Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGEMBANGAN LINGUISTIK KE MASA DEPAN TELAAH HUBUNGAN BAHASA, PENGETAHUAN, DAN LINGKUNGAN (Sebuah Pendekatan Ekolinguistik) Kasmawati
PARADIGMA: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora Vol 2 No 1 (2016): PARADIGMA: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora
Publisher : PARADIGMA: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.332 KB)

Abstract

Tulisan ini berlatarbelakang kekhawatiran akan punahnyakeanekaragaman linguistik, budaya, dan lingkungan yangdiakibatkan proses sosio-ekonomi global sekarang ini. Ancamankepunahan bahasa-bahasa lokal akan mengancam pula kepunahankebijakan, kultur, pengetahuan local, dan pandangan hiduppenuturnya. Resiko yang tinggi adalah kepunahan pengetahuanlingkungan lokal tradisional/etnoekologis, seperti klasifikasipengetahuan lingkungan lokal dalam pemanfaatan alam olehmasyarakat lokal, konsep-konsep ekologis dan pengelolaan sumberdaya alam serta praktiknya secara alami dan mendalam olehmasyarakat lokal. Tulisan ini memberi perspektif jalan keluar untukmengatasi problema di atas yakni model Posey „subject-mattermodel’ yang terangkum dalam Malfi (2001) untuk penelitian diwilayah berskala kecil; penelitian untuk melihat keterkaitan antarakeragaman bio-kultural dengan aspek linguistik yangmenghubungkan bahasa, pengetahuan, dan lingkungan. Yang jadipertimbangan utama dan dipertanyakan adalah kalau linguistikberperan kunci dalam hubungan antara pengetahuan, budaya, danlingkungan mengapa kemudian linguistik tidak bisa berbuat banyakuntuk mengakui mata rantai ini dan melakukan tugas untukmengkodekan pengetahuan budaya ini?
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS WACANA ARGUMENTASI MELALUI METODE PETA KONSEP SIKLUS (CYCLE CONCEPT MAP) SISWA KELAS XI TEKNIK KOMPUTER JARINGAN (TKJ) SMK NEGERI 2 JENEPONTO Kasmawati
PARADIGMA: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora Vol 3 No 1 (2017): PARADIGMA: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora
Publisher : PARADIGMA: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.632 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkasi; proses dan hasil penerapan “ Cycleconcep maping”, dalam menulis wacana argumentasi. Jenis penelitian ini adalahpenelitian tindakan kelas (classroom action resarch) dan lokasi penelitian SMKNegeri 2 Jeneponto. Fokus penelitian ini adalah aktivitas guru dan siswa, dalamproses menulis wacana argumentasi melalui “Cycle concep maping”. Sumberdara dalam penelitian ini guru bahasa Indonesia dan siswa SMK Negeri 2Jeneponto kelas XI TKJ. Data penelitian berupa data pelaksanaan dan hasil.Insrumen penelitian soal uraian. Teknik pengumpulan data hasil obsevasi dan tes.Dianalisis secara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitiansiklus I dan siklus II menunjukkan penerapan “ Cycle concep maping”, dalammenulis wacana argumentasi siswa SMK Negeri 2 Jeneponto pengalamipeningkatan. Aktivitas guru dan siswa pada siklus satu berada pada kategorikurang. Sedangkan hasil penilaian pada siklus II dalam menulis wacanaargumentasi melalui “Cycle concep maping” pada siswa SMK Negeri 2Jeneponto kelas XI TKJ mengalami peningkatan yang signifikan. Karena hasilmenulis siswa pada siklus I diperoleh dengan jumlah rata-rata 63.62%, beradapada kategori kurang. Nilai tertinggi 92 dan nilai terendah 42. Pada siklus II hasilmenulis berada pada kategori baik dengan jumlah rata-rata 89.69% dengan nilaitertinggi 100 dan nilai terendah 64. Dengan demikian penerapan “ Cycle concepmaping”, dapat meningkatkan proses dan hasil belajar menulis wacanaargumentasi siswa SMK Negeri 2 Jeneponto.
ANALISIS HISTORIS DALAM LIRIK LAGU "KEMESRAAN" KARYA FRANKY SAHILATUA KASMAWATI; AGUNG PRAYOTO; AGUSSALIM ABDURRADJAK
