Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Bakti sosial pendidikan dan peduli kesehatan masyarakat pada masa pandemic covid-19 di Desa Kota Rantang Kecamatan Hamparan Perak Sri Ulina Beru Ginting; Hamidah D; Irwan Irwan; Dedi Hermawan Syahputra; Dewi Rulia Sitepu
Ruang Cendekia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2022): Ruang Cendekia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa merupakan salah satu bagian terpenting di Indonesia. Bahkan luas daratan Indonesia lebih luas dari daratan Negara tetangga. Fungsi daratan erat kaitannya dengan sungai di era modern ini sudah berubah, banyak masyarakat yang kurang memperhatikan kelsetarian sungai dimana sungai dijadikan media untuk membuang sampah rumah tangga maupun limbah pabrik baik berupa benda padat maupun benda cair. Tujuan dalam penelitian ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dan peduli kesehatan.menjaga kebersihan lingkungan. Pelaksanaan program GPK (Gerakan Pengoptimalan Kesehatan) ini melalui beberapa tahapan yang telah dilaksanakan, antara lain tahap persiapan, tahap implementasi dan tahap monitoring. Hasil dalam penelitian ini tterselenggaranya program PKM Pengabdian Masyarakat GPK (Gerakan Pengoptimalan Kesehatan) sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pelatihan kewirausahaan dan perawatan lingkungan. Program tersebut terlaksana melalui dari beberapa rangkaian kegiatan maupun persiapan yang bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi sungai yang aliran sungainya melewati desa Kota Rantang.
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI MEDIA “ELEGI ESOK PAGI ” KARYA EBID G.ADE SISWA KELAS XI SMA SWASTA NASIONAL NAMOTRASI TAHUN PELAJARAN 2018/2019 Sri Ulina Beru Ginting
Jurnal Serunai Bahasa Indonesia Vol 16, No 2 (2019): JURNAL SERUNAI BAHASA INDONESIA (2019)
Publisher : STKIP Budidaya Binjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.333 KB) | DOI: 10.37755/jsbi.v16i2.198

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis cerpen  Siswa Kelas XI SMA Swasta Nasional Namotrasi dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia melalui penggunaan media lagu Elegi Esok Pagi . Penelitian ini diadakan berdasarkan adanya permasalahan dalam pembelajaran menulis cerpen. Kemampuan menulis cerpen siswa Kelas XI SMA Swasta Nasional Namotrasi  masih tergolong kurang. Sasaran yang dikenai tindakan adalah Siswa Kelas XI SMA Swasta Nasional Namotrasi Tahun Pelajaran 2018/2019.            Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Metode yang digunakan adalah metode diskusi. Prosedur pelaksanaan tindakan dan implementasi di lokasi terbagi dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: Perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi ( reflecting). Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru Bahasa Indonesia.            Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media lagu Elegi Esok Pagi  ciptaan Ebid G.Ade dalam pembelajaran menulis cerpen mampu meningkatkan kemampuan menulis siswa. Kemampuan rata-rata siswa dalam menulis cerpen sebelum adanya implementasi tindakan berkategori kurang. Namun setelah implementasi tindakan selama dua siklus, kemampuan rata-rata siswa dalam menulis cerpen menjadi berkategori baik. Hal ini berdasarkan hasil tes siswa dari pretes dengan nilai rata-rata hitung sebesar 33.8 meningkat di siklus I menjadi 58.8 dan pada akhir siklus II nilai rata-rata hitung kembali meningkat menjadi 88.2. Jadi kemampuan menulis siswa dari pretes sampai siklus II  mengalami peningkatan sebesar 54,4.
METAFORA ER DEMU BAYU PADA SUKU KARO; KAJIAN STLISTIKA Sri Ulina Beru Ginting; Erlinda Nofasari
Jurnal Serunai Bahasa Indonesia Vol 18, No 2 (2021): JURNAL SERUNAI BAHASA INDONESIA (JSBSI) OKTOBER 2021
Publisher : STKIP Budidaya Binjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37755/jsbi.v18i2.460

