Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Peningkatan Kemampuan Berbahasa Madura Yang Baik Dan Benar Pada Masyarakat Dusun Banlanjang Tlonto Raja Kecamatan Pasean di Masjid Al Muttaqin Effendy, Moh. Hafid
PERDIKAN (Journal of Community Engagement) Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : IAIN Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.626 KB) | DOI: 10.19105/pjce.v1i1.2293

Abstract

Artikel ini akan mengungkap tentang kondisi bahasa daerah dan bagaimana cara melestarikannya. Dalam konteks ini, penulis mengangkat tema tentang pelestarian dan pembinaan bahasa Madura. Di mana bahasa Madura adalah bahasa daerah yang di samping sebagai bahasa nasional juga berfungsi untuk dipakai sebagai bahasa perhubungan intradaerah  oleh penduduk Pulau Madura dan pulau-pulau sekitarnya.Dalam usaha meningkatkan kemampuan berbahasa Madura yang baik dan benar pada masyarakat Dusun Banlanjang Tlonto Raja Pasean memang membutuhkan waktu, disamping konsep dasar masyarakat belum tahu secara maksimal bagaimana menggunakan bahasa yang baik dan benar. Namun, kemampuan berbahasanya sudah dikatakan mampu melestarikan dalam konteks komunikasi sehari-hari. Karena bahasa Madura dianggaap sebagai bahasa ibu. Di samping itu, kemampuan berbahasa Madura masih tergolong sedang dalam hal pemahaman menggunakan bahasa yang baik dan benar. Karena masyarakat secara tata bahasa harus benar-benar tahu di manakah letak penggunaan kosa kata yang baik dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesamanya.Oleh karena itu, di rasa penting memahami maksim-maksim dan undak-usuk berbahasa yang baik dan benar di kalangan remaja dan di kalangan orang dewasa pada masyarakat yang berada di Dusun Banlanjang tersebut.Kata Kunci: Peningkatan, kemampuan, bahasa Madura
Membangun Peradaban Masyarakat dengan Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal di Dusun Banlanjang Tlonto Raja Pasean Effendy, Moh. Hafid; Usman, Usman; Kusumawati, Hesty
PERDIKAN (Journal of Community Engagement) Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : IAIN Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.542 KB) | DOI: 10.19105/pjce.v1i2.2721

Abstract

Abstrak: Artikel ini merupakan implementasi dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh tim dosen Prodi Tadris Bahasa Indonesia yakni pada  awal Juli 2019 bertempat  di  dusun Banlanjang Tlonto Raja Pasean. Dalam konteks penyuluhan penanaman pendidikan karakter bagi masyarakat tersebut adalah  untuk  perbaikan sosial dan kemajuan peradaban bangsa yang menjunjung tinggi integritas nilai dan kemanusiaan. Harapan dari penyuluhan pendidikan berkarakter adalah tercapainya keseimbangan antara pengetahuan dan moral. Salah satu pendekatan dalam pendidikan berkarakter  ialah dengan pendidikan agama yang diterapkan dalam setiap kehidupan akademis. Jika pengetahuan dan   agama dapat diintegrasikan maka berkembanglah kesempurnaan ilmu berlandaskan moralitas (excellent with morality). ?Ilmu tanpa agama akan buta, agama tanpa ilmu akan lumpuh.? Hasil penyuluhan menunjukan bahwa penanaman pendidikan karakter pada masyarakat Dusun Banlanjang masih kurang maksimal, hal ini masih terkendala faktor keluarga, bahwa masih banyak orang tua yang meninggalkan putra-putrinya karena merantau sebagai TKI di Malaysia dan di Arab Saudi. Sehingga penanaman pendidikan karakter berbasisi kearifan lokal masih belum optimal, akan tetapi nilai-nilai kearifan lokal yang berupa religius, kerja keras, dan peduli sosial masih eksis diterapkan oleh masyarakat tersebut.Kata Kunci: Peradaban masyarakat, pendidikan karakter, kearifan lokal Abstract: This article is an implementation of community service activities carried out by a team of lecturers in the Indonesian Tadris Study Program in early July 2019 located in the village of Banlanjang Tlonto Raja Pasean. In the context of counseling, the cultivation of character education for the community is for social improvement and advancement of the nation's civilization that upholds the integrity of values and humanity. The hope of character education counseling is to achieve a balance between knowledge and morals. One approach to character education is with religious education which is applied in every academic life. If knowledge and religion can be integrated, the perfection of science based on morality (excellent with morality) develops. "Knowledge without religion will be blind, religion without knowledge will be paralyzed." The results of counseling showed that the cultivation of character education in the people of Dusun Banlanjang is still not optimal, this is still constrained by family factors, that there are still many parents who leave their children because they migrate as migrant workers in Malaysia and in Saudi Arabia. So that the planting of character education based on local wisdom is still not optimal, but the values of local wisdom in the form of religious, hard work, and social care still exist applied by the community.Keywords: Civilization, character education, local wisdom
Penerapan Media Audio Visual dalam Pembelajaran Keterampilan Membaca Cepat pada Siswa Kelas XI di MA Al-Falah Tlanakan Pamekasan Maryamah, Maryamah; Effendy, Moh Hafid
GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ghancaran.v1i1.2990

