Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

REPRESENTASI MITOS DAN MAKNA PADA VISUAL LAMBANG DAERAH Arief Johari
RITME Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mitos merupakan unsur pada lambang yang tidak banyak disadari masyarakat. Bagaimanamitos direpresentasikan pada visual lambang daerah hingga memiliki/ memproduksi makna. Tulisanini mengupas bagaimana pengaruh mitos dan maknanya  terhadap visual lambang daerah melaluimetode etnografi dengan pendekatan cultural studies. Dalam mengupas mitos pada visual lambangmenggunakan dua sudut pandang  yaitu semiotik (triadic/ segi tiga Peirce) dan tritangtu (filsafatSunda).  Dari penelitian terungkap bahwa mitos tidak hanya merupakan  unsur dalam lambang, namun sekaligus memproduksi muatan nilai dan makna lambang bagi kehidupan, sehingga makna lambang tidak bias di masyarakat.  Terdapatnya ikon gunung pada tiap lambang daerah di Bandung, tidakhanya dipengaruhi oleh kondisi geografis (mitos keindahan gunung) namun kisah legendaSangkuriang (mitos primitif) menjadi bagian didalamnya. Mitos memberi pelajaran dan pandanganhidup, sehingga terbentuk lingkungan masyarakat sejahtera sesuai dengan semboyan pada tiaplambang daerah.
Pengembangan Desa Wisata Budaya Puncak Wangun Pasirmulya Kabupaten Bandung Melalui Perancangan Brand Identity dan Media Promosi Digital Nanang Ganda Prawira; Arief Johari; Aditya Aditama Putri Hikmatyar; Fika Tria Widaningsih
JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat) Vol 6 No 2 (2022): Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perkumpulan Dosen Indonesia Semesta (DIS) Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36339/je.v6i2.617

Abstract

The collaboration between the Forest Village Community Institution (LMDH) and the Department of Culture and Tourism (Disbudpar) on the National Community Empowerment program succeeded in turning the Puncak Wangun Cultural Tourism Village into an alternative tourist destination for the people of Bandung and its surroundings. This tourist village has a lot of potential from interesting artistic, cultural, socio-economic and ecological aspects, but the existence of Puncak Wangun Cultural Tourism Village is not widely known to the public. To introduce the potential of tourist villages, improve marketing communications, and provide visual branding, a visual identity design was carried out through Community Service activities by applying the Design Thinking method and SWOT analysis guided by field activities, interviews, and Focus Group Discussions. This PKM program succeeded in designing a brand identity that was applied to digital promotional media for the Puncak Wangun Cultural Tourism Village in the form of a website and Instagram. In the future, it is necessary to develop a brand identity that is applied to souvenir products, sign systems, packaging, or other products according to the needs and interests of partners to expand the popularity of Puncak Wangun Cultural Tourism Village in attracting tourists from various demographic segments in order to advance tourist destinations and communities.
Sumber Daya Alam dan Kearifan Lokal sebagai Rasional dalam Workshop Visual branding Kawasan Wisata Pantai Plentong Kabupaten Indramayu Jawa Barat Nanang Ganda Prawira; Arief Johari; Mega Fitriani Adiwarna Prawira; Eko Susanto
JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat) Vol 4 No 2 (2020): Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perkumpulan Dosen Indonesia Semesta (DIS) Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36339/je.v4i2.307

Abstract

The tourism development on Plentong Beach, Ujunggebang Village, Sukra District, Indramayu Regency has shown a positive impact on socio-economic and ecological conditions in this region. Collaboration between the Village Government, BUMDES Maju Ujunggebang and the community has been able to turn Plentong Beach into an inclusive tourist destination for the people of the North Coast of West Java. To expand marketing communication and provide visual identity, a visual branding product was designed in Community Service activities by applying the Design Thinking method through observation, interviews, and Focus Group Discussions. This activity has succeeded in designing a visual branding product that will be applied to souvenir products according to the needs and interests of partners. In the future, it is necessary to develop visual branding on marketing communication media in the form of websites, signage, and social media to expand the popularity of Plentong Beach which in turn attracts more visits from wider demographic and geographic segments for the advancement of destinations and people on Plentong Beach.
KAJIAN VISUAL IKLAN SHOPEE VERSI BLACKPINK (2018) MELALUI PENDEKATAN SEMIOTIKA arief johari
JURNAL Dasarrupa: Desain dan Seni Rupa Vol 2 No 1 (2020): Jurnal DasaRupa Vol 2 No 1 April 2020
Publisher : UNIVERSITAS NUSA PUTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/dasarupa.v2i1.121

