Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

SUSU KUDA SUMBAWA KHAS INDONESIA BAHAN KOSMETIK ANTIBAKTERI JERAWAT (Staphylococcus epidermidis) Setyowati, Erna Prawita; Laili, Fauzia Nur; Iravati, Susi
Majalah Obat Tradisional Vol 19, No 2 (2014)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (864.809 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ19iss2pp74-79

Abstract

Susu kuda Sumbawa merupakan salah satu susu murni hasil perahan kuda liar yang diternak oleh petani organik di pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Masyarakat ramai mengklaim susu ini mempunyai banyak khasiat. Pada penelitian ini susu kuda Sumbawa dibuktikan efektif sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis (salah satu bakteri penyebab jerawat). Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode spread plate  dan dihitung dengan standard plate count. Presentase jumlah koloni bakteri uji yang mati setelah kontak dengan susu kuda Sumbawa selama 5 menit (dari kontrol asam) pada pengenceran 25% sebesar 99,96%, pengenceran 12,5% sebesar 99,99%, pengenceran 6,25% sebesar 99,67% dan pengenceran  3,125 % sebesar 99,73 %. Hal ini menunjukkan bahwa susu kuda Sumbawa mempunyai aktivitas antibakteri yang cukup baik sampai konsentrasi 3.125%.
Detection of eae, bfpA, espA Genes on Diarrhoeagenic Strains of Escherichia coli Isolates Harti, Agnes Sri; Iravati, Susi; Asmara, Widya
Indonesian Journal of Biotechnology Vol 11, No 1 (2006)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.738 KB)

Abstract

The Enteropathogenic Escherichia coli (EPEC) is one of pathogenic strain of diarrheagenic E. coli group in children andinfant that occurs in developing countries. The significant virulence factors in pathogenic EPEC are eaeA (E. coli attachingeffacing), bfpA (bundle-forming pilus A) and espA (encoding secreted protein A) genes. The use of DNA probes to detect thevirulence genes in E. coli in Indonesia is not common yet. In this experiment the gene fragments of eae, bfpA, and espA were usedas probes to detect the EPEC among E. coli isolates from stool specimensin of diarrheic children attending Public Health Centersin Yogyakarta. The DNA samples were isolated from 49 diarrheagenic E. coli isolates. The DNA probes of eae, bfpA and espAwere obtained by amplification of DNA fragment of EPEC O126 using PCR technique. Furthermore, those probes were used toidentify the presence of those genes among E. coli isolates using hybridization technique. The results showed that 42 (85.7%)isolates were espA+, 25 isolates (51%) were eaeA+ (EPEC strains). Therefore among 25 isolates of EPEC, 20 isolates (80 %)among EPEC were bfpA+ (typical EPEC strains).Keywords : DNA probe, eae, bfpA, espA, EPEC.
STUDI METODE PENAMBAHAN PERAK NITRAT PADA SARINGAN KERAMIK TERHADAP Escherichia coli PADA AIR MINUM Nugroho, Ariyanto; Sutomo, Adi Heru; Iravati, Susi; Sarto, Sarto; Wijaya, Yulia Rina
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 10, No 2 (2015)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v10i2.3386

Abstract

Problematika air tercemar mikrobiologis di Yogyakarta berdasar hasil pemantauan rutin oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta pada tahun 2011 menunjukkan bahwa pada parameter mikrobiologis terdapat 596 (67%) sumber air bersih (sumur) penduduk belum memenuhi syarat sesuai Permenkes 492/MENKES/PER/IV/2010, demikian juga pada tahun 2010 dan 2009 masing masing 68,8% dan 63,2% dari sampel yang diperiksa, sedangkan untuk pemeriksaan terhadap air perpipaan (PDAM) pada tahun 2011 masih terdapat 8,9 % dari sampel yang tidak memenuhi syarat. Hal tersebut terjadi pada pemukiman padat penduduk yang disebabkan keterbatasan lahan sehingga jarak antara peresapan jamban dengan sumur penduduk kurang dari persyaratan.  Penggunaan Filter Keramik sebagai pengolahan air pada tingkat rumah tangga telah banyak dipelajari dan diteliti Riset filter keramik dikembangkan untuk persiapan keadaan darurat bencana dan pemukiman padat penduduk. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2013-2014 dengan menggunakan rancangan analitik observasional, dengan pendekatan pre test-postest group design dengan analisis kuantitatif eksperimen dilaksanakan didalam laboratorium. Hasil menunjukkan tidak terdapat perbedaan pada metode penambahan perak nitrat ke dalam saringan keramik, sehingga pengembangan saringan keramik lebih mudah dan sangat memungkinkan menjadi alternatif untuk penyediaan air bersih dan layak konsumsi terutama pada keadaan darurat kebencanaanProblems of microbiologically contaminated water in Yogyakarta based on the results of routine monitoring by the City Health Office Yogyakarta in 2011 showed that the microbiological parameters are 596 (67%) of clean water sources (wells) population is not eligible in accordance Permenkes 492 / Menkes / Per / IV / 2010 , as well as in 2010 and 2009, respectively 68.8% and 63.2% of the samples examined, while for the examination of water piped (PDAM) in 2011, there are 8.9% of the sample were not eligible. It occurs in a densely populated residential area due to limited so that the distance between the infiltration wells latrine with a population less than the requirement. Use of Ceramic Filter as water treatment at household level has been widely studied and researched Research ceramic filters developed for the preparation of emergency response and densely populated area. This study used observational analytic design, the pretest-posttest approach to group design with quantitative analysis experiments were carried out in the laboratory. The results showed no difference in the method of adding silver nitrate into the ceramic filters, so that the development of ceramic filters easier and it is possible to be an alternative to the provision of clean and potable water, especially in an emergency disaster.
UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN DEWANDARU DAN DAUN KELADI TIKUS TERHADAP PEMOTONGAN DNA SUPERKOIL UNTAI GANDA Indrayudha, Peni; Wijaya, Abdul Rosyid Thoyib; Iravati, Susi
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol 3, No 2 (2006)
Publisher : Indonesian Research Gateway