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya ketertarikan peneliti terhadap penerapan media audio visual dalam pembelajaran keterampilan membaca cepat pada siswa kelas XI di MA Al-Falah Tlanakan Pamekasan. Penelitian ini memiliki tiga tujuan, yaitu (1) mengetahui persiapan penerapan media audio visual dalam pembelajaran keterampilan membaca cepat, (2) mencermati penerapan media audio visual dalam pembelajaran keterampilan membaca cepat, dan (3) faktor penghambat dan penunjang dalam penerapan media audio visual dalam pembelajaran keterampilan membaca cepat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis fenomenologi. Sumber data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia dan siswa. Pengecekan keabsahan data dilakukan melalui perpanjang keikutsertaan, ketekunan pengamatan, uraian rinci, triangulasi sumber yang membandingkan derajat kepercayaan suatu informasi.
Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X MA Matsaratul Huda Panempan Pamekasan Rukmana, Rianita Agdiyanti; Effendy, Moh Hafid
GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ghancaran.v1i2.2893

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas X MA Matsaratul Huda Panempan Pamekasan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian ini meliputi transkip wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MA Matsratul Huda. Prosedur pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi. Tahapan penelitian ini meliputi persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian. Hasil penelitian ini adalah (1) penerapan pendekatan saintifik pada tahap kegiatan awal meliputi mempersiapkan RPP, penguasaan materi, media alat peraga, dan mengkondisikan siswa, (2) tahap kegiatan inti meliputi mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan, (3) tahap kegiatan penutup meliputi menyimpukan bersama-sama dan merefleksi kegiatan, dan (4) faktor pendukung meliputi sarana dan prasarana yang lengkap dan kesadaran siswa dalam belajar dengan giat serta mandiri. Selanjutnya, faktor penghambat meliputi siswa kurang bisa beradaptasi dengan pembelajaran saintifik dan pembelajaran sering tidak kondusif.
Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Surat Dinas melalui Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas XI di MA Al-Husaini Pasanggar Pegantenan Rofi’i, Moh; Effendy, Moh Hafid
GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ghancaran.v1i1.2986

Abstract

Terdapat permasalahan yang dialami siswa  kelas XI di MA AL-Husaini Pasanggar Pegantenan dalam pembelajaran mnulis surat dinas. Pembelajaran kontekstual diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut. Berangkat dari permasalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis surat dinas melalui pendekatan kontekstual siswa kelas XI di MA AL-Husaini Pasanggar Pegantenan. Penelitian ini merupakan penilitian tindakan kelas. Lokasi penelitian adalah  MA AL-Husaini Pamekasan dengan subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI MA AL-Husaini. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2018 dengan 2 siklus. Hasil penelitian ini adalah upaya peningkatan kemampuan menulis surat dinas siswa menggunakan pendekatan kontekstual kelas XI MA AL-Husaini Pasanggar Pegantenan semester genap tahun pelajaran 2017-2018 dapat meningkatakan proses hasil belajar siswa dalam menulis surat dinas. Peningkatan tersbut dapat diketahui dari hasil nilai rata-rata pada siklus I, yaitu 68 dan siklus II, yaitu 74, 75 dari hasil inilah guru melaksanakan II siklus ini karena dilihat dari hasil siswa yang sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal.
INTERFERENSI GRAMATIKAL BAHASA MADURA KE DALAM BAHASA INDONESIA Moh. Hafid Effendy
Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Department of Indonesia Language and Literature Teaching, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4114.205 KB) | DOI: 10.15408/dialektika.v4i1.6997

