the intensity of socio-economic activities population with a heterogeneous background. Method which used in research is a qualitative method with collection techniques library data and interviews. The qualitative method is research which are descriptive in nature, using analysis, referring to data, utilize existing theory as supporting material, and produce a theory. The result of the study show that there are pros and cons to application this large scale social policy (PSBB), even the PSBB is considered useless and does not exist because there are still many fields that are still operating, distribution of social assistance funds that are considered a solution for the community many low income earners are still not on targetKeyword: Covid-19, PSBB, Jakarta, Surabaya, Bogor.ABSTRAKKasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat tajam, data terbaru pada 22 Juli 2020 menunjukkan pasien yang reaktif mencapai 91.751 kasus, peningkatan terjadi sebanyak 1.882 kasus, kematian akibat Covid-19 juga meningkat 139 orang, total akumulatif kasus kematian menjadi 4.459 orang. Pengkajian kefektifan kebijakan pemerintah terkait upaya memutus rantai penularan Covid19 terus dilakukan, tak terkecuali pada penerapan kebijakan pembatasan sosial bersekala besar (PSBB) yang diberlakukan di berbagai kota besar di Indonesia. Penelitian ini bertujuan menganalisis berbagai kondisi serta problematika penerapan kebijakan pembatasan sosial bersekala besar (PSBB) hingga pemberian alokasi dana bantuan sosial di kota Jakarta, Surabaya, dan Bogor ditengah kondisi sosial ekonomi yang tidak stabil akibat pandemi Covid-19 yang merujuk pada kebiasaan baru dalam menjalani kehidupan sehari-hari, mengingat tiga kota besar ini merupakan kota dengan instensitas kegiatan sosial ekonomi yang padat dengan latar belakang penduduk yang heterogen. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data kepustakaan serta wawacara. Hasil penelitian menunjukan adanya pro kontra terhadap penerapan kebijakan sosial bersekala besar (PSBB) ini, bahkan PSBB dianggap sia-sia dan tak ada karena masih banyaknya bidang-bidang yang tetap beroperasi, penyaluran dana bantuan sosial yang dianggap solusi bagi masyarakat berpenghasilan rendah pun masih banyak yang tak tepat sasaran.Kata Kunci: Covid-19, PSBB, Jakarta, Surabaya, Bogor. 
Eksistensi Kapok Lampung dalam Perdagangan Internasional Tahun 1900-1935 Syahna Ardani; Novita Rahmawati; Valensy Rachmedita
Jurnal Artefak Vol 10, No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ja.v10i1.9123

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan eksistensi kapuk dari Lampung pada tahun 1900-1935 dalam perdagangan Internasional. Kapuk merupakan salah satu komoditas perdagangan pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Berbagai daerah di Indonesia menjadi produsen kapuk yang di ekspor ke pasar Internasional. Salah satu daerah yang pernah mengembangkan produksi kapuk adalah Lampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, yang meliputi heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Berdasarkan hasil penelitian, kapuk menjadi salah satu komoditas yang penting dalam pasar internasional pada masa kolonial Belanda sejak akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Berbagai wilayah di Indonesia turut memproduksi kapuk untuk di ekspor ke banyak negara.Lampung menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang turut berperan dalam perdagangan kapuk pada masa kolonial Belanda. Perkebunan kapuk di Lampung berhasil memproduksi kapuk untuk di ekspor ke wilayah lainnya di Indonesia maupun mancanegara. Data yang diperoleh dalam penelitian menyebutkan bahwa Lampung menjadi salah satu produsen kapuk bersama dengan daerah-daerah lainnya di Sumatera seperti Aceh dan Palembang. Produksi lada di Lampung pada tahun 1913 telah di ekspor ke Belanda, Jawa dan Palembang.