Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Realization of Economic Green-Crop-House to Improve Horticulture Diversity Heri Ardiansyah; Rohmatin Agustina; Suhaili Suhaili
Kontribusia : Research Dissemination for Community Development Vol 4 No 1 (2021): Kontribusia (Research Dissemination for Community Development)
Publisher : OJS Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.912 KB) | DOI: 10.30587/kontribusia.v4i1.1598

Abstract

Supplementary foods beside of rice that meet the body's nutrition, among others, can be sourced from vegetables and fruit. The sustainable food house movement initiated by the government through the main women-community program has greatly helped to reduce the impact of this problem. Sustainable food house is a movement to grow vegetables and fruit in the yard of the house as an effort to fulfill the people's nutrition which can be consumed economically without having to buy but through the movement to plant and harvest fruits and vegetables. Fulfillment of plant seeds as a source of material for this movement is one of the limiting factors for the success of this program. The activity of women community that we do is making the "Crop House" as a village nursery. This crop of bamboo and polyvinyl is very economical because the raw materials are from bamboo, where these raw materials are easily obtained in the village.
MINA PADI PLUS DI LAHAN TADAH HUJAN KABUPATEN GRESIK DI DESA DAHANREJO KABUPATEN GRESIK Suhaili Suhaili; Rohmatin Agustina; Aminin Aminin
Jurnal Perikanan Pantura (JPP) Vol 3 No 1 (2020): MARET 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jpp.v3i1.1397

Abstract

Lahan tadah hujan berpotensi digunakan sebagai areal peningkatan produksi padi. Provinsi Jawa Timur memiliki lahan tadah hujan seluas 240.273 ha. Khususnya di Kabupaten Gresik lahan sawah didominasi oleh lahan tadah hujan, dengan luasan mencapai 29.609 ha, lebih luas dari lahan irigasi yang hanya seluas 8.177 Ha (Badan Pusat Statistik Provinsi, 2014).Kendala utama pada lahan tadah hujan adalah produktivitas lahan yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan lahan irigasi, Rata-rata hasil bobot gabah kering panen padi di lahan tadah hujan Kabupaten Gresik hanya mencapai 4 ton/ha,. Oleh sebab itu perlu penerapan inovasi pertanian guna meningkatkan produksi padi. Hasil penelitian Khumairoh (2012) menunjukkan bahwa model integrasi padi, bebek, ikan, kompos dan azolla dapat menngkatkan hasil padi mencapai 10,5 ton/ha gabah kering panen. Dalam penelitian Nafisah, Suhaili dan Agustina (2017) menunjukkan bahwa kenaikan rata-rata berat GKG dengan model budidaya integrasi padi-bebek mencapai 20%, dibanding dengan budidaya monokultur. Model pertanian terpadu mina padi plus dapat meningkatkan produktivitas lahan, melalui pengelolaam aneka ragam agro-ekosistem sawah. Dalam pengabdian ini diterapkan model pertanian integrasi padi, bebek, ikan, udang vaname, kompos dan azolla dengan pembanding model pertanian monokultur yang biasa diterapkan petani.
Optimalisasi Kebun Bibit Desa Melalui Kegiatan Refugia Plant Nursery di Kelompok Wanita Tani Kabupaten Lamongan Rohmatin Agustina
Journal of Innovation and Applied Technology Vol 9, No 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiat.2023.009.01.13

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan peran Kelompok Wanita Tani (KWT) melalui kegiatan pembibitan atau nursery pada Kebun Bibit Desa (KBD). Kegiatan nursery yang dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani dalam pengabdian masyarakat ini adalah pembibitan tanaman refugia (refugia plant nursery). Tanaman refugia merupakan tanaman yang ditanam atau dibudidayakan disekitar tanaman utama sebagai tempat hidup musuh alami. Keberadaan musuh alami sangat bermanfaat menekan serangan hama penyakit pada tanaman utama. Bentuk pengabdian yang dilakukan yaitu sosialisi dan penyuluhan manfaat tanaman refugia serta pelatihan dan pendampingan pembibitan sampai penanaman tanaman refugia. Manfaat dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan peran aktif kelompok wanita tani dalam kegiatan usaha tani, mengoptimalisasi kebun bibit desa yang ada, lingkungan persawahan dan jalan desa menjadi lebih indah dengan tanaman refugia,  meningkatnya musuh alami sehingga mengurangi serangan hama dan penyakit tanaman utama yaitu padi, mengurangi penggunaan pestisida, dan meningkatkan keseimbangan ekosistem sawah
PERLAKUAN BERBAGAI MACAM BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) Muhammad Mahfud; Endah Sri Redjeki; Rohmatin Agustina
TROPICROPS (Indonesian Journal of Tropical Crops) Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/tropicrops.v4i2.3052