Abstract

Abstract: This paper describes the Indonesian interference into Madurese usage. The usage of Indonesian and Madurese language alternately allows interference. In general, interference is focused on the effect of one language (L1) into second language (B2) or other language. Interference often occurs in a casual register. However, there is little interference that occurs in the formal register, such as in the teaching and learning process of Indonesian. The findings of this study were the occurrence of grammatical interference  in the morphological and phonological levels. Abstrak: Makalah ini mendeskripsikan interferensi bahasa Indonesia terhadap penggunaan bahasa Madura. Penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Madura secara bergantian memungkinkan terjadinya interferensi. Secara umum interferensi lebih fokus pada pengaruh bahasa satu (B1) pada penggunaan bahasa kedua (B2) atau bahasa lainnya. Interferensi sering terjadi pada ragam santai. Namun tidak sedikit ditemukan interferensi yang terjadi pada ragam resmi, seperti dalam proses belajar mengajar bahasa Indonesia. Temuan yang dihasilkan dalam kajian ini adalah terjadinya interferensi gramatika pada tataran morfologi dan fonologi.  Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/dialektika.v4i1.6997
PROBLEMATIKA PERIODISASI EJAAN BAHASA MADURA DALAM PERSPEKTIF PRAKTISI MADURA Moh. Hafid Effendy
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 7 No. 2 (2013): OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : IAIN MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ojbs.v7i2.444

Abstract

Tulisan ini bermaksud untuk memaparkan kondisi riil tentang problematika kontekstual lokal dalam periodisasi ejaan bahasa Madura dari masa ke masa pada masyarakat pemakai bahasa Madura di pulau Madura. Secara akademis, periodisasi ejaan bahasa Madura sangat tepat direvitalisasi keberadaannya, sesuai dengan perkembangan zaman dan penuturnya. Namun di sisi lain, beberapa praktisi masih bersikukuh menerapkan ejaan lama yang notabane dianggap sebagai ejaan yang sempurna. Sementara, Balai bahasa Provinsi Jawa Timur sudah memberi fasilitas dan wadah sebagai landasan yuridis yang efektif untuk dijadikan pedoman dalam penulisan ejaan, yakni pedoman ejaan bahasa Madura yang disusun oleh perwakilan praktisi Madura dan akademisi yang ahli dalam bidangnya, kendati kesepakatan dan kesepemahaman masih belum tercapai antar berbagai pihak.
ANALISIS KEARIFAN LOKAL DALAM KONTEKS TINDAK TUTUR BAHASA MADURA Moh. Hafid Effendy
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 8 No. 2 (2014): OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : IAIN MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ojbs.v8i2.462

