Indrawati, Fika Lilik
Midwifery Profession Education Study Program, Faculty Of Health Sciences, Universitas Respati Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu

HUBUNGAN PAPARAN INFORMASI MOP DAN MINAT CALON AKSEPTOR KB MOP TERHADAP SYSTEM REWARD Indrawati, Fika Lilik
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.652 KB)

Abstract

Latar Belakang: Keikutsertaan pria dalam program MOP mengalami kenaikan dan bahkan penurunan meskipun dibeberapa Kabupaten/Kota di DIY sudah ada program reward bagi pria yang mau mengikuti MOP. Tujuan: untuk mengetahui hubungan paparan informasi MOP dan minat calon akseptor KB MOP terhadap system reward. Metode: Penelitian kuantitatif, crosssectional dengan jumlah sampel total 60 laki-laki diambil secara purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi. Analisa bivariate dengan bantuan program komputer. Hasil: Ada korelasi antara informasi dengan minat (p = 0,021) di Kabupaten dengan reward (Bantul) dan tanpa reward (Gunungkidul). Kesimpulan: Pria PUS dengan paparan informasi yang tinggi mayoritas memiliki minat yang tinggi untuk menggunakan KB MOP. Sedangkan pria PUS dengan paparan informasi yang rendah mayoritas memiliki minat yang rendah pula untuk menggunakan KB MOP. Koefisien korelasi didapatkan nilai sebesar 0,021 yang artinya paparan informasi dan minat pria PUS memiliki tingkat hubungan yang cukup kuat.Kata kunci : KB, MOP, Paparan informasi, MinatBackground: The participation of men in the MOP program has increased and even decreased even though in some regencies / cities in DIY there have been reward programs for men who want to participate in MOP. Objective: to find out the relationship between exposure to MOP information and the interest of prospective MOP acceptors towards the reward system. Methods: Quantitative research, cross-sectional with a total sample of 60 men taken by purposive sampling according to the inclusion criteria. Bivariate analysis with the help of a computer program. Results: There is a correlation between information with interest (p = 0.021) in the district with reward (Bantul) and without reward (Gunungkidul). Conclusion: Most PUS men with high exposure to information have a high interest in using KB MOP. While PUS men with low exposure to information, the majority have a low interest in using KB MOP. The correlation coefficient obtained a value of 0.021, which means that exposure to information and interest in EFA men has a fairly strong level of relationship.Keywords: Family Planning, MOP, Information disclosure, Interest
KARAKTERISTIK IBU HAMIL PADA KEIKUTSERTAAN VCT (VOLUNTARY COUNSELLING AND TESTING) DI SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Fika Lilik Indrawati, Rizka Ayu Setyani,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.239 KB)

Abstract

Kasus HIV/AIDS di Indonesia, khususnya Kabupaten Sleman, DIY meningkat pada ibu hamil.Oleh sebab itu, pemerintah melaksanakan Program PPIA (Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak) untuk memutus rantai penularan dari ibu dan bayi. Salah satu aturan program PPIA yaitu mewajibkan seluruh ibu hamil untuk melakukan tes HIV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik ibu hamil yang mempengaruhi partisipasi dalam tes HIV di Kabupaten Sleman meliputi umur, pendidikan, dan status pekerjaan ibu hamil. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan Analisis Data Sekunder (ADS). Penelitian dilakukan pada April – Oktober 2018. Populasi data sekunder yang digunakan adalah data ibu hamil yang melakukan tes HIV di 25 Puskesmas Wilayah Kabupaten Sleman DIY sebanyak 9394 responden. Pengambilan sampel melalui purposive sampling. Pada penelitian ini, sampel data sekunder yang dipilih adalah Puskesmas Kalasan dengan 435 data ibu hamil. Puskesmas Kalasan dipilih karena memiliki data ibu hamil dengan status HIV positif tertinggi pada tahun 2017. Hasil penelitian ini yaitu 77,7% ibu hamil berusia 20-35 tahun, 94% ibu hamil berpendidikan SMA/SMK, serta 99,1% ibu hamil sebagai ibu rumah tangga. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa mayoritas ibu hamil berada pada usia produktif, memiliki tingkat pendidikan menengah, dan sebagai ibu rumah tangga.Kata kunci : karakteristik, ibu hamil, VCTHIV/AIDS cases in Indonesia, especially in Sleman, Yogyakarta increased in pregnant women. Therefore, the Government is implementing PMTCT (Prevention of Mother to Child HIV Transmission) to break transmission chain from the mother to the baby. One of the rules requires that the entire PMTCT program pregnant women to do HIV testing. This research aims to know the characteristics of pregnant women that affect participation in HIV testing in Sleman include age, education, and employment status of pregnant women. Quantitative research uses descriptive method with Secondary Data Analysis approach. The research was held on April – October 2018. The population data used are secondary data on pregnant women who do HIV testing in 25 PHC of Sleman as much 9394 respondents. Sampling through purposive sampling. In this study, samples of selected secondary data of 435 pregnant women in Kalasan PHC. Kalasan PHC was chosen because it has data of pregnant women with the highest HIV -positive status on 2017. The results of this research that is 77.7% of pregnant women aged 20 -35 years, 94% of pregnant women are educated SMA/SMK, and 99.1% of pregnant women as housewives. In this study it was concluded that the majority of pregnant women was at ages of productive, having a level of secondary education, and as a housewife.Keywords: characteristics, pregnant women, VCT
GAMBARAN PENGETAHUAN, PENCEGAHAN DAN DAMPAK PANDEMI COVID-19 DITINJAU DARI SEGI KESEHATAN, SOSIAL EKONOMI DAN TEKNOLOGI DI DESA WEDOMARTANI, NGEMPLAK, SLEMAN Marselina Endah Hiswati, Ahmad Sahal, Andre Kussuma Adiputra, Tri Septa Nurhantoro, Rodiyah Soekardi
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 2, No 1 (2020): Tetap Produktif dan Eksis Selama dan Pasca Pandemi COVID-19
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan lansia di Indonesia akan membawa dampak terhadap berbagai kehidupan, utamanya adalah tingginya ketergantungan lansia karena kemunduran fisik, psikis, dan sosial. Untuk itu perlu identifikasi permasalahan pralansia melalui kegiatan penelitian agar ditemukan intervensi yang tepat untuk meminimalisasi ketergantungan lansia. Pandemi COVID-19 membawa dampak kesehatan dan ekonomi. Lansia sangat rentan terpapar COVID-19 karena memiliki imunitas yang rendah dan mengalami beberapa comorbid. Selain itu, lansia juga memiliki keterbatasan dalam mengakses informasi melalui teknologi informasi. Berdasarkan data yang didapatkan di Dusun Sawahan Lor, Wedomartani, Ngemplak, Sleman diketahui sebanyak 40 responden terdiri dari 35 % termasuk dalam kategori middle age atau usia pertengahan (45-59 tahun), dan 65 % berusia lebih dari 60 tahun. Separuh atau 50% responden memiliki tingkat pengetahuan tentang penurunan fungsi tubuh yang kurang. Sebagian besar (55%) responden upaya pencegahan COVID-19 kurang. Mengenai penggunaan alat komunikasi (Handphone) 55% responden kurang, dan 67,5% responden memiliki pendapatan kurang dari 1 juta rupiah. Berdasarkan permasalahan di atas, diperlukan intervensi integrasi model HEALTH-SeT (Health, Social Economy, and Technology) untuk mengatasi masalah pada lansia khususnya di era pandemi COVID-19 ditinjau dari 3 pendekatan yaitu kesehatan, sosial ekonomi dan teknologi.