PARADIGMA: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora Vol 7 No 1 (2021): PARADIGMA (Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora)
Publisher : PARADIGMA: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.538 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui “Pendekatan Historis dalam Lirik Lagu Kemesraan Karya Fanky Sahilatua”, sehingga datanya meliputi biografi, kronologi hidup dan kesenimanan, latar belakang terciptanya lagu kemesraan dan perkembangan lagu kemesraan dari zaman ke zaman. Sehingga sumber data di dapat dari kaset CD Lagu Kemesraan, jurnal, buku-buku dan berbagai alamat di internet. Tekhnik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah tekhnik dokumentasi, karena tekhnik dokumentasi adalah tekhnik yang dilakukan untuk mencari data mengenai hal-hal variabel yang berupa catatan, buku-buku, majalah-majalah, surat kabar, dan lain-lain. Dalam penelitian ini tekhnik analisis data yang digunakan terdiri dari tiga tahap, yakni: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil dan pembahasan yang didapatkan dari penelitian ini dapat mengetahui secara terperinci tentang lirik dan lagu kemesraan adalah suara murni dari Fanky Sahilatua. Sehingga analisis historis adalah dua buah kata yakni kata analisis dan historis, memiliki makna dan pengertian yang berbeda-beda. Pengertian analisis sendiri adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Melakukan evaluasi terhadap kondisi dari pos-pos atau ayat-ayat yang berkaitan dengan akuntansi dan alasan-alasan yang memungkinkan tentang perbedaanyang muncul.
TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA NOVEL ONLINE "SALAH MEMINANG" KARYA ASRI FARIS KASMAWATI
PARADIGMA: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora Vol 8 No 1 (2022): PARADIGMA : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora
Publisher : PARADIGMA: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.929 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tindak tutur Ilokusi pada Novel Online “ Salah Meminang”. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif adalah metode yang dapat menjelaskan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap kepercayaan, persepsi seseorang atau kelompok terhadap sesuatu. Dalam penelitian ini, peneliti mencatat data-data yang berwujud tuturan ilokusi yang terdapat dalam kutipan-kutipan kalimat pada Novel. Data dalam penelitian ini diperoleh dari tuturan yang terdapat dalam Novel online “Salah Meminang” Karya Asri Faris sebanyak 90 episode. Novel “Salah meminang” Rating 5.0 (Sangat Bagus) Genre romantis diterbitkan oleh Novel Magaton pada tahun 2021. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik baca dan teknik catat. Hasil penelitian yang di dapatkan pada novel online “Salah Meminang” Karya Asri Faris yaitu tindak tutur ilokusi (1) Asertif terdiri dari 2 data tuturan “menyatakan”, 2 data tuturan “menyarankan”, 2 data tutur an “membual”, 2 data tuturan “mengeluh”, 2 data tuturan mengklaim. (2) Direktif terdiri dari 2 data tuturan di dalam percakapan. (3) Ekspresif (Expressives) adalah bentuk tuturan yang berfungsi untuk menyatakan atau menunjukkan sikap psikologis penutur terhadap suatu keadaan, terdapat dua data. (4) Komisif yakni bentuk tutur yang berfungsi untuk menyatakan janji atau penawaran terdapat 2 data tindak tutur ilokusi. Jadi jumlah data yang di dapatkan dari tindak tutur iliokusi terdapat 14 data tuturan.
ANALISIS FENOMENOLOGI INGARDEN PUISI PADA KUMPULAN DERU CAMPUR DEBU KARYA CHAIRIL ANWAR KASMAWATI; MEGAWATI PELUPESSY
PARADIGMA: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora Vol 5 No 1 (2019): PARADIGMA : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora
Publisher : PARADIGMA: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.004 KB)