Abstract

Pesta Perkawinan Er Demu Bayu pada suku Karo merupakan salah satu pelasanaan pengambilan impal oleh  anak dari kalimbubu mempelai pria. (anak perempuan dari abang/adik laki-laki dari ibu mempelai  pria). Proses pelaksanaan perkawianan adat Er Demu Bayu terdapat metafora pada petuah petuah pada pesan pesan nasehat yang disampaikan oleh penutur sukut, anak beru dan kalimbubu . Peneliti mengkaji Metafora yang terdapat pada pesta Adat Er Demu Bayu secara kajian stilistika .metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitataif deskriptif , dengan menggunakan  metode wawancara dan pengamatan secara langsung pada proses menjalankan adat er demu bayu pada tuturan secara lisan yang disampaikan oleh penutur dalam adat. Proses hasil pengumpulan data kemudian di analisis  dan diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia . Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemaknaan metafora sangat berkaitan erat dengan proses pemetaan referen sekunder (representamen) ke dalam referen primer (objek) yang mengungkap pesan-pesan kearifan budaya Karo (interpretan).Metafora yang terdapat pada perkawinan er demu bayu  antara lain adalah metafora ke-ada-an (being), metafora kosmos (cosmos), metafora tenaga (energy), metafora substansi (substance), metafora permukaan bumi (terrestrial), metafora benda mati (object), metafora tumbuhan (living), metafora binatang (animate), dan metafora manusia (human). Makna dari setiap metafora itu berbagai macam, yaitu menggambarkan kesempurnaan, kemewahan, kesakralan, dan keindahan dari segala rupa yang  Selain itu metafora juga berisi tentang harapan-harapan dan doa doa yang di panjatkan kepada kedua mempelai pengantin, serta sembuyak, kalimbubu dan anak beru.
SEMIOTIK MAKNA PADA WACANA NGEMBAH BELO SELAMBAR ADAT KARO LANGKAT (KAJIAN SEMIOTIKA SOSIAL) Sri Ulina Beru Ginting
Jurnal Pena Indonesia Vol. 3 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpi.v3n2.p130-146

Abstract

Ngembah Belo Selambar is one of the rituals of marriage of girls according to Karo custom. The purpose is to get the willingness of girl, parents, sembuyak, Anak Beru, Kalimbubu Singalo Bere-bere and kalimbubu Singalo perkempun on the proposal. Initially the event Ngembah Belo Selambar is done at night after finished eating. However, nowadays events are sometimes held at noon or afternoon, which begins or ends by eating together. Studying it through the social semiotics of the implementation of Ngembah Belo Selambar has a semiotic meaning of custom equipment used from Amak Mentar Kehamaten (Honest White mat), Khamas Kehamaten, Luah (gifts) as cimpa unung unung bulung singkut (lepat pulut wrapped wear palm leaves), side dishes of chicken, Uis pudun pensih can be tried with money, Ose (clothes), all this equipment has a very wide meaning as a symbol in the Karo Langkat tribe. This article looks for meaning not according to the researchers themselves, but the meaning in accordance with what is expressed by the speakers. Researchers look for the quality of the semiotic meaning of verbal and nonverbal symbols based on the quality of the content, the usage of the symbolic meaning that most appear in the marriage of lexical or grammatical meaning, meaning based on social context. The research method used is descriptive analysis method, where will be made a systematic and accurate description of the data under study. Descriptive method was chosen because of research done to see clearly about the object under study naturally. Form Symbol/semiotic sign lays on the discourse Ngembah Belo Selambar and Semiotik Meaning on Equipment discourse Ngembah Belo Selambar.
ANALISIS PERBANDINGAN FONOLOGI BAHASA INDONESIA STANDAR DENGAN BAHASA MELAYU MELALUI SERIAL KARTUN UPIN DAN IPIN Muhammad Sholeh; Sri Ulina Beru Ginting; Illiyana F
Jurnal Serunai Bahasa Indonesia Vol 19, No 2 (2022): JURNAL SERUNAI BAHASA INDONESIA (JSBSI) OKTOBER 2022
Publisher : STKIP Budidaya Binjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37755/jsbi.v19i2.679

