Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Pengabdian Pendidikan Indonesia (PPI)

Penyuluhan tentang Strategi Guru dalam Menumbuhkan Nilai-nilai Karakter Peserta Didik Hamela Sari Sitompul; Yumitra Falenthine Br Ginting; Herna Jusnita Simamora
Pengabdian Pendidikan Indonesia Vol. 1 No. 01 (2023): Artikel Riset Agustus 2023
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/ppi.v1i01.2964

Abstract

Pendidkkan karakter termasuk dalam sebuah pedagogis yang memberikan penekanan pada nilai-nilai idealism, ia termasuk dalam pedagogi idealism. Pendidikan berbasis karakter apapun yang diterapkan dalam sekolah tidak dapat melepas diri dari konteks yang lebih luas, terlebih struktur-struktur yang mempengaruhi seorang individu yang terlibat alam dunia pendidikan berperan sebagai subjek moral yang aktif. Sehubungan dengan hal itu sekolah merupakan wahana pengembang pendidikan karakter memiliki peran yang sangat penting. Guru dan pendidik mempunyai tanggung jawab yang sangat besar dalam menghasilkan generasi yang berkarakter, berbudaya dan bermoral. Guru merupakan teladan bagi peserta didik dan mempunyai peran yang sangat besar dalam membentuk karakter peserta didik. Dengan demikian guru dan pendidik harus mengetahui strategi dalam mengembangkan nilai-nilai karakter peserta didik. Penyuluhan tentang strategi guru dalam menumbuhkan nilai – nilai karakter peserta didik diharapkan guru mampu menerapan strategi dalam menanamkan karakter yang positif pada Peserta Didik
Pelatihan Pendidikan tentang Media Pembelajaran Matematika Yumitra Falenthine Br Ginting; Herna Jusnita Simamora
Pengabdian Pendidikan Indonesia Vol. 1 No. 01 (2023): Artikel Riset Agustus 2023
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/ppi.v1i01.2965

Abstract

Sekolah Dasar merupakan jenjang awal untuk menanamkan konsep dasar bagi anak, sehingga konsep-konsep yang diterima anak Sekolah Dasar sebagai pembuka daya pikir siswa dalam menghadapi jenjang berikutnya. Sesuai dengan sifat materi pelajaran matematika bersifat abstrak, maka penyampaian materi pelajaran matematika tersebut harus sesuai dengan tingkat intelektual anak. Karena anak-anak usia SD baru memasuki tahap berpikir operasional–kongrit, maka dalam pembelajaran materi matematika perlu menggunakan media pembelajaran yang bersifat kongkrit dan menarik agar mudah dicerna anak. cara merancang media yang efektif dalam pencapaian tujuan pembelajaran juga dapat dikemukakan beberapa cara yang efektif untuk merancang media pembelajaran yang baik. Antara lain, (1) media harus dirancang sesederhana mungkin sehingga jelas dan mudah dipahami oleh siswa; (2) media hendaknya dirancang sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajarkan; (3) media hendaknya dirancang tidak terlalu menjelimet dan tidak membuat anak-anak menjadi bingung; (4) media hendaknya dirancang dengan bahan-bahan yang sederhana dan mudah didapat, tetapi tidak mengurangi makna dan fungsi media itu sendiri; (5) media dapat dirancang dalam bentuk model, gambar, bagan berstruktur, dan lain-lain, tetapi dengan bahan yang murah dan mudah didapat sehingga tidak menyulitkan guru dalam merancang media dimaksud.
Pelatihan Membaca Kritis sebagai Upaya Memerangi Hoaks di Media Sosial kepada Siswa SMP Methodist Pematang Siantar Hamela Sari Sitompul; Idawati Situmorang; Yumitra Falenthine Br Ginting
Pengabdian Pendidikan Indonesia Vol. 1 No. 01 (2023): Artikel Riset Agustus 2023
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/ppi.v1i01.2988

Abstract

Pelatihan membaca kritis dalam upaya menentukan berita hoaks atau tidak di media sosial bertujuan untuk meningkatkan berpikir kritis siswa SMP Methodist Pematang Siantar dalam membaca suatu berita di media sosial. Siswa diberikan artikel berita dari media sosial yang beragam topiknya, dan diminta untuk menilai apakah artikel tersebut hoaks atau tidak. Dalam pengabdian ini, siswa diberikan sebuah contoh berita hoaks dari sosial media. Setelah membaca teks berita siswa diminta untuk memahami berita hoaks tersebut dan meluangkan pertanyaan 5W + 1H yang ada di pikirannya mengenai berita hoaks itu. Kemudian, siswa diminta untuk mengamati atau mengidentifikasi situs berita tersebut, dengan mencari berita tersebut di situs yang terpercaya contohnya Kompas.com , Detik.com dan lainnya. Lalu siswa diminta untuk memeriksa foto berita tersebut melalui google image dan waktu tayangnya. Setelah mencari kebenaran dari berita tersebut siswa dapat membuat kesimpulannya dan menceritakan kembali berita hoaks tersebut dengan bahasa mereka sendiri.Pengabdian ini menunjukkan bahwa pelatihan membaca kritis dapat menjadi salah satu upaya yang efektif dalam mengatasi penyebaran berita hoaks di media sosial. Dengan adanya pengabdian ini siswa dapat berpikir secara kritis terhadap suatu informasi yang diperoleh. Pelatihan seperti ini dapat diberikan di sekolah-sekolah sebagai bagian dari kurikulum pendidikan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan kritis dan menilai kebenaran informasi yang mereka temukan di media sosial dan dimanapun.