Abstract

Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jamur kayu yang banyaktumbuh di permukaan batang pohon yang sudah lapuk. Tujuan penelitian ini yaitu untukmendapatkan bahan substitusi media baglog yang berasal dari bahan organik terhadap pertumbuhandan hasil jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Penelitian ini dilaksanakan pada buln Juni -Agustusdi kumbung budidaya jamur tiram yang terletak di Dusun Bulangkulon Desa BulangkulonKec. Benjeng, Kab.Gresik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL),denganfaktor bekatul, kirinyu, ampas tebu dan ampas jagung. Masing-masing perlakuan terdapat 6 sampel,dan diulang sebanyak 6 kali sehingga didapatkan 144 baglog. Variabel yang diamati ialah LamaMiselium Menutup Permukaan Baglog, Lama Pertumbuhan pinhead pertama, Lama Jamur SiapPanen, Diameter Tangkai, Panjang Tangkai, Diameter Tudung, Ketebalan tudung, Jumlah Pinhead,Bobot Badan Buah Perbiji, Bobot Badan Buah Per baglog, Bobot Tudung Per Biji, Bobot TudungPer baglog, Bobot baglog selesai panen. Dalam penelitian ini terdapat perbedaan nyata padapertumbuhan miselium.
PERTUMBUHAN LIMA VARIETAS SORGUM (Sorghum bicolor (L) Moench) PADA TANAM BARU DAN RATUN I DI MUSIM PENGHUJAN Qurrotu A’ayuni; Rahmad Jumadi; Rohmatin Agustina
TROPICROPS (Indonesian Journal of Tropical Crops) Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/tropicrops.v4i2.3050

Abstract

Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk memproduksi karbohidrat atau gula daritanaman yang dapat dimanfaatkan untuk sumber bahan pangan utama. Keanekaragaman jenistanaman yang potensial sebagai sumber pangan utama tumbuh subur dan tersebar luas di wilayahIndonesia, yaitu berupa tanaman bebijian seperti padi, jagung dan sorgum. Sorgum merupakantanaman pangan lahan kering yang memiliki potensi besar dikembangkan di Indonesia. Tanamansorgum mempunyai keistimewaan tahan terhadap kekeringan dan genangan bila dibandingkandengan tanaman palawija lainnya. Keistimewaan tanaman sorgum yang lain adalah memilikikemampuan tumbuh kembali setelah dipanen (ratun), peratunan dapat dilakukan 2-3 regeneresi.Tujuan dari penelitian adalah terdapat interaksi nyata antara varietas sorgum dengan sistem tanam(tanam baru dan ratun ').Penelitian ini dilaksanakan di lahan sawah Desa Medalem, Kecamatan Modo, KabupatenLamongan, sejak bulan Oktober hingga Desember 2017. Penelitian ini menggunakan rancangan acakkelompok petak terbagi (Split plot), yaitu petak utama (PU) Tipe tanam terdiri dari: tanam baru (T1),ratun (T2). Sedangkan pada anak petak (AP) varietas terdiri dari: varietas numbu (V1), varietas suri3 agritan (V2), varietas super 1 (V3), varietas kawali (V4) dan varietas suri 4 agritan (V5) terdapat10 kombinasi perlakuan, masing masing diulang tiga kali.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertumbuhan tanaman sorgum pada perlakuan tipetanam, tanam baru dan ratun berbeda nyata pada variabel persentase perkecambahan dan tumbuhtunas, tinggi tanaman, jumlah ruas, jumlah daun, diameter batang dan luas daun. Pertumbuhantanaman sorgum pada perlakuan varietas berbeda nyata pada variabel persentase perkecambahan dantumbuh tunas, jumlah ruas, jumlah daun, diameter batang dan luas daun. sedangkan, terdapatinteraksi nyata tertinggi terhadap tipe tanam dan varietas (T1V1) terhadap pengamatan variabelpersentase perkecambahan dan tumbuh tunas, tinggi tanaman, diameter batang, jumlah ruas dan luasdaun
EFEKTIVITAS PEMBERIAN PUPUK CAIR KIRINYUH DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RATUN 1 EMPAT VARIETAS TANAMAN SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) Achmad Rizal Renaldhi; Rahmad Jumadi; Rohmatin Agustina
TROPICROPS (Indonesian Journal of Tropical Crops) Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/tropicrops.v4i1.2333

Abstract

Sorgum merupakan komoditas pangan alternatif yang memiliki potensi cukup besardikembangkan di Indonesia. Karena mempunyai daerah adaptasi yang luas termasuk pada lahan kering diKabupaten Gresik, Jawa Timur. Selain itu memiliki kemampuan tumbuh kembali setelah dipanen (ratun),peratunan dapat dilakukan 2-3 regenerasi. Faktor genetik merupakan salah satu penentu padapertumbuhan dan hasil tanaman sorgum. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertumbuhan danhasil pada perlakuan pupuk dan varietas tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench). Penelitiandilaksanakan bulan Juni - Oktober di kebun percobaan Agroteknologi Fakultas Pertanian UniversitasMuhammadiyah di Desa Kelangonan, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Percobaan menggunakanpengujian Analisis Sidik ragam lebih lanjut dengan Uji BNT pada taraf uji 5 %. Dengan perlakuan pupuknpk (P0) dan pupuk organik kirinyuh (P1) Kedua faktor tersebut dikombinasikan dengan empat varietas,sehingga diperoleh 8 perlakuan dan diulang tiga kali. Varietas yang diuji adalah (1) Numbu, (2) Kawali,(3) Super 2, (4) Suri 4 Agritan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan nyata pada (varietas danpupuk) V1P1 menunjukkan jumlah biji per tanaman tertinggi yaitu (1549,18 butir), V1P1 menunjukkanbobot biji per tanaman tertinggi (11,31 g). Sedangkan V1P0 menghasilkan bobot 100 biji per tanamantertinggi (0,45 g).