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara bahasa Melayu Malaysia dengan bahasa Indonesia baku dari aspek fonologis dengan menggunakan serial kartun “Upin dan Ipin” sebagai subjek penelitian. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif menggunakan teknik simak bebas libat cakap dan teknik tulis dalam pengumpulan data-datanya. Peneliti menemukan unsur fonetik dalam keseluruhan bahasa Melayu yang ditayangkan pada episode Tudung Saji Mengkuang. Telah ditemukan bahwa Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia memiliki fungsi tekanan, nada, intonasi dan durasi yang hampir sama dalam pengucapan bunyi kosa katanya. Perbedaan antara keduanya adalah bunyi sengau yang lebih lekat dalam Bahasa Melayu. Terdapat pula perbedaan pada aspek fonologis berupa perubahan vokal ‘a’ menjadi vokal ‘ə’ pada beberapa kosa kata yang dengan pola susunan kata dan makna yang sama.
KOSA KATA BAHASA INDONESIA PADA PENGGUNA INSTAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI Muhammad Ali Sidiqin; Sri Ulina Beru Ginting; Isthifa Kemal
Jurnal Metamorfosa Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46244/metamorfosa.v10i2.1868

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola belajar sendiri dan kelompok dengan tetap memperhatikan pengembangan potensi, khususnya yang dimiliki setiap siswa, salah satunya adalah kemampuan siswa dalam menulis teks eskposisi. Hal yang sering menjadi kendala dalam menulis adalah kurangnya penguasaan kosakata, padahal kosakata menentukan seberapa terampil seseorang dalam berbahasa. Semakin kaya kosakata yang kita miliki, maka semakin besar pula kemungkinan kita terampil berbahasa. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis eksposisi siswa SMA Muhammadiyah 1 Medan; (2) mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penguasaan tata bahasa Indonesia terhadap kemampuan menulis eksposisi siswa kelas X SMA Muhammadiyah se-Kota Medan; serta (3) mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penguasaan kosakata dan tata bahasa Indonesia terhadap kemampuan menulis eksposisi siswa SMA Muhammadiyah se-Kota Medan. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA Muhammadiyah se-Kota Medan dengan mengambil sampel sebanyak 250 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling. Pengumpulan data kosa kata, tata bahasa, dan menulis eksposisi dilakukan dengan tes kemampuan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi product moment dan analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil yang di dapat ada 44 siswa (12,75%) siswa memiliki penguasaan kosa kata terhadap kemampuan menulis eksposis pada kategori tinggi, 251 siswa (72,72%) siswa berada pada kategori sedang dan 50 siswa (14.50%) siswa memiliki kemampuan rendah. Sementara untuk penguasaan tata bahasa Indonesia terhadap kemampuan menulis narasi di dapat data yaitu: 59 siswa (17.10%) kategori tinggi, 219 siswa (63,48%) siswa kategori sedang dan 67 siswa (19,42%) kategori rendah. Abstract The background of this research is that the 2013 curriculum was developed by improving individual and group learning patterns while still paying attention to the development of potential, especially that of each student, one of which is the ability of students to write descriptive texts. The thing that often becomes an obstacle in writing is the lack of vocabulary mastery, even though vocabulary determines how skilled a person is in language. The richer the vocabulary we have, the more likely we are to be skilled at language. This study aims to: (1) determine whether or not there is an effect of vocabulary mastery on the ability to write exposition students of SMA Muhammadiyah 1 Medan; (2) knowing whether or not there is an influence of mastery of Indonesian grammar on the ability to write an exposition of the tenth-grade students of SMA Muhammadiyah in Medan City; and (3) to find out whether or not there is an effect of mastery of Indonesian vocabulary and grammar on the ability to write an exposition of students of SMA Muhammadiyah in Medan. The research subjects were students of class X SMA Muhammadiyah in Medan City taking a sample of 250 students. The sampling technique used a stratified random sampling technique. Vocabulary, grammar, and writing exposition data were collected by means of an ability test. The data analysis technique used is product moment analysis and multiple linear regression analysis. Based on the results obtained there are 44 students (12.75%) students have mastery of vocabulary on the ability to write exposure in the high category, 251 students (72.72%) students are in the medium category and 50 students (14.50%) students have the ability low. Meanwhile, for the mastery of Indonesian grammar on narrative writing skills, the data obtained are 59 students (17.10%) in the high category, 219 students (63.48%) in the medium category and 67 students (19.42%) in the low category.
NILAI-NILAI MORAL DALAM CERPEN HUJAN YANG MEMBASAHI RATIH KARYA SARIPUDDIN LUBIS SEBAGAI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SMA Sri Ulina Beru Ginting; Lilis Saputri; Susandi Susandi
Serunai : Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol 8, No 2 (2022): SERUNAI : JURNAL ILMIAH DAN ILMU PENDIDIKAN
Publisher : STKIP Budidaya Binjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37755/sjip.v8i2.782