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keladi tikus (Typhonium flagelliforme (Lodd) BL) is used traditionally as anti cancer and anti virus. Dewandaru (Eugenia uniflora Linn) have known to have antibacterial activity. This experiment was aim to examine whether the extract of Eugenia uniflora Linn and Typhonium flagelliforme (lodd) BL leaves contain protein which had activity to cut double helix supercoiled DNA. The experiment was conduct by incubating DNA plasmid (pUC18) with protein isolated from Eugenia uniflora Linn and Typhonium flagelliforme (lodd) BL leaves extract at room temperature for 1 hour. Crude extracts were made by extraction in 0.14 M NaCl-5 mM sodium phosphate buffer pH 7,2. Extract were considered to have RIPs activity when it was able to cut double helix supercoiled DNA to linear nick circular form. Electrophoretogram was observed under ultraviolet light. Result showed that Typhonium flagelliforme (Lodd) BL) leaves extract contain protein which had activity to cut double helix supercoiled DNA to linear nick circular form. While Eugenia uniflora Linn leaves extract gave negative result.   ABSTRAK Tanaman keladi tikus (Typhonium flagelliforme (Lodd) BL) digunakan sebagai antikanker dan antivirus. Tanaman dewandaru (Eugenia uniflora Linn) telah diketahui memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstak gubal daun dewandaru (Eugenia uniflora Linn) dan daun keladi tikus (Typhonium flagelliforme (lodd) BL) mengandung protein yang mampu memotong DNA superkoil untai ganda. Penelitian ini dilakukan dengan cara menginkubasikan DNA plasmid (pUC18) dengan sejumlah protein dari ekstrak gubal daun Eugenia uniflora Linn dan daun Typhonium flagelliforme (Lodd) BL) pada suhu kamar selama 1 jam. Ekstrak gubal daun dibuat dengan ektraksi daun dalam buffer natrium fosfat 5Mm yang mengandung NaCl 0,14 M Ph 7,2. Ekstrak akan memiliki aktivitas RIPs jika mampu memotong DNA superkoil untai ganda menjadi bentuk nick circular dan linier. Hasil elektroforesis dilihat di bawah sinar UV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak gubal daun keladi tikus (Typhonium flagelliforme (Lodd) BL) mengandung protein yang mampu memotong DNA superkoil untai ganda menjadi bentuk nick circular dan linier seperti pada RIPs. Sedangkan ekstrak gubal daun dewandaru (Eugenia uniflora Linn) tidak menunjukkan kemampuan memotong DNA superkoil untai ganda menjadi bentuk nick circular dan linier.
SARINGAN KERAMIK: SOLUSI KEBUTUHAN AIR MINUM MASA DEPAN Nugroho, Ariyanto; Sutomo, Adi Heru; Iravati, Susi; Sarto, Sarto; Wijaya, Yulia Rina
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.361 KB) | DOI: 10.35842/formil.v1i1.7

Abstract

UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN DEWANDARU DAN DAUN KELADI TIKUS TERHADAP PEMOTONGAN DNA SUPERKOIL UNTAI GANDA Indrayudha, Peni; Wijaya, Abdul Rosyid Thoyib; Iravati, Susi
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 3, No 2 (2006)
Publisher : Jurnal Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35617/jfi.v3i2.85

