Masrur
Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziziyah Samalanga Bireuen Aceh

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pendidikan Dayah: Sarana Dakwah Dalam Membangun Kesadaran Beragama Bagi Remaja Di Kabupaten Pidie Jaya Masrur
An-Nasyr Vol 1 No 2 (2014): An-Nasyr
Publisher : Institut Agama Islam Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3124.878 KB)

Abstract

The research aims to examine and investigate about education implemented in Dayah in order to get description of existence of Dayah in building awareness of religious for adolescents in Pidie Jaya. The sources of main data (Primary) in this study is a teenager living in the surrounding of dayah in district of Pidie Jaya. The method who the writer uses is the qualitative method by interview and observation. The result of research showed that : Dayah as a non-formal educational institutions are very effective in building awareness of religious for adolescents in Pidie Jaya. The obstacles in increase awareness of religious for teenager is still a lack of parental supervision to motivate children to behave in accordance to Islamic teaching, as well as lack of awareness of the teenager itself will be the importance of religious values in life.
Peranan Pemerintah Dalam Membina Imam Meunasah Sebagai Kader Penggerak Fardhu Kifayah Masrur; Amiruddin
An-Nasyr Vol 4 No 1 (2017): An-Nasyr
Publisher : Institut Agama Islam Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (825.418 KB)

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mendalami tentang Peranan Pemerintah dalam membina Imam Meunasah yang merupakan penggerak utama syiar Islam yang ada di desa-desa. Kehadiran imam mutlak diperlukan untuk menjalankan aturan-aturan syariat Islam di seluruh penjuru negeri ini khususnya di Aceh yang saat ini diberi hak khusus dalam menerapkan syariat Islam. Salah satu tugas yang diembankan kepada imam meunasah adalah melahirkan kader-kader militan yang bisa menjadi sebagai penggerak fardhu kifayah. permasalahan kegiatan ibadah menyangkut dengan fardhu kifayah, jika tidak diatasi dengan intensif dan serius, di khawatirkan akan semakin langkanya orang yang bisa dan tahu tentang ibadah fardhu kifayah yang merupakan kewajiban paling utama bagi semua muslim. Tugas sebagai seorang Imum Meunasah memang berat, jadi seharusnya seorang Imum itu wajib dibayar mahal baik oleh masyarakat mapun pemerintah. Oleh karean itu, penghasilan Imum Meunasah diperoleh dari hasil zakat, iuran pengajian, hasil dari sebagian harta wakaf yang ada di Gampong dan dana sukarelawan yang dikumpulkan warga Gampong dan subsidi pemeritah yang masih minim.