Abstract

Karya sastra merupakan hasil cipta, rasa, dan karsa manusia yang mengandung daya imajinasi dengan menggunakan media bahasa dalam penyampaiannya. Karya sastra tersebut harus dipahami dan dinikmati berdasarkan dunia sastra, sebab karya sastra merupakan dunia rekaan yang tercipta melalui proses penghayatan, pemikiran dan penilaian. Karya sastra lahir sebagai hasil perpaduan antara fenomena dunia nyata dan dunia imajinasi pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial disekitarnya.Selain itu adapun Jenis- jenis sastra terbagi atas beberapa jenis baik dari segi bentuk maupun isinya. Dari segi bentuk ada 3 jenis yakni prosa, puisi dan drama, sedangkan dari segi isi yaitu epik, lirik, didaktif, dan dramatik. Jenis sastra yang saya ambil adalah dari bentuk puisi yang mengandung unsur keindahan bahasa yang singkat. Fenomenologi Ingarden peneliti yang menentukan sebuah puisi untuk dikaji. Setelah mendapatkan puisi untuk diteliti kemudian menentukan alur penelitian fenomenologi ingarden yaitu, lapis bunyi yang terdiri dari kakofoni, efoni, aliterasi dan asonansi untuk menganalisis deretan bunyi-bunyi fonem atau bunyi kecil. Menganalisis lapis arti yaitu satuan arti berupa kata, frasa dan kalimat, mengananlisis dari dunia pengarang gambaran yang menjalin cerita itu, setelah itu ada lapis dunia implisit dimana berupa sugesti atau kiasannya dan yang terakhir yaitu lapis metafisika yang berupa kualitas atau sifat metafisisnya.
REFLEKSI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH: ANTARA TEORI DAN PRAKTIK KASMAWATI
PARADIGMA: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora Vol 6 No 1 (2020): PARADIGMA : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora
Publisher : PARADIGMA: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.669 KB)

Abstract

Pembelajaran bahasa Indonesia dengan penggunaan media pembelajaran bahasa, yaitu media audial (alat perekam dan laboratorium bahasa). Kemampuan operasional suatu laboratorium bahasa yang hanya terdiri atas sebuah perekam utama, kotak penghubung yang menghubungkan beberapa buah headset tanpa dilengkapi mikrophon. Dalam laboratorium tersebut pembelajaran berlangsung serentak untuk semua siswa yang ada dengan cara mendengarkan materi dari sumber yang sama. Tingkatan AP terdapat laboratorium bahasa dengan tipe AA „audio „active‟ Perbedaan dengan tipe AP adalah adanya mikrophon sebagai pelengkap tambahan bagi laboratorium ini. Proses pembelajaran dengan menggunakan laboratorium bahasa ini lebih lentur dan bervariasi sebab dengan adanya mikrophon, siswa dapat mengulang materi yang sudah didengarnya dari perekam utama. Sedangkan laboratorium bahasa tipe AAC, yang merupakan tipe paling lengkap sehingga variasi belajar yang dijalani siswa lebih banyak. Tape recorder yang digunakan secara klasikal, maka ratio penggunaannya adalah 27. Intensitas penggunaan media-media pembelajaran Bahasa Indonesia. Keberadaan laboratorium yang sedikit jumlahnya ternyata juga jarang digunakan. Dari 33 responden guru yang ditanya tentang pengunaan laboratorium bahasa, sebagian besar (76 persen) menyatakan tidak pernah menggunakan sementara hanya 24 % dari mereka yang pernah.
BAHASA PENCITRAAN DALAM WACANA IKLAN KAMPANYE CALON ANGGOTA LEGISLATIF KASMAWATI
PARADIGMA: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora Vol 4 No 1 (2018): PARADIGMA : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora
Publisher : PARADIGMA: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di dalam setiap teks selalu terkandung ideologi. Bahasa tidak dapat dipandang sebagai entitas yang netral, tetapi memiliki ideologi yang membawa muatan kekuasaan. Ideologi dan kekuasaan tercermin dalam pemakaian kosakata, kalimat, dan struktur wacana. Iklan kampanye sebagai sebuah teks adalah satu sistem tanda tergorganisir yang merefleksikan sikap, keyakinan dan nilai-nilai tertentu. Kemasan iklan kampanye politik secara sengaja dibuat untuk membuat citra tokoh yang ditawarkan sebagai pilihan yang paling tepat. Penggunaan bahasa iklan kampanye menjadi manifestasi ekspresi ideologi untuk membentuk pendapat umum dengan mencitrakan diri secara positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pencitraan calon anggota legislatif dilakukan dengan memanfaatkan aspek-aspek formal teks yang meliputi; pecitraan pada level kosa kata dan pencitraan pada level gramatika. Pada level kosa kata, Caleg mencitrakan diri melalui (1) klasifikasi kosakata, (2) kosakata yang diperjuangkan, (3) kosakata yang memarjinalkan orang lain, (4) kosakata yang bernuansa kedaerahan, (5) metafora, dan (6) relasi makna. Pada level gramatika, Caleg mencitrakan diri melalui (1) modalitas, (2) pronomina, (3) kalimat positif- negatif, dan (4) kata penghubung.