Abstract

Keladi tikus (Typhonium flagelliforme (Lodd) BL) is used traditionally as anti cancer and anti virus. Dewandaru (Eugenia uniflora Linn) have known to have antibacterial activity. This experiment was aim to examine whether the extract of Eugenia uniflora Linn and Typhonium flagelliforme (lodd) BL leaves contain protein which had activity to cut double helix supercoiled DNA. The experiment was conduct by incubating DNA plasmid (pUC18) with protein isolated from Eugenia uniflora Linn and Typhonium flagelliforme (lodd) BL leaves extract at room temperature for 1 hour. Crude extracts were made by extraction in 0.14 M NaCl-5 mM sodium phosphate buffer pH 7,2. Extract were considered to have RIPs activity when it was able to cut double helix supercoiled DNA to linear nick circular form. Electrophoretogram was observed under ultraviolet light. Result showed that Typhonium flagelliforme (Lodd) BL) leaves extract contain protein which had activity to cut double helix supercoiled DNA to linear nick circular form. While Eugenia uniflora Linn leaves extract gave negative result.   ABSTRAK Tanaman keladi tikus (Typhonium flagelliforme (Lodd) BL) digunakan sebagai antikanker dan antivirus. Tanaman dewandaru (Eugenia uniflora Linn) telah diketahui memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstak gubal daun dewandaru (Eugenia uniflora Linn) dan daun keladi tikus (Typhonium flagelliforme (lodd) BL) mengandung protein yang mampu memotong DNA superkoil untai ganda. Penelitian ini dilakukan dengan cara menginkubasikan DNA plasmid (pUC18) dengan sejumlah protein dari ekstrak gubal daun Eugenia uniflora Linn dan daun Typhonium flagelliforme (Lodd) BL) pada suhu kamar selama 1 jam. Ekstrak gubal daun dibuat dengan ektraksi daun dalam buffer natrium fosfat 5Mm yang mengandung NaCl 0,14 M Ph 7,2. Ekstrak akan memiliki aktivitas RIPs jika mampu memotong DNA superkoil untai ganda menjadi bentuk nick circular dan linier. Hasil elektroforesis dilihat di bawah sinar UV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak gubal daun keladi tikus (Typhonium flagelliforme (Lodd) BL) mengandung protein yang mampu memotong DNA superkoil untai ganda menjadi bentuk nick circular dan linier seperti pada RIPs. Sedangkan ekstrak gubal daun dewandaru (Eugenia uniflora Linn) tidak menunjukkan kemampuan memotong DNA superkoil untai ganda menjadi bentuk nick circular dan linier.
DAYA REPELAN MINYAK ATSIRI CENGKEH, PALA DAN SELEDRI DALAM SEDIAAN LOSION TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti Ardiansyah, Ririn Teguh; Iravati, Susi; Boewono, Damar Tri
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 5, No 3 (2020): JIMKesmas (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jimkesmas.v5i3.13375

Abstract

Abstrak Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit virus, dapat menimbulkan kematian penderita dalam waktuhanya beberapa hari dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Repelan botani merupakan salah satu bahanyang digunakan untuk mengurangi gigitan nyamuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dayarepelan minyak atsiri tanaman Cengkeh (Syzygium aromaticum, L.), Pala (Myristica fragans Houtt) dan Seledri(Apium graveolens L.) dalam sediaan losion terhadap gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini merupakanjenis penelitian eksperimen murni dengan tahapan pengujian antara lain uji kontrol negatif, uji pendahuluan,dan uji sebenarnya, dengan mencobakan tangan yang telah diolesi bahan uji dan memasukkannya ke dalamsangkar nyamuk. Minyak atsiri tanaman Cengkeh, Pala, dan Seledri dalam sediaan losion terbukti dapatberfungsi sebagai repelan terhadap gigitan nyamuk Aedes aegypti. Effecive Dose 50 (ED50) terhadap nyamukAedes aegypti untuk masing-masing repelan minyak atsiri yang dicobakan antara lain; cengkeh 5,25%, pala9,69%, dan seledri 12,06%, hasil ini menunjukkan repelan minyak atsiri cengkeh paling efisien diantara bahanyang diujikan. Effective Time 50 (ET50) terhadap nyamuk Aedes aegypti untuk masing-masing repelan minyakatsiri yang dicobakan antara lain; cengkeh 2 jam 45 menit, pala 2 jam 24 menit, dan seledri 1 jam 58 menit,hasil ini menunjukkan repelan minyak atsiri cengkeh mampu memberikan perlindungan lebih lama terhadapgigitan nyamuk dibandingkan dengan pala dan seledri. Urutan repelan minyak atsiri mulai dari yang terbaikadalah cengkeh, pala, kemudian seledri.Kata Kunci : repelan, minyak atsiri, cengkeh, pala, seledri, losion, Demam Berdarah Dengue, Aedes aegypti