Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

AKSES DAN DAMPAK PENYALURAN DANA BERGULIR LPDB KEMENTERIAN KUMKM PADA KOPERASI DI KOTA TANGERANG SELATAN Dewi Rohma Wati
Jurnal Bisnis Tani Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Bisnis Tani Desember 2018
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jbt.v4i2.1720

Abstract

Micro, small and medium enterprises (MSMEs) are drivers of the country's economy that can absorb labor and improve the quality of the people's economy. However, the development of MSMEs typically linked to the role of financial institutions that provide capital, namely cooperatives. The objectives of this study are: (1) to identify the characteristics of financial institutions incorporated as cooperatives in South Tangerang City; (2) analyze the accessibility of cooperatives in financing Revolving Fund Management Institution (LPDB) in South Tangerang City; (3) analyze the impact of LPDB financing on lending to MSMEs in South Tangerang City. The analytical method used to answer the first objective is qualitative descriptive, and the Heckman Selection Model to answer the second and third goals. The results of the study showed that consumer cooperatives, namely 69.5% dominated cooperatives in South Tangerang City. Cooperatives can access revolving funds from LPDB KUMKM in South Tangerang City, but only three cooperatives have succeeded in becoming partners of LPDB KUMKM. The factors that had influence are the length of time the cooperative established, the distance of cooperatives to LPDB offices, the amount of revolving funds distributed, and the amount capital owned by the cooperative itself. Revolving funds from LPDB KUMKM have a positive impact on increasing cooperative business which showed in the value of assets and the remaining results of the business. The impact on the remaining business profit is affected by the number of cooperative members, cooperative capital, and cooperative capital.
Analisis Nilai Tambah Agroindustri Singkong pada Industri Rumah Tangga di Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang Larasati Hardian; Dewi Rohma Wati; Eny Dwiningsih
Sharia Agribusiness Journal Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (986.322 KB) | DOI: 10.15408/saj.v1i1.20530

Abstract

East Sepatan District of Tangerang Regency has potential products from agroindustry of cassava such as flour, tapai, chips, crackers, and opak. So far, these products are still produced by home industry scale where they used only traditional tools. However, each product has value-added that can give the household more income. The objectives of this research are to analyze the value-added of products by agroindustry cassava and to analyze the income and bussiness efficiency of cassava agroindustry in East Sepatan district. Samples used for this research taken based on criteria that is the amount of raw material use (cassava). With 11 respondents were obtained for several types of products namely opak, tapai, chips, and cassava flour. The analytical method used to adopt Hayami’s value-added model. The results showed that all products have high value-added (more than 40%). The more use of inputs, the more efficient production will be.Keywords :  cassava products, income, value-added, production efficiency AbstrakKecamatan Sepatan Timur Kabupaten Tangerang memiliki produk potensial dari agroindustri singkong seperti tepung, tapai, kerupuk, keripik, dan opak. Sejauh ini, produk tersebut masih diproduksi pada skala rumah tangga dan menggunakan peralatan tradisional. Namun demikian, setiap produk memiliki nilai tambah yang dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga. Tujuan dari penelitiani ini adalah untuk menganalisis nilai tambah dari produk-produk hasil olahan singkong dan menganalisis pendapatan serta efisiensi usaha agroindustri singkong di Kecamatan Sepatan Timur. Sampel yang digunakan pada penelitian ini diambil berdasarkan kriteria jumlah penggunaan bahan baku singkong.  Dengan 11 orang responden, diperoleh beberapa jenis produk olahan yaitu, opak, tapai, kerupuk, dan tepung singkong. Metode analisis mengadopsi model nilai tambah Hayami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua produk memiliki nilai tambah yang tinggi (lebih dari 40%). Penggunaan input yang lebih banyak akan lebih mengefisienkan produksi. Kata kunci : produk olahan singkong, pendapatan, nilai tambah, efisiensi produksi
MODEL EKONOMI PENGELUARAN RUMAH TANGGA PETANI (Kasus di Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor) Azhar Dhika Wiratama; Siti Rochaeni; Dewi Rohma Wati
JURNAL AGRIMANSION Vol 23 No 3 (2022): Jurnal Agrimansion Desember 2022
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v23i3.1273

