Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Esensi Rerajahan Yama Raja Pada Upacara Usaba Manggung Aci Sumbu Di Desa Bugbug Karangasem Perspektif Pendidikan Seni Rupa Hindu I Kadek Sumadiyasa; I Wayan Arissusila
Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 3 No 3 (2020)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rerajahan is a religious Hindu fine art in the usaba manggung aci sumbu ceremony for Bugbug village people in Karangasem. The form of rerajahan made is known as Yamaraja. It is very interesting to be researched in Hindu fine art theology perspective, with problem: how is the procession of making rerajahan Yamaraja at Usaba Manggung Aci Sumbu ceremony in Bugbug village, how is the essence of rerajahan Yamaraja, how is the form of rerajahan Yamaraja in theology perspective of Hindu fine art in Bugbug village Karangasem. This research is aimed to develop the Hindu based scientific studies and as contribution of teaching material om Fine Art Education and Hindu Ornament study program of UNHI. The theory used in this research is sacred theory that discuss the procession problem in making rerajahan, symbol theory to discuss the essence in rerajahan, reasonable limit theory to discuss the form of rerajahan yamaraja in theology perspective of Hindu Fine Art. Research method used is qualitative method {Bogdan and Bien 1982} with object Rerajahan Yamaraja at Usaba Manggung Aci Sumbu ceremony in Bugbug village Karangasem, using Hindu Fine Art theology approach. The research location is Bugbug village Karangasem, descriptive qualitative data type according to the opinion og Bogdan and Bikleri 1982, with primary data sources in the form of interview with Bugbug village elders, secondary data in the form of books. Information technique uses purposive sampling, data collection through passive participation observation, unstructured interview, books documentation, photos and library study, data analysis technique in accordance with Milles Huberman 1992, and data validation technique by using triangulation method according to the opinion of Denkein. The result of procession analysis of rerajahan Yamaraja at Usaba Munggung Aci Sumbu ceremony started krama desa tedun, pewintenan, pecaruan, nyeket yamaraja,mubuh pamor,nyawi,pasupati pebantenan usaba manggung and rerejangan,bhetara tirte tedun,nunas tirte. from the essence consist of; release and harmonization. The form of rerajahan in Hindu Fine Art theology perspective: Manifestation of God, Manifestation of Butha, Manifestation of God Yama Raja
ORNAMEN PURA PENATARAN BUJANGGA SANGGING PRABANGKARA BANJAR KEBON KECAMATAN BLAHBATUH GIANYAR PERSPEKTIF PENDIDIKAN SENI RUPA KEAGAMAAN HINDU I Nyoman Putra Adnyana; I Kadek Sumadiyasa
WIDYANATYA Vol 1 No 2 (2019): WIDYANATYA
Publisher : UNHI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyanatya.v1i2.499

Abstract

Ornaments of Penataran Bujangga Sangging Prabangkara Temple Kebon Village Blahbatuh Gianyar, is one of the forms of Hindu religious fine art education which is very unique in its visual working process hereditary done incompletely as a means of religious belief, in its development become a phenomenon in its field. So it is interested to be examined under the title "Ornaments of Penataran Bujangga Sangging Prabangkara Temple Kebon Village, Blahbatuh District, Gianyar Perspective of Hindu Religious Fine Arts Education". With the formulation of the problems 1). Why Ornaments of Penataran Bujangga Sangging Prabangkara Temple are done incompletely/unfinished. 2). What is the shape of the ornaments of Penataran Bujangga Sangging Prabangkara Temple 3). What are the values ​​of Hindu Religious Fine Arts Education contained in the ornaments of Penataran Bujangga Sangging Prabangkara Temple. In the discussion, it was found that why Ornaments in Bujangga Sangging Prabanggkara Temple were done in incomplete/unfinished because of the Trust Systems to the ancestors, as a hereditary tradition. Unique Specific Ornament Forms, Imperfect Forms on; Gelung Kori Ornaments, Bale Kukul Ornaments, Masceti Pelinggih Ornaments, Monument Ornaments, 2 Pengadangan Monument Ornaments. Elements of fine art found in the ornamentation of Penataran Bujangga Sannging Prabangkara Temple; Curved Lines, Flat Lines, Slanted Lines, Straight Lines, Balance and Contrast. The values of fine art education and Hindu religious ornaments; Ethic education: Sangging attitude, aesthetic: Unity, Balance, Contrast, Accents. Social: community social, cooperation. Religious: forms of religious objects.
ORNAMEN KARANG BHOMA PADA BANGUNAN KORI AGUNG DI KOTA DENPASAR I Kadek Sumadiyasa; I Gede Satria Budhi Utama; I Made Yudabakti
WIDYANATYA Vol 2 No 01 (2020): WIDYANATYA
Publisher : UNHI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyanatya.v2i01.631