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui nilai-nilai moral dalam cerpen Hujan Yang Membasahi Ratih (HyMR) karya Saripuddin Lubis. 2) Untuk mengetahui nilai-nilai moral dalam cerpen Hujan Yang Membasahi Ratih karya Saripuddin Lubis sebagai pengembangan bahan ajar di SMA. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan metode deskriptif. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri, pedoman analisis nilai-nilai moral dan pedoman wawancara yang terstruktur. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) nilai-nilai moral dalam cerpen Hujan Yang Membasahi Ratih (HyMR) karya Saripuddin Lubis yaitu: a) Nilai moral antara manusia dengan Tuhan yang mencakup rela atas qadha dan qodar tuhan, dan senantiasa mengingat tuhan. b) Nilai moral antara manusia dengan dirinya sendiri yang mencakup pengendalian diri, harga diri, rasa percaya diri, rasa takut, rasa rindu, dan kewajiban terhadap diri sendiri. c) Nilai moral antara hubungan manusia dengan manusia dalam lingkup sosial yang menckup menolong sesama, dan cinta kasih sejati. 2) Hasil analisis nilai-nilai moral tersebut dapat digunakan sebagai pengembangan bahan ajar dalam bentuk RPP.
PENINGKATAN COMPETITIVE ADVANTAGE KAIN TENUN ETNIK KARO MELALUI WIRAUSAHA DAN PELESTARIAN BUDAYA LOKAL Sri Ulina Beru Ginting; Dewi Rulia Sitepu; Hamidah D; Eka Rahmadanta Sitepu; Efrini Panjaiatan
Jurnal ADAM : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2023): Vol. 2 No. 1 Edisi Februari 2023
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/adam.v2i1.1398