Abstract

Tulisan ini dilatarbelakangi oleh problematika terkikisnya kearifan lokal bahasa Madura dalam tindak tutur karena arus modernisasi dan globalisasi yang menyebabkan kondisi bahasa Madura dan etika dalam bertindak tutur mengalami kemerosotan. Ada juga problematika interferensi dan akulturasi bahasa dari luar yang menyebabkan menurunnya tingkat pemakaian bahasa Madura di lingkungan keluarga. Di dalamnya, akan dibahas kearifan lokal dalam tindak tutur bahasa Madura pada tataran onḍhâgghâ bhâsa dan etika berbicara di lingkungan keluarga terdidik, lingkungan keluarga tokoh masyarakat, dan lingkungan keluarga tidak terdidik. Maka dapat disimpulkan, bahwa kearifan lokal pada lingkungan keluarga terdidik dalam konteks tindak tutur onḍhâgghâ bhâsa menunjukkan penggunaan bahasa yang baik dan benar menurut tingkatan mitra tutur atau lawan tutur yang diajak berbicara, sedangkan dalam etika berbicara, ada kesantunan penggunaan maksim dengan baik. Hal ini berbeda dengan lingkungan keluarga tokoh masyarakat, di mana kearifan lokal yang berkaitan onḍhâgghâ bhâsa masih tergolong kurang baik, karena masih belum memahami penggunaan penempatan kosa kata yang baik dan benar dalam strata keluarga. Selain itu, ada faktor interferensi bahasa Indonesia yang digunakan oleh sebagian anggota keluarga, kendati di sisi etika berbicara masih tergolong baik sesuai dengan maksim kesantunan berbicara. Adapun kearifan lokal pada lingkungan keluarga tidak terdidik, penggunaan onḍhâgghâ bhâsa dan etika berbicara dikatakan kurang baik. Karena tidak memahami penggunaan onḍhâgghâ bhâsa yang baik dan benar serta etika berbicara tergolong kurang santun antar mitra tutur. Alasan yang paling mendasar, yakni masalah faktor latar belakang sosial, pendidikan, dan usia.
TINJAUAN DESKRIPTIF TENTANG VARIAN BAHASA DIALEK PAMEKASAN Moh. Hafid Effendy
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 5 No. 1 (2011): OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : IAIN MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ojbs.v5i1.501

Abstract

Paparan data deskriptif ini didasarkan pada anggapan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi dalam berinteraksi sehari-hari. Ucapan seseorang sangat ditentukan oleh kemampuan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Bahasa Madura yang digunakan oleh masyarakat Madura sangatlah beraneka ragam ucapan bahasanya dari satu daerah ke daerah yang lain. Adanya perbedaan yang beragam warnanya hanyalah varian bahasa saja, yang dimiliki tiap-tiap dialek Bahasa Madura baik dialek Pamekasan, Sumenep maupun dialek Bangkalan.Variasi ucapan bahasa Madura dialek Pamekasan, terjadi pada masyarakat perkotaan dan masyarakat perdesaan. Tindak tutur masyarakat perdesaan cenderung bersifat tradisional murni asli tindak tutur bahasa Madura. Sedangkan tindak tutur masyarakat perkotaan cenderung bersifat modern. Dalam karya studi kasus ini saya mencoba untuk mendeskripsikan varian bahasa dialek Pamekasan yang digunakan oleh masyarakat desa dan masyarakat kota yang tinggal di Kabupaten Pamekasan.
JARGON BAHASA MADURA PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTURA (Sebuah Kajian Empiris) Moh. Hafid Effendy
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 5 No. 2 (2011): OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : IAIN MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ojbs.v5i2.510

Abstract

Dalam suatu masyarakat tidak terdapat adanya keseragaman bahasa, meskipun dalam masyarakat bahasa yang monolingual (masyarakat hanya menggunakan satu macam bahasa dalam segala kegiatan hidup). Dengan demikian jelas bahwa bahasa itu tidak monolitik, tidak hanya ada dalam satu bentuk, malainkan dalam berbagai bentuk. Bahasa yang masih ada di dalam ruang lingkup sistem bahasa yang sama (langue) itu disebut varian-varian bahasa. Fenomena bahasa selain bisa diamati sebagai fenomena sistem atau stuktur bahasa bisa diamati sebagai fenomena sosial. Sebagai fenomena sosial, pemakaian bahasa dalam masyarakat dipengaruhi oleh faktor situasional. Melalui kajian empiris inilah bahwa penggunaan jargon berbahasa Madura pada tindak tutur masyarakat nelayan dapat dikatakan cukup banyak, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya beberapa perbedaan diksi pada tindak tutur antara masyarakat nelayan dengan masyarakat umum. Hal tersebut disebabkan karena adanya faktor sosial, letak geografis, dan banyak dipengaruhi oleh adanya masyarakat nelayan pendatang dari luar pulau Madura, yaitu pendatang dari sekitar Jawa Timur yang sama-sama nelayan.