Dian Ayu Retnani Wulandari
Universitas Jember

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Identifikasi Akar Masalah Tanaman Kolesom Jawa Tidak Bernilai Ekonomi Pada Masyarakat Desa Arjasa dan Rancang Solusi Dian Ayu Retnani Wulandari; Sri Hartatik; Kacung Hariyono
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 7, No 1 (2021): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jpmi.v7i1.4364

Abstract

Kolesom Jawa merupakan tanaman herbal yang memiliki banyak kasiat bagi Kesehatan tubuh manusia sehingga memiliki harga yang tinggi ketika telah menjadi produk siap saji. Kolesom yang bernilai tinggi menjadi tidak bernilai diantara warga di desa Arjasa dan sekitarnya, sehingga hal ini perlu diidentifikasi penyebab permasalahan itu terjadi. Kolesom Jawa ini bisa menjadi peluang usaha baru bagi ibu rumah tangga dimasa pandemic untuk memperoleh tambahan penghasilan dari nilai ekonomi olahan tanaman kolesom Jawa. Identifikasi permasalahan suatu kondisi di dalam lingkungan dapat menggunakan berbagai macam metode.untuk mengetahui akar masalahnya sehingga bisa memperoleh solusi yang tepat. Pada kegiatan ini dilakukan analisa akar masalah menggunakan root couse analysis dengan menggunakan Teknik fishbone dan teknik 5 whys. Penerepan RCA pada penelitian ini menggunakan dua teknik yaitu teknik fishbone menggunakan kategori sehingga dapat digunakan sebagai arahan kemudian 5 why diagram untuk membantu mengidentifikasi faktor penyebabnya sehingga akar masalah mengerucut. Hasil dari kegiatan ini diperoleh bahwa Identifikasi akar masalah diperoleh dari kegiatan analisis deskripsi kualitatif melalui survey wawancara kemudian dianalisis menggunakan Teknik fishbone untuk memperoleh penyebab terjadinya masalah yang dihadapi. Teknik fishbone ini sebagai arahan kemudian dilanjutkan dengan teknik 5 whys karena dapat menunjukkan hubungan kausal sebab akibat, dan mampu menggabungkan cara berpikir aksi maupun kondisi. Akar masalah yang didapat adalah kurangnya sarana dan prasarana sebagai pusat informasi pengembangan warga. Solusi yang dilakukan adalah dalam bentuk penyuluhan berupa solusi dan praktek sebagai wadah untuk meningkatkan pengetahuan warga.