Abstract

Indonesia kaya akan ragam suku dan budaya, salah satu hasil dari ragam budaya adalah kain tenun tradisional. Kain ternun tradisional di setiap daerah di Indonesia memiliki motif dan kekhasan tersendiri .Suku karo salah satu suku yang ada di propinsi sumatera utara memiliki ragam motif kain tenun. Selain di Kabupaten Toba Samosir, di kota Binjai juga terdapat kumpulan penenun kain etnik Karo. Binjai selain dikenal dengan julukan Binjai kota rambutan ,juga dikenal sebagai kota penghasil tenun Etnik Karo, meski masih minim para penenun tapi mayoritas penenun Etnik Karo yang ada di kota binjai berasal dari Kabupaten Toba samosir tepatnya Lumban Suhi Suhi. Kain etnik Karo di produksi oleh beberapa masyarakt di sekitar kota binjai tanpa alat bantu mesin, melainkan menggunakan alat tenun tradisonal . Motif Khas yang ditenun bernuansa Enik Karo berupa kain bekabuluh, uis nipes ,julu, jungkit dan ragi barat, dan berbagai stelan bermotif kurung tendi, tulak paku, bunga gundur , ret-ret, litab litab lembu, Indung bayu . Kain Tenun Etnik Karo banyak dinikmati oleh masyarakat dalam bentuk stelan berupa selendang dan sarung, motif berfariasi sesuai dengan selera konsumen, dan bahan setengah jadi dapat dibuat menjadi pakaian yang dikombinasikan motif etnik Karo. Dalam pelaksanaan ini kami akan memperkerjakan penenun yang berada di Kelurahaan Dataran Tinggi Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai. Sesuai manfaat yang kami harapkan yaitu mendapat profit. Untuk keberlanjutan usaha ini kami akan mengevaluasi produk – produk kami secara berkala dan meningkatkan keunggulan bersaing terus menerus. Karena produk kami termasuk produk yang cukup unik sudah sebaiknya usaha ini terus dikembangkan sebagai salah satu program pengentasan penganguran dan mengembangkan kecintaan terhadap kain tradisional etnik Karo, tentunya kami menentukan harga dengan menghitung total cost dan biaya operasionalnya. Pemasaran yang kami tujukan adalah direct selling dan e-commerce dimana seluruh pemasaran yang kami lakukan secara langsung dan melalui media social FB, IG, Twiter dan WA , Market Place , sehingga target market produk kami bisa berada pada pasar global dan menghasilkan omzet besar di tengah masa pademik covid 19 dan mampu bersaing atas keunggulan prodak kain tenun tradisional etnik Karo.
SOSIALISASI TRI GATRA BAHASA YAITU: UTAMAKAN BAHASA INDONESIA, LESTARIKAN BAHASA DAERAH, KUASAI BAHASA ASING PADA MASYARAKAT DESA TELAGAH KECAMATAN SEI BINGAI Sri Ulina Beru Ginting; Erlinda Nofasari; Risma Dina; Ismail Ismail; Rahmat Kartolo
Jurnal ADAM : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2024): Vol. 3 No. 1 Edisi Februari 2024
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/adam.v3i1.1766

Abstract

Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi dalam menyampaikan informasi, dimana bahasa juga sebagai alat pemersatu suku bangsa, salah satunya adalah bahasa Indoneisa. Sesuai dengan isi ikrar sumpah pemuda 28 oktober 1928 menjunjung tinggi bahasa persatuan Bahasa Indonesia. Slogan Trigatra Bangun Bahasa: Utamakan Bahasa Indonesia; Lestarikan Bahasa Baerah; Kuasai Bahasa Asing. Untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya yang berkelanjutan, tentu gatra kebahasaan tersebut tidak boleh terbalik-balik atau dijungkirbalikkan (lihat ketentuan UU No. 24 Tahun 2009). Adapun kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di desa Telagah Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat dimana mayoritas masyaraktnya bersuku Karo. Sosialisasi Trigatra Bahasa di desa telagah ditujukan kepada masyarakat usia sekolah, agar mereka lebih memahami bagaimana masyarakat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berkomunikasi di lingkungan formal, melestarikan bahasa daerah merupakan salah satu kewajiban kita sebagai masyarakat Indonesia yang memeiliki ragam suku dan bahasa, didesa telagah sebagian besar masyarkat menggunakan bahasa pertama/bahasa ibu adalah bahasa daerah yaitu bahasa Karo. Penguasaan bahasa asing mayoritas anak-anak usia sekolah mendapatkannya di lingkungan formal yaitu di sekolah , sebagai mata pelajaran tambahan yang digunakan bahasa Inggris . Kegiatan sosialisasi program memperkenalkan bahasa daerah dan inggris sejak dini pada anak-anak Desa Telagah memiliki manfaat yaitu menambah wawasan mereka tentang bahasa dan sosial budaya Tak hanya masyarakat, dapat menambah pengetahuan mengenai pelestarian bahasa daerah dan penguasan bahasa asing serta dapat mengembangkan nya dalam kehidupan.