Abstract

Wilayah Kota Bogor masih memiliki ribuan penduduk dengan mata pencaharian di sektor pertanian. Rumah tangga petani merupakan unit ekonomi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga melalui pengambilan keputusan produksi pertanian. Penellitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui karakteristik rumah tangga petani, (2) menganalisis pola pengeluaran rumah tangga petani, (3) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi pengeluaran rumah tangga petani. Jumlah sampel yang diperlukan sebagai data primer adalah sejumlah 76 orang anggota rumah tangga petani, pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proportionate stratified random sampling. Data yang telah diperoleh kemudian ianalisis menggunakan statistic deskriptif untuk menjawab tujuan (1) dan (2). Tujuan (3) didapatkan melalui analisis persamaan simultan dengan metode estimasi 2SLS. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa anggota rumah tangga petani di Kecamatan Bogor Barat memiliki usia rata-rata yang masih produktif. Pola pengeluaran rumah tangga petani didominasi oleh pengeluaran konsumsi pangan yang mencapai 58,41%. Variabel dalam penelitian yang sangat memengaruhi berbagai persamaan adalah vaiabel pendapatan disposibel. Pendapatan disposibel ini perlu menjadi perhatian bagi rumah tangga petani dalam menentukan prioritas pengeluaran rumah tangga baik konsumsi maupun investasi.
Analisis Peramalan Jumlah Produksi dan Konsumsi Bawang Putih di Indonesia May Sarah; Rizki Adi Puspita Sari; Dewi Rohma Wati
Sharia Agribusiness Journal Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/saj.v3i2.35816

Abstract

Currently, 80% of the national garlic demand is filled by imports. The aims of this research are: 1) To analyze the forecasting/ projection of garlic production in 2023-2032; 2) Analyze forecasting/projection of garlic consumption in Indonesia in 2022-2032. The type of data used in this research is secondary data which is quantitative. The quantitative data used is time-series data from 1996-2022 for garlic production and data from 1996-2020 for garlic consumption in Indonesia. The forecasting method used in this study is the ARIMA method and the Trend Analysis method. The results of this study indicate that forecasting garlic production in Indonesia during the 2023-2032 period tends to decrease with an average growth in forecasting the amount of Indonesian garlic consumption during the 2022-2031 period of -5.48% per year. Forecasting of garlic consumption in Indonesia during the 2022-2031 period tends to increase with an average growth in forecasting the amount of Indonesian garlic consumption of 1.69% per year. Keywords: forecasting; garlic production; consumption; ARIMA; Trend Analysis   ABSTRAK Pemenuhan kebutuhan bawang putih nasional untuk saat ini sebesar 80% berasal dari impor. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Menganalisis peramalan/proyeksi jumlah produksi bawang putih tahun 2023-2032; 2) Menganalisis peramalan/proyeksi jumlah konsumsi bawang putih di Indonesia tahun 2022-2032. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder yang bersifat kuantitatif. Data kuantitatif yang digunakan yaitu data time-series dari tahun 1996-2022 untuk produksi bawang putih dan data tahun 1996-2020 untuk konsumsi bawang putih di Indonesia. Metode peramalan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode ARIMA dan metode Proyeksi Trend. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peramalan produksi bawang putih di Indonesia selama periode 2023-2032 cenderung mengalami penurunan dengan rata-rata pertumbuhan pada peramalan jumlah konsumsi bawang putih Indonesia selama periode 2022-2031 adalah sebesar -5,48% per tahun. Peramalan konsumsi bawang putih di Indonesia selama periode 2022-2031 cenderung mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan pada peramalan jumlah konsumsi bawang putih Indonesia adalah sebesar 1,69% per tahun. Kata Kunci: peramalan; produksi bawang putih; konsumsi; ARIMA; Analisis Tren