Abstract

Salah satu karya seni rupa keagamaan Hindu yang digunakan dalam bangunan suci umat Hindu adalah ornamen. Ornamen dalam perkembangannya mendapat pengaruh globalisasi dari luar Bali. Ornamen Karang Bhoma yang terdapat di bangunan Kori Agung di Kota Denpasar mempunyai keunikan yang spesifik khas yaitu berbentuk ukiran madya berdasarkan sastra Hindu. Berdasarkan kepercayaan yang berkembang di Kota Denpasar, pakemnya menggunakan perhitungan hari astawara, tepatnya pada hari kala raksa. Perhitungan ini dilakukan agar undagi (pembuat bangunan) bersama pemilik bangunan agar dapat memulai (ngendag) penempatan. Pahatan Karang Bhoma dengan ciri bentuk ornamen ukiran madya dipercaya membawa kesejahteraan keluarga.
SENI LUKIS WAYANG KOPANG PERSPEKTIF PENDIDIKAN SENI RUPA HINDU I Kadek Sumadiyasa; I Wayan Arissusila; I Putu Gede Padma Sumardiana; Ni Luh Putu Trisdyani
WIDYANATYA Vol 3 No 1 (2021): Widyanatya: Jurnal Pendidikan Agama dan Seni 
Publisher : UNHI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyanatya.v3i1.1687

Abstract

Kopang Puppet Art Painting in Kopang Workshop Kerambitan Village Tabanan Regecy is a work of fine art education and Hindu ornament which is very unique that was inherited traditionally. It is uniquely researched with title Kopang Puppet Art Painting Perspective of Hindu Fine Art Education. With problem, 1) How are the form, function and values of Fine Art education and Hindu Ornaments in it. The result of research analysis found about how is the form of Kopang puppet art painting in Kerambitan village Tabanan that is the form of puppets for Human, God and Goddesses, animal, giant, etc. In the form of tall and big/Landung which consist of 3 parts such as Main (Head of puppet), Madya/Body of the puppet, Nista/Foot of the puppet), With Flat Symmetrical Balanced Composition Arrangement, Simple Dark Color. Materials and tools; canvas, brush, pencil, Ornaments; simple. Process; sketch, ngorten, coloring, nyawi, decorating. The function of Kopang puppet art painting; Religion as Srada Bakti, Culture as classic fine art preservation, Education as character education of Hindu fine art, as well as functioned as identity. The educational values of fine art and Hindu ornaments in Kopang puppet art painting; Educational, sincerity, creativity, unity values.
RERAJAHAN YAMARAJA DALAM UPACARA USABA MANGGUNG ACI SUMBU DI DESA PAKRAMAN BUGBUG I Kadek Sumadiyasa; I Wayan Arissusila
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia Vol 3 No 2 (2020): Vidya Wertta, Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia
Publisher : FAKULTAS ILMU AGAMA DAN KEBUDAYAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/vw.v3i2.1071

