Pesta Perkawinan Er Demu Bayu pada suku Karo merupakan salah satu pelasanaan pengambilan impal oleh anak dari kalimbubu mempelai pria. (anak perempuan dari abang/adik laki-laki dari ibu mempelai pria). Proses pelaksanaan perkawianan adat Er Demu Bayu terdapat metafora pada petuah petuah pada pesan pesan nasehat yang disampaikan oleh penutur sukut, anak beru dan kalimbubu . Peneliti mengkaji Metafora yang terdapat pada pesta Adat Er Demu Bayu secara kajian stilistika .metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitataif deskriptif , dengan menggunakan metode wawancara dan pengamatan secara langsung pada proses menjalankan adat er demu bayu pada tuturan secara lisan yang disampaikan oleh penutur dalam adat. Proses hasil pengumpulan data kemudian di analisis dan diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia . Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemaknaan metafora sangat berkaitan erat dengan proses pemetaan referen sekunder (representamen) ke dalam referen primer (objek) yang mengungkap pesan-pesan kearifan budaya Karo (interpretan).Metafora yang terdapat pada perkawinan er demu bayu antara lain adalah metafora ke-ada-an (being), metafora kosmos (cosmos), metafora tenaga (energy), metafora substansi (substance), metafora permukaan bumi (terrestrial), metafora benda mati (object), metafora tumbuhan (living), metafora binatang (animate), dan metafora manusia (human). Makna dari setiap metafora itu berbagai macam, yaitu menggambarkan kesempurnaan, kemewahan, kesakralan, dan keindahan dari segala rupa yang Selain itu metafora juga berisi tentang harapan-harapan dan doa doa yang di panjatkan kepada kedua mempelai pengantin, serta sembuyak, kalimbubu dan anak beru.