Abstract

Televisi merupakan salah satu media masa yang sangat efektif untuk menyampaikan sebuah informasi kepada masyarakat karena media televisi tersebut banyak diminati oleh masyarakat, dengan menayangkan sebuah iklan pada televisi sendiri dapat menarik perhatian banyak orang karena televisi bisa menampilkan sebuah gambar beserta dengan audio visualnya sehingga masyarakat yang melihatnhya dapat dengan mudah memahami isi dari iklan tersebut. Dari hasil penelitian dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi, dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan semiotika Charles Sander Peirce. Objek dari sebuah penelitian ini adalah iklan komersil Shopee versi Blackpink 2018, penelitian ini membahas tentang sebuah tanda, objek, interpretan dan teknik pengambilan gambara, sudut pengambilan gambar sampai pergerakan kamera yang terkandung dalam iklan tersebut. Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa iklan Shopee tersebut memberikan kesan yang sangat baik kepada penonton terutama di kalangan remaja khususnya perempuan yang tertarik dengan kecantikan yang harus dimilikinya. Katakunci: iklan; televisi; semiotika kecantikan;
Implementasi Case Based Method dan Team Based Project Pada Perancangan Desain Kemasan UMKM Kota Cimahi Nanang Ganda Prawira; Arief Johari; Aditya Aditama Putri Hikmatyar
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.7034

Abstract

Program studi Desain Komunikasi Visual saat ini banyak mengarahkan mahasiswa untuk mendukung upaya branding sebuah institusi hingga Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Mata kuliah Desain Kemasan dalam program studi DKV UPI turut melaksanakan pengajaran tersebut melalui proses desain yang berjalan selama satu semester. Mata kuliah tersebut berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Kota Cimahi dalam pengembangan UMKM di bawah binaan Dinas Perindustrian Kota Cimahi. Salah satu butir programnya yaitu Pengembangan Desain Kemasan Produk UMKM. Ada sekitar 24 UMKM di bidang kuliner yang membutuhkan pengembangan usaha melalui solusi desain. Pada riset awal ditemukan masalah yang urgen untuk dikembangkan yaitu identitas visual usaha dan desain kemasannya. UMKM sangat membutuhkan pengembangan yang terintegrasi untuk meningkatkan citra produk dan identitas yang kompetitif, agar kesejahteraan masyarakat pengusaha mikro berkembang dengan pesat. Strategi pembelajaran yang digunakan yaitu Case Based Method dan Team Based Project dengan metode penelitian dan pengembangan (R&D) serta analisis data dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian dan pengembangan berupa desain kemasan dapat menjadi produk yang dihilirisasi oleh masyarakat pengusaha untuk diproduksi secara massal. Hasil pembelajaran ini merupakan upaya dalam meningkatkan mutu pembelajaran dan penguatan kompetensi pada program studi Desain Komunikasi Visual FPSD Universitas Pendidikan Indonesia serta mengembangkan jejaring kemitraan dengan Pemerintah Daerah dan Masyarakat.
Penanaman Nilai Gotong Royong dalam Redesain Identitas Visual Séndang Geulis Kahuripan dengan Pendekatan Desain Harmoni Arief Johari; Juju Masunah; Zakarias S. Soetedja; Nanang Ganda Prawira
ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia Vol 9, No 03 (2023): September 2023
Publisher : Dian Nuswantoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/andharupa.v9i03.8588

Abstract

AbstrakSéndang Geulis Kahuripan merupakan salah satu objek wisata tersembunyi yang berada di ujung Kabupaten Bandung Barat. Keberadaannya yang masih belum diketahui para wisatawan menjadikan objek wisata ini memerlukan identitas dan media promosi untuk dapat menjangkau khalayak luas. Selain itu, potensi yang berasal dari sumber mata air dan produk olahan warga sekitar juga memiliki potensi untuk dijadikan sebagai produk unggulan objek wisata. Metode yang dilakukan dalam perancangan identitas visual ini adalah metode eksploratif dengan pendekatan harmoni. Berdasarkan serangkaian proses eksplorasi melalui observasi, wawancara dan diskusi dengan pemangku kepentingan setempat didapat bahwa identitas visual menjadi hal yang penting untuk di redesain guna menambah exposure dari objek wisata. Nilai gotong royong para pemangku kepentingan yang menjadi pondasi dalam keberlangsungan objek wisata dapat di representasikan melalui identitas visual. Hasil perancangan berupa guideline identitas visual yang terdiri dari logo, warna, tipografi, supergrafis dan sign system, beserta pengaplikasian pada media merchandise dan desain kemasan produk Séndang Geulis Kahuripan. Diharapkan dengan hadirnya luaran tersebut dapat membantu dalam mendongkrak perekonomian warga sekitar khususnya objek wisata Séndang Geulis Kahuripan.  Kata Kunci: gotong royong, identitas visual, redesain, Séndang Geulis Kahuripan AbstractSéndang Geulis Kahuripan is a hidden tourist attraction located at the end of West Bandung Regency. Its existence, which is still unknown to tourists, makes this tourist attraction require an identity and promotional media to be able to reach a wide audience. In addition, the potential that comes from springs and processed products by local residents also has the potential to be used as a superior product for tourist attractions. The method used in designing this visual identity is an explorative method with a harmony approach. Based on a series of exploratory processes through observation, interviews and discussions with local stakeholders, it was found that visual identity redesign is important to design in order to increase the exposure of tourist objects. The value of mutual cooperation between stakeholders which is the foundation for the sustainability of a tourist attraction can be represented through a visual identity.The results of the design are in the form of visual identity guidelines along with Séndang Geulis Kahuripan product packaging designs. It is hoped that the presence of this output can help boost the economy of local residents, especially the Séndang Geulis Kahuripan tourist attraction.  Keywords: mutual cooperation, visual identity, redesign, Séndang Geulis Kahuripan