Abstract

Rerajahan Yamaraja dari jaman dahulu digunakan sebagai sarana religius karya seni rupa Hindu yang unik pada upacara Usaba Manggung Aci Sumbu di Desa Bugbug Kabupaten Karangasem. Dalam perkembangan di era modern ini, rerajahan dibuat dengan teknik yang lebih praktis, dipasarkan, sehingga nilai keagamaan menjadi berkurang. Berangkat dari fenomena tersebut, penelitian ini berupaya mengkaji Rerajahan Yamaraja dalam Upacara Usaba Manggung Aci Sumbu di Desa Pekraman Bugbug Karangasem perspektif pendidikan seni rupa dan ornamen keagamaan Hindu. Penelitian ini bertujuan mengembangkan pengetahuan tentang Rerajahan Yamaraja dalam upacara Usaba Manggung Aci Sumbu.
KARYA SENI BALIGRAFI: PERPADUAN AKSARA, SASTRA, RUPA DAN JNANA I Kadek Sumadiyasa
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia Vol 4 No 2 (2021): Vidya Wertta: Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia
Publisher : FAKULTAS ILMU AGAMA DAN KEBUDAYAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas karya seni Baligrafi. Baligrafi merupakan karya seni aksara Bali yang indah dan unik mengandung aksara, sastra, rupa dan jnana. Karya baligrafi layak untuk diteliti, terutama proses kreatif, bentuk, dan syarat-syarat pembuatannya. Studi ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, pencarian data melalui observasi karya-karya baligrafi, wawancara dilakukan dengan pelaku seni dan studi dokumen. Analisis data dilakukan secara deskriptif analitik, dan didapatkan hasil sebagai berikut: karya seni baligrafi merupakan wujud perpaduan estetik sebagai energi sistem simbol sastra rupa. Isi dari seni baligrafi adalah intisari kehidupan, bentuknya berupa aksara, wujud dewa, binatang, manusia, dan pepohonan. Karya seni baligrafi ini berhubungan dengan Jnana—pengetahuan tertinggi dalam filsafat agama Hindu.
REKONSTRUKSI SENI LUKIS WAYANG KOPANG BERBASIS SENI RUPA HINDU I Nyoman Putra Adnyana; I Kadek Sumadiyasa; I Ketut Suwidiarta
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 20 No 2 (2020): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/ds.v20i2.1024

Abstract

seni lukis Wayang Kopang di sanggar Kopang Desa Kerambitan Kabupaten tabanan merupakan salah satu wujud karya pendidikan seni rupa dan ornamen hindu yang sangat unik yang diwarisi secara turun temurun. Dalam perkembangannya seni lukis ini mengalami keterpurukan, sehingga ada upaya untuk membangkitkannya. Artikel ini akan membahas tentang dekonstruksi seni lukis wayang kopang dan bentuk-bentuk dekonstruksinya. Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan keilmuan, desiminasi hasil penelitian kekayaan intelektual serta membangun tradisi ilmiah akademik. Metode penelitian bersifat kualitatif, data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Berdasarkan pengumpulan data dan analisis, didapatkan hasil yakni rekonstruksi seni lukis wayang kopang didasari atas beberapa alasan yakni pendidikan, ekonomi, identitas, pelestarian dan estetika. Bentuk rekonstruksinya yakni mengikuti perkembangan zaman, menyesuaikan dengan desa budaya dan menggunakan seni lukis wayang kopang sebagai media memperkuat sradha dan bhakti.
AKSARA ANG-AH DALAM PERSPEKTIF SENI DAN MISTIS I Kadek Sumadiyasa
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia Vol 5 No 2 (2022): Vidya Wertta: Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia
Publisher : FAKULTAS ILMU AGAMA DAN KEBUDAYAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/vw.v5i2.3401

Abstract

Ajaran agama Hindu dan kebudayaan Bali merupakan satu kesatuan utuh tidak bisa terpisahkan. Dalam hal ini dapat diimplementasikan dengan berbagai wujud simbolik keagamaan. Setiap acara aktivitas keagamaan memakai berbagai bentuk simbolik sebagai pengantar obyek kepada Ketuhanan. Wujud simbolik yang berkaitan kebahasaan dan seni dalam Agama Hindu di Bali bisa diwujudkan melalui Aksara Bali. Aksara Bali dibagi menjadi tiga jenis yaitu aksara wreastra, wijaksara/bijaksara dan modre. Penelitian ini membahas aksara Ang-Ah dalam ekspresi kesenian khususnya seni rupa.
PENGUATAN KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS HINDU DI TAMAN KANAK-KANAK DESA ADAT TAMBAWU, KECAMATAN DENPASAR TIMUR, KOTA DENPASAR Made Sukrawati; W.A Sindu Gitananda; Komang Agus Triadi Kiswara; I Gede Agus Darma Putra; I Kadek Sumadiyasa; Made Sudarsana; A.A Putra Dwipayana
JURNAL SEWAKA BHAKTI Vol 8 No 2 (2022): Sewaka Bhakti
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/jsb.v8i2.3321

Abstract

Education is a conscious effort made by educators to the students with the aim to change behavior that leads to positive. Likewise in early childhood education where students are expected to develop abilities and shape the character and civilization of a dignified nation in the context of educating the nation's life, aiming to develop the potential of students to become human beings who believe and fear God Almighty, have good morals and are healthy. knowledgeable, capable, creative, independent, and become a democratic and responsible citizen. In order to answer this, teachers should be expected to be able to instill the values ??of Hindu religious education in every lesson carried out in early childhood education. The bottom line is how to develop a curriculum based on Hinduism. Based on the results of surveys and research conducted, it was known that early childhood education teachers at Tembau Kindergarten, Penatih District, East Denpasar, need to get a workshop related to strengthening the Hindu religion-based curriculum. The methods used in this activity are mentoring methods, practice, discussion methods, sustainability and evaluation.
KAJIAN BENTUK WAYANG KAYONAN GAYA BEBADUNGAN JERO DALANG MADE JAGRA DI DESA BONGKASA Ni Luh Putu Trisdyani; I Kadek Sumadiyasa; I Made Sastrawan
WIDYANATYA Vol 4 No 2 (2022): Widyanatya: Jurnal Pendidikan Agama dan Seni 
Publisher : UNHI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Wayang is one of Indonesia's cultural heritages that has been recognized by the world, namely UNESCO in 2003, proclaiming Indonesian wayang as a Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity. This research uses qualitative methods with interviews, observation and literature study. The purpose of this research is to identify the forms of the Bebadungan Styleof Kayonan Wayang Jero Dalang Made Jagra in Bongkasa Village. The theories used in this study include Aesthetic theory and Structural-Functional theory. a banana leaf that has a slender shape and extends upwards. In addition, in terms of the form of the Bebadungan Style of Kayonan Wayang Jero Dalang Made Jagra in Bongkasa Village, it is divided into three parts based on the Tri Loka concept. There are ornaments in the Bebadungan Style of Kayonan Wayang Jero Dalang Made Jagra in Bongkasa Village, namely Keketusan Ornaments, Corral Ornaments, and Pepatran Ornaments ABSTRAK Wayang merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui oleh dunia yaitu UNESCO pada tahun 2003, memproklamirkan wayang Indonesia sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode wawancara, observasi dan studi pustaka. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengiidentifikasi bentuk pada Wayang Kayonan Gaya Bebadungan Jero Dalang Made Jagra di Desa Bongkasa.Teori yang digunakan pada penelitian ini antara lain teori Estetika dan teori Struktural – Fungsional Hasil penelitian menunjukkan bahwa Wayang Kayonan Gaya Bebadungan Jero Dalang Made Jagra di Desa Bongkasa menggunakan sikut atau gaya yang unik yaitu menyerupai sehelai daun pisang yang memiliki bentuk ramping dan memanjang ke atas. Selain itu, dari segi bentuk Wayang Kayonan dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan konsep Tri Loka. Terdapat ornamen pada Wayang Kayonan Gaya Bebadungan di Desa Bongkasa yaitu Ornamen Keketusan, Ornamen Kekarangan, dan Ornamen Pepatran.